Translate

Monday, March 25, 2013

Books "KISS THE BRIDE"



Books ”CIUMAN UNTUK SANG PENGANTIN”
Judul Asli : KISS THE BRIDE
A Novel by Patricia Cabot
Copyright © 2002 by Meggin Cabot
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Martha Widjaja
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : Februari 2013 ; 400 hlm
Rate : 3 of 5

London, Mei 1832
Emma Van Court – yatim piatu, gadis mungil menarik yang baru berulang tahun ke-18, yang diangkat oleh paman dan bibinya, Lord dan Lady Van Court, berusaha meminta bantuan kepada James Marbury, Earl of Denham sekaligus saudara sepupu Stuart Chesterton – pujaan hati Emma, agar bersedia membantu meyakinkan keluarga mereka masing-masing sehingga mereka berdua bisa menikah dan berangkat ke Kepulauan Shetland, tempat terpencil dimana Stuart meniat menunaikan misinya sebagai asisten pendeta. Di luar dugaan, James murka dan menentang hal tersebut bahkan berhasil meyakinkan agar paman dan bibi Emma, melarang gadis itu untuk melanjutkan hubungan atau mengikuti niatan Stuart. Tanpa ada satu pun yang menyangka, keduanya melarikan diri dan menikah secara diam-diam, kemudian menetap di Kepulauan Shetland, jauh dari sanak maupun keluarga masing-masing.


[ source ]
Mainland, Kepulauan Shetland, Mei 1833
Setahun kemudian, Emma Van Court Chesterton, telah menjadi janda muda yang menarik perhatian para pria, terutama dengan kematian ‘aneh’ yang dialami suaminya. Emma menerima warisan aneh yang akan membuatnya menjadi wanita kaya-raya, dengan satu syarat : ia harus menikah kembali agar dapat memperoleh warisan itu. Dari pemuda pemalu yang agak terbelakang, bartender hingga Geoffrey Bain – Baron of MacCreigh yang miskin dan sangat membutuhkan dana untuk mempertahankan kastilnya, semua berlomba-lomba menjadikan Emma sebagai calon istri mereka. Emma yang tidak berniat menikah kembali apalagi dalam kurun waktu 6 bulan sepeninggalan suaminya, harus menghadapi berbagai gangguan yang semakin lama semakin meresahkan dirinya. Hingga suatu hari, muncul sosok tak terduga dari masa lalunya.

James Marbury – Earl of Denham, datang jauh-jauh ke Shetland mengemban tugas untuk membawa mayat Stuart untuk dimakamkan secara layak di pemakaman keluarga mereka. Namun keinginan terdalam James, adalah mencari tahu keberadaan wanita yang telah menempati tempat khusus di dalam hatinya semenjak bertahun-tahun silam. Hubungan keduanya yang dulu sangat dekat, terputus akibat pertengkaran sengit menjelang peristiwa ‘kawin-lari’ yang dijalani oleh Stuart dan Emma. Kini James mendapati Emma telah berubah menjadi wanita yang mandiri dan kuat, terutama keras kepala dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupannya. Kemiskinan dan kerja keras, bukannya membuat Emma lemah atau jatuh, justru ia memiliki semangat baja jika berkaitan dengan impiannya. 

James yang semula hanya sekedar ‘berkunjung’ akhirnya merubah jadwal kehidupannya, berjuang keras memperolah apa yang pernah menjadi impiannya. Terutama ketika ia dihadapkan pada situasi yang melibatkan masa depan Emma. Demi menghindari konflik berkepanjangan sehubungan status Emma sebagai janda pewaris kekayaan segara setelah ia menikah kembali, James menawarkan sebuah proposal. Mereka berdua menikah hingga Emma memperoleh ‘dana warisannya’ sehingga ia terhindar dari kaum pria yang hanya mengejar harta warisannya. Karena James pribadi memiliki kekayaan yang jauh lebih besar, ia tak terlalu memperdulikan warisan Emma, yang ia ketahui sangat bernilai besar bagi wanita itu. Jika masalah sudah selesai dan konflik reda, mereka bisa bercerai secara diam-diam. Emma setuju dengan berat hati, karena hanya itu satu-satunya jalan aman yang bisa terpikirkan. Yang tak diperhitungkan, betapa keduanya berjuang melawan ketertarikan satu sama lain yang semakin lama semakin berkobar.

[ source ]
Meg Cabot – penulis serba bisa yang telah menghasilkan berbagai karya yang menarik, kali ini hadir kembali melalui genre ‘historical romance’ yang menunjukkan ciri khas gaya penulisannya : perbedaan nyata dalam latar belakang karakter pria maupun wanita, dan perpaduan antara drama dan romansa disertai bumbu ‘percikan’ adegan komedi nan menggelitik di sana-sini. Namun jika dibandingkan dengan karya sebelumnya yang telah terbit edisi terjemahannya, yaitu Ransom Heart dan Lady of the Skye, maka Kiss The Bride tidak menjanjikan sesuatu yang lebih menarik atau menantang. Patut disayangkan karena karakter tokoh-tokohnya cukup unik, dan latar belakang yang diambil juga sedikit berbeda, entah mengapa penyelesaiannya justru terkesan biasa-biasa saja, yang seharusnya (menurutku) bisa dikembangkan lebih dalam terutama menyangkut misteri dibalik rahasia kisah ini.

[ more about this author and her related works, check on here : Meg Cabot’s Site | Meg Cabot on Wikipedia ]

Best Regards,
* Hobby Buku * 

8 comments :

  1. Aku ga puas bacanyaaaa.. >.<
    Harusnya bisa lebih panjang lagi..

    ReplyDelete
  2. ah, kenapa beberapa review buku karya Meg Cabot yg masuk genre hisrom ni kok kurang menyenangkan ya... :'(

    ReplyDelete
  3. Endingnya ngga sesuai harapan yaa?
    Padahal aku ngira buku ini bakalan keren dari awal sampe habis--

    ReplyDelete
  4. aku ga begitu suka ama buku ini, karena mungkin tokoh emma nya terlalu menang sendiri dan ga mau mengalah padahal james udah cinta mati dari awal.

    ini yang namanya cinta buta ga pake logika tu si emma...

    ReplyDelete
  5. Kyknya karya Meg Cabot yg satu ini agk kurang ya? :/

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...