Books "TO ALL THE BOYS I’VE LOVED BEFORE"
Copyright © 2014
by Jenny Han
Penerbit Spring
Alih Bahasa :
Airien Kusumawardani
Editor : Selsa
Chintya
Proofreader :
Yuli Yono
Ilustrasi isi :
@teguhra
Cetakan II :
September 2015 ; 380 hlm ; ISBN 978-602-71505-1-5
Harga Normal :
Rp. 65.000,-
Hampir semua
gadis cilik hingga remaja memiliki koleksi pernak-pernik pribadi, bahkan ada
yang masih meneruskan ‘kebiasaan’ itu hingga dewasa. Beberapa koleksi merupakan
benda-benda bernilai tinggi, namun sebagian besar bisa dipastikan tidak
memiliki ‘kelebihan khusus’ kecuali berhubungan dengan kenangan dan perasaan
sentimental sang pemilik. Demikian pula dengan Lara Jean Song-Covey, memiliki
koleksi pribadi yang bahkan tidak diketahui oleh ayah atau kedua saudarinya. Ia
menyimpan surat-surat cinta yang ditulis untuk 5 anak laki-laki yang pernah dan
masih ada dalam kehidupannya. Surat-surat yang hanya untuk ‘dirinya’ tanpa
pernah terkirim apalagi diketahui oleh orang-orang yang pernah ia sukai.
Kemudian, suatu hari, salah satu dari mereka memberikan tanggapan atas surat
yang ditulis bertahun-tahun silam – dan tidak dimaksudkan untuk terkirim.
Bagaimana
surat-surat yang tersimpan rapat dalam kotak topi bisa ‘mendadak’ keluar dan
terkirim pada lima orang, tanpa sepengetahuan Lara Jean, bukan lagi misteri
yang menjadi beban pikirannya. Melainkan bagaimana ia harus berhadapan dengan
orang-orang yang tidak pernah tahu perasaannya. Malu, takut, jengkel,
penasaran, semua emosi yang berkecamuk dalam dirinya, benar-benar menimbulkan
kekacauan tersendiri. Apalagi dengan kepergian Gogo – kakak sulung , sahabat
sekaligus pengganti ibunya, yang meninggal 6 tahun silam, jauh di Skotlandia
untuk menempuh pendidikan, memberikan tanggung jawab baru bagi Lara Jean untuk
menjaga keluarganya, ayah dan Kitty, adiknya. Apa yang harus ia lakukan
terhadap kelima cowok, yang salah satunya adalah Josh – tetangga sebelah rumah,
sahabat keluarga sekaligus kekasih Margot sebelum mereka putus tepat menjelang
keberangkatan Margot ke Skotlandia.
Jujur, awalnya
diriku sama sekali tidak tertarik membaca buku ini, apalagi mengenal Jenny Han
dengan karya-karyanya yang mayoritas bergenre ‘teens-romance’ (salah satu jenis
bacaan yang menduduki prioritas sekian dalam daftar timbunan untuk dibaca
(^_^), dengan perkecualian ‘young-adult’ tema khusus). Berkat ‘kisikan’ salah
satu teman, rasa penasaran akhirnya membuatku mencoba buku ini. Di luar dugaan,
diriku sangat menyukai kisah ini. Gaya penulisan melalui sudut pandang Lara
Jean – gadis blasteran keturunan Amerika dan Korea, menjalani kehidupan
‘normal’ layaknya remaja seusianya, namun bisa kupastikan ia termasuk kategori
‘anak-baik’ dengan keyakinan dan keteguhan tersendiri, pembaca diajak mengikuti
petualangan romansa yang cukup menarik, menyentuh sekaligus memberikan
nilai-nilai moral tanpa berkesan menggurui bahkan lebih terasa sebagai bacaan
hiburan yang cukup berkesan.
Kisah ini sudah
menarik semenjak awal, apa yang akan terjadi jika lima cowok yang pernah kau
taksir dan sama sekali tidak pernah mengetahui fakta itu, mendadak tahu dan
melakukan konfrontasi ? Bisa kubayangkan posisi Lara Jean, dunia bagai kiamat
karena harus menanggung rasa malu (mungkin sama seperti jika ada yang membaca
buku harianmu #duh). Untungnya, kelima cowok ini, walau memiliki kepribadian
dan karakter yang berbeda satu sama lain, bukan tipikal ‘cowok brengsek’ yang
bisa merusak nama baik Lara Jean (atau setidaknya demikian, sampai hubungan
baru terbentuk akibat terungkapnya rahasia Lara Jean). Dari John Ambrose
McClaren – teman sepermainan semasa SMP yang kini telah pindah ke kota lain,
Lucas Krapf – cowok yang selalu tampil dengan mode tersendiri, belum terbuka
sepenuhnya bahwa ia gay dan surat Lara Jean justru menjadikan mereka menjalin
persahabatan unik.
Namun konfrontasi
Josh Sanderson yang paling ditakuti oleh Lara mengingat ia baru putus dengan
Margot, yang menyebabkan ia melakukan tindakan nekad : mencium Peter Kavinsky,
cowok keren nan populer di sekolah, dan mengakui mereka telah berpacaran demi
mehindari Josh. Sayangnya, Peter tidak mudah disingkirkan sebagaimana Josh,
terlebih ia juga salah satu cowok penerima surat cinta Lara Jean. Situasi Peter
yang juga ‘putus’ dengan Genevieve – kekasihnya selama sekian tahun, sekaligus
merupakan cewek populer dan ratu pergaulan, menimbulkan ide untuk memanfaatkan
gosip seputar ‘ciuman’ di lorong sekolah antara Lara Jean dan Peter. Mereka
berdua sepakat untuk menjalani masa ‘pacar-pura-pura’ demi keuntungan di kedua
belah pihak. Pasangan baru Peter Kavinsky dan Lara Jean menjadi bahan
perbicaraan sekaligus sasaran teror Genevieve beserta antek-anteknya, terutama
pada kehidupan Lara Jean.
Jika pada awalnya
kisah ini sempat terlihat lumayan sederhana dan tipikal romansa remaja, maka
penulis menghapus kesan itu melalui potongan-potongan adegan menyentuh,
memorable dalam berbagai situasi dan kondisi yang menarik. Hubungan serta
interaksi keluarga Song-Covey turut memberikan daya tarik tersendiri, bagaimana
tiga bersaudari menjalani kehidupan usai kematian mendadak sang ibu saat mereka
terbilang sangat muda (Margot 12 tahun, Lara Jean 10 tahun, Kitty 3 tahun) dan
ayah mereka yang meneruskan tugas mengasuh dengan penuh cinta, dengan segala
keterbatasan dan kebesaran hatinya. Bahkan Kitty yang telah berusia 9 tahun,
merupakan karakter yang cukup menonjol dengan sifat serta karakternya yang
berubah-ubah antara gadis cilik keras kepala serta wawasan dan kedewasaan
pikiran yang cukup mengejutkan bagai anak seusianya. Sungguh tidak sabar
membaca kelanjutan kisah ini (^_^)
“Aku belum pernah menerima surat cinta. Namun, membaca pesan-pesan itu, satu per satu, rasanya seperti membaca surat cinta ... sekarang aku tahu perbedaannya, antara mencintai seseorang dari kejauhan dengan mencintai seseorang dari dekat. Ketika kau melihat mereka dari dekat, kau melihat diri mereka yang sesungguhnya, demikian juga sebaliknya. Dia melihat aku dan aku melihat dirinya. Cinta itu menakutkan. Cintah berubah. Cinta tidak bisa menghilang. Itulah bagian dari resikonya. Aku tidak ingin lagi merasa takut.”
[ book 1 of TO ALL THE BOYS I’VE LOVED BEFORE Series ]
Copyright © 2014 by Jenny Han
Rate : 4 of 5
Tentang Penulis :
Jenny Han
dilahirkan dan dibesarkan di Richmond, Virginia. Ia bersekolah di University of
North Carolina, dan mndapatkan gelar MFA di bidang sastra untuk anak-anak di
New School, New York. Saat ini ia tinggal di Brooklyn. Jika ia bisa tinggal di
Hogwarts, ia akan tinggal di asrama Slytherin. Ia TIDAK suka buku memasak,
cowok dengan jerawat, biskuit dengan margarin dan selai, tidur siang, dan
popcorn di bioskop.
[
more about this author & related works, just check at here : Jenny Han | on Goodreads |
on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/