Books
“IBU TERCINTA”
Judul Asli : PLEASE LOOK AFTER MOM
Copyright © 2008 by
Kyung Sook Shin
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti
Lesmana
Desain &
ilustrasi cover : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan IV : April
2015 ; 296 hlm ; ISBN 978-602-03-1540-9
Harga Normal : Rp. 58.000,-
Rate : 4 of 5
~ Winner of Man Asian
Literary Prize 2011 ~
WARNING !!! Siapkan
sekotak tisue jika berniat untuk membaca buku ini. Dan sebaiknya tidak dibaca
di tempat umum (kecuali mau jadi tontonan orang karena ‘mewek’ sembari
mebalik-balik halaman buku ini). Asli sama sekali tidak menyangka bakalan bisa ‘nangis’
baca sajian drama, apalagi bacaan drama Korea yang dari pengalamanku membaca
edisi terjemahannya acapkali kurang pas atau terkesan kaku dan dibuat-buat. Maka
sebelumnya harus diacungi jempol bagi sang penerjemah (mbak Tanti, you really
the greatest !!), terlepas dari kesulitan dalam menuangkan karya sang penulis
yang memilih gaya penuturan cukup unik. Seberapa unik ? Mari kita telusuri
bersama ...
Stasiun kereta bawah
tanah Seoul yang senantiasa ramai dan padat pengunjung, merupakan awal di mana
kisah ini di mulai. Ketika sepasang suami-istri lanjut usia, berjalan
beriringan untuk masuk dalam kereta menuju kediaman salah satu anak mereka. Ini
adalah kegiatan rutin yang senantiasa dilakukan minimal setahun sekali,
berkunjung ke anak-cucu yang tinggal di kota besar sembari merayakan hari jadi
kedua orang tua tersebut, semenjak anak-anak mereka tidak memiliki waktu untuk
pulang ke desa. Yang tidak biasa kali ini, mereka harus berangkat sendiri tanpa
ditemani atau dijemput salah satu anak mereka seperti kebiasaan sebelumnya.
Dan yang lebih tidak
biasa, sang ibu entah bagaimana hilang, kemungkinan ia tertinggal di stasiun
saat sang suami masuk ke dalam kereta tanpa memperhatikan apakah sang istri
ikut di belakangnya. Ketika sang suami sadar bahwa sang istri tidak bersama
dirinya di dalam kereta, ia berusaha kembali ke stasiun untuk menjemput
pasangannya. Anehnya sang istri pun tidak ditemukan di stasiun atau
tempat-temapt di sekitar lokasi tersebut. Sembari menduga-duga di mana gerangan
sang ibu berada, baik suami maupun anak-anaknya, menunggu kedatangan sang ibu
yang diperkirakan datang terlambat, menyusul ke kediaman salah satu anaknya.
Hingga seminggu berlalu begitu saja tanpa jejak atau kabar di mana gerangan
beliau berada ...
Kisah ini terbagi
dalam 5 bab, yang awalnya tidak kusadari bahwa karakter yang berbicara sebagai
narator ternyata berbeda-beda. Menggunakan panggilan ‘aku’ dan ‘kamu’ tanpa
mengungkap identitas atau nama dengan jelas, pembaca digiring untuk melihat
dampak dari peristiwa tersebut dari berbagai sudut pandang pihak-pihak yang
dekat dengan sang ibu. Proses kehilangan yang tidak langsung terasa, kala
kepanikan mulai muncul justru sekitar seminggu setelah sang ibu menghilang,
menunjukkan sejauh mana sebenarnya hubungan yang terjalin di antara mereka.
Suami yang tak pernah memperhatikan sang istri dan selalu menganggapnya sebagai
beban, mulai merasakan kepedihan dan perasaan bersalah akibat perlakuannya
selama ini.
Anak sulung yang
menjadi kesayangan sang ibu namun justru mulai abai semenjak hidup mandiri di
kota, mulai mengingat pengorbanan demi pengorbanan yang telah dilakukan sang
ibu demi dirinya. Putri sulung yang keras kepala, dan memilih mengejar karir
alih-alih berumah tangga, mulai melihat hal-hal kecil yang luput dari
perhatiannya, tentang perjuangan dan kekuatan sang ibu dalam membesarkan anak-anak
sekaligus menopang kehidupan rumah tangga terlepas aneka cobaan dan derita
silih berganti menimpa kehidupan rumah tangganya. Ibarat mendapati sebuah kotak
pandora yang sekian tahun tersimpan rapat-rapat, tersembunyi dalam kegelapan,
kini terbuka lebar, mengeluarkan rahasia satu demi satu yang mengejutkan ...
Dari rasa penasaran
untuk mengetahui nasib sang ibu yang menghilang tanpa jejak, diriku mulai
terhanyut dalam perenungan, seberapa jauh kita mengenal ayah, ibu, kakak, adik
atau orang-orang yang seharusnya dekat dan memiliki hubungan erat dengan diri
kita ? Seberapa dalam kita bahkan pernah mengingat, kebersamaan yang nyaris
tenggelam dalam rutinitas nan monoton hingga kehilangan makna arti sesungguhnya
kasih sayang dan perhatian yang tercurah atau terabaikan begitu saja ? Bahkan
dalam menulis ulasan ini, diriku merasakan ‘nyeri’ di ulu hati karena ibarat
melihat melalui cermin – kisah ini merupakan realita yang sehari-hari terjadi
dalam kehidupan nyata.
Ini bukanlah sebuah
kisah di mana tersedia jawaban pasti atas awal sebuah misteri. Di mana sang ibu
berada ? Siapa sebenarnya sosok Park-So-nyo – seorang istri, seorang kekasih,
seorang ibu, seorang wanita, atau manusia biasa yang berusaha melakukan yang
terbaik dalam kondisi terburuk sekali pun demi membuat hidupnya memiliki makna
khusus. Please, Look After Mom – adalah sebuah pesan bagi manusia maupun Sang
Pencipta, bahwa hidup yang dijalani oleh masing-masing manusia, ibarat kertas
kosong yang harus dilukis sendiri dengan tinta yang tidak bisa dihapus atau
diganti oleh kertas lain. Penyesalan selalu datang saat akhir ketika musibah
atau tragedi muncul, berusahalah yang terbaik sebelum hal yang ditakutkan
terjadi, namun jika memang harus dihadapi ... belajar untuk menerima dengan
lapang hati. 4.5 bintang untuk kisah yang bikin ‘sesak-hati’ ini (^0^)
[
more about this author & related works, just check at here : Kyung Sook Shin | on
Goodreads | at
Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
makasih infonya
ReplyDeletesangat menarik dan bermanfaat
mantap
aku sempat berhenti baca buku ini mbak, liat review ini aku jadi penasaran dan mau nyelesaiin ah :D
ReplyDelete