Judul Asli : FINDING YOU
[ “VOUS REVOIR” by Marc Levy ]
Copyright © 2004 Editions Robert Laffont, S. A., Paris/Susanna Lea
Association
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Saraswati Wardhany
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : Maret 2012 ; 328 hlm
Rate : 3 of 5
Rate : 3 of 5
[ source ] |
Kisah ini merupakan kelanjutan dari novel ‘If Only It Were True’ (terbitan GPU tahun 2006), yang telah
diadaptasi ke layar lebar dengan judul Just
Like Heaven yang dibintangi oleh Reese
Witherspoon dan Mark Ruffalo. Dengan ending yang membuat penasaran,
tentunya diriku sangat berharap akan segera mengetahui perkembangan hubungan
antara Arthur dan Lauren. Tapi penulis justru membuat sebuah kisah pembuka yang
mengundang rasa terkejut sekaligus penasaran, dalam buku kedua ini. Bahkan jika
boleh dikatakan, kisah buku kedua ini membuat sejarah dan alur yang sama sekali
baru, memanfaatkan karakter yang sama dalam kisah sebelumnya.
Dibuka dengan kisah Arthur yang pergi melarikan diri ke Paris selama
setahun lebih. Dengan dalih ia ingin fokus pada proyek barunya, ia berusaha
melupakan belahan jiwanya di Amerika. Lauren Kline – wanita yang telah koma
selama berbulan-bulan akhirnya sadar kembali, namun ia tak mengenali siapa
gerangan Arthur. Dan setelah berjuang sekian lama, Arthur akhirnya memilih
menyingkir dari kehidupan Lauren atas permintaan sang ibu serta dokter perawat
Lauren. Meskipun mencurahkan segenap pikiran dan tenaga kepada proyeknya, pada
akhirnya ketika ia harus kembali ke Amerika, Arthur kembali dibayangi kenangan
akan wanita yang pernah menghabiskan waktu berbulan-bulan bersamanya, sebelum
ia kembali ke dunia nyata – sadar dari koma.
[ source ] |
Paul, sahabat sekaligus partnernya, yang menyambut kedatangannya kembali
ke Amerika, berusaha keras membuat Arthur melupakan kenangan atas Lauren. Ia
telah menjadwalkan kegiatan Arthur agar segera bersosialisasi dan bertemu
dengan wanita-wanita lain. Bahkan menyediakan apartemen baru bagi Arthur,
meninggalkan apartemen penuh kenangan, yang penuh dengan jejak Lauren. Namun
sekeras apa pun mereka berusaha, bagaikan magnet yang saling tarik-menarik
tanpa disadari, terjadi peristiwa yang membuat pertemuan pertama Arthur dengan
Lauren sekembalinya ia di Amerika. Dan kali ini Arthur menjadi salah satu
pasien yang mengalami kecelakaan akibat ditabrak oleh motor. Pertemuan aneh itu
membangkitkan seluruh kenangan manis, membuka pintu hati yang berusaha ditutup
rapat-rapat oleh Arthur. Tapi apa daya jika Lauren masih belum mengingat siapa
dirinya sebenarnya.
Pertemuan itu segera berakhir karena Lauren tak menemukan luka-luka parah
selain cedera ringan pada diri Arthur, yang juga ingin segera keluar dari Unit
Gawat Darurat, demi menenangkan jantungnya yang berdebar-debar (lucunya Lauren
mengira Arthur menderita tekanan darah tinggi karena debar-debar jantung yang
cepat ini). Maka Arthur pun pulang ke apartemen barunya, dan jatuh pingsan tak
sadarkan diri, hingga ditemukan tetangga yang khawatir melihat kondisi dirinya
yang aneh. Arthur tak pernah sadar akibat pendarahan otak. Dan kali ini
nyawanya berada di ujung tanduk karena ditangani oleh dokter yang tidak
kompeten. Paul yang terlambat mengetahui masalah ini, tidak tahu bagaimana
caranya menolong Arthur. Hingga ia akhirnya menghubungi satu-satunya orang yang
diyakini mampu menyelamatkan Arthur : Dr. Lauren dari San Fransisko Memorial
Hospital.
[ source ] |
Bagai sebuah kisah Deja Vu,
karakter Arthur dan Lauren bertukar tempat, sang penyelamat dan penderita.
Bahkan penulis melibat karakter pendukung yang sama, orang-orang yang terlibat
dan mengetahui kebenaran kisah di balik sadarnya Lauren dari koma setahun
silam. Dibandingkan kisah pertama yang menyegarkan, penuh humor sekaligus
kisah-kisah yang menyentuh, maka kelanjutan kisah ini bisa dikatakan berdiri
sendiri tanpa bergantung pada kisah sebelumnya. Kesamaan yang terjadi hanyalah
para karakternya. Sedangkan pengembangan kisah, alur serta plotnya justru
sedikit berbeda, nuansa sedih dan cenderung melankolis yang lebih mendominasi
kisah ini. Menjelang akhir kisah ini, satu pertanyaan timbul, apakah Arthur dan
Lauren mampu bersatu, secara fisik maupun jiwa mereka masing-masing ? Well, you
have to find-out yourself by reading it (^_^)
Tentang Penulis :
[ source ] |
[ source ] |
Adaptasi film dari kisah ini rilis pertama kali pada tahun 2005 di
Amerika dengan judul Just Like Heaven yang dibintangi oleh Reese Witherspoon
dan Mark Ruffalo. Kemudian pada tahun 2006, versi Bollywood rilis dengan judul
I See You.
Best Regards,
* Hobby Buku *
Sebenernya ingin menanyakan apakah Arthur dan Lauren akan bersatu disini, tapi tampaknya bakal jadi spoiler :))
ReplyDeleteJadi ada berapa seri buku ini, dua atau masih ada lanjutannya?
Sejauh ini dua seri, kali dibuat yang ketiga mungkin gantian siapa lagi yang mati begitu, lha khan jadi telenovela ...
DeleteTernyataaaaa begitu toh!! oke oke *manggut2*
ReplyDeleteHaha, padahal waktu di If Only It Were True aku uda bikin kesimpulan sendiri (kesimpulan yg sama dg filmnya). Tapi kalo kayak gini lebih seru yaaa
So far buku pertama malah beda dari filmnya (menurutku) terutama karakter wanita-nya, jadi jelas buku kedua sejak pembukaan malah bikin surprise
Deleteooo baru tau kalo If Only It Were True ada lanjutannya. Hmmm... harus baca buku itu lagi, sebelum baca yang ini. udah agak2 lupa soalnya
ReplyDeleteaq tahunya kebalik, waktu liat buku ini ada tulisan kecil di covernya kelanjutan If Only ... baru cari-cari bukunya (ternyata jadul bgt, jadi terpaksa pinjam mbak Inge)
DeleteAku akhirnya baca buku ini duluan. Gak sabar nunggu buku 1 nya datang :))
ReplyDeleteweh, blm datang buku pertamanya ? Tapi menurutku bagusan buku pertama sich ... lebih menyentuh kisahnya.
Delete