Translate

Friday, October 23, 2015

Books "BROWN-EYED GIRL"

Title : BROWN-EYED GIRL
[ book 4 of TRAVIS Series ]
Copyright © 2015 by Lisa Kleypas
Cover design by Danielle Christopher
Photographs : Woman © Redit : Justin Horrocks / Getty Images
Photographs : Flowers © Shutterstock
First published in Great Britain in 2015 by Piatkus
[ an imprint of Little, Brown Book Grup | an Hachette UK Company ]
Large paperback ; 296 p ; ISBN 978-0-349-40178-2
Harga Normal : Rp. 184.000,-
Rate : 4 of 5

Masih ingat dengan para anggota keluarga Travis ? Setelah si sulung Gage yang serba serius, dan Jack yang terkenal sebagai playboy akhirnya menemukan belahan hati masing-masing, tidak ketinggalan Haven, satu-satunya putri keluarga Travis yang menjalani pernikahan pertama secara mengerikan akibat suami yang selalu menyiksa dirinya secara fisik maupun mental, hingga ia bertemu dengan Hardy – pria yang pernah terlibat dalam kehidupan Libby sebelum ia menikah dengan Gage (selengkapnya baca : Blue-Eyed Devils), kusangka akhirnya telah menutup kisah keluarga Travis, hingga di awal tahun 2015 terdengar ‘kabar’ bahwa buku ke-4 seri ini rilis. Dan siapa gerangan topik utama dalam kisah ini ? Tidak lain Joseph ‘Joe’ Travis – cowok bungsu yang nyaris jarang terdengar sepanjang 3 buku sebelumnya.


Joe Travis menjalani kehidupan serta pekerjaan yang sama sekali berbeda dengan keluarganya, bisa jadi ini menjelaskan mengapa ia jarang ‘muncul’ dalam kehidupan sehari-hari keluarga Travis. Jika saudara serta kerabatnya terlibat dalam perusahaan dan organisasi keluarga, maka Joe memilih bidang ‘seni’ sebagai minatnya, hal yang didukung penuh oleh sang ibu tercinta hingga ia meninggal dunia, yang menyebabkan hubungan antara Joe dan sang ayah renggang, terutama karena Churchil tak pernah menyukai pilihan Joe. Walau bertahun-tahun hubungan tersebut tak mampu terjalin lebih kuat, sebuah tragedi yang nyaris merenggut nyawa Joe, akhirnya berhasil mempertemukan ayah dan anak yang saling menjauh, dan menemukan keakraban yang unik di antara mereka, hingga akhirnya Churchil meninggal dunia akibat serangan jantung.

Bidang seni yang ditekuni secara serius oleh Joe adalah fotografi, yang membawanya bepergian ke berbagai belahan dunia, termasuk meliput perang hingga program penyelamatan hewan. Joe tak pernah menyangka akan hidup dan menetap di kota, apalagi berkeluarga, walau ia turut bahagia atas keberuntungan saudara-saudaranya menemukan pasangan hidup mereka. Hingga ia bertemu dengan Avery Crosslin – wedding planner yang salah mengira dirinya sebagai salah satu staf fotografer yang disewa dalam pesta pernikahan yang ia laksanakan. Dari awal, keduanya saling tertarik namun respons yang terjadi justru sebaliknya. Tatkala Joe bergerak untuk ‘mendekati’ Avery – yang justru berusaha mencari jalan untuk menghindari interaksi lebih lanjut dengan salah satu keluarga Travis yang terkenal. Pertemuan berkelanjutan yang tak terduga, kembali mendekatkan keduanya, walau sekali lagi Avery menemukan alasan kuat untuk ‘menyingkirkan’ Joe dari benaknya

[ source ]
“What do you do when you’re not working?”
“I’m always working.”
“Always?”
“I’m sure I’ll slow down when the business is more established. But for now ...”
“Everyone needs some kind of hobby.”
“What’s yours?”
“Fishing, when I get the chance. Hunting, depending on the season. Every now and then I do some charity photography.”
“What kind of charity?”
“A local animal shelter. A good photo on the website can help a dog get adopted sooner. I could take you along with me, next time I head over here.”
“Thanks, but my schedule is full.”
“Let me take you out sometime. We could go out for drinks, or lunch.”
“I’m not avaiable.”
“You’re married?”
“No.”
“Engaged?”
“No.”
“Living with someone?”
I shook my head.
Joe was quiet for a few seconds, staring at me as if I were a puzzle he wanted to solve.
“I’ll see you later,” he said eventually.
“And in the meantime ... I’m going to figure out how to get a ‘yes’ out of you.”
Sayangnya, pada saat itu pula Avery telah berkenalan dengan anggota keluarga Travis lainnya, dan telah menyanggupi untuk membantu acara ‘baby-shower’ yang diadakan oleh Ella – istri Jack, menyambut calon bayi pertama Haven dan Hardy. Situasi semakin pelik karena di saat itu juga, perusahaan Avery menerima kontrak dari Hollis Warner – sosialita papan atas yang bertekad mengadakan pesta pernikahan akbar bagi putrinya Bethany yang bertunangan dengan Ryan Chases – sepupu Travis bersaudara. Jika usaha Avery dan tim-nya berhasil memuaskan Hollis dan David Warner, bagai iklan promosi yang dijamin manjur, klien-klien prestisius dari kalangan atas akan berlomba-lomba menggunakan jasa perusahaan Avery. Namun seiring dengan waktu yang dihabiskan bersama Bethany, Ryan maupun pasangan Warner, Avery mendapati ia punya ‘firasat buruk’ bahwa pernikahan tersebut seharusnya tidak boleh dilaksanakan ...

Pembukaan kisah yang mengingatkan diriku pada sebuah film berjudul ‘The Wedding Planner’ yang dibintangi Jennifer Lopez dan si lesung pipit Matthew McConaughey, membuatku membayangkan sebuah kisah yang ringan, menggelitik sekaligus menyentuh, dan untungnya hal ini terbukti benar. Tema kisah yang tampak sederhana, berkembang menjadi situasi yang pelik serta penuh intrik, skandal serta konflik yang mendebarkan. Latar belakang Avery Crosslin sendiri cukup menarik untuk disimak, karena ia salah satu wanita yang patah hati tanpa pernah pulih akibat ‘ditinggal’ oleh tunangannya, menjelang upacara penikahan mereka. Anehnya ia justru menggeluti bidang yang mengharuskan dirinya percaya akan dongeng ‘happily-ever-after’ demi kelancaran event-event yang ditanganinya.

Kisah ini tidak memiliki bobot seperti Blue-Eyed Devils, namun situasi kompleks menyangkut interaksi para karakternya mampu menyajikan konflik drama yang sangat menarik, menggelitik dan mengundang tawa maupun ‘a litte-bit overwhelmed’ dari kekuatan emosi yang erjadi. Seperti bagaimana Avery merubah hidupnya dari keterpurukan dan membangun kembali bersama Sofia – partner sekaligus saudara tiri yang baru ia ketahui keberadaannya menjelang kematian ayahnya. Ayah Avery bisa dikatakan ‘menikah’ secara resmi dengan ibu Avery namun ia terlalu menyukai hubungan kasih dengan wanita, hingga banyak sekali ‘korban’ yang akhirnya melahirkan anak tanpa mampu mengikat pria itu dalam pernikahan. Avery dan Sofia memiliki sifat dan karakter yang sama sekali berbeda, namun keduanya mampu menemukan kehangatan dan kasih sayang, serta persahabatan yang kuat dibanding anggota keluarga mereka masing-masing.

Jangan dilupakan para anggota tim Avery yang tak kalah menariknya. Wedding organizer yang mengingatkan diriku akan seri Bride Quartet karya Nora Roberts, cukup menarik melihat kisah ini daeri sudut pandang kehidupan pribadi serta pekerjaan Avery beserta kawan-kawannya. Terutama sang asisten pribadi, Steven Cavanaugh – cowok super dinamis, perlente dan sangat memperhatikan mode, trensetter, hingga gossip hangat terbaru, sempat disangka sebagai ‘gay’ dan senantiasa bersiteru dengan Sofia layaknya kucing dengan ‘kucing’ hahaha, ternyata cowok normal yang memiliki keunikan tersendiri (dan tampang yang tidak kalah menariknya). Di luar kerumitan kehidupan keluarga Travis, kisah ini menambah ‘kesegaran’ dengan memaparkan suasana serta detil kehidupan tokoh-tokoh lain, terutama menyangkut kehidupan Averu Crosslin. Sigkat cerita, I really LOVE THIS STORY \(^0^)/

Tentang Penulis : 

Lisa Kleypas, lahir pada tahun 1964 di Texas, Amerika, adalah penulis novel romance yang sangat produktif dan hampir seluruh novelnya masuk dalam jajaran bestselling novels. Ia memiliki kegemaran membaca, namun proses menulis dimulai ketika sedang menjalani liburan musim panas dan beristirahat dari kegiatan mata kuliahnya di bidang ilmu politik di Wellesley College. Dalam kurun waktu 2 bulan kemudian, novel perdananya rilis, saat ia baru berusia 21 tahun. Dan pada waktu yang sama, ia memenangkan gelar Miss Massachussets. Ketika turut serta dalam kompetisi Pemilihan Miss America, ia menyanyikan sebuah lagu yang ditulisnya sendiri, memberikan sebuah gelar “finalis berbakat”.

Semenjak itu, ia menekuni bidang penulisan secara serius dan hingga kini terus aktif menghasilkan berbagai karya baru. Novel-novelnya bukan saja masuk jajaran Bestseller tetapi juga menerima berbagai penghargaan dan telah diterjemahkan lebih dari 14 bahasa. Sebagian besar novelnya merupakan historical romance, namun semenjak tahun 2006, ia mengumumkan akan lebih banyak menulis genre contemporer romance. Kini ia tinggal di Washington, bersama sang suami Gregory dan kedua anaknya. 

[ more about author and her works, check on here : Lisa Kleypas Site's | on Wikipedia | on FaceBook | on Twitter  ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...