Translate

Sunday, May 22, 2016

[ 2016 | Review #71 ] : "THE LOST GIRLS OF ROME"

Books “GADIS ROMA YANG HILANG”
Copyright © Donato Carrisi, 2011
Penerbit Alvabet
Alih Bahasa : Adi Toha
Editor : Nunung Wiyati & Chaerul Arif
Proofreader : Arif Syarwani
Lay-out : Priyanto
Desain sampul & isi : Ujang Prayana
Cetakan I : Januari 2016 ; 564 hlm ; ISBN 978-602-9193-79-4
Harga Normal : Rp. 89.000,-
 “Tak ada saksi yang terlalu menyeramkan, tak ada penuduh yang terlalu mengerikan, selain nurani yang berdiam di dalam hati setiap manusia.” __Polybius
Sebuah panggilan darurat membawa kedatangan petugas paramedis ke sebuah vila terpencil lewat tengah ditengah cuaca buruk. Sosok pria tua ditemukan terkapar tak sadarkan diri, dengan dugaan serangan jantung yang harus segera ditangani. Pertolongan pertama dilakukan oleh Monica – dokter muda yang magang didampingi seorang paramedis. Situasi kemudian berubah drastis tatkala ditemukan serangkaian ‘kejanggalan’ yang membuat keputusan untuk menolong korban tertunda untuk sesaat ...


Enam tahun silam, Teresa – saudari kembar Monica yang berusia 21 tahun, hilang tanpa jejak dan mayatnya ditemukan sebulan kemudian dalam kondisi tergorok dan masih mengenakan pakaian yang dikenakan saat ia dinyatakan hilang. Satu-satunya yang hilang adalah satu sepatu roda merah dengan gesper emas, dan benda itu ditemukan di kediaman pria tua, beserta benda-benda lain yang kemudian diketahui merupakan milik korban-korban lain, wanita muda yang hilang, diculik dan ditemukan menjadi mayat satu bulan kemudian.

Apakah pria ini adalah monster yang telah menghabisi nyawa gadis-gadis itu ? Dan mengapa di dadanya tertoreh luka-luka yang membentuk kalimat ‘Bunuh Aku’ – apakah berarti ia telah menyesali perbuatannya dan kini menginginkan kematian alih-alih menjalani kehidupan ? Lalu apa tindakan yang akan diambil oleh Monica, menyadari adanya kemungkinan sosok yang bertanggung jawab atas kematian Teresa, sedang meregang nyawa di hadapannya, bergantung pada belas kasihan atas pertolongannya ...

Di sisi lain wilayah Roma, seorang pria bernama Marcus kembali dari ‘kematian’ berkat pertolongan Clemente – sosok misterius yang bersikeras mendampingi Marcus karena ia yakin akan ‘kemampuan unik’ yang Marcus miliki, bisa dimanfaatkan untuk menjalankan misi rahasia. Kasus pertama yang diberikan, lenyapnya mahasiswi bernama Lara, berusia 23 tahun. Petunjuk yang ditemukan membawa dugaan bahwa ada kemungkinan Lara sengaja ‘melarikan diri’ – namun Clemente yakin ada ‘sesuatu’ yang berbeda, dan Lara dipastikan tidak lenyap secara sukarela.

Keahlian Marcus diuji saat ia berusaha melakukan ‘pembacaan’ di apartemen Lara. Diberkati dengan kepekaan serta insting untuk mendeteksi kejanggalan-kejanggalan, ia berhasil menemukan fakta bahwa Lara telah diculik di luar kehendaknya, dan sang penculik telah melakukan penyelidikan cukup lama untuk mengetahui kebiasaan Lara. Pintu depan yang terkunci dari dalam, membawa pencarian Marcus pada lorong rahasia di bawah tanah di mana apartemen itu berdiri. Penemuan Marcus membawa penyelidikan pada hal-hal lain yang jauh lebih menakutkan ...

Sandra Vega merupakan fotografer forensik yang handal, dengan kemampuan ‘menangkap’ kejanggalan dari hasil foto-foto kasus yang ia tangani. Walau demikian, jarang sekali kemampuannya mendapat pengakuan dari kolega-koleganya yang mayoritas merupakan kaum pria. Sandra bukanlah sosok wanita yang takut pada tantangan atau kerasnya situasi yang harus ia hadapi dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Bahkan setelah kematian mendadak suami tercinta 5 bulan silam, ia tetap memaksakan diri untuk tampil tangguh dan tidak membiarkan tatapan ‘kasihan’ dari siapa pun mengusik dirinya. Hingga sebuah telepon aneh dari pria yang mengaku sebagai agen Interpol, mengusik pikiran sekaligus perasaan yang ia pendam sekian lama, bahwa David Leoni – suaminya tidak meninggal akibat kecelakaan melainkan dibunuh akibat pekerjaan rahasia yang ia lakukan.

Dua pihak yang sama-sama mencari jawaban atas misteri menyangkut nyawa pihak lain, dipertemukan pada kasus yang menjadi sorotan sekaligus bagian dari rahasia yang telah tersimpan selama berabad-abad. Diawali dengan pria yang dikenal memiliki nama Jeremiah Smith – yang sedang terbaring koma di rumah sakit setelah ditemukan tak sadarkan diri di sebuah vila. Bahwa ia merupakan tersangka utama atau setidaknya terlibat dalam kasus penculikan serta pembunuhan gadis-gadis muda, dengan ditemukannya benda-benda milik korban di vila tersebut.

Penyelidikan ini diburu oleh waktu karena Lara dipercaya sebagai korban terakhir, jika sesuai kebiasaan maka korban akan disekap selama sebulan sebelum dibunuh. Seandainya benar Jeremiah Smith adalah pelaku utama, keselamatan Lara semakin mengkhawatirkan, karena tidak pernah ditemukan di mana pelaku menyekap korban-korbannya dalam kurun waktu 1 bulan itu. Pihak berwajib tidak mempercayai adanya kaitan antara hilangnya Lara dengan kasus Jeremiah Smith, kecuali Marcus.

Dan saat ia bertemu dengan Sandra Vega, kematian David Leoni merupakan salah satu penghubung pada masa lalu Marcus yang menderita amnesia saat ia bangkit dari kematian akibat peluru yang menghantam kepalanya. Misteri yang menyelubungi kasus-kasus ini semakin kompleks dan rumit, melibatkan rahasia tentang keberadaan Penitenzeri – pasukan khusus yang dibentuk oleh Vatikan untuk menangani kasus-kasus kejahatan yang tak termaafkan bahkan bagi Gereja, berabad-abad lampau.

Sumber informasi dan database kejahatan serta aktifitas kriminal berat ternyata disimpan di Vatikan. Melalui pengakuan dosa disusul dengan penyelidikan intensif, kejahatan yang dilakukan oleh manusia, diteliti dari sisi psikologis maupun mental. Bahwa terbukti memang ada ‘manusia-manusia’ yang terlahir dengan cacat memiliki kejahatan luar biasa, mereka yang mampu hidup layaknya manusia normal di masyarakat, tanpa pernah dikenali atau diketahui perbuatannya.

Penintenzeri kemudian beralih, bukan sekedar peneliti dan melakukan penyelidikan secara diam-diam, namun juga perwakilan Tuhan yang berhak menghukum mereka yang dinilai harus dilenyapkan dari muka bumi. Di saat tindakan anggota Penintenzeri dianggap melebihi batas kekuasaan, organisasi ini dibubarkan oleh Paus. Namun secara diam-diam, sekelompok anggota yang memiliki visi serta misi tersendiri tetap menjalankan pengadilan dan hukum bagi mereka yang layak mendapatkannya.
“Semua makhluk di alam itu memiliki kecenderungan untuk membunuh. Namun, hanya manusia yang melakukannya karena alasan lain selain kebutuhan, kadang-kadang murni sadisme, yang merupakan kesenangan dalam menimbulkan penderitaan. Baik atau buruk bukan sekedar kategori normal. Dalam beberapa tahun terakhir aku telah menunjukkan bahwa amarah yang membunuh bisa ditanamkan dalam setiap hewan, menghapuskan warisan karekteristik dari spesies. Mengapa manusia harus menjadi pengecualian ?”
Ini merupakan sajian kisah misteri yang luar biasa kompleks dengan intensitas tinggi yang menjadi daya tarik penggemar misteri dari awal hingga akhir kisah. Sosok Marcus yang misterius, dengan kemampuan unik yang bisa kubayangkan sebagai empati sekaligus supranatural, kondisinya yang digambarkan mengalami amnesia dengan kilasan-kilasan ingatan sesaat sebelum ia ditembak (dan nyaris mati) berpadu dengan sosok Sandra Vega, ahli dalam melakukan rekonstruksi TKP melalui hasil-hasil foto forensik, dijamin membuat pembaca terpaku.

Namun yang membuatku benar-benar tenggelam dalam dunia kelam, saat penulis mengajak pembaca memasuki wilayah dimana anomali kejahatan muncul. Berkat serial ‘Criminal Minds’ diriku nyaris terpaku menjumpai aneka ragam karakter manusia yang memiliki keunikan, bisa dikatakan ‘terlahir’ degan hal-hal yang mampu membuatnya menjadi otak kriminal luar biasa. Kisah ini menyingkap anomali menyangkut kemampuan manusia yang terjadi akibat kecelakaan fatal atau pengalaman traumatis yang merubah ‘keseluruhan’ dirinya.

Anomali yang diangkat dalam kisah ini adalah kemampuan untuk ‘meniru’ – salah satu perumpamaan adalah menyerupai ‘sindrom bunglon’, dimana pelaku mampu menyerap kondisi orang lain yang berada di dekatnya, nyaris seakan-akan dirinya berubah menjadi sosok lain. Bukan kasus kepribadian ganda melainkan berhubungan  langsung, pikirannya membuat tubuhnya berubah, secara psikis sekaligus perilaku. Kasus yang paling kompleks adalah sosok ‘transformis’ di mana pelaku berubah seutuhnya menjadi obyek yang ditiru.

Dengan ending yang cukup mengejutkan, kisah ini layak kurekomendasikan bagi penggemar kisah misteri dan thriller-suspense. Dan setelah melakukan sedikit ‘googling’ ternyata buku ini merupakan serial dan dipastikan diriku menanti munculnya buku kedua  'The Hunter of the Dark' (kuharapkan akan tersedia edisi terjemahannya versi bahasa Indonesia) yang akan membawa pembaca pada misteri baru yang harus dipecahkan Marcus maupun Sandra Vega. Just LOVE IT !!!  6(^0^)9

Judul Asli : THE LOST GIRLS OF ROME
[ book of MARCUS Series ]
Copyright © Donato Carrisi, 2011
Rate : 5 of 5

Tentang Penulis :
Donato Carrisi lahir pada tahun 1973, dan usai mempelajari bidang hukum serta kriminologi, dia tinggal di Roma bekerja sebagai penulis skenario televisi. Novel pertamanya ‘The Whisperer’ masuk dalam daftar bestseller Internasional sekaligus memenangkan tiga penghargaan sastra di Italia dan dua penghargaan di Prancis.

[ more about the author & related works, just check at here : Donato Carrisi | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

@HobbyBuku

2 comments :

  1. Dear admin, reviewnya sgt menarik , ak mau tanya dnk apakah ini buku kejahatan murni atau ttg supranatural ?

    Trimakasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, menurutku ini murni thriller suspense dgn nilai plus karakter dalam kisah ini memiliki kemampuan khusus, semacam cenayang gitu :D, tp proses penyelidikannya benar23 mengandalkan analisis ilmiah dan logika

      Delete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...