Translate

Tuesday, December 18, 2012

Books "HOLDING THE DREAM"



Books “MENGGAPAI IMPIAN”
Judul Asli : HOLDING THE DREAM
( book 2 of the DREAM TRILOGY )
Copyright © 1997 by Nora Roberts
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Nurkinanti Laraskusuma
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : Maret 2004 2003 ; 480 hlm
Rate : 4 of 5

Kate Powell berhutang budi kepada pasangan Templeton yang telah membawa serta mengasuh dirinya denga penuh kasih sayang, mempertemukan dirinya dengan Josh serta Laura, kakak-kakak yang menyayangi dirinya, serta Margo yang suka sekali usil dan mengganggu dirinya namun akan menjadi orang pertama yang ada disisi Kate jika ia dalam kesulitan. Kini saat ia berada pada puncak karirnya, justru datang ujian bertubi-tubi. Dimulai dari ‘munculnya’ berita tentang kebenaran di balik kematian sang ayah, Lincoln Powell.Ternyata beliau melakukan pencurian dan penggelapan dana kantor, dan ketika diselidiki, ia melarikan diri hingga mengalami kecelakaan yang menewaskan dirinya dan sang istri, meninggalkan si kecil Kate yang kemudian diangkat anak oleh pasangan Templeton. 

[ source ]
Belum sempat Kate bernafas lega, ia dihadapkan pada tuduhan hilangnya dana dari akun klien-kliennya, yang ketika ditelusuri membawa bukti-bukti penarikan-penarikan kecil atas nama Kate. Kantor Bittle & Associates yang prestisius, telah menjadi tumpuan karir yang dirintis oleh Kate semenjak awal hingga ia memiliki reputasi akuntan publik yang tak tercela. Ia bahkan menduga-duga menjelang akhir tahun, sebuah promosi menanti dirinya. Alih-alih tuduhan ini ditimpakan disertai saran untuk ‘cuti-tanpa-batas’. Kate shock berat. Karirnya merupakan pegangan hidupnya, dan kini ia tidak memiliki apa pun. Dalam kondisi hancur dan shock berat, Kate yang biasanya selalu berkepala dingin dalam berbagai situasi, mengalami serangan penyakit yang mampu membahayakan dirinya, jika saja ia tidak ditemukan oleh Byron De Witt – pria tampan dan menarik dari Selatan, yang dipanggil untuk menggantikan posisi Peter Ridgeway yang dipecat.

Kate yang malu dan khawatir masa lalunya akan berdampak buruk bagi nama baik keluarga Templeton, memilih bungkam dan diam menghadapi masalah yang dihadapi. Namun karena ia terbiasa menyelesaikan berbagai masalah, memendam hal ini berakibat buruk bagi kesehatannya, secara fisik maupun batin. Semua yang mengenal baik Kate Powell terheran-heran mengapa ia memilih mundur bukannya maju menghadapi tuduhan Bittle & Associates. Kate malah memilih menyibukkan diri dengan manangani ‘Pretenses’ – toko eksklusif yang merupakan hasil join antara dirinya, Laura dan Margo, saat Margo harus menemukan solusi guna mengatasi masalah keuangannya di masa silam, dan Laura harus menemukan kegiatan serta investasi baru setelah bercerai dengan Peter yang ditemukan berselingkuh, kemudian membawa lari seluruh tabungan Laura, termasuk untuk kedua anaknya.

[ source ]
Kate lebih suka menangani kegiatan toko di balik layar, menangani keuangan, tapi karena kini ia memiliki waktu luang lebih banyak, maka ia diberi wewenang penuh mengurus kebutuhan serta pelayanan kantor, karena Margo ternyata hamil, dan Laura juga disibukkan dengan pekerjaanya di Templeton Hotels sekaligus mengurus kedua putrinya. Hanya Byron De Witt yang mencium ketidak-beresan perlakuan Kate, meski ia baru mengenal wanita itu. Byron adalah penilai karakter manusia yang sangat lihai, suatu kemampuan yang membuatnya terpilih dalam pekerjaannya. Selain itu ia mendapati melihat sosok Kate yang sekilas tidak cantik, lembut, anggun atau memiliki lekuk-lekuk seorang wanita layaknya Laura Templeton, justru menimbulkan rasa ingin tahu yang besar. 

Bagi Byron, Kate Powell adalah sebuah misteri yang patut ia pecahkan. Dan sembari melakukakan itu, ia harus mendekati Kate dengan berbagai cara, dan dengan kelembutan yang tak pernah Kate bayangkan. Kate adalah sosok wanita kuat, namun jauh di lubuk hatinya, ia memiliki luka-luka batin yang selalu dipendam dalam-dalam. Bukan tugas mudah bagi Byron untuk menyembuhkan Kate secara fisik maupun mental. Apalagi Kate semenjak awal menghindari dirinya, kapan saja, dimana saja. Tapi bukan Byron De Witt jika ia pernah menyerah pada tantangan di dalam hidupnya.
 
[ source ]
Kesan :
Buku ke-2 ini jauh lebih menarik dan menantang. Sosok Kate yang tegar dan selalu menjadi panutan saudara serta sahabatnya, ternyata menyimpan berbagai konflik dalam dirinya, yang dipendam dalam-dalam. Jika di buku ke-1 pertengkaran antara Josh dan Margo berkesan panas dan brutal (memang keduanya berdarah panas haha), maka sosok Byron yang gentleman (sungguh khas pria Selatan) dan selalu lembut memperlakukan wanita, justru harus berhadapan dengan Kate yang cenderung blak-blakan bahkan bisa dibilang kasar sebagai seorang wanita. Selain itu kegiatan ala detektif untuk menyelidiki siapa pelaku sebenarnya penggelapan yang sengaja menjebak Kate lumayan menarik untuk disimak, meski semenjak awal diriku sudah menduga siapa pelakunya, tapi tetap tertarik untuk mengetahui bagaimana cara-cara mengungkap misteri tersebut. Really love it (^_^)

Tentang Penulis :
Eleanor Marie Robertson yang dikenal sebagai Nora Roberts, lahir pada tanggal 10 Oktober 1950 di Silver Spring, Maryland, merupakan penulis asal Amerika dengan novel romance yang telah mencapai lebih dari 209 judul, sebagian besar dari karyanya senantiasa berada dalam daftar bestseller internasional. Berbagai penghargaan atas karya-karya turut melambungkan namanya sebagai penulis, tidak membuat karya-karya terhenti, justu ia semakin giat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis. Ia juga turut berperan sebagai salah satu pendukung setia dalam kegiatan RWA (Romance Writers of America),  hingga memperoleh perhatian khusus, yang menempatkan namanya dalam daftar organisasi Hall of Fame. Pada puncaknya, ia  memenangkan “the 19th  RWA’s RITA Awards” pada tahun 2006, sebuah penghargaan tertinggi bagi penulis romance.  

Selain menulis novel-novel romance, beliau juga menulis kisah romance dengan menggunakan setting masa depan ala sci-fi novel, serial Eve Dallas dengan nama pena JD Robb, yang ternyata juga mendulang kesuksesan yang tidak kalah dengan novel-novel lainnya. TIME Magazine bahkan memasukan namanya dalam daftar “100 Most Influential Peole in 2007” dan Nora Roberts satu-satunya penulis yang masuk dalam daftar tersebut, selain penulis lain bernama David Mitchell. Kesuksesan berbagai novelnya, mengundang perhatian media lain, sehingga pada tahun 2007 Lifetime Television memberikan kontrak untuk membuat seri TV Movies dari novel-novelnya, seperti Angel’s Fall, Montana Sky, Northern Lights, Midnight Bayou, High Noon, Tribute dan tentu saja Carolina Moon yang dibintangi aktris Claire Forlani, Oliver Hudson, dan Jacqueline Bisset. 

Best Regards,
* Hobby Buku * 

1 comment :

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...