Judul Asli : A STREET CAT NAMED BOB
Copyright © 2012, James Bowen and
Garry Jenkins
Penerbit Serambi Ilmu Semesta
Alih Bahasa : Istiani Prajoko
Editor : Dian Pranasari & M. Sidik Nugraha
Cetakan I : Oktober 2012 ; 320 hlm
Rate : 3 of 5
Membaca sebuah memoar selalu memberikan kesan tersendiri dibandingkan
membaca kisah fiksi. Secara pribadi, diriku bukanlah penggemar kisah sejenis
ini, bukan karena merupakan kisah nyata, tetapi seringkali sang penulis
terjebak dalam alur yang bertele-tele
dan kesulitan memilah-milah bagian mana yang hendak dibagikan kepada
para pembaca. Cara penyampaian sebuah kisah juga memegang peranan penting,
sehingga sebuah kisah yang seharusnya menarik bisa menjadi sangat datar atau
membosankan hanya karena kurangnya daya tarik dalam menuturkan sebuah kisah.
[ source ] |
Terus terang saat pertama kali melihat sinopsis kisahnya di belakang
sampul, bukan riwayat sang penulis yang menarik perhatianku, melainkan sosok seekor
kucing berwarna jingga (atau emas kekuningan) dengan syal di leher yang menjadi
gambar sampulnya. Sungguh sangat menggemaskan. Dan demikianlah kisah ini akan
bergulir halaman demi halaman, tentang pengalaman hidup sosok manusia yang tak
pernah dipandang sebelah mata oleh oarng-orang di sekelilingnya, hingga ia
membawa serta di bahunya seekor kucing besar berwarna jingga dalam sepanjang
perjalanan dan pekerjaannya di jalanan.
James Bowen adalah seorang pengamen jalanan di London, Inggris. Ia lahir dan besar di Australia, hingga perceraian kedua orang tuanya membuat dirinya menjadi remaja pemberontak dan bergaul dengan kalangan yang salah. Pemberontakannya membawa dirinya melancong di Inggris, hingga ia kehilangan paspor, tidak bisa kembali karena kehabisan biaya yang digunakan untuk membeli obat-obatan. Ya, James Bowen adalah pecandu berat dan seorang gelandangan. Berkali-kali ia berusaha untuk ‘kembali ke jalan yang benar’ namun akhirnya jatuh kembali pada godaan yang mampu menghilangkan rasa kesepian serta kehampaan dalam hidupnya.
Pada suatu titik ketika ia berusaha kembali menata kehidupannya yang
porak-poranda, berbekal hanya dengan modal tekad, hidupnya bersinggungan dengan
makhluk jalanan lain yang ditemuinya terlantar di depan tangga apartemennya. Ia
adalah Bob – seekor kucing jantan yang pertama kali ditemui James pada bulan
Maret, awal musim semi di tahun 2007. Kendati awalnya James ragu-ragu untuk
memungut Bob, rasa iba melihat kucing ini lebih besar daripada nalarnya.
Bagaimana tidak, ia seorang musisi jalanan dan mantan pencandu yang sedang
dalam masa rehabilitasi, sangat kesulitan untuk mengurus diri sendiri, kini
justru berniat mengambil dan memelihara seekor kucing – tambahan beban bagi
kehidupan sehari-harinya.
Anehnya hubungan antara James dan Bob berkembang sedemikian rupa sehingga
satu sama lain menjadi tak terpisahkan dan saling melengkapi. James seakan-akan
memiliki secercah harapan dalam kehidupan sehari-hari yang monoton dan
menjemukan. Ia menemukan sosok yang menjadi tanggung jawabnya, curahan kasih
sayangnya. Maka dimulai kehidupan baru James sebagai manusia dengan misi serta
visi masa depan yang lebih cerah. Permasalahannya, orang-orang di sekelilingnya
masih banyak yang memandang dirinya sebagai kaum buangan, gelandangan serta pengemis
dan pecandu yang harus disingkirkan dari pergaulan sosial. Dan kali ini Bob-lah
yang berperan merubah sebagian besar pandangan orang-orang tersebut, Bob
menunjukkan sisi lain dari James yang membuat dirinya merupakan sosok ‘manusia’
yang berwujud alih-alih sebagai makhluk kasat mata sebagaimana pandangan
masyarakat umum terhadap kaum tidak mampu.
[ source ] |
Penulis mampu menggambarkan perjalanan kehidupan sehari-hari yang
dijalaninya, hambatan, rintangan bahkan konspirasi untuk menyingkirkan dirinya
dari pandangan umum. Jeritan hatinya tersampaikan lewat kalimat-kalimat yang
cukup menyentuh : ‘Apa kesalahan diriku yang tak pernah menyinggung atau
menyakiti orang lain, hanya berusaha mencari nafkah demi mencukupi makanan
setiap harinya ?’ --- bukan tindakan, bukan perkataannya, melainkan hanya
kehadirannya di suatu tempat menjadikan itu sesuatu yang ‘tak tertahankan’ bagi pihak-pihak tertentu, termasuk yang iri
melihat keberhasilan kecil yang dialaminya dalam kehidupan.
[ source ] |
Just a Random Though :
Someone mention that dogs are actually a better pets than cats, because
dogs are loyal and more friendly, well for me, I had traumatic incident as a
child with dogs, so until now I prefer and always falling in love with this
fury animal. Reading this stories reminds me on the show ‘Dogs Whisperers’ by
Cesar Milan, he said that animal especially pets are reacted by their owner.
Thinking about that, I think between James and Bob the Cat, each of them not
only makes a bound to each others, but through times, they are added something
to this relationships. Human call it : Friendship – a simple word yet so hard
to do it while you’re in bad shape and bad situation. If a cat can ‘see through’
the soul of the man, and the man can share his feelings, his heart to ‘not-a-human-being’
--- well I read this and never realiaze it (again) until now, that was in the
Bible too ... (^_^)
[ source ] |
James Bowen adalah musisi jalanan di London, Inggris. Ia menemukan Bob si
kucing berbulu jingga pada musim panas 2007 dan sejak itu pasangan ini tak
terpisahkan. Kisah terbaru petualangan James dan Bob bisa diikuti melalui akun
twitter pribadi Bob : @StreetCatBob atau ikuti petualangannya di FB Bob [ more about this author check on here ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
Kucing jalanan selucu itu? >.< mau banget!
ReplyDeletekyaaaaaa~ kucingnya mirip kayak si cocobi hanya saja kucing ini gembul sekali >,<
ReplyDeleteaku belum pernah baca ini tapi mungkin aku akan sependapat sama kakak kalo covernya memang menjadi daya tarik tersendiri terlebih bagi para cat lovers xD
bob lucu baanget:3
ReplyDelete