Translate

Tuesday, February 3, 2015

Books "THREE WISHES"

Judul Asli : THREE WISHES
Copyright © 2008 by Isabelle Merlin
Penerbit Bhuana Sastra (imprint of Penerbit BIP)
Alih Bahasa : Perwira Leo Sabbath
Editor : Novalya Putri
Lay-out : Angga Gusniardi
Desain sampul : Yanyan Wijaya
Cetakan I : Januari 2015 ; 378 hlm ; ISBN 978-602-249-855-1
Harga Normal : Rp. 62.000,-
Rate : 2 of 5
“Semasa kecil, aku benar-benar percaya pada peri. Aku yakin dengan sedikit menyipitkan mata dan berkonsentrasi penuh, aku bisa melihat mereka. Aku sering membaca buku dongeng dan melihat-lihat gambar peri juga membayang apa yang akan kuminta jika suatu hari ada peri muncul di sampingku dan memberiku tiga permintaan. Orangtuaku suka bersenang-senang dan melakukan hal-hal asyik serta mewah – ibarat menaburkan debu peri di atas segalanya demi menunjukkan rasa cinta mereka. Jadi saat mereka meninggal, bagiku para peri juga menghilang. Aku tidak bisa percaya pada permintaan ajaib lagi karena satu-satunya yang kuinginkan adalah kecelakaan itu tidak pernah terjadi, dan Mum, Dad dan diriku hidup bahagia selamanya di rumah kami.”


Pernah mendengar kisah Aladdin dan lampu wasiat, di mana ia menemukan sebuah botol antik dan ketika digosok, muncullah sosok jin yang berkenan mengabulkan ‘tiga permintaan’ – well, kisah ini sedikit banyak mengingatkan makna dari pentingnya memahami apa sebenarnya yang menjadi impian ... terutama di saat ada kesempatan langka untuk mewujudkannya. But be very careful of your wishes – ‘cause you may live happily like Aladdin or you’ll end-up miserable like Jafar <(^_^). Demikian pula kisah kehidupan Rose Dumerle, yang hidupnya berubah 180 derajat ketika kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan fatal, tanpa adanya warisan yang memadai, hingga ia harus menyesuaikan kehidupan baru bersama bibinya, Jenny Flannigan. Rose sangat menyayangi bibinya, demikian pula sebaliknya, namun fakta bahwa pekerjaan sang bibi tak mapu memberikan penghidupan yang layak bagi mereka berdua, membuat Rose menghapus semua impian dan bayang-bayang masa lalu saat ia hidup dalam kemewahan.

Lalu apa hubungannya dengan ‘three wishes’ atau tiga permintaan ? Dimulai dari ide yang muncul di benak Rose untuk menulis tema tersebut, awalnya hanya sebagai proyek penulisan kreatif dari sekolahnya, tapi seiring dengan waktu, Rose mendapati ia menyukai ide untuk mengembangkan tulisan lewat blognya. Dari sekian banyak komentar yang masuk, ada satu postingan dari sosok yang tak dikenal, yang menjawab ‘permintaan Rose akan terkabulkan’. Asli Rose tidak cukup peduli dengan respons tersebut, dianggapnya itu adalah ulah orang iseng yang tak ia kenali. Namun kejutan muncul ketika beberapa hari kemudian, datang utusan khusus dari Prancis yang membawa berita aneh sekaligus membuat Rose kebingungan.  Karena ternyata ia masih memiliki kerabat dekat yang tak pernah diketahui apalagi dikenal, kakeknya, ayah dari ayahnya yang masih hidup di Prancis hendak menemuinya.

Hal ini bukan saja mengejutkan tetapi bak petir menyambar karena kakeknya tidak lain adalah Count Valentin du Merle de la Tour d’Argent – salah satu anggota aristokrat bangsawan Prancis sekaligus penulis ternama. Rose ‘diperintahkan’ untuk segera berangkat menemui sang kakek karena ia adalah satu-satunya ahli waris dan penerus gelar keluarga tersebut. Maka dimulailah perjalanan panjang sekaligus petualangan seru bagi Rose. Bukan saja ia tak mengenal siapa pun di belahan bumi yang akan didatanginya, kemarahan bercampur dengan rasa ingin tahu melanda dirinya. Apalagi mendengar jaminan masa depan yang lebih baik bukan hanya bagi dirinya tetapi untuk sang bibi tercinta yang berjuang mati-matian menghidupi mereka berdua. Meninggalkan sahabat-sahabatnya, guru, kenalan dan bibi Jenny, Rose ditemani Madame Blanche Randal – sekretaris kakeknya yang cukup menakutkan, akhirnya tibalah Rose di kastil Tour d’Argent. Dan coba tebak, siapa gerangan selain kakeknya yang juga menanti kedatangan Rose dengan tidak sabar, namun memiliki tujuan yang sama sekali berbeda ?

Secara sekilas, awalnya kisah ini kuduga sejenis dengan Princess Diaries (serial yang cukup terkenal karya Meg Cabot yang juga telah diangkat ke layar lebar dengan judul sama), namun adanya bumbu misteri terkait dengan aneka percobaan pembunuhan yang dialami oleh Rose setibanya di Prancis, membuatku sedikit berubah pikiran ... and I’m always love mystery (^_^), that’s why I’m so excited while reading the first chapter. But then, my mind start ‘bluring’ alias mulai kebingungan saat berusaha menikmati sajian kisah ini. Ada beberapa bagian yang cukup mengganggu kenikmatanku membaca, hingga akhirnya nyaris ingin ‘menutup’ buku ini tanpa menuntaskan hingga akhir. Pertama, gaya terjamahan yang digunakan kesannya ‘campur-aduk’ antara bahasa resmi dengan bahasa gaul yang terasa jurang pas dengan kondisi yang terjadi.

Kedua, penempatan istilah asing yang tidak dialih-bahasakan, sebenarnya tidak menjadi permasalahan, hanya saja baru kali ini diriku melihat catatan kaki yang merujuk pada link wikipedia untuk istilah-istilah yang tidak diterjemahkan. Nah, jika ingin menggali perbendaharaan kosa kata secara umum, wikipedia memang tempat yang sesuai, tetapi hal tersebut masih terlalu ‘umum’ kurang spesifik merujuk pada arti yang sebenarnya. Entah sang penerjemah memang tidak memahami kosa kata tersebut atau bisa kukatakan ‘malas’ menggali sedikit lebih dalam. Ketiga, pada beberapa bagian ‘kata’ yang dialihkan, tidak ada kesalahan secara sekilas namun jika dibaca dalam konteks sebuah kalimat hingga paragraf, mendadak diriku seakan membaca bukan dalam bahsa Indonesia yang mudah dipahami alias bikin bingung ini maksudnya apa ya ?

Keempat, alur kisah ini terasa berjalan melompat-lompat dari satu adegan ke adegan yang sama sekali berbeda tanpa ada jeda atau perbedaan yang membuat pembaca mengetahui hal tersebut, hingga usai memmbaca kalimat terakhir (kira-kira setelah membaca beberapa paragraf, harus kembali lagi untuk sekedar ‘checking’ ... apa tadi sempat ketiduran atau melamun hingga ‘tersesat’ pada adegan yang membuat bingung). Sempat kukira sang penulis berasal dari Prancis hingga sedikit mudah kupahami jika gaya penuturan dan terjemahannya agak berbeda, namun ternyata penulis berasal dari Australia, setahuku di sana menggunakan bahasa Inggris kan ? Nah, mengapa dalam memahami antara hasil terjemahan atau berusaha membayangkan kisah ini dalam bahasa Inggris, alur hingga plotnya terasa sangat absurb, melompat-lompat dan banyak sekali detil-detil yang terlupakan (yang awalnya muncul namun kemudian tidak ada kejelasan lebih lanjut).

~ Isabelle's Books ~
Selain desain sampulnya yang sangat cantik (salah satu alasan kenapa diriku tertarik dengan buku ini), sinopsis yang menjanjikan suatu kisah misteri berbalut romansa nan menegangkan, pengalaman yang kudapatkan adalah ‘capek’ plus jengkel saat berusaha memahami dan menikmati kisah yang bisa kukatakan semakin lama semakin tidak masuk akal. Ibarat sebuah telenovella yang berkepanjangan dan berlarut-larut, mungkin seharusnya ini tidak menjadi sebuah novel, cukup bacaan remaja yang ringan, dibumbui komedi, paling tidak jika harus ‘meniru’ Princess Diaries – diriku masih bisa menikmati bacaan sejenis ini dan terhibur alih-alih stress berusaha menuntaskan buku setebal 300 halaman lebih \(-__-)/ .... dan sekianlah ‘curcol’ kejengkelan diriku, maaf ya jadi berkepanjangan, but at least it did not takes so many pages to read it xixixi.

Note : kisah tentang sosok Rose yang memulai petualangan ketika menulis di blog, sedikit banyak mendorong pembaca untuk tidak takut untuk ‘menuangkan’ pikiran dan impian, termasuk mulai berani menulis di blog. Jika ada hal yang menarik sepanjang kisah ini maka sekelumit penulisan di blog (atau blogging) ini yang menarik minatku, bahkan sang penulis sempat membuatkan blog untuk Rose Dumerle sesuai dengan kisah ini, tertarik untuk mengintip isi blog Rose ? Bisa berkunjung di SINI ya (^_^)

[ more about the author & related works, just check at here : IsabelleMerlin | on Goodreads | at Facebook ]

Best Regards,

Hobby Buku 

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...