Books
“SANG PUTRI PUSING BERAT”
Judul Asli : PRINCESS ON THE BRINK
[
book 8 of PRINCESS DIARIES ]
Copyright © 2007 by
Meggin Cabot
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Monica
Dwi Chresnayani
Ilustrasi & Desain
sampul : Felicia Kitty Rahmadani
Cetakan I : November
2007 ; 288 hlm ; ISBN 978-979-22-3338-4
Harga Normal : Rp.
35.000,-
Rate
: 3.5 of 5
Mia
sekarang sudah kelas dua SMU, yang berarti lebih banyak pelajaran baru (yang
tak kalah sulitnya) untuk ia hadapi sepanjang tahun. Selain itu, tampaknya
semua orang kecuali dirinya sudah melakukan ‘itu’ (perbincangan dan detil dalam
dialog-dialog di dalamnya hanya boleh dibaca oleh mereka yang berusia di atas
17 tahun) dengan pasangan masing-masing atau siapa saja yang bersedia
melakukannya bersama. Bahkan isu tentang JP dan Lily yang baru saja ‘jadian’
dan sudah melakukan hal ‘itu’ nyaris membuat Mia bagai kebakaran jenggot karena
penasaran ingin tahu dan meminta penjelasan secara ilmiah (plus detil) ... yang
membuatku cukup ‘ngakak’ pada beberapa bagian. Meski dirundung rasa
penasaran tingkat tinggi, sama sekali
tidak terbersit dalam benak Mia untuk ikut-ikutan, apalagi ia telah memperjelas
situasi tersebut dengan Michael, yang mengatakan bersedia menunggu (asal tidak
sampai akhir jaman begitu katanya LOL). Kemudian muncul ‘kejutan’ yang akan diberikan
oleh Michael kepada Mia pada kencan spesial mereka.
Michael
akan segera berangkat ke Jepang selama sedikitnya setahun untuk melakukan
penelitian pembuatan robot yang akan membantu bidang kedokteran. Mia sudah
megetahui bahwa Michael termasuk jenius (sebenarnya hampir seluruh keluarga
Moscovitz sangat brillian, yang acapkali membuat mereka kurang memperhatikan
kepentingan atau perasaan orang lain, terutama mereka yang jauh lebih ‘bodoh’
dibandingkan mereka ... errrr, ralat, itu khusus berlaku hanya pada Lily,
Michael cenderung lebih sabar dan telaten membimbing mereka yang lebih ‘lamban’
ketimbang dirinya), namun mengapa ia memilih pergi ke seberang lautan (dan
selama setahun penuh tidak akan pulang demi mengejar waktu agar penelitian
cepat terselesaikan) meninggalkan dirinya, padahal mereka ‘baru’ saja
berpacaran (mengingat masa ‘suka’ Mia diukur semenjak ia jatuh hati pada
pandang pertama kala masih kanak-kanak pada Michael). Mia bahkan mulai
berpikir, jangan-jangan ini hanya alasan Michael karena ia menolak melakukan
‘itu’ saat Michael menyatakan siap melakukannya ...
Kala
Mia berusaha mencari jalan mempertahankan hubungannya dengan Michael,
bayang-bayang masa lalu justru muncul. Seperti pertemuan kembali dengan Kenny
Showalter – mantan kekasih pertama Mia yang kini kembali satu kelas, dan
anehnya mengajukan usulan agar mereka kembali menjadi partner belajar. Dan
mengapa Tina mencurigai hubungan akrab Mia dengan JP, bahwa cowok tersebut
sebenarnya ‘naksir’ Mia, karena hal itu mustahil bagi Mia, nyatanya ia kini
menjadi pacar Lily dan ia jelas-jelas milik Michael. Jika JP sangat sabar dan
penuh perhatian mendengarkan curhat Mia tentang Michael, bukankah itu
menandakan ia adalah sahabat sejati ? Seperti juga akhirnya ia menjadi rekan
Lab baik dengan Kenny maupun JP (keduanya sama-sama meminta dirinya bersedia),
ini kan hanya berarti mereka bisa berteman dengan sangat baik ? Sama dengan
cara Mia membiarkan Lily kembali memusatkan perhatian pada kampanye pemilihan Ketua
Persatuan Pelajar SMU Albert Einstein periode baru dan mencalonkan Mia, walau
dirinya sama sekali tidak berminat atau memiliki semangat memimpin seperti
sebelumnya ...
Buku
ke-8 seri Princess Diaries sesuai judulnya merupakan cukilan catatan harian Mia
Thermopolis – Putri Genovia sekaligus remaja berusia 16 tahun yang berjuang
mencari identitas diri dan bergelut dengan problematika khas remaja seusianya.
Bagi pembaca yang awam dengan bacaan khas teenlit ini, perlu diwaspadai bahwa
budaya dan kebiasaan yang muncul dalam kasus ini bercermin pada kehidupan
remaja di Amerika, yang mana cukup berbeda pada beberapa hal dengan remaja di
Indonesia. Salah satunya adalah kebebasan berbicara dan mengekspresikan diri
seputar kehidupan seks pra-nikah yang menandakan tanda ‘kedewasaan’ sekaligus
popularitas di kalangan remaja. Untungnya penulis memberikan ‘penampilan’ yang
berbeda pada karakter Mia Thermopolis. Di tengah maraknya kehidupan seks bebas
dan berganti-ganti pasangan pada kalangan remaja, ia justru menolak mengikuti
arus, walau pada beberapa kesempatan ia sempat tergoda melakukannya, hanya
karena ingin dianggap “sama” dengan teman-teman sekolahnya.
Salah
satu kasus yang muncul, pertengkaran antara Mia dan Michael tentang menjaga
‘keperawanan’ masing-masing sampai waktu yang tepat untuk membuktikan tanda
cinta (dan dilanggar oleh Michael tanpa mengetahui prinsip serat keyakinan
Mia). Perbedaan pandangan antara Mia yang menganggap Michael mengkhianati
kepercayaan yang menjadi dasar hubungan mereka, sedangkan Michael merasa telah
berbuat benar dengan bersikap jujur, bahwa ia bukan ‘perawan’ lagi jauh sebelum
mereka berpacaran. Kasus ini tidak mudah ditentukan siapa yang benar dan siapa
yang salah. Dan hingga akhir, penulis juga menyerahkan nasib hubungan antara Mia
dan Michael pada waktu dan jarak yang pada akhirnya membawa pada kematangan
pikiran dan proses untuk saling memahami diri sendiri serta mendengarkan suara
hati alih-alih ledakan emosional yang mewarnai kehidupan remaja pada umumnya
(bahkan pada pasangan yang lebih dewasa, masalah ini pun juga merupakan pemicu
pertengkaran). Walau bukan kisah favorit, tapi penulis menunjukkan proses
perkembangan karakter yang cukup menarik untuk disimak lebih dalam ... terutama
pada kisah kelanjuatnnya (^_^)
Tentang Penulis :
Meg Cabot ( nama
aslinya Meggin Patricia Cabot ), lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat
pada tanggal 1 Februari 1967. Ia merupakan penulis Amerika yang sangat
produktif dalam menulis dan telah menghasilkan lebih dari 50 judul buku.
Karyanya yang terkenal diantaranya seri The Princess
Diaries, yang telah diangkat ke layar lebar oleh Walt Disneys
Pictures dengan judul yang sama. Kemudian seri Mediator tentang remaja yang memiliki kemampuan
supranatural, serial detektif lewat Heather Wells Mystery, serangkaian chicklit, historical romance dan tentu saja
seri Underworld yang merupakan adaptasi dari kisah Mitologi Yunani yaitu
Persephone yang diculik oleh Hades – dewa penjaga gerbang kematian, dan dipaksa
menemaninya tinggal di Underworld. Meg Cabot telah memperoleh banyak
penghargaan atas karya-karyanya, hingga kini buku-bukunya terjual lebih dari 15
juta kopi, dan ia masih tetap giat menulis sampai kapan pun ...
[ more about the author & related
works, just check at here : Meg
Cabot | on Goodreads | on
Wikipedia | on IMDb ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/