Books “ NEGERI
PARA BEDEBAH “
Copyright © by Tere-Liye
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-01 : Juli
2012 ; 440 hlm
Desain & Ilustrasi Cover by eMTe
Melihat judul buku
ini, sungguh mengundang perhatianku, apalagi saat membaca preview di sampul
belakang bukunya : “ Di negeri para
bedebah, kisah fiksi kalah seru dibandingkan kisah nyata. “ – nah, ini
merupakan sebuah undangan bagi diriku yang notabene penggemar berat fiksi,
meskipun terus terang, bacaanku mayoritas merupakan fiksi terjemahan, untuk
fiksi karya asli bisa dihitung dengan jari. Mengapa ? Karena sekian tahun
membaca berbagai fiksi karya asli yang makin lama semakin marak dengan penulis
baru, namun hanya beberapa judul yang mampu memberikan ‘sesuatu-yang-lebih’ daripada sekedar bacaan ringan yang tak akan
kubaca ulang. Melihat nama penulis buku ini pun, sudah cukup sering, tapi entah
diriku tak pernah tergugah untuk membacanya, hingga sekarang ... mungkin juga
deskripsi ‘bedebah’ ini yang mampu
mengusik rasa penasaran. Untuk membuktikannya, mari kita sama-sama menyimak
apakah isi kisah setebal 400 halaman ini.
Christian Bale as Bruce Wayne ( source ) |
Kisah dibuka
dengan adegan di luar negeri, tepatnya
di atas pesawat udara, saat konsultan keuangan yang terkenal secara
International sedang menjalani wawancara di atas pesawat, karena ia super-sibuk
dengan jadwal padat keliling dunia. Pemuda bernama Thomas yang asli orang
Indonesia, namun memiliki kemampuan analisa yang membuat setiap perusahaan
besar di dunia, memanggil dirinya sebagai konsultan pribadi di bidang keuangan
dengan bayaran tinggi. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial, cakap, menarik,
suka berolahraga dan suka dengan tantangan, salah satunya dengan bergabung
dalam klub rahasia semacam ‘fight-club’ yang melibatkan orang-orang yang juga
memiliki posisi serta status tinggi. Sejauh ini sosok Thomas digambarkan bak ’most-wanted-bachelor-of-the-year’
ditambah dengan latar belakangnya yang misterius, yatim-piatu tanpa kerabat,
hingga tak satu pun orang mengetahui siapakah Thomas sebenarnya (mmm...apakah
ini mengingatkan dirimu akan karakter tertentu ?)
Kemudian alur
kisah mulai sedikit berubah, dimulai dengan telepon pada dini hari ke hotel
tempat Thomas bermalam, disusul kemunculan sosok yang mengingatkan dirinya pada
masa lalu yang berusaha ia lupakan, dan permintaaan bantuan dari salah satu
orang yang masih memiliki pertalian darah dengan dirinya. Sang paman yang
dipanggil sebagai Om Liem – pemilik utama Bank Semesta, terancam akan ditutup
oleh otoritas bank sentral karena tak mampu menutupi hutang. Yang lebih parah,
Om Liem akan ditangkap dan ditahan sampai keputusan resmi komite dikeluarkan.
Maka Thomas harus melakukan sesuatu agar hal itu tidak terjadi. Ia harus
melarikan Om Liem, karena tanpa kehadiran serta tanda tangan beliau, maka Bank
Semesta tidak bisa dibekukan atau diambil alih. Thomas harus mencari akal untuk
mengeluarkan Om Liem dari kepungan para polisi yang menjaga kediamannya dengan
ketat.
Tom Cruise as Ethan Hunt ( source ) |
Dan dimulailah
petualangan Thomas dalam melarikan serta mencari persembunyian bagi Om Liem.
Thomas harus berlomba dengan waktu, karena ia hanya memiliki waktu dua hari,
sebelum pada hari Senin akan turun penyelidikan resmi terhadap kondisi Bank
Semesta. Bagaikan menonton aksi Jason Bourne, Thomas harus mengerahkan segenap
akal dan strategi guna mencari jalan agar Bank Semesta tidak ditutup (selain
alasan pribadi, disinggung pula bahwa penutupan sebuah bank yang memiliki
koneksi Internasional ini justru akan berdampak buruk bagi kondisi keuangan
negara), tapi juga selalu menghindari kejaran pihak berwajib. Thomas memiliki kekayaan serta kekuasaan dan
koneksi yang memungkinkan dirinya menembus berbagai peraturan (istilah lainnya
: membelokkan aturan), apalagi tiada satu pun yang mencurigai keterlibatannya
dalam masalah ini, selain berkaitan dengan profesinya sebagai konsultan
keuangan.
Emma Stone ( source ) |
Latar belakang
hubungan Thomas sebagai keluarga dekat dengan pemilik Bank Semesta, tiada yang
mengetahui kecuali pihak keluarga, namun akhirnya seorang wanita, jurnalis yang
sebelumnya diperolok oleh Thomas dalam sebuah wawancara, ternyata mampu
menggali serta mengorek ‘rahasia yang dipendam’ sekian lama. Wanita cantik bernama
Julia ini mengancam untuk membeberkan hal ini ke masyarakat umum, maka Thomas
harus mencari akal baru untuk membuat wanita ini berada di pihaknya. Dan
satu-satunya jalan adalah dengan berterus-terang tentang masa lalu yang pahit,
yang membuat dirinya menjadi anak yatim-piatu pada usia 10 tahun, tentang
konspirasi keji yang dibuat oleh pihak-pihak serakah tanpa memperdulikan nasib
korbannya.
( source ) |
Nah, jika Anda
menyimak pada awal-awal kisah, banyak mengupas teori serta kuliah singkat
tentang dunia keuangan, mungkin ada yang menjadi malas untuk meneruskan bacaan
ini....saranku, jangan berhenti, karena memasuki pertengahan kisah, justru
semakin menarik, penulis pandai menggunakan alur yang cepat serta menyajikan
adegan-adegan action yang lumayan menegangkan. Adapun bagiku, persinggungan
masalah teori keuangan cukup menarik untuk disimak, karena meski ada beberapa
istilah yang mungkin asing bagi sebagian besar orang, namun penulis bisa
memberikan penjelasan singkat, tidak terlalu bertele-tele, dan kembali pada adegan
seru kejar-mengejar. Apakah ini bisa dimasukkan dalam kategori fiksi berat, ya
dalam arti ketebalannya ... (^_^), jika dari segi materi justru lumayan ringan,
Jangan terkecoh dengan segala teori serta kuliah singkat di depan. Meski sangat
bermanfaat untuk menambah pengetahun, namun hal itu bukanlah tema utama kisah
ini.
( source ) |
Jika ada yang
sedikit mengganjal hanya kesan ‘heroisme’ yang terpapar lewat tokoh Thomas.
Jangan salah dengan mengartikan diriku tak suka dengan sosok pahlawan, justru
kesukaanku membaca semasa kecil lewat sosok-sosok pahlawan seperti Robin Hood,
atau Gatot Kaca dan Sri Rama. Tentu saja semakin dewasa, perbendaharaan tentang
‘karakter’ pahlawan juga semakin berkembang. Maka diriku lebih suka dengan
sosok pahlawan yang ‘bukan-serba-bisa’ bak agen 007 yang mampu menumpas
kejahatan serta ketidakadilan dalam sekejab mata --- ‘that’s not real you know?’.
Bahkan karakter Batman atau Spiderman yang kemarin heboh dalam penayangan edisi
terbaru, telah dibuat versi yang sedikit lebih realistis dibanding versi lama
yang notabene penggambaran karakter yang tak terkalahkan (ok, mungkin bukan
Spiderman versi terbaru).
Richard Dean Andersen as Macgyver ( source ) |
Karakter Thomas
ini sudah terbentuk dengan bagus pada awalnya, dengan latar belakang yang
kelam, tekad membalas dendam alih-alih berubah menjadi misi penyelamatan pula, berhadapan
dengan masalah ia masih mampu berpikir untuk mencari solusi dengan kecerdikan
ala Macgyver (memanfaatkan situasi dan beradaptasi dengan kondisi), akan tetapi
sayangnya justru menjelang penyelesaian seakan langsung ‘melompat’ menuju ke
happy ending, misi terwujud, yang jahat kalah, tinggal sang pemenang. Entah
jika penulis berniat membuat semacam kelanjutan kisah petualangan ini (yang
menurutku bisa dikembangkan menjadi kisah yang tak kalah menariknya). So what’s
the verdict on my first reading on this kind novel ? It’s was good, but still
can be improve more, so 3 stars to “Negeri Para Bedebah” by Tere-Liye.
Best Regards,
* Hobby Buku *
baru sekali baca bukunya Tere liye dan itu pun tidak langsung membuat dia menjadi salah satu penulis favorit dalan negeri, tapi bukan berarti buruk, dia luwes kalo bercerita, bahasanya simpel tapi indah, kadang menyisipkan petuah-petuah atau pesan moral :)
ReplyDeleteIni buku pertamaku mbak, aq ambil karena ada embel-embel petualangan, karena klo kisah roman yang termeye-meye atau mendayu-dayu bkn seleraku haha, ya untung lumayan ceritanya, tapi terlalu main super-hero menurutku.
Deleteseseru itukah buku Tere Liye yang ini?
ReplyDeleteMasalahnya perkenalanku dengan bukunya yang fenomenal sama sekali tidak membuat saya ingin membaca bukunya lagi ._.
haha, baca yang mana ? ini buku pertama sang penulis yang kubaca, aq kasih rate 3 sich untuk ide serta alur yg menegangkan, cmn untuk ending dan permainan karakter biasa sich, tidak ada yang lebih.
Delete
ReplyDeleteaku termasuk pecinta buku-buku TereLiye,,
buku-bukunya memberikan banyak pelajaran hidup,,baca bukunya gak sia-sia, karena selesai baca pasti aku langsung merenung, berhenti sejenak untuk memikirkan arti hidupku.
tapi, buku yang ini, genrenya beda,, action drama,,
seruu,,dan menegangkan,,
endingnya yang menggantung karna memang bukunya ada sekuelnya,, untunglah penasaran itu tuntas di "negeri di Ujung Tanduk" heheh
saya sudah membaca beberapa buku Tere Liye, tapi untuk buku yang ini belum ada keinginan untuk membaca, hhe tapi setelah baca review ini, sepertinya saya harus segera hunting bukunya juga hhe
ReplyDelete