KADOUNTUKBLOGGER #1
Judul Asli : CATATAN MUSIM
Karya Tyas Effendi
Penerbit GagasMedia
Editor : eNHa
Proofreader : Patersia Kirnandita
Penata letak : Dian Novitasari
Desain sampul : Jeffri Fernando
Cetakan I : 2012 ; 270 hlm
Rate : 2,5 of 5
Ini adalah kisah pertemuan dua insan bernama
Tya dan Gema saat sering berteduh di tempat yang sama dari hujan yang acapakali
turun di kota Bogor. Singkat cerita, keduanya saling tertarik dan ternyata
menjalani bimbingan di tempat yang sama. Tya mendalami bahasa karena ia
menyukai bidang menerjemahkan karya-karya asing, Gema menggeluti dunia melukis.
Hubungan awal yang semula menjanjikan, berujung pada ‘kondisi’ Gema yang harus
diamputasi akibat kanker yang menjalar di kakinya. Frustasi dan terpukul, Gema memilih
menyingkir dari konflik dalam keluarganya dan berjuang belajar seni di negara
Prancis. Mudah diduga alur kisahnya merutut pada keberangkatan Tya yang
diam-diam memiliki ‘obsesi’ untuk menyusul Gema ke Prancis. Dan kemudian
kisahnya berjalan sedemikian panjang dengan konflik yang terus terang agak
dibuat-buat yang ditutup dengan ending yang dibuat happy ...
Saat membaca sinopsis awal, kisah ini
menjanjikan sesuatu, apalagi profil Tya sebagai penerjemah buku bahasa asing,
harapan awalku, akan digambarkan dunia seluk-beluk seorang penerjemah buku,
yang ternyata sama sekali tidak disinggung lebih dalam. Disusul dengan karakter
Gema yang memiliki bakat khusus, namun tidak bisa berkembang lebih lanjut
karena ‘penyakit-nya’ dan konflik trauma yang diderita angggota keluarganya,
membuat diriku penasaran untuk mengetahui secara lebih dalam, yang sekali lagi
tak terungkap hingga akhir. Perwujudan sifat Gema yang terlihat mudah putus
asa, lalu mencoba bangkit dan mandiri dengan belajar di negara lain, sedikit banyak
mengundang respons positif atas perkembangan karakternya. Namun hal ini tak
dapat kulakukan dengan sosok Tya, yang anehnya di awal kisah terlihat sangat
mandiri, welas asih dan peka terhadap orang lain, berubah menjadi gadis yang
‘ababil’ mudah terpengaruh dengan situasi dan kondisi saat berada di Prancis.
Terus terang semakin lama karakter Tya semakin
membuat diriku jengkel. Betapa ia tak peka melihat penderitaan dan rasa sakit
yang diderita oleh Gema, menuntut perhatian bak anak kecil (padahal ia sudah
jauh lebih dewasa saat berangkat ke Prancis), kemudian terombang-ambing akan
hubungannya dengan sosok pemuda sahabat masa kecilnya (adegan ia marah kepada
Gema gara-gara cangkirnya tidak sengaja pecah sungguh tidak masuk akal). Dan
satu hal yang terngiang hingga akhir kisah, Tya mengakui gadis yang taat
beragama dan memegang teguh keyakinannya, sehingga tak bergeming saat mendapati
ia harus tinggal ‘serumah’ dengan pria (meski ada pula teman wanitanya), namun
anehnya ia ‘memutuskan’ meladeni tantangan salah satu teman pria asing untuk
‘tidur-bersama’ – meski tanpa adanya adegan seksual, mengapa hal itu tetap
dilakukan ? Benar-benar tidak masuk akal.
Mulai pertengahan hingga akhir, dengan
berusaha menahan rasa jengkel yang menjadi-jadi akibat karakter Tya yang sangat
kekanak-kanakan dan terus terang menjadi egois (menurut pendapatku), jadilah
kisah ini tak bisa lebih dari 2 bintang bagiku (-_-) ... bahkan karakter Bella
Swan (dari Twilight Saga) yang ababil itu masih lumayan dibandingkan sosok Tya
yang ampun deh. Sebenarnya sayang sekali karena ide awal kisah ini yang
sebenarnya cukup bagus untuk dikembangkan menjadi sosok yang lebih kuat dan
berkarakter alih-alih menjadi anak ABG yang mai-main ke luar negeri, bukannya
mengejar Impian dan cita-cita (PS. Suka sekali dengan desain sampulnya, simple tapi eye-catching)
[ source ] |
Tentang Penulis :
Ia kelahiran kota Malang, Jawa Timur, dan
memiliki kegemaran mengumpulkan perahu kertas, berimajinasi dan berkirim surat
via pos. Suka dengan pohon, mobil Volkswagen Beetle, dan kucing maine coon.
Novel pertamanya ‘Izinkan Aku Bersujud’ telah beredar di Indonesia maupun
Malaysia. Ia juga suka menulis cerpen dan telah mendapat berbagai penghargaan,
seperti Juara III (2007) dan Juara II (2008) pada Lomba Menulis Cerpen Tingkat
SMA/SMK Universitas Negeri Malang ; Juara I (2011) Lomba Menulis Cerpen Story
Teenlit Magazine. Kini ia sedang menjalani pendidikan Sastra Inggris di
Universitas Brawijaya, dan dapat dihubungi di e-mail : tyas.effendi@yahoo.com
| mention via twitter di @tyaseffendi | kunjungi blognya di : www.effendityas.wordpress.com
Postingan ini untuk Event UNFORGOTTEN #KadoUntukBlogger
GIVE THANKS GIVEAWAY
Untuk Bergabung, silahkan cek persyaratan di Postingan INI
GIVE THANKS GIVEAWAY
Untuk Bergabung, silahkan cek persyaratan di Postingan INI
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/