Translate

Monday, June 8, 2015

Books "PLEASE LOOK AFTER MOM"

Books “IBU TERCINTA”
Judul Asli : PLEASE LOOK AFTER MOM
Copyright © 2008 by Kyung Sook Shin
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti Lesmana  
Desain & ilustrasi cover : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan IV : April 2015 ; 296 hlm ; ISBN 978-602-03-1540-9
Harga Normal : Rp. 58.000,-
Rate : 4 of 5
~ Winner of Man Asian Literary Prize 2011 ~

WARNING !!! Siapkan sekotak tisue jika berniat untuk membaca buku ini. Dan sebaiknya tidak dibaca di tempat umum (kecuali mau jadi tontonan orang karena ‘mewek’ sembari mebalik-balik halaman buku ini). Asli sama sekali tidak menyangka bakalan bisa ‘nangis’ baca sajian drama, apalagi bacaan drama Korea yang dari pengalamanku membaca edisi terjemahannya acapkali kurang pas atau terkesan kaku dan dibuat-buat. Maka sebelumnya harus diacungi jempol bagi sang penerjemah (mbak Tanti, you really the greatest !!), terlepas dari kesulitan dalam menuangkan karya sang penulis yang memilih gaya penuturan cukup unik. Seberapa unik ? Mari kita telusuri bersama ...


Stasiun kereta bawah tanah Seoul yang senantiasa ramai dan padat pengunjung, merupakan awal di mana kisah ini di mulai. Ketika sepasang suami-istri lanjut usia, berjalan beriringan untuk masuk dalam kereta menuju kediaman salah satu anak mereka. Ini adalah kegiatan rutin yang senantiasa dilakukan minimal setahun sekali, berkunjung ke anak-cucu yang tinggal di kota besar sembari merayakan hari jadi kedua orang tua tersebut, semenjak anak-anak mereka tidak memiliki waktu untuk pulang ke desa. Yang tidak biasa kali ini, mereka harus berangkat sendiri tanpa ditemani atau dijemput salah satu anak mereka seperti kebiasaan sebelumnya.

Dan yang lebih tidak biasa, sang ibu entah bagaimana hilang, kemungkinan ia tertinggal di stasiun saat sang suami masuk ke dalam kereta tanpa memperhatikan apakah sang istri ikut di belakangnya. Ketika sang suami sadar bahwa sang istri tidak bersama dirinya di dalam kereta, ia berusaha kembali ke stasiun untuk menjemput pasangannya. Anehnya sang istri pun tidak ditemukan di stasiun atau tempat-temapt di sekitar lokasi tersebut. Sembari menduga-duga di mana gerangan sang ibu berada, baik suami maupun anak-anaknya, menunggu kedatangan sang ibu yang diperkirakan datang terlambat, menyusul ke kediaman salah satu anaknya. Hingga seminggu berlalu begitu saja tanpa jejak atau kabar di mana gerangan beliau berada ...

Kisah ini terbagi dalam 5 bab, yang awalnya tidak kusadari bahwa karakter yang berbicara sebagai narator ternyata berbeda-beda. Menggunakan panggilan ‘aku’ dan ‘kamu’ tanpa mengungkap identitas atau nama dengan jelas, pembaca digiring untuk melihat dampak dari peristiwa tersebut dari berbagai sudut pandang pihak-pihak yang dekat dengan sang ibu. Proses kehilangan yang tidak langsung terasa, kala kepanikan mulai muncul justru sekitar seminggu setelah sang ibu menghilang, menunjukkan sejauh mana sebenarnya hubungan yang terjalin di antara mereka. Suami yang tak pernah memperhatikan sang istri dan selalu menganggapnya sebagai beban, mulai merasakan kepedihan dan perasaan bersalah akibat perlakuannya selama ini.

Anak sulung yang menjadi kesayangan sang ibu namun justru mulai abai semenjak hidup mandiri di kota, mulai mengingat pengorbanan demi pengorbanan yang telah dilakukan sang ibu demi dirinya. Putri sulung yang keras kepala, dan memilih mengejar karir alih-alih berumah tangga, mulai melihat hal-hal kecil yang luput dari perhatiannya, tentang perjuangan dan kekuatan sang ibu dalam membesarkan anak-anak sekaligus menopang kehidupan rumah tangga terlepas aneka cobaan dan derita silih berganti menimpa kehidupan rumah tangganya. Ibarat mendapati sebuah kotak pandora yang sekian tahun tersimpan rapat-rapat, tersembunyi dalam kegelapan, kini terbuka lebar, mengeluarkan rahasia satu demi satu yang mengejutkan ...

Dari rasa penasaran untuk mengetahui nasib sang ibu yang menghilang tanpa jejak, diriku mulai terhanyut dalam perenungan, seberapa jauh kita mengenal ayah, ibu, kakak, adik atau orang-orang yang seharusnya dekat dan memiliki hubungan erat dengan diri kita ? Seberapa dalam kita bahkan pernah mengingat, kebersamaan yang nyaris tenggelam dalam rutinitas nan monoton hingga kehilangan makna arti sesungguhnya kasih sayang dan perhatian yang tercurah atau terabaikan begitu saja ? Bahkan dalam menulis ulasan ini, diriku merasakan ‘nyeri’ di ulu hati karena ibarat melihat melalui cermin – kisah ini merupakan realita yang sehari-hari terjadi dalam kehidupan nyata.

Ini bukanlah sebuah kisah di mana tersedia jawaban pasti atas awal sebuah misteri. Di mana sang ibu berada ? Siapa sebenarnya sosok Park-So-nyo – seorang istri, seorang kekasih, seorang ibu, seorang wanita, atau manusia biasa yang berusaha melakukan yang terbaik dalam kondisi terburuk sekali pun demi membuat hidupnya memiliki makna khusus. Please, Look After Mom – adalah sebuah pesan bagi manusia maupun Sang Pencipta, bahwa hidup yang dijalani oleh masing-masing manusia, ibarat kertas kosong yang harus dilukis sendiri dengan tinta yang tidak bisa dihapus atau diganti oleh kertas lain. Penyesalan selalu datang saat akhir ketika musibah atau tragedi muncul, berusahalah yang terbaik sebelum hal yang ditakutkan terjadi, namun jika memang harus dihadapi ... belajar untuk menerima dengan lapang hati. 4.5 bintang untuk kisah yang bikin ‘sesak-hati’ ini (^0^)

[ more about this author & related works, just check at here : Kyung Sook Shin | on Goodreads | at Facebook ]

Best Regards,

@HobbyBuku

2 comments :

  1. makasih infonya
    sangat menarik dan bermanfaat
    mantap

    ReplyDelete
  2. aku sempat berhenti baca buku ini mbak, liat review ini aku jadi penasaran dan mau nyelesaiin ah :D

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...