Books
“PESONA GAIRAH”
Judul Asli : POTENT PLEASURES
[
book 1 of PLEASURES TRILOGY Series ]
Copyright © 1999
by Eloisa James
Penerbit Dastan
Books
Alih Bahasa :
Anggraini Novitasari
Editor : Jantjê
Cetakan I :
Agustus 2010 ; 536 hlm ; ISBN 978-602-8723-28-2
Harga Normal :
Rp. 65.000,-
Rate : 3.5 of 5
~ WARNING SPOILER
ALERT ~
Lady Charlotte Daicheston
putri bungsu Duke of Caverstill tak pernah menduga bahwa impian sekaligus masa
depannya berubah total seminggu sebelum usianya tepat 17 tahun. Bungsu dari
tiga bersaudari, dibesarkan dengan aturan dan disiplin ketat layaknya keluarga
bangsawan terhormat, nyaris tidak pernah menimbulkan kesulitan dalam hal pendidikan
maupun kesehariaannya. Singkat cerita, Charlotte merupakan gadis manis, penurut
dan tidak pernah melanggar aturan yang ditetapkan, kecuali kegemarannya melamun
pada hal-hal yang jauh lebih menyenangkan. Namun berkat bujukan sahabatnya,
Julia Brentorton, yang mudah sekali ‘jatuh’ pada pesona pria, menyebabkan kedua
gadis ini diam-diam menyelinap keluar rumah untuk menghadiri Pesta Dansa
Cyprian di pedesaan Kent. Julia yang termakan bujuk rayu seorang pastor
pembantu, membuat Charlotte khawatir akan nasib sahabatnya. Dan justru ditengah
pesta topeng yang dihadiri mayoritas pria dan wanita tak dikenal inilah,
Charlotte yang memegang teguh peraturan, terbawa arus dan menyerahkan
kehormatannya pada sosok pria asing.
Charlotte pulang
dalam kondisi kalut, tanpa pernah mengenal atau mengetahui siapa sebenarnya
pria yang telah merenggut keperawanannya. Situasi bergulir dengan cepat karena
keluarganya tengah mempersiapkan pesta debutan pertama bagi putri bungsu sang
Duke. Sayangnya Charlotte menyadari bahwa dirinya telah tercoreng dan tidak
mungkin untuk menjadi sosok istri terhormat bagi pria mana pun. Desakan dan
paksaan keluarganya tidak mampu menggoyahkan pendirian Charlotte. Bahkan sang
ibu yang akhirnya mengetahui penyebab perubahan besar pada putrinya, tidak
mampu menemukan jalan keluar terbaik bagi hati yang telah terluka. Situasi
seperti ini terus berlanjut hingga Charlotte menginjak usia 20 tahun, semakin cantik dan menawan namun tidak berminat
menjalin hubungan serius dengan pria mana pun. Penolakan atas lamaran-lamaran
para pengagumnya membuat kedua orang tuanya putusa asa, terutama sang ibu yang
menyadari penyebab perubahan yang terjadi pada putri bungsunya.
Alexander
dan Patrick McDonough Foakes, putra kembar Woodleigh Foakes, Earl of Sheffield
& Downes bisa
dikatakan sepasang pria menawan dengan perilaku yang sulit diatur, terutama
semenjak ibu mereka meninggal dunia saat melahirkan adik mereka, yang juga
tidak mampu diselamatkan. Keliaran anak-anak muda bisa ditolerir hingga pada
batas usia tertentu. Yang membawa keputusan keras sang Earl untuk mendidik
kedua putranya, dengan mengirim mereka keluar negeri. Alex yang dianggap lebih
tua, memikul tanggung jawab sebagai pewaris keluarga, dikirim ke Italia,
sedangkan Patrick lebih dibebaskan untuk melakukan penjelajahn di kawasan
India. Sebelum keberangkatannya, Alex hendak menikmati ‘pesta liar’ terakhir,
yang berujung pada pertemuan tak terduga dengan gadis misterius yang memikat
dirinya. Tanpa mampu dicegah, ia bersenang-senang dengan sosok yang diduga
pelayan, walau ia cukup terkejut mendapati gadis itu masih ‘perawan’ …sayangnya
sebelum ia sempat mengetahui lebih lanjut jati diri sang gadis, ia lenyap tanpa
jejak.
Tiga tahun berlalu, saat ayahnya wafat dan
meninggalkan sejumlah tanggung jawab paad putra sulungnya, Alex pun kembali ke
tanah air, membawa serta putri cilik berusia 1 tahun. Lady Philippa ‘Pippa’
Foakes adalah putri kesayangannya, yang anehnya tidak diketahui siapa pun
termasuk dirinya hingga kematian istrinya, Maria Colonna akibat ‘scarlet-fever’. Status pernikahan Alex
dan Maria dianggap ‘cerai’ atas ijin Gereja Katolik dengan alasan Alex
menderita impotensi. Tapi jika benar demikian kondisi Alex, pertanyaan berikutnya, apa hubungan Pippa dengan
Alex ?
Tanpa memperdulikan gelombang gosip yang melanda dirinya, Alex memusatkan
perhatian pada tujuan utama mengapa ia kembali ke Inggris, selain mengurus
warisan estat dan tanggung jawabnya. Karena ia memiliki ‘tanggungan’ lain,
bahwa putrinya membutuhkan sosok seorang ibu, yang berarti ia harus segera
menemukan calon istri yang layak menempati posisi tersebut. Dan pada pesta
dansa pertama yang ia datangi sekembalinya ke Inggris, mendadak perhatiannya
tertarik pada sosok wanita yang entah mengapa menimbulkan kesan yang tidak bisa
ia lupakan.
Pertemuan
kembali antara Earl of Sheffield & Downes dengan Lady Charlotte Daicheston,
benra-benar diluar dugaan bagi keduanya. Alex sangat tertarik dan berminat
untuk mencaritahu siapa gerangan gadis yang memikat hatinya. Sedangkan
Charlotte yang segera mengenali pria yang telah merenggut kehormatannya,
menjadi sakit hati tatkala menyadari ketertarikan Alex pada dirinya tanpa
disertai pengenalan bahwa mereka telah ‘berhubungan-erat’ sebelumnya. Bertekad
untuk tidak mengulang kesalahan serupa dan menghindari kesedihan dalam hatinya,
maka Charlotte berusaha menghindari pertemuan atau situasi yang memungkinkan
mereka berdua bisa bersama-sama. Sayangnya bagi Alex yang tak memahami alasan
dibalik sikap menghindar Charlotte, menganggap hal tersebut sebagai tantangan untuk
menaklukkan gadis itu. Perkataan Charlotte tentang mereka pernah saling
mengenal di masa lalu, dianggap sebagai kekeliruan, bahwa Charlotte telah
berhubungan dengan Patrick dan mengira dirinya sebagai sosok saudara kembarnya.
Satu-satunya
pihak yang menyadari keterikatan aneh yang terjadi diantara keduanya tidak lain
Lady Adelaide, Duchess of Calverstill, ibu Charlotte yang mengetahui persis
rahasia luka hati putrinya. Namun tatkala melihat perhatian yang diberikan oleh
Alex Doakes tampak tulus, ia pun mengharapkan yang terbaik terjadi pada
putrinya. Permainan bak kucing dan tikus berlangsuang tatkala Charlotte
memanfaatkan daya tarik dari para pengagumnya, untuk menjauhkan Alex dari
dirinya. Termasuk terlibat membiarkan Braddon Chatwin – Earl of Slaslow dan
Will, Lord Holland mengira memiliki peluang untuk mendapatkan persetujuan
Charlotte untuk menerima lamaran mereka. Braddon yang juga sahabat Alex,
merupakan sosok pria yang tidak memiliki kecerdasan namun memiliki warisan
cukup besar, sedangkan Will adalah pria yang menawan, berpenampilan sangat
menawan, namun sangat miskin dan harus segera menemukan pewaris yang kaya
sebagai pasangannya, agar ia bisa menyelamatkan estatnya. Dilihat dari sisi
mana pun, Alex memiliki keunggulan dan kelebihan, namun tanpa pernah ia sadari,
ia harus menghapus luka hati yang senantiasa membayangi hati serta pikiran
Charlotte. Mampukah ia melihat kenyataan dan menerima Charlotte apa adanya dan
mengenali siapa gerangan Charlotte ?
Kisah
ini diawali dengan adegan-adegan yang sama sekali tak mampu membuatku simpati.
Perbuatan Alex yang menganggap ‘menggauli’ pelayan dan merenggut keperawanannya
bukanlah kejahatan, membuatku sangat geram dan ingin ‘memukul keras-keras’
kepalanya. Walau hal ini dianggap lumrah pada masa tersebut, bahwa kaum
bangsawan terutama para pria memiliki kebebasaan untuk bertindak semena-mena,
namun deskripsi kisah ini dituturkan melalui pandangan Charlotte tetap
membuatku nyaris tak bersedia meneruskan kisahnya hingga usai. Perkembangan
hubungan ‘baru’ yang terjadi anta Lady Charlotte dan Earl of Sheffield &
Downes, cukup menarik dan sedikit membuatku berharap bahwa perilaku Alex akhir
membaik terutama setelah ia memiliki seorang putri, setidaknya ia tidak lagi
bertindak semaunya. Sayangnya hal ini harus kembali mengalami episode yang
membuat ‘hati-patah’ – kisah pelarian dan perjuangan Charlotte yang dilecehkan,
direndahkan tatkala ia mengandung bayi Alex – dan sama sekali tidak bersedia
diakui oleh sang ayah, haduhhh – benar-benar pengen ‘getok keras-keras’ kepala
si Alex.
Kisah kali ini
juga mengungkap kelanjutan pergulatan karakter-karakter pendukung lainnya.
Seperti petualangan sang casanova Will Earl of Holland yang berusaha mencari
calon istri pewaris kekayaan besar dalam menyelamatkan hutang piutang warisan
keluarganya. Kegagalannya memikat Charlotte, kemudian beralih pada Sophie,
nyaris berhasil seandainya ia tidak mendadak
jatuh hati pada Chloe van Stork – putri saudagar kaya dari Belanda,
calon dan target ideal bagi tujuannya. Tujuan awal untuk memanfaat Chloe berubah
saat ia menyadari isi hatinya, dan alih-alih memanfaatkan tipu-daya sebagaimana
cara kerjanya selama ini ternhadap kaum wanita, ia berjuang untuk berhak
mendapatkan kepercayaan dan hati Chloe. Berkat kebaikan hati Charlotte, ia juga
menjadi semacam ‘penghubung’ antara Chloe dan Will yang pada akhirnya berakhir
dengan kebahagiaan. Sedangkan untuk nasib Braddon Chatwin – pria yang tidak
terlalu cerdas untuk sakit hati terlalu lama dengan penolakan untuk kesekian
kalinya dari Charlotte, akhirnya memilih Sophie sebagai target barunya sungguh
mengundang tawa geli ...
Eloisa
James memang penulis yang cukup eksentrik untuk seleraku, karena ia berani
menampilkan sisi terburuk dari kondisi serta konflik seputar permainan politik
sekaligus penyalah gunaan status sosial dalam masyarakat pada era tersebut.
Jika hal ini bermaksud untuk menampilkan situasi ‘apa adanya’ maka sungguh
sangat bersyukur diriku tak pernah mengecap kehiduapn sebagai seorang wanita di
masa itu. Dan walau awalnya lumayan jengkel mengapa (pada akhirnya) Charlotte
bersedia menerima (kembali) Alex, keteguhan dan kekuatan diri wanita ini sangat
luar biasa yang patut diacungi jempol sepuluh. Jangan keburu khawatir, karena
kisah ini berakhir dengan ‘happy-ending’ – walau seperti kujelaskan (panjang-lebar)
mengapa karakter-karakter yang muncul tidak terlalu mengundang rasa simpatiku,
namun harus kuakui ini adalah kisah yang cukup ‘jujur’ mengungkap kebobrokan
moral yang terjadi pada mayoritas strata kalangan atas. Dan diluar dugaan,
tokoh-tokoh yang sekilas nampak antagonis, ternyata memiliki hal-hal positif
yang berbanding terbalik dengan karakter protagonis. Again, it’s quite an
experince reading with this book ...
[ more about the author &
related works, just check at here : Eloisa James | on Goodreads | on Wikipedia | at Tumblr | at Facebook | at Twitter ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/