Books “TANPA DAYA”
Judul
Asli : HOPELESS
[ book 1
of HOPELESS Series ]
Copyright
© 2012 by Colleen Hoover
Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : Shandy Tan
Editor
: Intan Dyah Pramudita
Desain
sampul : Marcel A. W.
Cetakan
I : Januari 2015 ; 496 hlm ; ISBN 978-602-03-1201-9
Harga
Normal : Rp. 76.000,-
Rate
: 4 of 5
“Terkadang mengetahui kebenaran lebih membuat putus asa ketimbang menyakini kebohongan ...”
Linden
Sky Davis bukan sekedar remaja biasa. Di usia menjelang 17 tahun, ia tidak
memiliki akun sosial-media (facebook, twitter, dsb-nya) karena ibu angkatnya,
Kate Davis tidak menyetujui pengenalan sekaligus penggunaan tehnologi berupa
internet, ponsel hingga televisi. Disertai kebiasaan menjalani pola hidup sehat
sebagai seorang vegan, Sky cukup terbiasa hanya bergaul dengan sahabatnya Six
yang kebetulan juga tinggal sebagai tetangga sebelah rumahnya. Kemudian Six
pergi selama beberapa minggu untuk menjalani studi luar negeri. Tanpa kehadiran
Six, Sky bukan hanya kesepian tetapi juga kehilangan sosok yang dengan setia
menjadi teman ‘curhat’ sekaligus memonitor tindak tanduk Sky ... walau sejauh
ini ia belum pernah melanggar peraturan dan hukum. Hingga kemudian ia bertemu
Dean Holder.
Dean
Holder pemuda yang tak mampu dilupakan begitu saja. Walau isu-isu yang beredar,
semuanya memastikan bahwa ia adalah jenis yang harus dihindari. Pembuat
masalah, penyebab keonaran dan gemar menganiaya orang lain – setidaknya itu
yang berhasil ditangkap oleh Sky. Namun mengapa pemuda yang sama sekali asing
bagi dirinya, mendadak mendekati dan berusaha bukan sekedar berkenalan tetapi
juga menjalin hubungan pertemanan dengan dirinya ? Dan selama
pertemuan-pertemuan awal yang terjadi secara unik, Sky mendapati ia tertarik
untuk mengenal Holder lebih jauh, lebih dekat dan lebih sering daripada sekedar
kenalan sambil lalu ... Sky terombang-ambing antara rasa penasaran, kerinduan
yang aneh bercampur dengan rasa takut sekaligus ngeri mendengar ‘kisah’ masa
lalu Holder, terutama dari mulut Breckin – sahabat barunya, cowok gay yang
eksentrik dan super cuek.
“Aku menderita karena tidak ingin kau melewati sehari lagi tanpa tahu perasaanku padamu. Dan aku belum siap memberitahumu bahwa aku jatuh cinta padamu, karena tidak begitu. Belum. Tapi apa pun yang kurasakan ini – lebih dari sekedar suka. Aku ingin mengungkapkan padamu seperti apa perasaanku, tapi tidak ada satu kata pun di semua kamus yang bisa melukiskan perasaan antara menyukaimu dan mencintaimu, padahal aku membutuhkan kata itu.”
Benarkah
Dean Holder adalah pemuda yang sangat berbahaya ? Mengingat ia memiliki
‘masalah’ dengan Grayson – cowok yang selama ini berusaha mengajak Sky ‘tidur
bersama’ – dan apakah ini adalah salah satu strategi untuk memulai konfrontasi
baru dengan Grayson. Dan bagaimana dengan siswa yang dipukuli hingga nyaris
tewas di masa lalu, siswa gay yang akhirnya membuat Holder masuk dalam tahanan
junior ? Sedikit demi sedikit, Sky mendapati sosok Holder yang ia ketahui dari
orang-orang di sekelilingnya, ternyata berbeda dengan kebenaran yang entah
mengapa sengaja disembunyikan oleh Holder, seperti kematian saudari kembarnya,
perpisahan kedua orang tuanya, hingga ‘sesuatu’ yang sangat mengusik Holder
berkaitan dengan diri Sky, yang tidak pernah bisa ia paksakan untuk diungkapkan
.... hingga semuanya terlambat !!
Awalnya
kisah ini kuduga hanya merupakan drama konflik gejolak kehidupan anak remaja
sebagaimana karya penulis yang kukenal melalui seri Slammed. Namun semenjak
awal, penulis justru menyajikan serangkaian ‘petunjuk-aneh’ dalam wujud
adegan-adegan yang mengundang tanda tanya (????) dalam benakku. Karakter Sky
yang menjadi sorotan, mampu menggelitik rasa penasaranku untuk mengetahui kisah
hidupnya lebih jauh. Interaksi yang digambarkan antara dirinya dengan teman-teman
maupun keluarga, mengalir melalui alur yang cukup cepat tanpa kehilangan
cukilan-cukilan ‘moment’ yang cukup menyentuh di sana-sini. Hingga menjelang
akhir diriku masih meraba-raba apa sebenarnya yang terjadi pada karakter ini.
Kejutan yang mampu membuat shock, menggugah emosi yang tercermin dengan bagus
melalui dialog-dialog yang menunjukkan pergulatan yang dialami tokoh dalam
kisah ini.
Kekuatan
tema yang penuh dengan adegan emosional ini terasa menyesakkan, campuran antara
rasa haru, sedih, amarah sekaligus rasa lega. Dibandingkan dengan Slammed,
Hopeless yang awalnya kukira mengandung makna sebenarnya dari ‘hopeless’ (tidak
berdaya) ternyata justru memberikan kekuatan tersendiri bagi mereka yang telah
mengalami trauma berat di masa lalu, masa kanak-kanak yang dinodai oleh
tindakan tak bertanggung jawab hingga menimbulkan luka yang tidak mampu pulih
seperti sedia kala. Hopeless adalah gabungan dari nama Hope dan Less – dua
sahabat kecil yang terpisahkan akibat insiden mengerikan yang tidak pernah terungkap
hingga belasan tahun kemudian. Kompleksnya kisah ini disertai tema yang luar
biasa, nyaris membuatku memberikan 5 bintang, hanya sayang menjelang akhir ada
adegan yang cukup mengusik diriku hingga kekuatan emosional yang awalnya
membuatku menjadi haru-biru berubah seketika. Maka cukup 4 bintang untuk kisah
yang luar biasa (minus adegan XXX yang terus terang membuatku terkejut, mengapa
penulis memilih ‘hal’ ini sebagai pilihan ...)
“Jika kau memotong dan menyambung kata “like”, suka, dan “love”, cinta, kau akan mendapatkan kata “live”, Hidup.”
Tentang
Penulis :
Collen
Hoover adalah penulis bestseller versi New York Times untuk kedua novel
perdananya : Slammed dan Point of Retreat. Kini ia tinggal di Texas bersama
sang suami serta ketiga putranya.
[ more about this author & related works,
just check at here : Colleen Hoover | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best
Regards,
Hobby
Buku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/