Translate

Thursday, March 15, 2012

Books "KILLER BLONDE"


Judul Asli : KILLER BLONDE ( book 3 from Jaine Austen Series )
Copyright © 2004 by Laura Lavine
Penerbit OnRead-Books Publisher ; ISBN 978-979-1122-10-5
Alih Bahasa : Eka Budhiarti
Cetakan ke-01 : April 2008 ; 312 hlm
Rate : 3

Review :
"Setelah menghabiskan kisah-kisah sejarah setebal 500-600 halaman, maka aku pungut buku yang ketebalannya separuh dari buku-buku sebelumnya … dan ternyata isinya sangat menghibur, tokoh Jaine Austen ( jelas plesetan dari Jane Austen ) yang doyan makan, bercita-cita sebagai penulis namun terjebak dalam situasi yang membuatnya sulit mandi berendam ( salah kegemarannya ) setelah menemukan mayat klien-nya dalam tewas kesetrum dalam bak mandi. Ingin melepas tegang … baca saja buku ini, benar-benar konyol deh."

Sinopsis :
Namaku adalah Jaine Austen ( ya benar mirip penulis terkenal hanya beda huruf ‘i’ saja ), tinggal seorang diri di apartemen dupleks di kawasan Beverly Hills, ditemani kucing kesayangan ( yang sangat menuntut makanan bermutu ) bernama Prozac dan aku suka sekali mandi berendam dalam air panas berbusa.

Untungnya aku bekerja sebagai penulis lepas ( saat ini sedang menulis slogan  untuk Tip Top Dry Cleaner )  sehingga sewaktu-waktu dapat terjun dalam bak mandi menikmati kenyamanan – seperti pada saat telephone tersebut berbunyi, di saat aku sedang berendam ( oh … jika saja aku tahu bagaimana kejadian berikutnya – aku akan tetap berendam hingga mataku tertutup busa ) – telephone itu dari SueEllen Kingsley, wanita kaya, seorang pembuat pesta dan pencari dana yang luar biasa, dan ia  menginginkan aku sebagai ‘penulis bayangan’ (ghost-writer) akan buku berisi rahasia serta tips-tips keberhasilan ala SueEllen Kingsley.

Well, sebagai penulis bermutu tentu saja bukan suatu pekerjaan yang menantang bagi diriku, namun saat penawaran imbalan sebesar 3000 dollar seminggu ( hah … tagihan-tagihan akan segera terlunasi bahkan masih akan tersisa banyak untuk berbelanja ) maka akal sehat dan logika yang menang. Maka jadilah aku – Jain Austen sebagai asisten penulis bagi SueEllen Kingsley.

Dalam waktu singkat aku sudah mengenal keadaan keluarga SueEllen. Suaminya, Hal Kingsley seorang dokter bedah plastik terkenal ( bahkan seluruh tubuh SueEllen yang sempurna merupakan ‘hadiah’ dari sang suami ) yang membawa kedua putra-putri dari pernikahannya terdahulu. Brad Kingsley, delapan belas tahun ( yang lebih cocok dipanggil ‘Brat’ karena ia anak manja yang brengsek ) dan Heidi, gadis lima belas tahun yang dianggap terlalu gemuk oleh ibu tirinya ( menurutku Heidi sangaatt normal bagi gadis remaja seusianya )

SueEllen ternyata sangat menyebalkan dan suka bersikap keji pada orang-orang yang tak disukainya, termasuk pada Heidi yang malang. Pada hari pertama aku bekerja, ternyata SueEllen sangat suka bekerja di kamar mandi, tepatnya sambil berendam di dalam bak selama 4-5jam sedangkan aku harus duduk di atas penutup toilet mendengarkan ocehan tak bermutu sambil kelaparan ( karena aku termasuk manusia sehat yang harus makan minimal 3 kali sehari plus nyamikan di sela-sela waktu ). Dan saat makan malam tiba, dengan nafsu makan tinggi, aku harus gigit jari saat menerima porsi yang tak masuk akal ( benar-benar sangat kecil bahkan tidak layak disebut sebagai snack ala Jaine ).

Di luar urusan dengan SueEllen, aku dipusingkan dengan kedua orang tua-ku. Sejak mereka pensiun dan pindah ke Florida, ada saja kejadian aneh yang dilakukan. Ibuku yang doyan belanja secara online atau ayahku yang terakhir menemukan rambut palsu yang sangat mengerikan dan menjijikan ( ini menurut ibuku atau istilahnya ibarat ada bangkai binatang mati diatas kepalanya ) dan dengan bangga memakainya di mana pun setiap saat.

Aku juga khawatir akan kehidupan pribadi-ku. Sejak berpisah dari mantan suami yang pemalas ( disebut si Blob ), otomatis pergaulanku terbatas hanya dengan Kandi Tobolowski, gadis menarik sekurus belalang ( bertolak belakang dengan diriku ) yang sibuk mencari pujaan hati atau dengan tetanggaku Lance Venable, pramuniaga sepatu di Neiman Marcus yang juga sibuk mencari Mr. Right bagi dirinya. Namun ada kesibukkan yang cukup menyenangkan, yakni saat aku mengajar kelas menulis memoar di Panti Jompo Shalom.

Namun ada kejadian penting yang menjadi titik tolak dalam sejarah kehidupanku, saat aku memutuskan hendak keluar dari pekerjaan yang menyebalkan ( meski bayarannya lumayan besar ), aku menemukan SueEllen terapung di bak mandinya disertai alat pengering rambut disampingnya … dan alat itu tertancap pada stop kontak. Oh … My God … SueEllen mati disetrum !

Semula aku hendak pergi meninggalkan semua peristiwa yang bikin trauma, namun saat polisi menuduh Heidi sebagai satu-satunya tersangka pembunuh SueEllen, maka detektif Jaine Austen harus turun tangan mencari bukti demi menolong Heidi yang malang.  Dengan sigap, aku menemukan saksi yang tidak berhasil dibuat bicara oleh polisi, yakni tetangga SueEllen – professor Henry Zeller, kakek tua yang suka mengintip SueEllen mandi berendam lewat teleskopnya dan ia melihat seorang wanita berambut pirang berada di dalam kamar mandi sebelum SueEllen ditemukan mengapung.

Ternyata banyak sekali tersangka yang sesuai dan memiliki motif membunuh SueEllen.
Dimulai dari Heidi sendiri yang dengan lantang mengatakan ingin SueEllen mati pada perayaan pesta ulang tahunnya ( sangat keji, perbuatan SueEllen terhadap Heidi maksudku dan secara pribadi aku tetap yakin bahwa Heidi tak bersalah ), atau Brad yang marah karena tak mendapat mobil Ferrari gara-gara campur tangan SueEllen. Dan ada juga perselingkuhan antara Hal Kingsley dengan Lakspur O’Leary – wanita berambut pirang tukang pijat SueEllen. Bisa juga Ginny Pearson, teman baik SueEllen yang ternyata memiliki hubungan erat dengan Hal Kingsley dimasa lalu dan ia juga berambut pirang. Belum lagi Denise, perawat di praktek Hal Kingsley yang juga menaruh perhatian lebih pada sang dokter ( Hal Kingsley benar-benar pria yang sibuk ).

Tersangka lain yang sangat cocok adalah Eduardo Jensen, pria tampan & menarik, seorang seniman yang disponsori oleh SueEllen ( aku kebetulan mengetahui bahwa ia juga merupakn kekasih gelap SueEllen dan pada malam sebelum pembunuhan terjadi, mereka bertengkar karena SueEllen hendak membongkar rahasia memalukan Eduardo ) … nah siapa sebenarnya pelaku yang menewaskan SueEllen ?

Tentu saja aku berniat secara serius menemukan sang pembunuh karena nasib Heidi terancam dipenjara. Tapi bagaimana aku dapat memusatkan perhatian saat kencan-ku dengan Ted Lawson, aktor Tommy si Rayap menjadi bencana memalukan, saat ibunya mengancam meninggalkan ayahnya jika tidak membuang rambut palsunya ( dan ia berniat pindah dan tinggal denganku, coba bayangkan ) … apalagi datang ancaman langsung dari si pembunuh yang menyatroni apartemenku, meletakkan hair-dryer yang tertancap pada stop-kontak kedalam bak mandiku yang terisi penuh hingga luber. 

Dan tanpa sepengetahuan-ku, si pembunuh nantinya bukan hanya sekedar mengancam. Ia bahkan tidak segan-segan melenyapkan orang usil yang mengorek-orek masa lalu ( maksudnya diriku, Jaine Austen ) dan ini semua gara-gara perebutan warisan senilai tiga juta dollar. Bagaimana nasibku kemudian ???
-Jaine Austen- 

Tentang Penulis :  
 
Laura Levine is a comedy writer whose television credits include The Bob Newhart Show, Laverne & Shirley, The Love Boat, The Jeffersons, Three's Company, and Mary Hartman, Mary Hartman. Her work has been published in The Washington Post and the Los Angeles Times. She and her husband live in Los Angeles. More about her books visit : website Laura Levine  ( source : www.fantasticfiction.co.uk. )

Best Regards, 
* HobbyBuku * 

1 comment :

  1. keren novelnya, tp aku belum selesai sih bacanya hehe ._.v

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...