Judul Asli : HEAVEN CAN WAIT
Copyright © Cally Taylor 2009
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Nurkinanti Laraskusuma
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : September 2012 ; 440 hlm
UK Cover [ source ] |
Lucy Brown (bukan saudaranya Charlie Brown dari Snoopy ya ...) akan menikah
dalam waktu kurang dari 48 jam. Tapi justru ia mengalami kesialan yang parah
seumur hidupnya. Ia terjatuh dari tangga loteng saat berusaha mencari hadiah
istimewa untuk Dan – calon suaminya, sebagai tanda maaf karena bertengkar pada
malam itu. Alih-alih Lucy terpeleset dan tewas, lehernya patah ... ouch.
Ketika Lucy terbangun (ya menurut Lucy ia hanya mengalami kondisi tak
sadar akibat terjatuh), ia berada di tempat yang aneh, hening dan semuanya
serba abu-abu. Kemudian seseorang muncul, menyebut dirinya Santo Bob – sepupu
Peter (jangan tanya siapa Peter itu, mungkin saja Santo Peter). Santo Bob yang
menjelaskan bahwa Lucy Brown telah tewas pada usia 28 tahun, lajang dan
sebatang kara. Lucy memiliki pilihan, bisa memasuki elevator ‘UP’ atau elevator
‘DOWN’ ...
Nah, tentu saja Lucy kepingin naik ke surga, bertemu dengan kedua orang
tuanya. Tetapi ia mencemaskan Dan, dan mengingat perpisahan mereke diwarnai
pertengkaran (well, tepatnya Lucy yang marah-marah karena sindrom pra-nikah),
Lucy ingin bertemu kembali dengan Dan sebelum ia selamanya berangkat ke
akhirat. Santo Bob menjelaskan bahwa Lucy tak bisa bersatu kembali dengan Dan,
jika ia tetap ingin turun ke dunia, maka ia akan berwujud sebagai zombie (mayat
hidup yang keren lho bukan menjijikan) dan melaksanakan sebuah misi yang harus
diselesaikan selama 21 hari. Jika tugas tersebut diselesaikan tepat waktu, maka
Lucy berhak untuk menjadi hantu gentayangan di bumi, jika gagal maka ia harus
kembali ke akhirat.
China Cover [ source ] |
Dalam sekejab mata Lucy dikirim oleh Santo Bob ke dunia melalui sebuah
pintu yang membawanya ke Rumah Calon Hantu, dan tidak lupa buku pedoman
peraturan zombie yang ingin menjadi hantu. Sedangkan misi utama Lucy adalah
menemukan cinta sejati seseorang yang tidak dikenalnya. Seseorang yang belum
pernah jatuh cinta seumur hidupnya. Dan jangan lupa, Lucy harus
menyelesaikannya dalam waktu 21 hari, boleh lebih cepat tapi tidak boleh lebih dari batas waktu.
Di rumah Calon Hantu ia bertemu dengan 2 penghuni lain, Brian – pria aneh
yang mania tentang kereta api, tewas karena serangan jantung dan punya misi
sehubungan dengan kegemarannya. Ada juga Claire – gadis remaja yang liar dan
kasar dengan dandanan Gothic, tewas bunuh diri dan kini bertekad menghantui
pria yang menyebabkan dirinya tewas. Lucy mendapati bahwa ia kembali ke dunia
tepat sebulan setelah kematiannya (ternyata waktu di akhirat dan dunia
berbeda). Tugasnya semakin berat, karena Dan telah kehilangan dirinya selama
sebulan, jangan-jangan ia sudah berpindah ke lain hati ... Lalu bagaimana dengan
tugasnya, mencarikan cinta sejati pria bernama Archibald Humpreys-Smythe yang
namanya bahkan tidak muncul di-google ??
Brazilian Cover [ source ] |
Jika Anda mau mendapatkan hiburan yang lucu sampai paling konyol
sekalipun, baca kisah ini. Jangan membayangkan kisah mendayu-dayu seperti film
Ghost-nya Demi Moore dan Patrick Swayze, meski unsur-unsur parodi, misteri
serta tokoh antagonis juga ada di dalamnya. Meski ini novel pertama Cally
Taylor, namun ia berhasil memberikan nuansa tersendiri yang menarik dalam
kisahnya ini.
Tidak seindah ‘If Only It Were True’ karya Marc Levy yang mampu
menyentuh perasaan terdalam lewat penggambaran hubungan jiwa yang berbeda
fisik, tetapi kisah ini tetap memiliki kesan yang menarik sekaligus menghibur.
Apalagi dengan ending yang sangat-sangat mengejutkan. Apakah Lucy mampu
memperoleh kembali kehidupan bersama Dan yang telah hilang dalam sekejab mata ?
Sebuah pembelajaran penting bahwa hidup itu teramat sangat singkat untuk dibuat
marah-marah, bertengkar, berkelahi, saling membenci, karena siapa tahu dalam
hitungan detik dirimu tahu-tahu tewas ....
Tentang Penulis :
Cally Taylor tinggal di Brighton,
Britania Raya. Dia mulai menulis fiksi tahun 2005, dan sudah memenangkan
beberapa penghargaan untuk cerita-cerita pendek yang ditulisnya. Heaven Can
Wait adalah novelnya yang pertama, dan telah diterjemahkan dalam 13 bahasa,
memperoleh sorotan sebagai Debut Novel of the Year dan Book of the Year Prize
dalam chicklitreviews.com di tahun 2009. Novel keduanya ‘Home for Christmas’
telah rilis pada bulan Oktober 2011.
Ingin
mengenal beliau serta karya-karyanya, silahkan berkunjung ke situs resminya atau
follow di akun twitternya
dan di Fan Pagenya
Best Regards,
* Hobby Buku *
Ini novel chicklit ya? aku kurang begitu suka dengan novel-novel chicklit u.u kadang terlalu bertele-tele dan membosankan di bagian pertengahannya. Belum lagi mudah ditebak jalan ceritanya~
ReplyDeletesepertinya bukan tipe bacaanku, tapi covernya lucu dan simple :D
ReplyDeleteWuahaha.. kok lucu ya baca reviewnya. Menghibur nih kayaknya novel ini.. :D
ReplyDeleteSebenarnya yang paling bikin penasaran adalah judul bukunya :))
ReplyDeletejudulnya bikin penasaran! covernya jg oke
ReplyDelete