Translate

Wednesday, September 3, 2014

Books "EVERY BOY'S GOT ONE"

Books “SEMUA PRIA PASTI PUNYA”
Judul Asli : EVERY BOY’S GOT ONE
[ book 3 of BOYS Series ]
by Meg Cabot
Copyright © 2005 by Meggin Cabot
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Utti Setiawati
Desain sampul : Kitty Felicia Ramadhani
Cetakan II : Februari 2007 ; 424 hlm ; ISBN 978-979-22-2407-8
Rate : 3.5 of 5

Jane Harris – kartunis pencipta tokoh Wondercat di kolom NY Journal mendapat kesempatan berlibur ke luar negeri untuk pertama kalinya. Dan tujuan perjalanannya tidak main-main, ke Italia – negara yang terkenal akan nuansa romantis dan eksotis melalui pemandangan serta sajian kuliner yang bisa dikatakan ‘Mamma Mia’ ... apalagi ia bisa bepergian dengan gratis, mmmm, asyiknya. Jane berangkat sebagai pendamping pengantin wanita untuk sahabatnya Holly Caputo yang hendak melakukan ‘kawin-lari’ bersama kekasihnya Mark Levine, yang juga akan didampingi oleh sahabatnya Cal Langdon. Perjalanan panjang dari New York melintasi benua menuju Italia, seharusnya bisa dinikmati seandainya saja Cal Langdon bukan merupakan sosok pria yang menyebalkan sekaligus selalu mengundang permusuhan semenjak awal pertemuannya dengan Jane. Dan pria angkuh dan sombong ini, sama sekali tidak mengetahui sedikit pun tentang Wondercat – padahal kartun tersebut sedang gencar-gencarnya menjadi trend tersendiri di kota-kota besar terutama New York.



Di sisi lain, Cal Langdon terbiasa dikagumi dan dikejar-kejar terutama oleh kaum wanita, walau ia tak terlalu memperdulikan hal tersebut. Pekerjaannya sebagai koresponden luar negeri untuk NY Journal dan penulis buku bestseller, memungkinkan ia hidup dalam kenyamanan dan kemewahan. Mulai dari kesalahan pemesanan kelas bisnis menjadi kelas ekonomi yang sama sekali tak nyaman untuk penerbangan panjang, ia harus duduk bersebelahan dengan wanita yang aneh dan menjengkelkan semenjak awal pertemuan mereka. Celakanya wanita yang tampak bertingkah laku berlebihan untuk penerbangan panjang ini tidak lain pendamping pengantin wanita sahabatnya. Ketidak sepakatan antara keduanya, semakin lama semakin bertambah, dan suasana tak menyenangkan menyertai perjalanan panjang kedua pasangan yang berbeda. Yang satu sangat mesra satu sama lain, mengingat mereka akan segera menikah, sedangkan pasangan lainny berusaha menjauhi satu sama lain.

Jane yang romantis dan memimpikan persatuan pria dan wanita melalui pernikahan yang suci, harus menelan kepahitan dan kegetiran yang dilontarkan oleh Cal Langdon. Pria yang ternyata memiliki pengalaman pahit menyangkut hubungan percintaan di masa lalunya, tidak mempercayai ikrar suci serta janji pernikahan. Dari perjalanan melalui udara, mereka harus menempuh perjalanan darat dari Roma menuju lokasi di mana kastil milik paman Holly tersedia bagi mereka untuk menikmati liburan. Anehnya hampir semua orang di Roma melihat mereka dengan pandangan aneh ketika menyebut tujuan perjalanan mereka : Le Marche. Ketika akhirnya rombongan ini berhasil menemukan kota kecil Le Marche, letaknya ternyata jauh di pedalaman dan kehidupan penduduknya benar-benar sangat ‘tradisional’ ... mulai dari tidak ada toilet duduk, hingga listrik yang padam jika menyalakan lampu bersamaan dengan peralatan elektronik lainnya, bahkan menjelang malam semua tempat termasuk tempat minum dan makanan tutup, di mana sebelumnya mereka juga menikmati istirahat siang yang sangat panjang (minimal 3 jam sehari).

Rencana awal akan liburan tenang dan mengasyikan serta sebuah pernikahan romantis di Italia, ternyata harus mengalami perubahan. Bukan saja Jane dan Cal yang harus bertahan menghadapi satu sama lain, masalah demi masalah tak henti-hentinya muncul, termasuk penolakan dari penguasa setempat untuk memberikan ijin pernikahan kepada Holly dan Mark dengan alasan surat-surat yang tidak lengkap. Terbentur oleh birokrasi serta aturan main yang sama sekali berbeda dengan pemahaman mereka tentang proses pernikahan di Amerika, Jane dan Cal akhirnya harus mengesampingkan permusuhan mereka untuk mewujudkan impian sahabat mereka. Dengan bantuan penduduk setempat yang ternyata sangat ramah dan bersedia membantu tanpa pamrih, serta para pendukung ‘Wunderkat’ (ternyata Jane memiliki fans cukup banyak di belahan Eropa), mereka berlomba dengan batas waktu yang ditentukan oleh walikota setempat, agar Holly dan Mark bisa melangsungkan pernikahan sesuai aturan ... atau mereka semua kembali ke Amerika tanpa hasil.

Buku ketiga serial Boys merupakan penutup yang sedikit berbeda dengan dua buku sebelumnya. Masih terkait dengan NY journal di mana para karakter ini juga bekerja / koresponden dari perusahaan tersebut, dan penulis juga mempertahankan format kisah dengan menampilkan adegan per adegan melalui potongan dialog melalui surel dan BBM (yep ... di sini sudah ada Blackberry yang kala itu termasuk ‘benda-langka’ nan eksklusif). Perbedaan nyata yang membuatku sangat suka adalah latar belakang suasana Eropa serta cuplikan kehidupan masyarakat di pedesaan Italia yang menarik serta memicu rasa geli di sana-sini. Sosok Jane Harris dan Cal Langdon sendiri cukup mengundang rasa penasaran karena pandangan mereka yang saling bertolak belakang, hingga acapkali bagai anjing dan kucing setiap kali ‘dialog’ dimulai oleh salah satu pihak. Walau endingnya agak terasa kurang (mungkin juga karena diriku tidak ingin kisah ini segera berakhir), kisah ini tetap memberikan kesan tak tak mudah dilupakan begitu saja.

P.S. Catatan tambahan dari sang penulis, yang membuka ‘rahasia’ bahwa kisah ini di-inspirasi oleh pengalaman pribadi sang penulis yang ‘kawin-lari’ di belahan Italia, walau bukan karena alasan karena ditentang oleh keluarga (sebagaimana karakter Holly dan Mark di sini), tetapi karena lebih menyukai pernikahan sederhana tanpa pesta pora dengan banyak orang (plus menghemat banyak biaya lho, jadi bisa dibuat untuk jalan-jalan keluar negeri hehehe, semacam kawin tamasya begitu). Tertarik untuk menikah dengan cara ini, simak saja petualangan kuartet Holly dan Mark serta pendamping mereka Jane dan Cal yang seru dan kocak ini (^_^)

Tentang Penulis :
Meg Cabot ( nama aslinya Meggin Patricia Cabot ), lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat pada tanggal 1 Februari 1967. Ia merupakan penulis Amerika yang sangat produktif dalam menulis dan telah menghasilkan lebih dari 50 judul buku. Karyanya yang terkenal diantaranya seri The Princess Diaries, yang telah diangkat ke layar lebar oleh Walt Disneys Pictures dengan judul yang sama. Kemudian seri Mediator  tentang remaja yang memiliki kemampuan supranatural, serial detektif lewat Heather Wells Mystery, serangkaian chicklit, historical romance dan tentu saja seri Underworld yang merupakan adaptasi dari kisah Mitologi Yunani yaitu Persephone yang diculik oleh Hades – dewa penjaga gerbang kematian, dan dipaksa menemaninya tinggal di Underworld. Meg Cabot telah memperoleh banyak penghargaan atas karya-karyanya, hingga kini buku-bukunya terjual lebih dari 15 juta kopi, dan ia masih tetap giat menulis sampai kapan pun ...

 more about the author & related works, just check at here : Meg Cabot | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDb  ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
199th Book in TBRR Pile

Best Regards,
Hobby Buku

1 comment :

  1. Sudah baca ini dulu pas lagi demen-demennya ma ckiclit >.< ya ampun jadi kangen baca cicklit lagi ^^

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...