SCENE ON THREE [ 1 ]
It’s my first time on ‘Scene On Three’ – a blog
meme’s host by Bzee.
Asli sudah sejak pertama sudah pengen ikutan,
tapi agak bingung mau ambil ‘scene’ yang bagaimana, dan beberapa kali
terlewatkan dari jadwal kalendar (maklum suka lupa sekarang tanggal berapa (>,<)
tahunya cuman awal-pertengahan-akhir hehe).
Nah, kebetulan beberapa minggu lalu ‘menemukan’
buku yang uniknya tidak kulirik sama sekali saat pertama kali rilis. Dan ketika
akhirnya mencoba membaca (karena penasaran berat gara-gara rekomendasi sohib)
alhasil diriku cukup tercengang dengan kisah dalam buku ini. Temanya cukup
simple bahkan buka sesuatu yg baru, tapi sang penulis memberikan ‘sesuatu’ yang
mampu menggerakkan emosi serta perasaan (paling tidak itu yang kurasakan)
melalui rangkaian puisi yang sama sekali tidak puitis ... ‘but somehow it move
something in my heart’ ; so here is some of the poems :
( seorang gadis berdiri di depan mikrofon
diatas panggung, lampu sorot tertuju kepadanya, suasana mendadak senyap, ia
menunduk dan mulai mengetuk-ngetuk mikrofon )
Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar
itu ?
( dengan
suara lirih dan lambat )
Itu bunyi detak jantungku.
Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar
itu ? Itu bunyi detak jantungmu.
( ia mulai
berbicara lebih cepat dan lebih lantang )
Waktu itu satu Oktober. Aku memakai sweater biruku, kau tahu, sweater yang kubeli di Dillard’s ? Dengan keliman
rajut ganda dan lubang-lubang di ujung lengannya, yang bisa kumasukan
jempolku saat cuaca dingin tapi tidak merasa seperti memakai sarung tangan ! Sweater yang kau bilang
membuat mataku bak pantulan bintang kemintang di lautan.
Kau berjanji akan mencintaiku selamanya malam itu ...
dan kekasih
sesungguhnya, pernahkah
kau mencintaiku.
Waktu itu satu Desember. Aku memakai sweater biruku, kau tahu, sweater yang kubeli di Dillard’s ? Dengan keliman
rajut ganda dan lubang-lubang di ujung lengannya, yang bisa kumasukan
jempolku saat cuaca dingin tapi tidak merasa seperti memakai sarung tangan ! Sweater yang kau bilang
membuat mataku bak pantulan bintang kemintang di lautan.
Kukatakan padamu aku sudah telat tiga minggu.
Kau bilang itu takdir.
Kau berjanji akan mencintaiku selamanya malam itu ...
dan kekasih
sesungguhnya, pernahkah
kau mencintaiku.
Waktu itu satu Mei. Aku memakai sweater biruku,
meski kali ini keliman rajut
gandanya sudah kendur dan kekuatan
tiap helai benangnya diuji karena terentang ketat di atas perutku
yang membuncit. Kau pasti tahu sweater itu. Sweater yang kubeli di Dillard’s ? Dengan keliman rajut ganda dan lubang-lubang
di ujung lengannya, yang bisa
kumasukan jempolku saat cuaca dingin tapi tidak merasa seperti memakai sarung tangan ! Sweater yang kau bilang
membuat mataku bak pantulan bintang kemintang di lautan.
Sweater yang SAMA yang kau ROBEK dari
tubuhku saat kau dorong aku ke
lantai,
menyebutku jalang,
mengatakan
kau tidak cinta lagi
padaku.
Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar
itu ?
Itu bunyi detak jantungku.
Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar
itu ? Itu bunyi detak jantungmu.
( terjadi
kesunyian panjang saat gadis itu menangkupkan kedua tangannya ke perut, air
mata meleleh mengaliri wajahnya )
Kau dengar
yang itu ? Pasti tidak. Itu bunyi mati janinku.
Karena kau
MEROBEK
SWEATERKU !
Fuihh...saat
membaca (dan membayangkan) adegan pembacaan puisi yang disebut sebagai ‘slams’
ini – terasa sekali kekuatan emosi yang muncul melalui rangkaian kata-kata yang
dibuat oleh para individu peserta ‘slams’ ini. Secara pribadi diriku bukan
penggemar puisi, apalagi yang menggunakan kalimat ‘berbunga-bunga’ karena
membuat bingung plus tidak dapat dipahami maknanya secara gamblang. Justru
melalui kisah ini, pembacaan puisi bukan lagi berupa untaian kalimat indah
namun kosong, melainkan curahan hati serta emosi terdalam masing-masing
pembacanya.
Believe
me, it’s so intense. And that’s just one poem, there is so many interesting
scenes with poems too, well I think you can quest where this scene come from
... it’s from ‘SLAMMED’ by Collen Hoover \(^0^)/ ( I will share it others ‘scene’ with you in
another time OK )
Jika
Anda tertarik untuk ikut serta dalam meme ini, silahkan meluncur di SINI (untuk
mengetahui cara dan prosedurnya) dan sesuai namanya, event ini diadakan setiap
tanggal “3” dalam penanggalan per bulan ( 3, 13, 23, 30, 31 ). Tertarik ?
Langsung aja masukan postingan di link-tools yang tersedia di SINI.
Best
Regards,
* Hobby
Buku *
Judul Slammed ini sangat populer ya. Ngga nyangka kalo ternyata ada puisi begini. Ku kira ini masuk teenlit ato harlequin gitu :))
ReplyDeleteooh, ini yg membuat dirimu tersedu-sedan mbak, jadi penasaran (sama awalnya ga begitu tertarik juga).
ReplyDeleteselamat meramaikan scene on three :)