Books
“KISAH LIMA WANITA”
Judul Asli : THE BOOK CLUB
Copyright © 1999
by Mary Alice Monroe
Penerbit
VioletBooks (imprint of Grasindo)
Alih Bahasa :
Deasy Ekawati
Editor
: Fanti Gemala
Layout : Novita
Putri
Cetakan I :
September 2014 ; 454 hlm ; ISBN 978-602-251-716-0
Harga Normal :
Rp. 72.000,-
Rate : 3.5 of 5
“Persahabatan memang mudah saat hidup berjalan lancar. Yang sulit adalah tetap menyertai sahabatmu saat hidup penuh tantangan, dan persahabatan menjadi sulit atau tidak menyenangkan. Tantangannya adalah memaafkan sahabat yang gagal melakukannya.”
Lima orang wanita
yang berbeda latar belakang, sifat serta karakter, menjalin persahabatan
melalui kegemaran membaca, yang menyebabkan terbentuknya sebuah ‘book-club’.
Awalnya pertemuan rutin dilakukan dan masing-masing menyumbangkan buah pikiran
menyangkut tema bacaan yang telah disepakati. Namun pertemuan-pertemuan mulai
jarang terjadi, karena kesibukan masing-masing, dan aneka masalah yang melanda
kehidupan pribadi mereka. Eve Porter
harus mengambil alih tanggung jawab sebagai kepala keluarga saat suamina
meninggal secara mendadak. Ia adalah tipikal ibu rumah tangga sejati dan istri
yang menyerahkan aneka urusan diluar rumah tangga kepada suaminya, Kini ia
harus menangani itu semua sekaligus tetap mempertahankan kondisi rumah tangga
dan kebutuhan anak-anaknya.
Annie
Blake adalah pengacara yang sukses demikian pula
dengan karir suaminya. Mereka adalah pasangan muda yang aktif dan memiliki
semangat tinggi untuk saling berkompetisi dan tentu saja menikmati waktu
berdua. Tidak pernah terpikirkan untuk memiliki anak, apalagi Annie menyukai
kebebasan serta kesibukan dalam pekerjaannya. Hingga tragedi menimpa Eve
Porter, menyentak perhatian Annie, bahwa hidup sebenarnya sangat singkat untuk
disia-siakan begitu saja. Maka ia menginginkan seoarng anak. Terbiasa memegang
kendali dalam kehidupannya, Annie mengatur jadwal agar ia bisa
hamil-mengandung-melahirkan dalam tempo secepat mungkin. Namun Tuhan memiliki
rencana berbeda. Pasangan Blake tak kunjung memiliki keturunan. Annie semakin
frustasi karena tidak bisa meraih keinginanannya begitu saja. Rasa kesal dilampiaskan
pada suaminya yang akhirnya jengkel karena hubungan mereka tidak lagi ‘sehangat’
dulu.
Gabriella
Rivera merupakan contoh ibu teladan, istri super dan
sahabat terbaik yang selalu bersedia menyingsing tangan saat teman dan
sahabatnya membutuhkan pertolongan. Namun menyangkut kehidupan pribadinya, ia
justru tertutup dan tidak pernah meminta bantuan siapa pun, sekalipun ia tak
sanggup mengatasi semua masalah seorang diri. Suaminya dipecat dan kesulitan
mencari nafkah secara permanen. Anak-anaknya yang banyak, semuanya membutuhkan
perhatian dan bantuannya. Hanya kasih sayang dan cinta yang sangat besar
menjadi penguat serta pendorong dalam keluarganya. Namun ada kalanya Gabriella
ingin berteriak sekuat tenaga bahwa ia lelah, penat dan nyaris tak sanggup
untuk melangkah berhadapan dengan rangkaian masalah dan keruwetan yang muncul
dalam hidupnya sehari-hari ...
Midge
Kirsch satu-satunya wanita yang belum berkeluarga
dari kelompok ini. Walau usianya relatif tidak bisa dikatakan ‘muda’ – Midge memiliki
jiwa yang bebas dan semangat berapi-api, terutama menyangkut pekerjaannya
sebagai seniman. Jujur ia lebih tertarik pada ‘kaum wanita’ dibandingkan kaum
pria, namun hidup bersama sang ibu yang bukan saja super konservatif tetapi
juga sosok ‘tiran’ yang membuat kehidupan Midge bagai berada di ‘api-penyucian’
menuju Neraka. Ia tidak memiliki keberanian untuk ‘meninggalkan’ ibunya begitu
saja, maka satu-satu keberanian yang ia lakukan adalah memilih pola hidup yang
melawan arus – sebagai protes dan penanda bahwa ia sosok yang memang ‘berbeda’
... Hubungannya dengan ke-4 temannya berjalan dengan baik, walau
pemikiran-pemikiran radikal acapkali muncul dalam percakapan mereka.
Doris
Bridges yang paling tua diantara mereka berlima,
memiliki aturan dan prinsip hidup yang kokoh layaknya pedoman baku sebuah
negara. Ia memiliki sifat angkuh, konservatif namun diam-diam menyimpan hasrat
akan romantisme dalam kehidupannya. Dari luar, ia tampak sebagai istri dan ibu
yang sempurna, namun kebenaran akan kehidupan rumah tangganya yang mulai hancur
berantakan mulai menggerogoti dirinya sedikit demi sedikit. Ia menutup mata
atas perselingkuhan demi perselingkuhan suaminya, dengan alasan itu hanya
sekedar ‘main-main’ tak pernah serius. Namun
saat anak-anak mulai memahami hubungan tidak sehat pada kedua
orangtuanya, dan membuat ulah tersendiri demi mencari perhatian, pada suatu
saat, titik kesabaran Doris akhirnya mencapai puncak. Ia tak tahan lagi
menjalani kehidupan pura-pura sebagaimana kisah rumah tangga ayah dan ibunya –
tokoh masyarakat terpandang yang rusak di dalamnya ...
Judul ‘The Book Club’ sedikit mengecoh karena
pada dasarnya kisah tentang kegiatan tersebut hanya disinggung sekilas.
Keseluruhan kisah ini lebih mengupas ‘drama’ kehidupan pribadi yang diwakili
oleh lima karakter wanita, saat persahabatan mereka diuji melalui rangkaian
tragedi dan peristiwa yang menyedihkan, memalukan dan membuat depresi para
pelaku. Kisah ini tidak memberikan ending yang benar-benar memuaskan menurutku,
penulis sengaja membiarkan pembaca memikirkan penyelesaian yang terjadi, berdasarkan
keputusan masing-masing karakter. Namun dalam mewujudkan konflik serta ‘drama’
gejolak kehidupan serta rahasia yang disembunyikan, secara keseluruhan menjadi
daya tarik tersendiri untuk menikmati bacaan ini. Sayangnya ini bukan jenis
bacaan yang kusukai seutuhnya, terutama ending yang menggantung sedemikian rupa
...
Tentang Penulis :
Mary Alice
Monroe, adalah penulis 15 novel dan 2 buku anak yang masuk daftar terlaris New
York Times dan USA Today. Buku-bukunya telah menerima berbagai penghargaan,
termasuk Award for Writing dari South Carolina Center for the Book dan
International Fiction Award for Green Book, hingga RT Book Revies Lifetime
Achievement Award, bahkan masuk dalam daftar RWA Honor Roll. Kini ia tinggal di
kawasan dataran rendah Carolina Selatan, sibuk sebagai penggiat lingkungan
hidup yang aktif, sembari mengerjakan novelnya.
[
more about this author & related works, just check at here : Mary Alice Monroe | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/