SCENE
ON THREE [ 3 ]
It’s time for ‘SCENE ON
THREE’ – a blog meme host by Bzee. This time I like to quotes on the book by
Elie Wiesel (Pulitzer Prize Winner) and survivor from Holocaust, and write down
his experience into quite vivid story. I read the translation edition, but still
the impression really strong, and I can imagine the nightmare puts into thier
mind. Some of people believe that the survivor really ‘lucky’ to be alive from
the massacre, but through Elie’s words, I don’t think this is quite blessing
still life and have to face nightmare day by day for the rest of their life.
But Elie also write the reason why he write and tell to the world, the horrible
nightmare that really happening in the past. History may just a written-words
for new generation, but that’s happens and it can be repeated if peoples did
not believe in forgiveness and mercy. My complete reviews on this book at here
: NIGHT by Elie Wiesel
And here is some ‘scene’
that give me ‘goosebumps’ all over my body and chilling inside my heart ...
Takkan pernah
kulupakan malam itu, malam pertama di kamp yang mengubah hidupku menjadi malam
panjang bersegel tujuh.
Takkan pernah
kulupakan asap itu.
Takkan pernah
kulupakan wajah-wajah mungil anak-anak yang tubuhnya menjelma menjadi asap di
bawah langit yang bisu.
Takkan pernah
kulupakan kobaran api yang telah menelan keyakinanku selamanya.
Takkan pernah
kulupakan bisunya malam yang mencabut hasrat hidupku sepanjang masa.
Takkan pernah
kulupakan saat-saat yang telah membunuh Tuhanku dan jiwaku, serta mengubah
impianku menjadi abu.
Takkan pernah aku
lupakan semuanya itu, bahkan bila aku dikutuk untuk terus hidup sepanjang umur
Tuhan.
Takkan pernah.
“Pada mulanya ada keyakinan, yang kekanak-kanakan, rasa percaya, yang sia-sia belaka; dan ilusi, yang membahayakan. Kami meyakini Tuhan, memercayai manusia, dan tinggal bersama ilusi bahwa setiap kaum kami telah diwarisi percikan suci dari nyala api Sang Shekhinah ; mata dan jiwa kami membawa pantulan dari gambaran Tuhan. Keyakinan itu adalah sumber atai sebab segala siksa ini.”
“Untuk pertama kalinya , aku merasa amarah muncul dalam diriku. Mengapa aku harus mengagungkan nama-Nya ? Yang Maha Agung, Penguasa Semesta yang abadi dan jahat, yang memilih untuk diam. Mengapa kami harus mengucap syukur pada-Nya ?”
Jika Dalam Kehidupan Ini, saya hanya diberi kesempatan untuk menulis satu
buku saja, buku inilah yang akan saya tulis. Kenapa saya menuliskannya ? Apakah
agar saya tidak terseret dalam kegilaan, ataukah justru sebaliknya ? Agar
terseret dalam kegilaan karena berusaha memahami sifat dasar dari
ketidakwarasan itu sendiri ? Kegilaan yang teramat sangat menakutkan yang telah
menyeruak dalam sejarah dan suara hati manusia ? Akankah mengungkapkannya dalam
kata, atau menorehkannya di ingatan, mampu mencegah sejarah kelam agar tak
terulang ?
[ from an
Introduction by Elie Wiesel at Night : A Holocaust Story ]
Jika Anda tertarik untuk
ikut serta dalam meme ini, silahkan meluncur di SINI (untuk mengetahui cara dan
prosedurnya) dan sesuai namanya, event ini diadakan setiap tanggal “3” dalam
penanggalan per bulan ( 3, 13, 23, 30, 31 ). Tertarik ? Langsung aja masukan
postingan di link-tools yang tersedia di SINI.
Best Regards,
Hobby Buku
fiuh, ngeri kayanya buku ini.. tapi aku penasaran, selama ini buku tentang holocaust yg kubaca selalu dari PoV anak2.
ReplyDelete