Translate

Tuesday, November 13, 2012

Books "FIRST COMES MARRIAGE"



Books “PERNIKAHAN YANG MENJELANG”
Judul Asli : FIRST COMES MARRIAGE
( book 1 of the HUXTABLE FAMILY QUINTET )
Copyright © 2009 by Mary Balogh
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Iingliana
Editor : Agus Hadiyono
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : Juni 2012 ; 456 hlm
Rate : 3 of 5

[ source ]
Kisah dibuka saat Warren Hall di Hampshire mengalami perubahan drastis setelah kematian Jonathan Huxtable – Earl of Merton yang terakhir, dalam usia 16 tahun. Bocah periang yang ramah dan baik hati ini memang ditakdirkan tidak akan berusia panjang akibat kondisi cacat yang dimiliki semenjak lahir. Maka tugas selanjutnya bagi wali dan penanggung jawab, jatuh pada Elliott Wallace – Viscount Lyngate, untuk menemukan serta mendidik keturunan Huxtable yang masih tersisa dari silsilah pohon keluarga yang besar itu. Dari hasil penelitian, ditemukan salah satu jalur jauh, keturunan sah keluarga Huxtable yang berada di desa Throckbridge di Shropshire. Didampingi asisten pribadinya, George Bowen, Elliott Wallace bertekad menyelesaikan tugasnya secepat mungkin. Ia akan datang, membawa berita dan langsung membawa pemuda keturunan Huxtable yang masih ada di desa tersebut, untuk dididik sebagai calon Earl of Merton yang baru.


Ternyata tugas yang semula dianggap mudah, mengalami berbagai tantangan. Kehidupan masyarakat desa yang ramah dan saling mengetahui satu sama lain, membuat gelisah Elliott yang tak pernah terbiasa dalam pergaulan sosial, apalagi yang membutuhkan keramahan serta basa-basi.  Calon pewaris yang bernama Stephen Huxtable, adalah pemuda yang menyenangkan berusia 17 tahun, bungsu dari 4 bersaudara. Kakak-kakaknya, Margaret ‘Meg’ Huxtable (25 tahun), Vanessa ‘Nessie’ Huxtable-Dew (24 tahun) dan Katherine ‘Kate’ Huxtable (20 tahun), dan hubungan diantara mereka sangat erat, sehingga tidak memungkinkan Elliott langsung pergi membawa Stephen. Meg yang bertanggung jawab dan menjadi pengganti orang tua adik-adiknya semenjak usia 17 tahun, bersikeras mempersiapkan kepergian adik bungsunya sebagik mungkin. Dan Elliott semakin pusing saat Stephen mengusulkan dan meminta agar semua saudari-nya mengikuti dirinya tinggal di Warren Hall. Permintaan Stephen merupakan inisiatif balas budi terhadap kakak-kakaknya yang telah berkorban sekian tahun demi  masa depan dirinya. 

[ source ]
Tak mampu menolak, Elliott harus menerima kenyataan bahwa bebannya bertambah berat karena ia juga harus mempersiapkan para wanita Huxtable ini untuk memasuki pergaulan lingkungan atas. Sebagai salah syarat bagi perkenalan anggota baru, adalah adanya sponsor dari kalangan terhormat yang akan memperkenalkan mereka semua. Untuk Stephen pribadi tidak masalah karena ia seorang pria, namun untuk para wanita, haruslah diperkenalkan oleh wanita dari kalangan atas yang terhormat pula. Setelah memikirkan masak-masak berbagai solusi yang dapat dilakukan, Elliott hanya melihat satu cara, ia harus menikah salah satu dari 3 bersaudara Huxtable, sehingga ia hanya perlu ‘mengajari’ sang istri, yang kemudian akan mengambil alih tugasnya, memperkenalkan kedua saudaranya. Pilihan Elliott jatuh pada Meg, yang tertua dari ketiganya. Ia tidak merasa perlu untuk jatuh cinta, asalkan wanita itu cantik dan menarik, mampu menjalankan rumah tangga, maka pernikahan seperti itu bisa saja terjadi.



Namun sebelum ia sempat mengutarakan ‘lamaran’ secara resmi terhadap Margaret, dirinya justru berhadapan dengan Vanessa Dew – putri kedua yang menikah pada usia 21 tahun dengan Hedley Dew – putra Sir Humphrey Dew dari Rundle Park, dan menjadi seorang janda setahun kemudian. Vanessa merupakan wanita yang bertampang ‘biasa’ dibandingkan kedua saudarinya, namun entah mengapa semenjak pertemuan pertama mereka berdua di Pesta Dansa Desa, Elliott tak mampu melupakan wanita ini begitu saja. Vanessa memiliki daya tarik tersendiri, ia periang dan humoris, senyum serta tawanya selalu mengundang siapa saja yang berada disekelilingnya. Dan ia bukan wanita pemalu, cenderung berani mengungkapkan pikirannya. Keberanian Vanessa terlihat saat ia mengajukan ‘lamaran’ pada Elliott agar mau menerima dirinya alih-alih kakaknya, Meg. Rasa takjub dan heran yang dihadapi Elliott terkikis dengan argumentasi yang diberikan oleh Vanessa, bahwa Elliott akan lebih bahagia dengan dirinya daripada bersama Meg, karena alasan pribadi yang diketahui oleh Vanessa, bahwa hati kakaknya telah diberikan kepada orang lain bertahun-tahun silam. 

Vanessa Huxtable Dew in her green Regency dress, who is decidedly prettier when she smiles.
Artist: Gilbert Stuart, circa 1802-1804
*
[ source ]
Ini adalah novel karya Mary Balogh yang pertama kubaca. Semula ada keraguan karena maraknya genre ini sehingga bermunculan novel-novel lain yang tidak terlalu bagus kisahnya, plotnya kurang menantang, karakter serta alur ceritanya mudah ditebak, kisah-kisah yang stereotipe. Namun karena saran dari salah satu sahabat yang kebetulan memiliki selera ‘mirip’ denganku, akhirnya kucoba membaca kisah ini. Ternyata memang penulis ini memiliki ciri khas dan gaya penulisan yang agak berbeda. Tanpa adegan yang berbelit-belit, namun masih memberikan suatu misteri sekaligus kesegaran lewat karakter serta dialog-dialognya. Yang aku suka, meski kebanyakan dialog antara Vanessa dan Elliott berisikan perdebatan, namun tiada kesan ‘kasar’ bahkan menunjukkan kelas tersendiri, tanpa ada kesan menggurui, bertele-tele atau membosankan.  Meski tidak memiliki ‘kecerdasan’ dalam pengolahan plot layaknya Hisrom karya Lisa Kleypas (penulis favoritku), atau Judith McNaught,  namun mampu berada di atas penulis Hisrom lainnya. 

Sayangnya karakter tokoh utama ini sedikit kurang dipoles lebih dalam, masa lalu yang kelam hanya tampil sekilas dalam penjelasan.  Seandainya saja dilakukan penggalian lebih dalam layaknya serial Hathaway – Lisa Kleypas, kisah ini akan jauh lebih menarik, apalagi karakter-karakter yang tersedia memiliki variasi yang menarik untuk disimak. Satu-satunya karakter yang menarik bagiku justru karakter antagonis Constantine Huxtable – anak haram serta kambing hitam keluarga ini. Rahasia apa yang ada dibalik semua tindakannnya yang tidak terpuji itu, apa penyebab pria yang di satu sisi mampu menyayangi bocah cacat, adiknya Jonathan, namun berlaku seenaknya terhadap orang-orang lain ?? Semoga saja kisahnya akan diungkap dalam kelanjutan serial ini.  

Mary Jenkins Balogh ( 24 Maret 1944 ) lahir di Swansea, Wales, adalah seorang penulis berkebangsaan Welsh-Canadian. Beliau pindah ke Kanada setelah meninggalkan Universitas dalam rangka kontrak mengajar selama 2 tahun. Dan di sanalah, dia bertemu dan menikah dengan Robert Balogh, seorang koroner dan pengemudi ambulance yang menetap di kota kecil di padang rumput di wilayah Kipling, Saskatchewan, Kanada. Beliau meneruskan tugas mengajar bahasa Inggris di SMA selama beberapa tahun kemudian hingga mencapai status sebagai seorang Kepala Sekolah. Pernikahan mereka dikarunia 3  putra dan putri, Jacqueline, Christopher dan Sian, dan turut membesarkan cucu-cucunya Matthew, Shianne, Jayden, Cash dan Christo. 

Beliau menemukan daya tarik dalam kisah Historical Romance karya Georgette Heyer, yang memberikan pengaruh pada gaya penulisannya yang mayoritas berlatar belakang pada era Regency, Georgian England atau Wales. Ciri khas lain dalam penulisannya, tokoh utama wanitanya (heriones) seringkali bukan seorang ‘lady’ (dibesarkan dan dididik dengan aturan seorang bangsawan terhormat). Beliau justru mengambil karakter wanita dari kalangan yang lebih rendah, atau dianggap tidak layak dalam status pergaulan kelas atas. Menitik beratkan pada perjalanan dan proses kenikmatan hasrat (passion), hubungan pernikahan serta hubungan sensual dan seksual sebagai pencarian “cinta”.  

Karir penulisannya dimulai pada tahun 1983, ketika ia menulis novel pertamanya : A Masked Deception pada setiap malam di atas meja dapur saat berada di rumah bersama keluarganya. Novel ini diterima oleh Signet dan dipublikasikan pada tahun 1985, dimana beliau menerima penghargaan The Romantic Times Awatd for Best New Regency Writer pada tahun itu. Hingga kini, karya-karyanya yang telah rilis meliputi lebih dari 60 novel dan 30 novela, serta meneriam berbagai penghargaan seperti A Romantic Times Career Achievement Award for Regency Short Stories (1993) dan masuk dalam daftar New Times Bestseller. 

[ more about this author and her related works, check on here : Official Site of Mary Balogh | Fantastic Fiction UK | Wikipedia  ]

Best Regards, 
* Hobby Buku * 

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...