Judul Asli : GEORGIA’S KITCHEN
Copyright © 2010 by Jenny Nelson
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Siska Yuanita
Cover by eMTe
Cetakan I : September 2012 ; 400 hlm
Rate : 4 of 5
Rate : 4 of 5
[ source ] |
Terus terang diriku bukan jenis pembeli buku yang hanya melihat cover
depan, tetapi lebih mengutamakan isi sebuah buku, yang bisa terlihat dari
preview di back-cover, atau googling terlebih dahulu tentang penulis dan
bukunya. Tapi untuk buku ini, diriku justru melanggar pantangan pertama,
gara-gara suka dengan desain covernya ... dan tentu saja membaca bahwa ini
kisah tentang chef yang mengalami jatuh-bangun hingga berpetualang ke Italia,
woww --- topik yang sangat menarik minatku.
Kisah ini tentang Georgia O’Keeffe, head-chef di Marco, sebuah restoran eksklusif di
kawasan Manhattan, New York, menyukai lingkungan pekerjaannya, akur
dengan para staf, mampu memimpin restoran dengan baik, dengan perkecualian sang
pemilik, Marco (mantan chef ternama).
Georgia memiliki ketajaman serta kreatifitas yang bagus, namun hal itu tak
berkembang di bawah otoriter Marco yang tak menghendaki perubahan dalam menunya
( just info, good owner trust their
head-chef to develop new menu and always asking for their creativity ).
Georgia memiliki impian untuk membuka restoran-nya sendiri, tetapi
saat itu ia sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Glenn – tunangannya
yang berprofesi sebagai pengacara.
[ source ] |
Suatu hari, Marco kedatangan tamu penting, Mercedes Sante – seorang food-critique dari Daily. Beliau
terkenal dengan ‘kesadisannya’ dalam
membantai restoran dan chef yang
tidak becus. Di lain pihak, pujian dari beliau akan menempatkan nama sang chef serta restorannya dalam jajaran
kelas atas. Georgia dan tim-nya berusaha keras memberikan yang terbaik bagi
tamu VIP ini. Dari hasil pengamatan Bernard Lambert – manager Marco yang
sangat efisien serta cermat, ia yakin minimal nilai ‘tiga garpu’ akan mereka peroleh, karena sang tamu sangant puas
dengan hidangan, penyajian serta pelayanan yang diberikan oleh staf Marco.
Pujian tertinggi tentunya jatuh pada Georgia – chef yang khusus menyiapkan hidangan demi hidangan istimewa bagi
beliau.
Georgia tahu ia tak boleh menilai ‘kucing
dalam karung’ tetapi semua pihak yakin bahwa mereka akan memperoleh ulasan
sangat bagus. Bahkan Marco sangat puas atas kinerjanya, memberikan hadiah libur
khusus bagi Georgia. Liburan itu sangat dinanti Georgia, yang ingin lebih
meluangkan waktu dengan Glenn, apalagi dalam beberapa minggu mereka akan
menikah. Namun liburan itu menjadi tragedi karena Georgia berselisih dengan
Glenn, mempertanyakan kejujuran masing-masing, berbuntut dengan keluarnya
Glenn dari apartemen mereka, untuk tinggal di kediaman sahabatnya. Belum sempat
Georgia bernafas lega, saat ia kembali ke restoran, kabar buruk menanti.
[ source ] |
Ulasan bagus dengan rating tinggi tinggal kenangan. Akibat ketololan yang
dilakukan oleh Marco, melakukan pelecehan terhadap putri Mercedes Sante yang
masih di bawah umur, maka nilai ‘3 garpu’ turun menjadi ‘1/2 garpu’ --- suatu
penghinaan yang dibalas dengan penghinaan keji. Dan hal ini menyebabkan Georgia
dipecat (meski itu bukan kesalahannya). Georgia jadi pengangguran karena tidak
bakalan ada restoran sekelas Marco akan mengambil dirinya sebagai head-chef
setelah ulasan yang mencoreng nama baiknya. Dan tragedi bertambah rumit saat
Glenn memilih untuk memutuskan hubungan mereka.
Ouw ... sungguh tidak adil. Tapi jangan berharap mendapatkan kisah
cengeng, karena Georgia memilih untuk tidak terpuruk dalam kesedihan. Alih-alih Georgia berkoresponden kembali
dengan mantan mentornya Claudia Cavalli dan salah satu chef wanita terbaik di
Italia, dan ia menawarkan lowongan kepada Georgia untuk pembukaan restoran
terbarunya di San Casciano terutama selama high-season akhir tahun. Maka
berangkatlah Georgia mengemas semuanya ke Italia, meninggalkan segala keruwetan
kehidupannya. Nah, apakah Georgia akan menemukan kebahagiaan serta jawaban atas
Impiannya di Italia? Negeri yang eksotis dengan orang-orang yang
mencintai ‘food and wine’. Mampukah Georgia beradaptasi dan bekerjasama
dengan kru baru yang mayoritas orang-orang Itali ?
[ source ] |
Buku ini merupakan perwujudan kisah jika Anda memiliki Impian, Hold On To
Your Dreams & Make It Happen, If You Don’t Get A Chance – Then Create The
Chance !!! Dan yang paling penting adalah buat keputusan jalan mana yang akan
ditempuh jika Anda berada di persimpangan. Karena persimpangan itu akan selalu
ada di mana pun Anda berada. Jangan menoleh ke belakang, jangan pernah
menyesali apa yang sudah terjadi. Kesalahan memang harus dijalani agar kita
semakin matang dalam pengalaman dan makna kehidupan. Tidak pernah ada kata
terlambat, yang ada hanyalah Anda maju atau stagnan di tempat. Really love this
stories, full of good though plus so many delicious food makes my mouth drooling
\(^0^)/
[ source ] |
Tentang Penulis :
Jennifer “Jenny” Gabriella Nelson lahir 9 July 1970 dan besar di kawasan Larchmont,
New York, lulus dengan gelar BA di bidang English Literature dari University of
Colorado, Denver. Kini ia tinggal di Millbrook, New York, bersama suami, putri
kembarnya, dan seekor anjing. Di Manhattan dia bekerja sebagai editor website dan produser di iVillage.com,
Vogue.com, dan Styyle.com. Ini adalah novelnya yang pertama. [ ... more about Jenny Nelson ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
sekarang lagi rame acara masak-memasak, penerbitnya pintar juga milih buku ini... plus yang nge-review bikin yang baca pengen baca
ReplyDeletehaha, iming-iming mbak Sinta sama delicious book :D klo baca jangan malem-malem mbak, alamat kelaparan tengah malem >>> pengalaman pribadi
Deleteselalu suka dengan buku fiksi yang berbau masakan.. apalagi masakan italia.. mmm... mammamia... :)
ReplyDeleteudah pernah baca The Food of Love, mbak? ini juga masih tentang masakan italiano...
The Food of Love ??? karangan Antony (siapa begitu ya), blm hehe... skrg cari bukunya susah, sdh jadi jadul >,<
DeleteAku suka falsafah : If you don't get the chance then create a chance!-nya.
ReplyDeleteSangat butuh itu sekarang. Kayaknya kudu dibaca nih buku >.<
ayo tambah lagi wishlistnya *mengirim pesan-pesan racun*
DeleteIni buku yang bisa bikin lapar sekaligus kenyang akan pesan-pesan bagus :D
Tidak banyak yang bisa saya komentarin, karena saya setuju dengan komentarnya Mbak Sinta dan Mbak Dewi, heheh
ReplyDelete*suer, bukan karena saya malas berkomentar :))
*idem ditto* :D
Deletehaha, sama.. pertama kali buka review ini langsung tertarik sama covernya. Tapi belum tertarik baca sampai baca reviewnya >.<
ReplyDeleteerrrr ... that's complement or ???
DeleteCovernya emang menarik si >.< Aku coba cari di Gramedia ahhh :p
ReplyDeleteCovernya cantik banget :D ceritanya juga bagus kok jadi tidak bakalan rugi *promosi*
Deleteak lagi nyari buku yang ada unsur masakan dan romancenya mb, buku ini kuat nggak akan kedua unsur itu? :)
ReplyDelete