Books “PERNIKAHAN YANG
MENJELANG”
Judul Asli : FIRST COMES MARRIAGE
( book 1 of the HUXTABLE FAMILY
QUINTET )
Copyright © 2009 by Mary Balogh
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Iingliana
Editor : Agus Hadiyono
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : Juni 2012 ; 456 hlm
Rate : 3 of 5
[ source ] |
Kisah dibuka saat Warren Hall di Hampshire mengalami perubahan drastis
setelah kematian Jonathan Huxtable – Earl of Merton yang terakhir, dalam usia
16 tahun. Bocah periang yang ramah dan baik hati ini memang ditakdirkan tidak
akan berusia panjang akibat kondisi cacat yang dimiliki semenjak lahir. Maka
tugas selanjutnya bagi wali dan penanggung jawab, jatuh pada Elliott Wallace –
Viscount Lyngate, untuk menemukan serta mendidik keturunan Huxtable yang masih
tersisa dari silsilah pohon keluarga yang besar itu. Dari hasil penelitian,
ditemukan salah satu jalur jauh, keturunan sah keluarga Huxtable yang berada di
desa Throckbridge di Shropshire. Didampingi asisten pribadinya, George Bowen,
Elliott Wallace bertekad menyelesaikan tugasnya secepat mungkin. Ia akan
datang, membawa berita dan langsung membawa pemuda keturunan Huxtable yang
masih ada di desa tersebut, untuk dididik sebagai calon Earl of Merton yang
baru.
Ternyata tugas yang semula dianggap mudah, mengalami berbagai tantangan. Kehidupan masyarakat desa yang ramah dan saling mengetahui satu sama lain, membuat gelisah Elliott yang tak pernah terbiasa dalam pergaulan sosial, apalagi yang membutuhkan keramahan serta basa-basi. Calon pewaris yang bernama Stephen Huxtable, adalah pemuda yang menyenangkan berusia 17 tahun, bungsu dari 4 bersaudara. Kakak-kakaknya, Margaret ‘Meg’ Huxtable (25 tahun), Vanessa ‘Nessie’ Huxtable-Dew (24 tahun) dan Katherine ‘Kate’ Huxtable (20 tahun), dan hubungan diantara mereka sangat erat, sehingga tidak memungkinkan Elliott langsung pergi membawa Stephen. Meg yang bertanggung jawab dan menjadi pengganti orang tua adik-adiknya semenjak usia 17 tahun, bersikeras mempersiapkan kepergian adik bungsunya sebagik mungkin. Dan Elliott semakin pusing saat Stephen mengusulkan dan meminta agar semua saudari-nya mengikuti dirinya tinggal di Warren Hall. Permintaan Stephen merupakan inisiatif balas budi terhadap kakak-kakaknya yang telah berkorban sekian tahun demi masa depan dirinya.
[ source ] |
Tak mampu menolak, Elliott harus menerima kenyataan bahwa bebannya
bertambah berat karena ia juga harus mempersiapkan para wanita Huxtable ini
untuk memasuki pergaulan lingkungan atas. Sebagai salah syarat bagi perkenalan
anggota baru, adalah adanya sponsor dari kalangan terhormat yang akan
memperkenalkan mereka semua. Untuk Stephen pribadi tidak masalah karena ia
seorang pria, namun untuk para wanita, haruslah diperkenalkan oleh wanita dari
kalangan atas yang terhormat pula. Setelah memikirkan masak-masak berbagai
solusi yang dapat dilakukan, Elliott hanya melihat satu cara, ia harus menikah
salah satu dari 3 bersaudara Huxtable, sehingga ia hanya perlu ‘mengajari’ sang
istri, yang kemudian akan mengambil alih tugasnya, memperkenalkan kedua
saudaranya. Pilihan Elliott jatuh pada Meg, yang tertua dari ketiganya. Ia
tidak merasa perlu untuk jatuh cinta, asalkan wanita itu cantik dan menarik,
mampu menjalankan rumah tangga, maka pernikahan seperti itu bisa saja terjadi.
Namun sebelum ia sempat mengutarakan ‘lamaran’ secara resmi terhadap Margaret, dirinya justru berhadapan dengan Vanessa Dew – putri kedua yang menikah pada usia 21 tahun dengan Hedley Dew – putra Sir Humphrey Dew dari Rundle Park, dan menjadi seorang janda setahun kemudian. Vanessa merupakan wanita yang bertampang ‘biasa’ dibandingkan kedua saudarinya, namun entah mengapa semenjak pertemuan pertama mereka berdua di Pesta Dansa Desa, Elliott tak mampu melupakan wanita ini begitu saja. Vanessa memiliki daya tarik tersendiri, ia periang dan humoris, senyum serta tawanya selalu mengundang siapa saja yang berada disekelilingnya. Dan ia bukan wanita pemalu, cenderung berani mengungkapkan pikirannya. Keberanian Vanessa terlihat saat ia mengajukan ‘lamaran’ pada Elliott agar mau menerima dirinya alih-alih kakaknya, Meg. Rasa takjub dan heran yang dihadapi Elliott terkikis dengan argumentasi yang diberikan oleh Vanessa, bahwa Elliott akan lebih bahagia dengan dirinya daripada bersama Meg, karena alasan pribadi yang diketahui oleh Vanessa, bahwa hati kakaknya telah diberikan kepada orang lain bertahun-tahun silam.
Vanessa Huxtable Dew in her green Regency dress, who is decidedly prettier when she smiles. Artist: Gilbert Stuart, circa 1802-1804* [ source ] |
Ini adalah novel karya Mary Balogh yang pertama kubaca. Semula ada keraguan
karena maraknya genre ini sehingga bermunculan novel-novel lain yang tidak
terlalu bagus kisahnya, plotnya kurang menantang, karakter serta alur ceritanya
mudah ditebak, kisah-kisah yang stereotipe. Namun karena saran dari salah satu
sahabat yang kebetulan memiliki selera ‘mirip’ denganku, akhirnya kucoba
membaca kisah ini. Ternyata memang penulis ini memiliki ciri khas dan gaya
penulisan yang agak berbeda. Tanpa adegan yang berbelit-belit, namun masih
memberikan suatu misteri sekaligus kesegaran lewat karakter serta
dialog-dialognya. Yang aku suka, meski kebanyakan dialog antara Vanessa dan
Elliott berisikan perdebatan, namun tiada kesan ‘kasar’ bahkan menunjukkan
kelas tersendiri, tanpa ada kesan menggurui, bertele-tele atau
membosankan. Meski tidak memiliki ‘kecerdasan’
dalam pengolahan plot layaknya Hisrom karya Lisa Kleypas (penulis favoritku),
atau Judith McNaught, namun mampu berada
di atas penulis Hisrom lainnya.
Sayangnya karakter tokoh utama ini sedikit kurang dipoles lebih dalam, masa
lalu yang kelam hanya tampil sekilas dalam penjelasan. Seandainya saja dilakukan penggalian lebih
dalam layaknya serial Hathaway – Lisa Kleypas, kisah ini akan jauh lebih
menarik, apalagi karakter-karakter yang tersedia memiliki variasi yang menarik
untuk disimak. Satu-satunya karakter yang menarik bagiku justru karakter
antagonis Constantine Huxtable – anak haram serta kambing hitam keluarga ini. Rahasia
apa yang ada dibalik semua tindakannnya yang tidak terpuji itu, apa penyebab
pria yang di satu sisi mampu menyayangi bocah cacat, adiknya Jonathan, namun
berlaku seenaknya terhadap orang-orang lain ?? Semoga saja kisahnya akan
diungkap dalam kelanjutan serial ini.
Mary
Jenkins Balogh ( 24 Maret 1944 ) lahir di Swansea, Wales, adalah seorang
penulis berkebangsaan Welsh-Canadian. Beliau pindah ke Kanada setelah
meninggalkan Universitas dalam rangka kontrak mengajar selama 2 tahun. Dan di
sanalah, dia bertemu dan menikah dengan Robert Balogh, seorang koroner dan
pengemudi ambulance yang menetap di kota kecil di padang rumput di wilayah
Kipling, Saskatchewan, Kanada. Beliau meneruskan tugas mengajar bahasa Inggris
di SMA selama beberapa tahun kemudian hingga mencapai status sebagai seorang
Kepala Sekolah. Pernikahan mereka dikarunia 3
putra dan putri, Jacqueline, Christopher dan Sian, dan turut membesarkan
cucu-cucunya Matthew, Shianne, Jayden, Cash dan Christo.
Beliau menemukan daya tarik dalam kisah Historical Romance karya Georgette
Heyer, yang memberikan pengaruh pada gaya penulisannya yang mayoritas berlatar
belakang pada era Regency, Georgian England atau Wales. Ciri khas lain dalam
penulisannya, tokoh utama wanitanya (heriones) seringkali bukan seorang ‘lady’
(dibesarkan dan dididik dengan aturan seorang bangsawan terhormat). Beliau
justru mengambil karakter wanita dari kalangan yang lebih rendah, atau dianggap
tidak layak dalam status pergaulan kelas atas. Menitik beratkan pada perjalanan
dan proses kenikmatan hasrat (passion), hubungan pernikahan serta hubungan
sensual dan seksual sebagai pencarian “cinta”.
Karir penulisannya dimulai pada tahun 1983, ketika ia menulis novel
pertamanya : A Masked Deception pada setiap malam di atas meja dapur saat
berada di rumah bersama keluarganya. Novel ini diterima oleh Signet dan
dipublikasikan pada tahun 1985, dimana beliau menerima penghargaan The Romantic
Times Awatd for Best New Regency Writer pada tahun itu. Hingga kini,
karya-karyanya yang telah rilis meliputi lebih dari 60 novel dan 30 novela,
serta meneriam berbagai penghargaan seperti A Romantic Times Career Achievement
Award for Regency Short Stories (1993) dan masuk dalam daftar New Times
Bestseller.
[ more about this author and her related works, check on here : Official Site of Mary Balogh | Fantastic Fiction UK | Wikipedia
]
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/