Judul Asli : QUEEN OF BABBLE
( book 1 of "Queen of Babbles Series" )
( book 1 of "Queen of Babbles Series" )
Penulis : MEG CABOT
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah : Barokah Ruziati
Rate : 3 of 5
Review :
Melihat buku yang mungil, semula
kusangka hanya sekedar kisah romansa ringan belaka, ternyata Meg Cabot yang
lebih kukenal lewat kisah-kisah Teenlitnya, mampu menghadirkan kisah yang lebih
dewasa, namun keriangan serta sentilan komedi satir disana-sini, mampu
memberikan nuansa menyenangkan yang cukup menarik untuk dinikmati. Tokoh Lizzie
yang suka ‘mengoceh’ ini mengingatkan daku akan sahabat semasa SMP, sosok yang
suka banget bicara ( tentang apa saja ) bahkan tak pernah bisa diam ( kecuali
lagi tidur, bahkan saat makan pun sebisa mungkin membagi waktu antara tarik napas dan mengoceh, he3x ). Meski kadang sebal karena dirinya yang tidak
bisa diam, namun membaca kisah ini membuatku merindukan ocehan-nya, karena
seperti sosok Lizzie, dirinya bukan sekedar ‘narsis’ yang hanya suka ngoceh
tentang dirinya, tapi beliau memang suka berinteraksi dengan siapa saja yang
ada disekelilingnya.
Meski terkadang suka ‘bocor’ ( tanpa sengaja, karena kebiasaan
ngocehnya bisa ngelantur kemana-mana ), namun ia senantiasa berusaha memperbaiki
kesalahan ( jika terjadi ) dan tidak segan-segan langsung turun tangan membantu
orang-orang yang membutuhkan. Untuk “My Queen Of Babble” … kupersembahkan
kilasan kisah ini dan berharap dunia ini ada Lizzie-Lizzie lain yang mampu
memberikan sedikit keceriaan & keramaiaan dalam suasana yang menjemukan …
Elizabeth “Lizzie” Nichols, sedang
merayakan kelulusannya bersama keluarganya sambil bersiap-siap berangkat
berlibur ke London, guna menemui pacarnya yang keren : Andrew. Meski ditentang
oleh sahabatnya Shari yang mengajaknya bepergian ke Paris, Lizzie tetap
bersikukuh berangkat ke Inggris seorang diri.
Namun liburan yang semula
dibayangkan penuh dengan suasana romantic & adegan memukau, harus dihapus
dengan kenyataan yang sangat-sangat bertolak belakang dari bayangan Lizzie.
Pertama, ia ternyata ‘belum lulus’ ( meski sudah dirayakan ) dan harus menyelesaikan tesis sebagai syarat kelulusan. Kedua, Andrew tidak mengenal dirinya
( kegemaran maupun ketidak-sukaan Lizzie dicampur-adukan ), dan keluarga Andrew
mengira dirinya cewek yang sangat Gendut ( yang memang dulunya, namun ia sudah
diet hingga menjadi kurus 7 langsing ). Ketiga, Andrew ternyata tidak sekeren
yang dibayangkan, ia tinggal di rumah orang tuanya ( bukannya apartemen pribadi
), ia tidak bekerja sebagai guru yang membaktikan dirinya menolong anak-anak (
bekerja sebagai pramusaji ) bahkan mencoba melakukan penipuan dengan mengajukan
permohonan tunjangan bagi pengangguran !!!
Lizzie yang ‘shock’ dengan kenyataan
itu, akhirnya memutuskan lari meninggalkan London & menyusul Shari &
Chaz – cowoknya, di Paris, tepatnya ke Chateau Mirac – kastil di mana Luke, putra pemiliknya adalah sahabat dekat Chaz. Lizzie
yang nekat berangkat dengan kereta api, dalam keadaan kacau-balau, bertemu dengan cowok keren
& simpatik bernama Jean-Luc de Villiers, yang bersedia membantu & mendengarkan
‘ocehan’ serta curahan hati Lizzie yang suka ‘kumat’ jika sedang dalam kondisi
stress. Dan kebiasaan ‘mengoceh’ Lizzie membawanya pada semua rahasia hatinya
yang dipendam selama beberapa hari, semuanya tercurah pada sosok asing yang
ditemuinya di kereta api. Dan tanpa disadari, mereka berdua saling menikmati
perjalanan enam jam dengan pertemanan meraka yang baru. Hingga saat kereta api
berhenti di tujuan, di Prancis Selatan, maka Lizzie menghadapi bahwa
masalah-masalah baru telah menunggunya …
* HOBBYBUKU *
aku punya bukunya nih, tapi belum sempet dibaca..*plakplok*
ReplyDeletehayo...hayo dibaca, buku keduanya khan sudah rilis juga :D
DeleteAku belum pernah baca karya Meg Cabot selain yang ber-genre teenlit. Setelah baca resensinya, jadi pengen baca karya Meg Cabot yang versi lebih dewasanya.
ReplyDeleteMasuk wishlist nih...
Makasih buat resensinya... ;)
nah aq malah terbalik, jarang baca yg teenlitnya malah sudah baca sebagian besar novelnya, lebih rame kayaknya daripada buku yg tipis hahaha
Deleteaku punya nih tapi belum dibaca, hehe
ReplyDeleteyg versi ini luayan lucu mbak, tapi aq pribadi suka yg seri heather wells karena ada bumbu misterinya (plus cowoknya lebih keren karena detektif swasta) kyahaha
DeleteAh, Meg Cabot, always love her books :D
ReplyDeletebelum pernah baca ini hehe thn terbitnya kpn ya?
ReplyDelete