Books
“WAJAH BURUK CINTA”
Judul Asli : UGLY LOVE
Copyright © 2014
by Colleen Hoover
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa :
Shandy Tan
Editor : Mery
Riansyah
Desain sampul :
Orkha Creative
Cetakan I : Maret
2016 ; 448 hlm ; ISBN 978-602-03-2467-8
Harga Normal :
Rp. 95.000,-
Rate : 4 of 5
Air matanya
Menetes
Menetes
Menetes,
Tapi air mataku
tidak.
Karena meskipun
gembira, aku juga takut.
Aku takut pada
perasaan takut yang menyertai ketika kita terlalu mencintai seseorang.
Takut pada semua
hal buruk yang bisa terjadi.
Aku takut
pengalaman masa laluku menghancurkan semua kemampuanku untuk merasakan emosi
yang seharusnya dirasakan pada momen seperti ini.
Cinta – sesuatu
yang selalu dikonotasikan dengan sesuatu yang indah, berbunga-bunga dan
dipastikan menyebar kebahagiaan dan kegembiraan. Namun pernahkah dirimu berhadapan
dengan sisi lain dari Cinta ? Apa yang terjadi tatkala ‘wajah buruk’ Cinta
muncul dalam kehidupanmu ? Mampukah dirimu bertahan dari kesengsaraan dan
penderitaan yang mengiringinya sepanjang kehidupanmu. Atau bagaimana caranya
agar tidak pernah berhadapan dengan sisi buruk ini ... Sayangnya sisi buruk
maupun sisi indah bagai sekeping uang logam yang merupakan satu kesatuan, jika
dirimu mendapatkan sisi indah, bisa jadi suatu saat sisi buruk akan muncul,
demikian pula sebaliknya.
Demikian pula
dengan perjalanan Tate Collins, yang pindah ke apartemen kakaknya Corbin untuk
sementara waktu, mendapati diriny berjumpa dengan Miles Archer – tetangga
Corbin yang memporak-porandakan hati dan jiwanya. Bukan sebuah pertemuan yang
menarik namun meninggalkan kesan tersendiri bagi kedua belah pihak. Singkat
cerita, keduanya mendapati tertarik satu sama lain tanpa mampu menolak. Apakah
ini Cinta pada pandangan pertama ? Tergila-gila lebih tepatnya, menurut
pandangan Miles, karena ia tahu dirinya tak akan pernha jatuh cinta kepada
siapa pun juga. Tate sendiri tidak pernah mengalami perasaan sekuat ini. Maka
ketika Miles menawarkan hubungan ‘tanpa keterikatan’ – hal itu ia terima,
daripada tidak sama sekali.
“Kesedihan yang semula adalah hidupku berubah menjadi sekedar momen, dan kebahagiaanku berubah menjadi hidupku.”
Jujur ketika
mendapati kisah ini diawali dengan hubungan berdasarkan daya tarik sensual dan
permainan seksual belaka, diriku nyaris tidak berminat untuk meneruskan bacaan
hingga akhir. Terlepas dari adegan-adegan panas, kisah romansa yang dangkal
seperti ini kuanggap sangat merendahkan bagi siapa saja, walau dijalani secara
sukarela. Seiring dengan perkembangan hubungan antara Tate dan Miles yang
semakin panas, rasa simpatiku pun berkurang. Mulai dari karakter Miles yang
bisa dianggap cowok ‘brengsek’ karena seenaknya mempermainkan perasaan Tate,
walau hampir pada setiap kesempatan ia memohon maaf, jika kebetulan sadar bahwa
ia menyakiti Tate.
Bahkan rasa kesal
turut terbawa pada sosok Tate, yang tidak mampu menolak daya tarik Miles walau
terkadang perlakuannya cukup merendahkan harkat dirinya sebagai perempuan
sekaligus manusia. Bagaimana mungkin persetujuan akan sebuah hubungan terjalin
dengan berpegang pada dua pedoman dasar : Jangan pernah bertanya tentang masa
lalu, dan jangan pernah berharap akan masa depan ? Bagaimana satu sama lain
bisa saling mengenal dan menjalin kedekatan jika upaya untuk mempertahankan
hubungan hanya melalui ‘kontak-fisik’ belaka ? Tanpa sadar diriku berada di
persimpangan, antara muak dan takut membayangkan kelanjutan kisah pasangan yang
sama sekali tidak kusukai, berhadapan dengan rasa penasaran, bagaimana mereka
mengatasi krisis yang dipastikan mengancam hubungan jangka panjang ...
setidaknya jika memang keduanya masih ‘berminat’ satu sama lain.
“Kesakitan itu takkan pernah pergi. Tidak pernah. Tapi jika kau izinkan dirimu mencintainya, kau hanya akan merasakan kesakitan itu sesekali, alih-alih membiarkannya menggerogotimu seumur hidupmu.”
Dari karya
penulis lainnya, mulai dari Slammed yang menggugah ‘romantisme’
hingga Hopeless yang menguras emosi, maka ‘Ugly Love’ membawa
pembaca pada pemahaman baru tentang sosok Cinta. Rasa simpati yang kusebut
menghilang di awal kisah, berubah menjadi pergulatan emosional tatkala tabir
kelam yang menyelimuti Miles Archer terkuak. Walau tetap tidak bisa menerima
perilaku serta prinsip yang ia jalani, pemahaman baru membuatku cukup ‘maklum’
pada alasan mengapa ia mengambil keputusan yang membawa kesengsaraan
berkepanjangan bagi orang lain termasuk menyiksa dirinya sendiri. Jika dirimu
kehilangan sisi indah Cinta, mampukah tetap mencintai sisi buruk dari Cinta
dengan kadar yang sama ?
Ini adalah kisah
tentang pembelajaran memahami makna kehidupan yang senantiasa tidak pernah
lepas dari kematian. Seperti juga kebahagiaan dan kesedihan, keduanya
menampilkan sisi indah dan sisi buruk yang merupakan satu kesatuan. Jika ingin
mengenal Cinta, maka bersiaplah untuk menerima penderitaan yang akan muncul
seiring dengan anugrah kesenangan dan sukacita. Ini bukan sekedar romansa
belaka tetapi juga mengajak pembaca untuk menerima dan bersedia merelakan
kehilangan, duka cita dan bangkit untuk menyambut hari yang baru. Bukan sesuatu
yang mudah dilakukan, sebagaimana tercermin pada perjalanan sosok Miles, rasa
sakitnya turut terasa, walau diriku tak pernah atau membayangkan mengalami
penderitaan tersebut.
[ more about this author
& related works, just check at here : Colleen Hoover
| on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best
Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/