Books
“PENYELAMATAN YANG SIA-SIA”
Judul Asli : SAVING FISH FROM DROWNING
Copyright © 2005 by
Amy Tan
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Ingrid
Dwijani Nimpoeno
Desain &
Ilustrasi Sampul : Eric Alexander
Cetakan I : Februari
2008 ; 552 hlm ; ISBN 978-979-22-3517-3
Rate : 3.5 of 5
~ | Berita Khusus | ~
“PESOHOR DIBANTAI DALAM PEMBUNUHAN BERLATAR PEMUJAAN”
“Tubuh Bibi Chen, usia 63 tahun, seorang pakar bisnis eceran, pesohor dan anggota dewan Museum Seni Asia, kemarin ditemukan di etalase tokonya di Union Square – The Immortals, yang terkenal dengan pengaruh China ... ditemukan pula sebuah benda kecil menyerupai penggaruk tanah yang memotong lehernya dan seutas tali yang dikencangkan mengelilingi lehernya, menandakan seseorang telah mencoba mencekiknya setelah tikamannya gagal. Pintu tokonya dibuka dengan paksa dan jejak berdarah sepatu pria berukuran 12 mengarah dari podium tempat tubuh Bibi Chen berada, kemudian tampak keluar dari pintu dan turun ke jalan. Di samping tubuhnya terserak perhiasan dan patung-patung yang pecah.”
Seorang laki-laki yang saleh menjelaskan kepada pengikutnya, “Mengambil kehidupan itu jahat, dan menyelamatkannya adalah tindakan mulia. Setiap hari aku berjanji akan menyelamatkan ratusan kehidupan. Kutebar jalaku di danau dan ratusan ikan pun terjaring. Kutaruh ikan-ikan itu di tepi danau, dan di sana mereka melompat-lompat dan menggeliat.” “Jangan takut,” kataku pada ikan-ikan itu. “Aku menyelamatkan kalian supaya tidak tenggelam.” “Tak lama kemudian ikan-ikan itu tenang dan berbaring diam. Tapi sayang, aku selalu datang terlambat dan ikan-ikan itu mati. Dan karena tidak baik untuk membuang apa pun, aku membawa ikan-ikan mati itu ke pasar dan menjualnya dengan harga bagus. Dengan uang itu aku membeli lebih banyak jala supaya bisa menyelamatkan lebih banyak ikan.” [ Anonimus ]
Bibi Chen sedang
sibuk mengadakan persiapan ekspedisi khusus bersama teman-temannya. Ekspedisi
yang bertopik “Mengikuti Jejak Sang Buddha” rencananya merupakan semacam wisata
napak tilas dari Provinsi Yunnan, China melalui pegunungan Himalaya menuju
Burma Road yang termahsyur. Sebagai pemimpin dan pemandu wisata yang baik, ia
telah mengatur rencana yang luar biasa dalam perjalanan ini, namun pada tanggal
2 Desember (tepat 14 hari menjelang keberangkatan) Bibi Chen ditemukan tewas
dalam kondisi aneh dan misterius. Demi menghormati jerih payah Bibi Chen, maka
rombongan wisata meneruskan rencana ekspedisi dengan mengganti pemimpin wisata.
Bernie Trueba y Cela – seniman grafis, gay dan memiliki pengalaman sebagai
pemandu wisata, terpilih memimpin perjalanan ini.
Rombongan yang
terdiri dari Marlene Chu serta putrinya Esmee yang baru berusia 12 tahun,
Roxanne Scrangello (ahli bilogi evolusioner, ilmuwan Darwin dan penerima
beasiswa MacArthur) dan suaminya, Dwight Massey (ahli psikologi perilaku yang
memiliki misi melacak keberadaan kakek buyutnya yang terbunuh di Burma), serta
Heidi Stark, saudara tiri Roxanne dan Vera (sahabat tercinta Bibi Chen). Selain
itu ada Mark ‘Moff’ Moffet dan Rupert – putranya yang berusia 15 tahun, Harry
Bailey, sahabat karib Moff (seorang pakar binatang serta pelatih anjing asal
Inggris yang terkenal dengan acara TV-nya The Fido Files) yang telah mengadopsi
Pocchini – anjing kesayangan Bibi Chen. Terakhir adalah pasangan Wendy
Brookhyser (putri direktur yayasan) dan Wyat Fletcher, kekasihnya sekaligus
putra tunggal raja gandum dari Dakota Utara.
Rombongan berangkat
pada tanggal 16 Desember, setelah melewati dua persinggahan akhirnya pada
tanggal 18 Desember mereka tiba di Lijiang, China, disambut oleh Mr. Qin Zheng
– pemandu wisata terbaik di wilayah tersebut. Anehnya keesokan harinya Mr. Qin
mendadak berhalangan (fakta sebenarnya ia telah ‘dibajak’ rombongan lain yang
mengetahui kemampuan Mr. Qin). Akibatnya Bernie harus mengambil keputusan
memilih salah satu dari dua pemandu wisata yang masih tersedia. Tanpa memiliki
pemahaman dan pengetahuan khusus, Bernie memilih seorang wanita sebagai pemandu
mereka. Sebuah keputusan yang kelak justru mengakibatkan aneka permasalahan
bagi rombongan ini. Karena wanita pemandu mereka, tidak terlalu memahami
seluk-beluk dan adat daerah, termasuk berkomunikasi secara lancar menggunakan dialek
setempat.
Masalah mulai muncul
ketika mereka tiba di Wisata Gua Kelamin Wanita, karena kurangnya pemahaman
serta tiada peringatan dari sang pemandau, beberapa anggota rombongan melakukan
perbuatan yang ternyata dianggap menghina dewa-dewa dan merusak kesucian kuil.
Akibatnya bukan saja mereka dikenai denda yang lumayan, tetapi juga kutukan
jahat yang dilontarkan oleh kepala suku setempat, bahwa karma buruk akan
menyertai rombongan orang-orang asing di tanah suci, yang berbuntut pada
larangan untuk meneruskan perjalanan napak tilas di China. Karena hal tersebut
maka rencana kunjungan ke Burma terpaksa dipercepat. Bernie nyaris stress dan
panik, tanpa mengetahui bagaimana caranya mereka mendapatkan ijin masuk Burma
lebih cepat dari jadwal semula. Tanpa sepengetahuan mereka, arwah Bibi Chen
tetap mendampingi dan membantu secara tidak langsung melalui ‘mimpi’ Walter –
salah satu pemandu wisata.
Berkat Walter (yang
di-inspirasi melalui mimpi oleh arwah Bibi Chen), rombongan akhirnya berhasil
memasuki kawasan Burma dan menikmati wisata pemandangan serta suasana yang luar
biasa, terlepas dari aneka peristiwa dan kejadian-kejadian aneh yang terjadi
pada anggota rombongan. Namun tidak ada yang memperhatikan hal-hal tersebut
lebih jauh, hingga suatu pagi, saat cuaca cerah memungkinkan rombongan
menikmati pemandangan matahari terbit dengan mengelilingi area danau yang luas
dengan sampan. Dengan perkecualian Harry yang masih tertidur pulas saat
rombongan berangkat menjelang fajar, hingga malam menjelang rombongan berisi
sebelas orang anggota rombongan beserta beberapa pendayung sampan tidak kembali
dan hilang tanpa jejak. Harry yang kebingungan, dibantu oleh tim pencari dan
pihak berwajib, hanya berhasil menemukan Walter yang pingsan dengan luka di
kepala, di gua-gua yang ada di sekitar danau.
Kondisi Walter cukup
parah, namun ia akan selamat, sayangnya ia mengalami hilang ingatan akan
kejadian sepanjang pagi hingga malam saat ditemukan. Lalu dimana gerangan
anggota rombongan yang lenyap tanpa jejak itu ? Apakah benar kutukan yang
dilontarkan oleh kepala suku telah mengakibatkan ‘tragedi’ menakutkan sekaligus
membingungkan ini ? Pembaca akan digiring mengikuti penuturan narasi (arwah)
Bibi Chen untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada masing-masing
anggota rombongan yang lenyap. Melalui pemahaman (arwah) Bibi Chen pula,
pembaca dituntun untuk memahami tentang apa sebenarnya yang nyata maupun tidak
nyata dalam kehidupan manusia, di mana pun mereka berada. Hingga akhir kisah,
bukan saja misteri lenyapnya rombongan wisata tersebut yang terkuak, tetapi
juga kebenaran di balik kematian misterius Bibi Chen ...
Ini adalah buku karya
Amy Tan yang pertama kali kubaca. Meski memiliki beberapa koleksi lainnya,
terus terang diriku belum sempat untuk mulai membacanya, dengan perkecualian ‘Saving
Fish From Drowning’ yang semenjak awal telah menarik perhatianku karena ‘terbetik’
adanya unsur misteri dalam kisah ini. Membaca buku yang lumayan tebal, kisah
ini berjalan dengan permulaan yang cukup menarik, sebuah kasus pembunuhan !!
Namun menjelang pertengahan, terus terang konsentrasiku agak teralihkan karena
penulis menuturkan kisah melalui aneka sudut pandang beberapa karakter yang
cukup membingungkan karena seting waktu yang bolak-balik antara masa lalu dan
masa kini. Syukurlah menjelang akhir kisah, alur dan plot dituturkan melalui
satu sudut pandang, narasi oleh arwah Bibi Chen yang memberikan penjelasan pada
bagian-bagian yang ‘hilang’ sepanjang kisah ini. Secara keseluruhan, ide dan
tema yang diangkat menarik dan mampu mengundang rasa penasaran. Hanya gaya
penuturan serta lompatan kilas balik yang tak beraturan, membuat kenyamanan
menikmati bacaan ini secara utuh, terusik dan mudah teralihkan ... hingga
kesanku berakhir dengan perasaan ‘datar’ dan kurang puas. Mungkin akan kucoba
membaca karya lainnya, untuk menemukan ‘sesuatu’ yang lebih mengena.
[
more about this author & related works, just check at here : Amy Tan
| on Goodreads | on Wikipedia ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
79th Book
in Finding New Author Challenge
200th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/