Judul Asli : THREE WISHES
Copyright © 2008 by
Isabelle Merlin
Penerbit Bhuana
Sastra (imprint of Penerbit BIP)
Alih Bahasa : Perwira
Leo Sabbath
Editor : Novalya
Putri
Lay-out : Angga
Gusniardi
Desain sampul : Yanyan
Wijaya
Cetakan I : Januari
2015 ; 378 hlm ; ISBN 978-602-249-855-1
Harga Normal : Rp.
62.000,-
Rate
: 2 of 5
“Semasa kecil, aku benar-benar percaya pada peri. Aku yakin dengan sedikit menyipitkan mata dan berkonsentrasi penuh, aku bisa melihat mereka. Aku sering membaca buku dongeng dan melihat-lihat gambar peri juga membayang apa yang akan kuminta jika suatu hari ada peri muncul di sampingku dan memberiku tiga permintaan. Orangtuaku suka bersenang-senang dan melakukan hal-hal asyik serta mewah – ibarat menaburkan debu peri di atas segalanya demi menunjukkan rasa cinta mereka. Jadi saat mereka meninggal, bagiku para peri juga menghilang. Aku tidak bisa percaya pada permintaan ajaib lagi karena satu-satunya yang kuinginkan adalah kecelakaan itu tidak pernah terjadi, dan Mum, Dad dan diriku hidup bahagia selamanya di rumah kami.”
Pernah
mendengar kisah Aladdin dan lampu wasiat, di mana ia menemukan sebuah botol
antik dan ketika digosok, muncullah sosok jin yang berkenan mengabulkan ‘tiga
permintaan’ – well, kisah ini sedikit banyak mengingatkan makna dari pentingnya
memahami apa sebenarnya yang menjadi impian ... terutama di saat ada kesempatan
langka untuk mewujudkannya. But be very careful of your wishes – ‘cause you may
live happily like Aladdin or you’ll end-up miserable like Jafar <(^_^).
Demikian pula kisah kehidupan Rose Dumerle, yang hidupnya berubah 180 derajat
ketika kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan fatal, tanpa adanya
warisan yang memadai, hingga ia harus menyesuaikan kehidupan baru bersama
bibinya, Jenny Flannigan. Rose sangat menyayangi bibinya, demikian pula
sebaliknya, namun fakta bahwa pekerjaan sang bibi tak mapu memberikan
penghidupan yang layak bagi mereka berdua, membuat Rose menghapus semua impian
dan bayang-bayang masa lalu saat ia hidup dalam kemewahan.
Lalu
apa hubungannya dengan ‘three wishes’ atau tiga permintaan ? Dimulai dari ide
yang muncul di benak Rose untuk menulis tema tersebut, awalnya hanya sebagai
proyek penulisan kreatif dari sekolahnya, tapi seiring dengan waktu, Rose
mendapati ia menyukai ide untuk mengembangkan tulisan lewat blognya. Dari
sekian banyak komentar yang masuk, ada satu postingan dari sosok yang tak
dikenal, yang menjawab ‘permintaan Rose akan terkabulkan’. Asli Rose tidak
cukup peduli dengan respons tersebut, dianggapnya itu adalah ulah orang iseng
yang tak ia kenali. Namun kejutan muncul ketika beberapa hari kemudian, datang
utusan khusus dari Prancis yang membawa berita aneh sekaligus membuat Rose
kebingungan. Karena ternyata ia masih
memiliki kerabat dekat yang tak pernah diketahui apalagi dikenal, kakeknya,
ayah dari ayahnya yang masih hidup di Prancis hendak menemuinya.
Hal
ini bukan saja mengejutkan tetapi bak petir menyambar karena kakeknya tidak
lain adalah Count Valentin du Merle de la Tour d’Argent – salah satu anggota
aristokrat bangsawan Prancis sekaligus penulis ternama. Rose ‘diperintahkan’
untuk segera berangkat menemui sang kakek karena ia adalah satu-satunya ahli
waris dan penerus gelar keluarga tersebut. Maka dimulailah perjalanan panjang
sekaligus petualangan seru bagi Rose. Bukan saja ia tak mengenal siapa pun di
belahan bumi yang akan didatanginya, kemarahan bercampur dengan rasa ingin tahu
melanda dirinya. Apalagi mendengar jaminan masa depan yang lebih baik bukan
hanya bagi dirinya tetapi untuk sang bibi tercinta yang berjuang mati-matian
menghidupi mereka berdua. Meninggalkan sahabat-sahabatnya, guru, kenalan dan
bibi Jenny, Rose ditemani Madame Blanche Randal – sekretaris kakeknya yang
cukup menakutkan, akhirnya tibalah Rose di kastil Tour d’Argent. Dan coba
tebak, siapa gerangan selain kakeknya yang juga menanti kedatangan Rose dengan
tidak sabar, namun memiliki tujuan yang sama sekali berbeda ?
Secara
sekilas, awalnya kisah ini kuduga sejenis dengan Princess Diaries (serial yang
cukup terkenal karya Meg Cabot yang juga telah diangkat ke layar lebar dengan
judul sama), namun adanya bumbu misteri terkait dengan aneka percobaan
pembunuhan yang dialami oleh Rose setibanya di Prancis, membuatku sedikit
berubah pikiran ... and I’m always love mystery (^_^), that’s why I’m so
excited while reading the first chapter. But then, my mind start ‘bluring’
alias mulai kebingungan saat berusaha menikmati sajian kisah ini. Ada beberapa
bagian yang cukup mengganggu kenikmatanku membaca, hingga akhirnya nyaris ingin
‘menutup’ buku ini tanpa menuntaskan hingga akhir. Pertama, gaya terjamahan
yang digunakan kesannya ‘campur-aduk’ antara bahasa resmi dengan bahasa gaul
yang terasa jurang pas dengan kondisi yang terjadi.
Kedua,
penempatan istilah asing yang tidak dialih-bahasakan, sebenarnya tidak menjadi
permasalahan, hanya saja baru kali ini diriku melihat catatan kaki yang merujuk
pada link wikipedia untuk istilah-istilah yang tidak diterjemahkan. Nah, jika
ingin menggali perbendaharaan kosa kata secara umum, wikipedia memang tempat
yang sesuai, tetapi hal tersebut masih terlalu ‘umum’ kurang spesifik merujuk pada
arti yang sebenarnya. Entah sang penerjemah memang tidak memahami kosa kata
tersebut atau bisa kukatakan ‘malas’ menggali sedikit lebih dalam. Ketiga, pada
beberapa bagian ‘kata’ yang dialihkan, tidak ada kesalahan secara sekilas namun
jika dibaca dalam konteks sebuah kalimat hingga paragraf, mendadak diriku
seakan membaca bukan dalam bahsa Indonesia yang mudah dipahami alias bikin
bingung ini maksudnya apa ya ?
Keempat,
alur kisah ini terasa berjalan melompat-lompat dari satu adegan ke adegan yang
sama sekali berbeda tanpa ada jeda atau perbedaan yang membuat pembaca
mengetahui hal tersebut, hingga usai memmbaca kalimat terakhir (kira-kira
setelah membaca beberapa paragraf, harus kembali lagi untuk sekedar ‘checking’
... apa tadi sempat ketiduran atau melamun hingga ‘tersesat’ pada adegan yang
membuat bingung). Sempat kukira sang penulis berasal dari Prancis hingga
sedikit mudah kupahami jika gaya penuturan dan terjemahannya agak berbeda,
namun ternyata penulis berasal dari Australia, setahuku di sana menggunakan
bahasa Inggris kan ? Nah, mengapa dalam memahami antara hasil terjemahan atau
berusaha membayangkan kisah ini dalam bahasa Inggris, alur hingga plotnya terasa
sangat absurb, melompat-lompat dan banyak sekali detil-detil yang terlupakan
(yang awalnya muncul namun kemudian tidak ada kejelasan lebih lanjut).
~ Isabelle's Books ~ |
Selain
desain sampulnya yang sangat cantik (salah satu alasan kenapa diriku tertarik
dengan buku ini), sinopsis yang menjanjikan suatu kisah misteri berbalut romansa
nan menegangkan, pengalaman yang kudapatkan adalah ‘capek’ plus jengkel saat
berusaha memahami dan menikmati kisah yang bisa kukatakan semakin lama semakin
tidak masuk akal. Ibarat sebuah telenovella yang berkepanjangan dan
berlarut-larut, mungkin seharusnya ini tidak menjadi sebuah novel, cukup bacaan
remaja yang ringan, dibumbui komedi, paling tidak jika harus ‘meniru’ Princess
Diaries – diriku masih bisa menikmati bacaan sejenis ini dan terhibur alih-alih
stress berusaha menuntaskan buku setebal 300 halaman lebih \(-__-)/ .... dan
sekianlah ‘curcol’ kejengkelan diriku, maaf ya jadi berkepanjangan, but at
least it did not takes so many pages to read it xixixi.
Note
: kisah tentang sosok Rose yang memulai petualangan ketika menulis di blog,
sedikit banyak mendorong pembaca untuk tidak takut untuk ‘menuangkan’ pikiran dan
impian, termasuk mulai berani menulis di blog. Jika ada hal yang menarik
sepanjang kisah ini maka sekelumit penulisan di blog (atau blogging) ini yang
menarik minatku, bahkan sang penulis sempat membuatkan blog untuk Rose Dumerle
sesuai dengan kisah ini, tertarik untuk mengintip isi blog Rose ? Bisa
berkunjung di SINI ya
(^_^)
[ more about the author &
related works, just check at here : IsabelleMerlin | on
Goodreads | at Facebook
]
Best
Regards,
Hobby
Buku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/