Judul Asli : P.S. I LOVE YOU
Copyright © Cecilia Ahern 2003
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Monica Dwi Chresnayani
Cover by Marcel A.W.
Cetakan VI : Februari 2009 ; 632 hlm
Rate : 3,5 of 5
Sayangku Holly,
Aku tidak tahu di mana kau berada saat ini atau kapan tepatnya kau membaca surat ini. Aku hanya berharap mudah-mudahan surat ini sampai di tanganmu saat kau dalam keadaan sehat, tak kurang suatu apa. Belum lama ini kau berbisik di telingaku bahwa kau tidak bisa menjalani hidup sendiri. Kau bisa melakukannya, Holly.
Cinta memiliki berbagai makna dan terjadi dalam kehidupan setiap makhluk
hidup, termasuk manusia yang memiliki kemampuan untuk membuat segala sesuatu
menjadi lebih sederhana atau lebih kompleks. Salah satunya dalam sebuah
pernikahan – penyatuan dua pasang manusia yang berbeda asal-usul dan tak pernah
saling mengenal satu sama lain hingga keduanya mengikat janji untuk menjalani
kehidupan bersama sepanjang usia mengijinkan, dalam kebahagiaan maupun kesusahan.
Tiada yang dapat menyangka apa yang akan terjadi di masa depan, demikian pula
pasangan suami istri Gerry dan Holly. Mereka bukan hanya dua insan yang saling
mengasihi melainkan juga dua sahabat karib yang telah berbagi kesenangan,
kesedihan, kemarahan, kegembiraan, selama bertahun-tahun. Hingga sebuah vonis
jatuh, memberi Gerry waktu yang sangat singkat untuk menikmati kebersamaannya
bersama pasangan jiwanya. Gerry meninggal dalam usia relatif muda akibat tumor
ganas yang menyerang otaknya.
Holly sudah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan saat memutuskan keluar
dari pekerjaan dan mendampingi Gerry sepenuhnya selama sisa waktu yang mereka
miliki. Sebagaimana semua kenalan dan keluarga mereka mengenal Holly, ia adalah
wanita yang kuat dan tabah dalam menjalani cobaan berat tersebut. Namun ketika
semua kesibukan yang menyesakkan telah usai, Holly mendapati dirinya tak mampu
berpikir atau bergerak. Ia membisu dalam kesunyian, menjauhkan diri dari siapa
saja, hanya bergelung di rumah, berjalan linglung menjelajah ruang demi ruang,
mengingat berbagai kenangan bersama Gerry hingga berminggu-minggu.Tiada yang
mampu menggerakkan minat Holly, dirinya merasa kebas akan segala sesuatu yang
terjadi di sekitar. Hingga suatu hari, sebuah paket yang hampir terlupakan,
jatuh ke tangan Holly. Paket khusus dengan pengirim yang sangat ia kenal :
suaminya, Gerry yang telah meninggal berbulan-bulan.
“PS, Aku pernah berjanji akan membuatkan daftar untukmu, dan inilah daftar itu. Setiap amplop harus dibuka tepat pada waktu yang tertera di bagian depan dan apa pun yang kutulis di dalamnya, harus ditaati. Dan ingat, aku mengawasimu, jadi aku pasti tahu...”
Gerry yang sangat mengenal Holly tetap menjaga wanita kesayangannya dengan
mewariskan serangkaian surat yang harus dibuka dan dilaksanakan oleh Holly
setiap akhir bulan. Melalui surat-surat tersebut, Holly mampu ‘berkomunikasi’
dengan sahabat dan belahan jiwanya. Ia mulai memberanikan diri membuka diri dan
kembali ke pergaulan sosial, berkumpul dengan teman serta keluarganya.
Surat-surat Gerry merupakan amanat yang wajib ia laksanakan, Holly berusaha
keras tak mengecewakan Gerry, meskipun setiap permintaan acapkali membutuhkan
bukan hanya keberanian namun juga kenekadan untuk melakukannya. Mulai dari
mengikuti lomba karaoke yang membuka trauma masa lalu, hingga kejutan berupa paket
berlibur ke luar negeri bersama sahabat-sahabatnya yang telah disiapkan oleh
Gerry sebelum kematiannya, sekaligus mendorong Holly untuk mencari pekerjaan
dan memulai kehidupan baru, dan melepaskan barang-barang milik Gerry karena
kenangan akan kehidupan mereka akan selalu ada di dalam ingatan serta hati
Holly. Gerry senantiasa berada di sisi Holly, memberikan dorongan, kekuatan
serta semangat saat ia putus asa, dan nyaris tak mampu bergerak.
“PS, I love you, Holly, dan aku tahu kau juga cinta padaku. Kau tidak membutuhan barang-barang pribadiku untuk tetap mengenangku, kau tidak perlu menyimpannya sebagai bukti aku pernah ada atau tetap ada dalam pikiranmu. Kau tidak perlu mengenakan sweaterku untuk merasakan pelukanku, aku ada di sisimu... selalu memeluk dan merangkulmu erat-erat.”
Sekali lagi Cecilia Ahern mampu menyajikan kisah yang menyentuh dengan
dialog-dialog yang segar dan penuh humor, sekaligus berisikan renungan serta
curahan hati yang tidak ‘cengeng’ – dan ide tentang warisan berupa surat-surat
dari mediang suami Holly mungkin bukan sebuah ide yang baru, namun tetap mampu
membuatku tersenyum simpul dan terbahak sekaligus meneteskan air mata (tanpa
sadar) sembari membuka lembar-demi-lembar kisah perjalanan hidup wanita muda
bernama Holly. Yang kusuka dalam tokoh-tokoh karya Cecilia, mereka digambarkan
bukan sebagai manusia yang sempurna, justru dengan segala kelemahan dan
kelebihan yang berbeda-beda, terjalin hubungan yang unik dan saling melengkapi satu
sama lain. Dengan seting lokasi kawasan pantai Irlandia yang menawan, tak pelak
novel ini mampu menyerap perhatianku hingga selesai hanya dalam semalam. Meski
endingnya cukup bikin hati serasa sesak ingin menangis, namun sebuah kelegaan
turut menyertai diriku, saat Holly telah mampu dan meyakini bahwa kehidupan
panjang akan menanti di hadapannya. Dan apa pun yang terjadi, ia telah siap
untuk melaju, tanpa melupakan masa lalunya dan atas restu serta berkat dari
Gerry, ia berani mengambil langkah-langkah baru keluar dari kepompong yang
selama ini menjadi tempat persembunyian dan perlindungan dirinya.
“Dia duduk rileks di kursinya dan melayangkan pandangan ke luar jendela, pada hari dingin di bulan Januari yang meyebabkan pepohonan meliuk-liuk diterpa angin kencang. Dia memikirkan semua yang telah dia pelajari,siapa dirinya dulu dan bagaimana dia telah berubah. Dia wanita yang menerima nasihat lelaki yang dicintainya, yang melaksanakannya dan berusaha sekuat tenaga memulihkan luka hatinya. Dia wanita yang terkadang merasa segala sesuatu dalam hidupnya kacau-balau. Tapi di sisi lain, dia wanita dengan berjuta kenanan indah yang membahagiakan, yang tahu bagaimana rasanya memiliki cinta sejati,dan siap menapaki pengalaman lain dalam hidup, jatuh cinta lagi, dan merangkai kenangan batu yang sama indahnya. Entah itu akan terjadi sepuluh bulan atau sepuluh tahun lagi, Holly akan tetap mematuhi pesan Gerry yang terakhir. Apa pun yang menantinya di masa depan, Holly tahu dia harus membuka hati dan mengikuti kata hatinya.”
“Jangan takut jatuh cinta lagi. Buka hati dan ikuti kata hatimu... dan ingatlah, raihlah bulan di langit... PS, I will always love you...”
Tentang Penulis
:
Cecilia Ahern
lahir pada tanggal 30 September 1981. Sebelum terjun ke karier menulis pada
tahun 2004, Cecilia Ahern menyelesaikan studinya di bidang jurnalisme dan studi
media. Novel pertamanya PS, I Love You – telah terjual jutaan kopi, dan selama
beberapa waktu bertengger di puncak buku terlaris. Novel tersebut juga sudah
difilmkan dibintangi oleh Hilary Swank dan Gerard Butler. Saat ini Cecilia
tinggal di Dublin, Irlandia bersama dengan pasangannya David Keoghan dan kedua
anaknya. Novelnya yang kedua Where Rainbow Ends menduduki posisi pertama di
Irlandia dan Inggris, memenangkan German CORINE Awards di tahun 2005.
Selain itu ia juga sebagai ‘co-creator’ dan
produser serial komedi yang dikeluarkan oleh ABC Studios, berjudul “Samantha
Who” yang dibintangi oleh Christina Applegate, Jean Smart, Jennifer Esposito,
Barry Watson dan Kevin Dunn. Saudara
kandung Cecilia, Georgina Ahern menikah
dengan Nicky Byrne – penyanyi dari grup musik Irlandia yang Weslife. Kunjungi situsnya : Cecilia Ahern |
PS I Love You ( Movies )
Best Regards,
* Hobby Buku *
* Hobby Buku *
Bukunya sebagus filmnya kah? Soalnya suka bangets ma filmnya :))
ReplyDelete