Books “CINTA
TERLARANG”
Judul Asli : SLAMMED
[ book 1 of SLAMMED Series ]
Copyright ©
2012 Collen Hoover
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Shandy Tan
Editor : Ambhita Dhyaningrum
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I :
April 2013 ; 336 hlm ; GM 402 01 13 0065
Rate : 4 of 5
Sebelumnya diriku menyatakan ‘bersalah’
karena tidak mengikuti asas ‘praduga tak bersalah hingga terbukti’ ...terutama
karena semena-mena memberikan label ‘bacaan romansa’ pada buku ini, dalam
pengertian setara dengan kisah tipikal genre harlequin. Lalu mengapa akhirnya
memutuskan membaca buku yang sudah diberi label ‘not-on-my-reading-list’ – nah,
ini gara-gara salah satu teman yang kuketahui juga anti-tipikal-harlequin,
memberikan bintang 4 untuk kisah ini, membuatku jadi penasaran berat ingin
mengetahui seberapa jauh ‘kehebatan’ kisahnya hingga layak mendapat rating
bintang 4 dari 5 ...
Maka kumulai membuka dan membaca halaman
pertama, kedua, ketiga, dst-nya ... Astaga, buku ini memang tentang romansa dua
insan manusia yang notabene masih terbilang ‘remaja’ tetapi penulis merangkai
setiap bab dengan kutipan dari lagu-lagu karya band The Avett Brothers yang
juga menjadi tema masing-masing kisah, terjalin sedemikian rupa melalui untaian
kalimat dan puisi yang sangat indah. Sekali lagi, selain bukan penggemar kisah
romansa mendayu-dayu, diriku sama tidak menyukai puisi, lebih dikarenakan puisi
yang kukenal, terdiri dari untaian kata yang (seharusnya) indah tetapi tak
dimengerti (terutama oleh diriku) apa artinya meski dibaca berulang-ulang.
Khusus dan perkecualian kisah ini, hampir
semua puisinya sangat ‘menyentak’ tanpa tedeng aling-aling, blak-blakan tentang
rangkaian curahan hati serta pikiran, dengan kosa kata yang unik (perpaduan
antara keindahan, kevulgaran hingga sumpah-serapah serta makian) yang anehnya
menyentuh hati hingga sepanjang kisah ini air mataku tanpa sadar menetes baim
pada adegan sedih maupun adegan bahagia .... owww, that’s true !!! Entah
bagaimana, dimana dan kapan dimulai, emosiku turut bergejolak bersama setiap
karakter yang ada di dalamnya, dari awal hingga akhir, kisah ini berjalan
dengan kecepatan stabil namun tak pernah bisa berhenti hingga kubalik the last page ...
Kisah ini tentang dua insang bernama Layken
‘Lake’ Cooper serta Will Cooper yang baru bertemu saat kepindahan keluarga Lake
ke Ypsilanti, Michigan – kota kelahiran ibunya, dari tempat asal mereka sebuah
lahan luas di Texas, setelah kematian ayah Lake akibat serangan jantung enam
bulan sebelumnya. Lake (18 tahun), dan Kel (9 tahun) harus menyesuaikan
kehidupan baru bersama ibunya Julia Cohen, yang mendapat tawaran pekerjaan dan
kehidupan yang lebih menjanjikan di masa depan mereka di kota ini. Kehidupan
baru seakan menjanjikan hal-hal terbaik dan membahagiakan bagi Lake, terutama
karena adanya kehadiran Will, yang meski berusia 21 tahun namun tampak jauh
lebih dewasa dan matang. Hingga ia menjalani hari pertama sebagai siswa SMA
baru di kota tersebut, sebuah kejutan tak terduga menanti dirinya, sekaligus
Will.
Sesuai dengan judulnya ‘Slammed’ – kisah ini
berputar pada kegiatan ‘slams’ :
pertunjukan puisi yang memadukan ekspresi jiwa dan pikiran serta gerakan tubuh.
Bagaikan pertunjukan drama dan tarian, maka untaian puisi yang dilakukan secara
bebas oleh para peserta, menarik sekaligus menggugah perasaan. And you better
belive it, you will get ‘slammed’ too after ‘hearing’ several of this poems. Edisi
terjemahan yang merubah judulnya menjadi ‘Cinta
Terlarang’ sebenarnya juga mencerminkan inti kisah ini, sebuah kisah cinta
terlarang antar dua insan yang boleh dikatakan telah ‘tertembak’ oleh panah cupid. Ibarat kisah Shakespeare’s Romeo
& Juliet versi modern dengan perpaduan perubahan yang twisted, maka harus
kuakui, kisah ini layak mendapat bintang 4 untuk keindahannya yang tak bisa
diungkapkan lebih jauh ...kecuali Anda membaca sendiri kisahnya.
Satu hal yang harus mendapat sorotan serta
acungan jempol, alih bahasa kisah ini mampu melakukan ‘transisi’ dari bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia tanpa menghilangkan keunikan, daya tarik serta
keindahan rangkaian kata demi kata hingga menjadi kalimat yang ‘memukau’ –
bahkan nuansa serta emosi yang dituangkan oleh penulis, mampu kurasakan dalam
edisi terjemahan ini (bukan sesuatu yang mudah untuk melakukan adaptasi alih
bahasa sekaligus memasukan unsur nuansa serta kesan dalam bidang penulisan).
Jika edisi terjemahannya sudah cukup indah dan sangat berkesan, tak dapat
kubayangkan bagaimana versi aslinya dalam bahasa Inggris. Kurasa harus
diluangkan waktu untuk mencoba ‘membaca’ versi bahasa Inggris. But mean while,
just for you, I highly recommended this book for now (^_^)
Note : Jika
bisa dilakukan perbandingan dengan ‘Beautiful Disaster’ karya Jamie McGuire
yang memiliki tema serupa (tentang Cinta Terlarang) maka khusus ‘Slammed’ akan
kuberikan nilai lebih tinggi ... mengapa ? Karena dalam setiap sisi aspek emosi
yang muncul : kesedihan-kemarahan-kebahagiaan-kebencian-ketakutan-keberanian,
semuanya mengandung sesuatu yang sama : Keindahan yang Menyentuh Emosi serta
Jiwa.
Tentang Penulis :
Collen Hoover adalah penulis bestseller versi
New York Times untuk kedua novel perdananya : Slammed dan Point of Retreat.
Kini ia tinggal di Texas bersama sang suami serta ketiga putranya. Untuk
mengenal lebih jauh sang penulis, silahkan berkunjung di situs resmi-nya : www.collenhoover.com
Best Regards,
* Hobby Buku *
Haaa.. terjemahannya oke ya mbak? Jadi tertarik beli. Tapi sih berharapnya nanti Gramedia keluarin boxsetnya.. Secara kan triloginya udah terbit semua di luar.. Ga mau rugi. Hihi
ReplyDeleteIyaaa...terjemahannya bagus, bikin penasaran aslinya bagaimana, apalagi pas baca puisi yang pertama duh rasanya gimana (^_^) *komporin Nana*
DeleteLanjut Point of Retreat dong.. Kkk... Hadoooh... Gramedia bakal bikin boxsetnya ga siih????
DeleteIyaaa...ini sudah baca, nulis reviewnya benatr *tunggu -ide-lewat* :D
DeleteAku akhirnya beli e-booknya di Gramediana. Baru dapet voucher Rp. 10.000 soalnya. Lumayan harganya jadi Rp. 29.000. Hihiii
Deleteaku juga suka, berharap lanjutannya cepet terbit :)
ReplyDeleteSudah terbit mbak sulis, ini baru aq baca :D
Delete