Translate

Thursday, August 9, 2012

Books "ISTANA MIMPI"


Books “THE PALACE OF DREAMS”
Judul Asli : NEPUNESI I PALLATIT TE ENDRRAVE 
( pada tahun 1981 di Albania )
Copyright © Librarie Arthéme Fayard 1990
Penulis : Ismail Kadare
Penerbit Serambi Ilmu Semesta
Alih Bahasa : Fahmi Yamani
Editor : Adi Toha & Dian Pranasari
Cetakan I : Juni 2012 ; 274 hlm 

Mark-Alem, pemuda keturunan keluarga Quprili – salah satu garis keturunan keluarga yang usianya sangat tua, yang berpengaruh besar semasa pemerintahan Kekaisaran Ottoman. Namun pada pagi ini, saat hari pertama ia akan bekerja, kebanggaan serta nama keluarganya menjadi sebuah beban tersendiri. Mark-Alem akan bekerja di Tabir Sarrail atau Istana Mimpi, wilayah yang paling rahasia serta tertutup, namun memiliki peran besar dalam Kekhalifahan. 

Meski belum memiliki pengalaman khusus, Mark-Alem langsung diterima di bagian Penyortiran, tanpa harus menempuh jalur jenjang karir dari bawah, misalnya Penerimaan atau Penyalinan. Meski menduga bahwa nama keluarganya sedikit berpengaruh terhadap keputusan itu, ia tetap tak mampu mengenyahkan ‘wejangan’ serta ‘peringatan tajam’ yang diberikan oleh pejabat penerimanya, dari benaknya. 

“Kamu akan bekerja di bagian Penyortiran karena kamu cocok untuk kami. Dan ingat, bahwa yang diharapkan darimu adalah kerahasiaan sepenuhnya. Jangan pernah lupakan bahwa Tabir Sarrail adalah sebuah institusi yang benar-benar tertutup untuk dunia luar.”
( from ‘Istana Mimpi’ by Ismail Kadare | p. 22 )

Tugas Mark-Alem di bagian Penyortiran adalah memilah-milah setiap mimpi yang masuk  dari penjuru negeri. Mulai dengan mengeliminasi mimpi-mimpi yang tidak menarik, mimpi-mimpi pribadi yang tidak berhubungan dengan pemerintah.  Kemudian mimpi-mimpi yang berhubungan dengan hawa nafsu manusia, seperti rasa lapar atau kenyang, dingin atau panas, dan sejenisnya. Lalu ada pula mimpi-mimpi palsu, yang tidak pernah terjadi dan diciptakan oleh orang-orang ambisius, gila mitos atau seorang provokator. Semuanya harus dilenyapkan. Namun tidak mudah membuat klasifikasi dari campuran unsur-unsur yang berbeda-beda. Dibutuhkan pengalaman serta kedewasaan dalam cara berpikir. Dan Mark-Alem harus segera menguasai kemampuan tersebut. 

Dalam beberapa hari kedepan, Mark –Alem berusaha mencari dan menyerap berbagai pengetahuan yang dapat membantu dirinya lebih memahami serta menguasai pekerjaannya. Ia mendapati selain divisi Penyortiran, masih ada divisi yang sangat rahasia yaitu Tafsir – dimana mimpi-mimpi yang sudah disortir akan dicari makna-maknanya lebih dalam, dan setiap hari Jumat, Pegawai Mimpi Utama akan memilih satu mimpi untuk dijadikan Mimpi Utama yang dibawa kepada sang Sultan. 

Mark-Alem berharap dengan bertambahnya hari, ia akan semakin mahir dalam melakukan identifikasi serta klasifikasi tumpukan arsip mimpi-mimpi di hadapannya. Namun ia justru lebih sering merasa frustasi dengan keanekaragaman mimpi yang dihadapinya. Sering kali timbul keinginan untuk langsung membuang arsip mimpi yang menjemukan ke bagian ‘Tidak Berguna’ ... namun kemudian ia kembali ragu-ragu, bagaimana jika ia salah memasukan kategori, maka dengan berbagai alternatif pilihan ‘simpang-siur’ dibenaknya, ia mencoba menentukan pilihan yang dirasa lebih cocok dan masuk akal. 

“Sebidang tanah kosong di dekat sebuah jembatan; semacam tanah kosong di mana orang membuang sampah. Di tengah-tengah sampah, debu, dan toilet yang rusak, sebuah alat musik aneh bermain sendirian hanya ditemani seekor banteng yang sepertinya kesal dengan suara itu dan berdiri di dekat jembatan lalu melenguh.”
(  ~ mimpi seorang pedagang jalanan | from ‘Istana Mimpi’ by Ismail Kadare | p. 57 )

Setelah beberapa bulan di bagian Penyortiran, tiba-tiba Mark-Alem dipanggil dan mendapatkan kenaikan status, kini ia akan bekerja di divisi Tafsir – yang berarti semakin dekat dengan posisi Pegawai Mimpi Utama, jalur yang akan membawanya ke puncak Tabir Sarrail. Alih-alih menjadi lebih lega, Mark-Alem justru mendapati sakit kepalanya bertambah. Beban yang dipikul jauh lebih besar, dan arsip-arsip di hadapannya semakin rumit dan kompleks.  Satu-satunya perhiburan yang ia rasakan ketika bisa bertemu dengan orang-orang yang bekerja di bagian lain Tabir Sarrail tersebut. 

Ia jadi mengetahui rahasia-rahasia yang terjadi di dalamnya. Bagaimana mimpi-mimpi dikumpulkan oleh para Pembawa Mimpi dari setiap penjuru negeri untuk didaftarkan ke bagian Penerimaan. Lalu adanya ruangan-ruangan yang selalu dijaga dengan ketat, disebut sebagai ruangan Pengasingan, tempat Pegawai Mimpi Utama melakukan interogasi pada para pemimpi yang mimpi-mimpinya terpilih. Semua informasi itu terserap dalam benaknya, membuat dirinya semakin tertutup terhadap orang-orang di luar Tabir Sarrail, bahkan kepada keluarganya pun Mark-Alem tak mampu berbagi rahasia ini. 

Suleiman the Magnificient ( source )
Dan pada puncaknya, saat pertemuan keluarga yang diadakan di kediaman paman tertuanya, sang Wasir – Menteri Luar Negeri dan keturunan terhormat keluarga Quprili, terjadi tragedi yang mengerikan, tragedi yang membawa kejatuhan serta awal peperangan yang akan mengusik ketenangan penduduk Albania. Mark-Alem mendapati bahwa dirinya tanpa sadar berperan besar sebagai penyebab timbulnya tragedi tersebut. Kehidupan dan masa depannya berubah total. Impian yang selama ini didam-idamkan akhirnya tercapai, ia menmperoleh jabatan tertinggi, namun betapa besar pengorbanan yang harus dilakukannya. Dan betapa semakin sepi dan sunyi hatinya melihat masa depan yang menjelang ...

Kesan :
Sebuah kisah yang dituturkan dengan kata-kata yang lugas, namun anehnya bisa mengundang makna ganda. Bagai sosok Mark-Alem yang kebingungan membaca arsip-arsip mimpi di hadapannya, diriku merasa senasib dengannya saat membaca kisah ini. Meski secara garis besar, sebuah gambaran nyata tentang maksud sang penulis mampu kuraba, namun diriku masih juga ‘berkutat’ dengan berbagai kiasan yang dipaparkan....dan berusaha menduga-duga, apakah ada makna atau tujuan lain yang hendak disampaikan ?? 

source )
Di dalam kisah ini disinggung sejarah keluarga Quprili yang berasal dari terjemahan kata ‘Ura’ dalam bahasa Albania, saat mereka masih menganut agama Kristen, berganti nama menjadi Köprülü menjelang masa pemerintahan Dinasti Ottoman / Dinasti Turki yang membawa  mayoritas merupakan masyarakat muslim. Jika menilik kisah yang disajikan oleh penulis, maka bisa diduga bahwa ‘pergesekan’ serta ‘perebutan’ kekuasaan di Albania bersumber dari sejarah serta kekuatan keluarga Quprili sebagai pendukung terbesar, dengan Kekhalifahan yang diperintah oleh Sultan dari garis keturunan Turki. 

Battle of Kosovo 1389 ( source )
Sejarah mencatat tragedi perang terbesar yang memusnahkan sebagian besar wilayah Balkan dan mengawali era kekuasaan yang dilakukan oleh Dinasti Turki, lewat Perang Kosovo ( 1389 ), dilanjutkan dengan serangkaian penaklukan dan penyebaran  kekuasaan di wilayah Eropa, disertai jatuhnya dinasti-dinasti besar, hingga kejatuhan Constantinople ( sekarang menjadi Istanbul – ibukota Turki ), menyusul penyerangan terhadap kekaisaran Romawi. 

Melalui Dinasti Ottoman ini dibentuk sistem pemerintahan baru yang berpusat pada Sultan sebagai pemimpin utama masyarakat. Penduduk asli Albania, yang merupakan daerah penaklukan, harus belajar mengikuti pahan serta ajaran utama sang pemimpin. Sebagaimana perlakuan rezim-rezim yang berkuasa, kebebasan adalah sebuah harga yang sangat mahal untuk dinikmati individu-individu yang lahir, besar, dan bermukin di sana. Penulis dengan cerdik menggunakan kiasan ‘mimpi-mimpi’ yang dicuri oleh pemerintah, baik mereka memberikan secara sukarela atau dengan paksaan. 

“Tugas Istana Mimpi, yang diciptakan langsung  oleh Sultan yang berkuasa, adalah mengklasifikasi dan memeriksa tidak hanya mimpi beberapa individu tertentu, tetapi ‘Tabir’ secara keseluruhan : dengan kata lain, semua mimpi dari semua rakyat tanpa pengecualian sedikit pun. Gagasan penciptaan Tabir oleh Sultan adalah Allah menyampaikan peringatan lewat mimpi-mimpi dunia ...”
( from ‘Istana Mimpi’ by Ismail Kadare | p. 19 )

'The Story Teller at coffe-house' ( source )
Maka dengan propaganda yang sangat cerdik, sang pemimpin mampu mengendalikan serta mengantisipasi terjadinya pemberontakan. Salah satu fakta yang juga diungkapkan oleh penulis bahwa peran terpenting dalam Kekhalifahan adalah divisi Tafsir Mimpi, karena di sinilah kunci-awal munculnya Mimpi Utama, meski mimpi tersebut bisa jadi merupakan hasil rekayasa yang mampu mengendalikan pemerintahan. Sekedar melengkapi rasa ingin-tahu, kucoba mencari kaitan kata ‘tafsir’ --- ternyata merujuk pada penjelasan lebih lanjut tentang isi dari Kitab Suci (dalam hal ini yang dimaksud adalah Al Qu’arn), dan yang lebih utama disebutkan syarat melakukan tafsir tidak boleh dilakukan oleh sembarang pihak melainkan oleh organisasi yang ditunjuk secara resmi ... terjemahan bebas, namun entah mengapa cocok dengan maksud sang penulis lewat kisah ini. 

Albanian Rebels vs Ottoman Empire ( source )
Dan sebelum menutup pemahamanku atas bacaan yang penuh dengan ‘tafsir’ ini, dengan rendah hati kucoba menuliskan pemikiran dari kisah ini, namun belajar dari pengalaman Mark-Alem, sebuah tafsir sederhana bisa membawa kita pada jalan yang berbeda, maka hendaklah berhati-hati dalam melakukan sebuah penafsiran, agar tidak timbul tragedi yang akan disesali. Dan sungguh bersyukur diriku bisa menikmati kehidupan yang lebih ‘bebas’ dalam menentukan kemana jalan kehidupan yang akan kutempuh. Jika Anda masih ‘membelenggu’ diri sendiri dengan berbagai keterbatasan, maka tiada bedanya dengan sosok Mark-Alem, jenjang karirnya melesat tinggi hingga ke puncak, namun tiada ‘kehidupan’ di dalam hatinya, tiada sedikit pun pemberontakan untuk kehidupan yang sama sekali baru, hanya menanti kapan salju berikutnya akan turun .... 

Tentang Penulis :
Ismail Kadare dilahirkan pada tahun 1936 di kota pegunungan Gjirokaster, di dekat perbatasan Yunani. Dia adalah penyair dan penulis novel paling terkenal di Albania. Sebelum menulis novel pertamanya, ‘The General of the Dead Army’, dia telah menulis beberapa kumpulan puisi dan cerita pendek. Dalam sebagian karyanya, dia mengisahkan sejarah Albania yang kental dengan kediktaktoran. 

Karya-karya Kadare telah menjerumuskan dirinya ke dalam sejumlah konflik dengan penguasa sejak 1945 sampai 1985. Pada 1990, dia meminta suaka politik ke Prancis dan kini membagi waktunya antara Paris dan Tirana, ibukota Albania. Pada 1992, dia mendapat penghargaan sastra internasional Prix Mondial Cino Del Duca, dan pada tahun 2005 mendapat Man Booker International Prize yang perdana atas pencapaiannya dalam dunia sastra, dan pada tahun 2009 penghargaan Prince of Asturias untuk bidang seni. Kadare telah berkali-kali dinominasikan sebagai pemenang Nobel Sastra. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam tiga puluhan bahasa.

Best Regards, 
* Hobby Buku *

5 comments :

  1. Kmrn udah pegang2 buku ini cuman blum tertarik untuk beli. Mantap reviewnya.^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo beli buat bacaan liburan mbak :D khan sdh selesai puasa, jadi bisa baca buku 'unik' haha

      Delete
  2. Ripiu mba maria emang kumplit sekali jd iri hehe
    Cover bukunya bagus,klasik bgt :D

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...