Translate

Monday, March 2, 2015

Books "HOPELESS"

Books “TANPA DAYA”
Judul Asli : HOPELESS
[ book 1 of HOPELESS Series ]
Copyright © 2012 by Colleen Hoover
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Shandy Tan
Editor : Intan Dyah Pramudita
Desain sampul : Marcel A. W.
Cetakan I : Januari 2015 ; 496 hlm ; ISBN 978-602-03-1201-9
Harga Normal : Rp. 76.000,-
Rate : 4 of 5
“Terkadang mengetahui kebenaran lebih membuat putus asa ketimbang menyakini kebohongan ...”
Linden Sky Davis bukan sekedar remaja biasa. Di usia menjelang 17 tahun, ia tidak memiliki akun sosial-media (facebook, twitter, dsb-nya) karena ibu angkatnya, Kate Davis tidak menyetujui pengenalan sekaligus penggunaan tehnologi berupa internet, ponsel hingga televisi. Disertai kebiasaan menjalani pola hidup sehat sebagai seorang vegan, Sky cukup terbiasa hanya bergaul dengan sahabatnya Six yang kebetulan juga tinggal sebagai tetangga sebelah rumahnya. Kemudian Six pergi selama beberapa minggu untuk menjalani studi luar negeri. Tanpa kehadiran Six, Sky bukan hanya kesepian tetapi juga kehilangan sosok yang dengan setia menjadi teman ‘curhat’ sekaligus memonitor tindak tanduk Sky ... walau sejauh ini ia belum pernah melanggar peraturan dan hukum. Hingga kemudian ia bertemu Dean Holder.



Dean Holder pemuda yang tak mampu dilupakan begitu saja. Walau isu-isu yang beredar, semuanya memastikan bahwa ia adalah jenis yang harus dihindari. Pembuat masalah, penyebab keonaran dan gemar menganiaya orang lain – setidaknya itu yang berhasil ditangkap oleh Sky. Namun mengapa pemuda yang sama sekali asing bagi dirinya, mendadak mendekati dan berusaha bukan sekedar berkenalan tetapi juga menjalin hubungan pertemanan dengan dirinya ? Dan selama pertemuan-pertemuan awal yang terjadi secara unik, Sky mendapati ia tertarik untuk mengenal Holder lebih jauh, lebih dekat dan lebih sering daripada sekedar kenalan sambil lalu ... Sky terombang-ambing antara rasa penasaran, kerinduan yang aneh bercampur dengan rasa takut sekaligus ngeri mendengar ‘kisah’ masa lalu Holder, terutama dari mulut Breckin – sahabat barunya, cowok gay yang eksentrik dan super cuek.
“Aku menderita karena tidak ingin kau melewati sehari lagi tanpa tahu perasaanku padamu. Dan aku belum siap memberitahumu bahwa aku jatuh cinta padamu, karena tidak begitu. Belum. Tapi apa pun yang kurasakan ini – lebih dari sekedar suka. Aku ingin mengungkapkan padamu seperti apa perasaanku, tapi tidak ada satu kata pun di semua kamus yang bisa melukiskan perasaan antara menyukaimu dan mencintaimu, padahal aku membutuhkan kata itu.”
Benarkah Dean Holder adalah pemuda yang sangat berbahaya ? Mengingat ia memiliki ‘masalah’ dengan Grayson – cowok yang selama ini berusaha mengajak Sky ‘tidur bersama’ – dan apakah ini adalah salah satu strategi untuk memulai konfrontasi baru dengan Grayson. Dan bagaimana dengan siswa yang dipukuli hingga nyaris tewas di masa lalu, siswa gay yang akhirnya membuat Holder masuk dalam tahanan junior ? Sedikit demi sedikit, Sky mendapati sosok Holder yang ia ketahui dari orang-orang di sekelilingnya, ternyata berbeda dengan kebenaran yang entah mengapa sengaja disembunyikan oleh Holder, seperti kematian saudari kembarnya, perpisahan kedua orang tuanya, hingga ‘sesuatu’ yang sangat mengusik Holder berkaitan dengan diri Sky, yang tidak pernah bisa ia paksakan untuk diungkapkan .... hingga semuanya terlambat !!

Awalnya kisah ini kuduga hanya merupakan drama konflik gejolak kehidupan anak remaja sebagaimana karya penulis yang kukenal melalui seri Slammed. Namun semenjak awal, penulis justru menyajikan serangkaian ‘petunjuk-aneh’ dalam wujud adegan-adegan yang mengundang tanda tanya (????) dalam benakku. Karakter Sky yang menjadi sorotan, mampu menggelitik rasa penasaranku untuk mengetahui kisah hidupnya lebih jauh. Interaksi yang digambarkan antara dirinya dengan teman-teman maupun keluarga, mengalir melalui alur yang cukup cepat tanpa kehilangan cukilan-cukilan ‘moment’ yang cukup menyentuh di sana-sini. Hingga menjelang akhir diriku masih meraba-raba apa sebenarnya yang terjadi pada karakter ini. Kejutan yang mampu membuat shock, menggugah emosi yang tercermin dengan bagus melalui dialog-dialog yang menunjukkan pergulatan yang dialami tokoh dalam kisah ini.

Kekuatan tema yang penuh dengan adegan emosional ini terasa menyesakkan, campuran antara rasa haru, sedih, amarah sekaligus rasa lega. Dibandingkan dengan Slammed, Hopeless yang awalnya kukira mengandung makna sebenarnya dari ‘hopeless’ (tidak berdaya) ternyata justru memberikan kekuatan tersendiri bagi mereka yang telah mengalami trauma berat di masa lalu, masa kanak-kanak yang dinodai oleh tindakan tak bertanggung jawab hingga menimbulkan luka yang tidak mampu pulih seperti sedia kala. Hopeless adalah gabungan dari nama Hope dan Less – dua sahabat kecil yang terpisahkan akibat insiden mengerikan yang tidak pernah terungkap hingga belasan tahun kemudian. Kompleksnya kisah ini disertai tema yang luar biasa, nyaris membuatku memberikan 5 bintang, hanya sayang menjelang akhir ada adegan yang cukup mengusik diriku hingga kekuatan emosional yang awalnya membuatku menjadi haru-biru berubah seketika. Maka cukup 4 bintang untuk kisah yang luar biasa (minus adegan XXX yang terus terang membuatku terkejut, mengapa penulis memilih ‘hal’ ini sebagai pilihan ...)
“Jika kau memotong dan menyambung kata “like”, suka, dan “love”, cinta,  kau akan mendapatkan kata “live”, Hidup.”
Tentang Penulis :
Collen Hoover adalah penulis bestseller versi New York Times untuk kedua novel perdananya : Slammed dan Point of Retreat. Kini ia tinggal di Texas bersama sang suami serta ketiga putranya.

[ more about this author & related works, just check at here : Colleen Hoover | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

Hobby Buku 

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...