Books “TUBIR MAUT”
Copyright
© 2010 by Pamela Clare
Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : Maria Lubis
Editor : C. Dian Pertiwi
Desain
sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan
I : Agustus 2016 ; 520 hlm ; ISBN
978-602-03-3264-2
Harga
Normal : Rp. 90.000,-
Katherine ‘Kat’ James – jurnalis baru Team Investigasi Denver Independent,
surat kabar besar di Colorado, masuk untuk mengisi kekosongan akibat mundurnya
Kara McMillan, yang menikah dan memilih bekerja secara freelance agar bisa
fokus mengurus keluarganya, tentunya usai petualangan yang menyebabkan ia
nyaris kehilangan nyawanya ( baca : Extreme Exposure ).
Bukan hanya daya tariknya sebagai keturunan campuran Navajo, Kat
membuktikan di usia relatif muda ia memiliki insting dan kemampuan tajam
sebagai jurnalis dan bersedia untuk bekerja keras meraih hasil yang maksimal –
sesuatu yang sangat dihargai besar oleh editor mereka Tom Trent, pria
temperamental namun sangat proteksi terhadap anggota teamnya.
Terlepas dari daya tariknya yang sanggup membuat pria manapun terpikat,
kehidupan Kat jauh dari skandal maupun gosip karena ia termasuk cukup tertutup
dan tidak pernah mengikuti acara-acara sosial termasuk minum-minum usai
bekerja. Tiada satu pun kenalan dan rekannya mengenal Kat lebih jauh,
setidaknya sebatas yang ia ijinkan untuk terungkap, hal itu tidak termasuk masa
lalunya yang menimbulkan luka dalam.
Dalam lingkup keluarga dan kerabatnya, ia dijuluki ‘Half-ajo’ atau ‘setengah
Navajo’ bukan sebagai pujian tentunya, karena julukan itu senantiasa mengingatkan
Kat akan penolakan ibu kandungnya, yang membenci dirinya semenjak dalam
kandungan hingga kelahirannya. Kat merupakan hasil hubungan selingkuh sang ibu
dengan pria kulit putih, yang segera meninggalkan sang ibu saat mengetahui
kehamilannya.
Saudara-saudara tirinya, tidak membenci Kat, namun mereka juga tidak
menerima kehadirannya dengan tangan terbuka. Penderitaan Kat semenjak
kanak-kanak hingga remaja, nyaris tak tertahankan, seandainya saja tidak ada
campur tangan neneknya, yang menyayangi Kat melebihi cucu-cucu lainnya maupun
putri kandungnya, yang membiarkan ketidak-bahagiaan serta kegetiran dalam hidupnya
pada putrinya.
Beranjak dewasa, Kat mampu membangung kehidupannya, dan menerima pekerjaan
yang ia sukai. Namun rasa rindu dan kecintaannya terhadap sejarah leluhur dan
kehidupan bangsa Navajo, membuatnya senantiasa kembali, berusaha meraih ‘sesuatu’
yang dirasa hilang dalam kehidupannya. Dan suatu hari, takdir membawanya pada
sosok yang akan merubah total kehidupannya.
Gabriel ‘Gabe’ Rossiter sedang menikmati olah raga berbahaya yang menjadi
kegemarannya, mendaki dengan tangan kosong Naked Edge (Tubir Telanjang) yang
memiliki medan sulit dan berbahaya, ketika ia menyaksikan sosok manusia jatuh
dari puncak tebing yang sedang ia daki. Yakin bahwa ia akan menemukan tubuh tak
bernyawa dengan tubuh remuk, ia terkejut mendaki korban masih hidup walau dalam
kondisi sangat parah dan harus segera mendapat pertolongan demi nyawanya.
Korban merupakan wanita muda yang cukup menarik perhatiannya, terlepas dari
segala luka yang ia derita. Gabe sangat terkesan dengan perjuangan wanita itu,
yang sanggup merangkak dengan kondisinya yang parah, menjauhi lokasi dimana ia
terjatuh, hingga tidak tertimbun runtuhan tebing yang runtuh. Sebagai anggota
Boulder Mountain Parks Ranger selama 8 tahun, baru kali ini ia terkesan dengan sang
korban...
Tiga bulan kemudian, Gabe menjalani rutinitas biasa, menjawab panggilan
adanya kasus pembakaran, dan di sanalah ia berhadapan sekali lagi dengan wajah
yang kerap muncul dalam benaknya. Saat mengamati situasi dan mendapati tiada
pelanggaran hukum terjadi, selain perilaku salah satu anggota kepolisian yang
bertindak sewenang-wenang dan nyaris melakukan tindakan keras secara fisik
sebelum dicegah oleh Gabe.
Kat sedang mengikuti upacara suci yang diadakan tetua Navajo untuk membantu
salah satu anggota yang bermasalah, ketika mendadak upacara suci itu dikacaukan
dengan serangan pihak kepolisian. Kat beserta anggota Navajo yang bingung serta
ketakutan, nyaris mengalami situasi yang lebih buruk, ketika seorang pria
muncul dan bukan saja menengahi kekacauan tetapi juga menolong Kat dari
perlakuan kasar seorang polisi.
Ternyata Gabe adalah pria yang menolong Kat saat ia terjatuh dari tebing.
Pertemuan tak terduga yang kemudian menuntun mereka pada situasi yang aneh,
dimulai dengan laporan resmi yang ditulis oleh Gabe menyangkut tindakan tidak
pada tempatnya sekaligus menyalah gunakan
kewenangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, ternyata mendapat respons
negatif yang memicu perseteruan pihak ranger dan polisi.
Situasi semakin buruk saat tulisan Kat muncul melalui Denver Independent,
mempertanyakan kebijakan kota dalam menghormati undang-undang yang mengijinkan
kaum Navajo melakukan ritual mereka di tanah yang dianggap suci. Di tengah
kemelut perseteruan itu, Kakek Red Crow – tetua tertinggi dan dihormati,
ditemukan tewas, jatuh dari tebing tepat di tanah suci dimana keributan
sebelumnya terjadi.
Hasil pemeriksaan dan visum pihak berwajib menyatakan itu merupakan
kecelakaan, karena ditemukan kadar alkohol tinggi dalam darah sang tetua,
diduga ia mabuk dan terjatuh dari tebing. Namun Kat sama sekali tidak percaya
hal tersebut, dan diam-diam Gabe yang menemukan mayat beliau bersama Kat,
menaruh kecurigaan serupa, walau ia tutup mulut dan melakukan penyelidikan
secara diam-diam tentang hal tersebut.
Kedua tokoh utama kisah kali ini memiliki latar belakang yang berbeda,
namun keduanya membawa beban luka hati yang dalam di masa lalu, dengan
perbedaan nyata, bagaimana mereka menghadapi masalah tersebut. Kat yang
bergulat dengan penolakan ibunya, mendapat dukungan kekuatan dan kasih sayang
neneknya, termasuk kakek Red Crow yang memberikan penghargaan atas upaya Kat –
mendorong dirinya mencari kebenaran apa pun resikonya, demi memulihkan nama
baik sang tetua.
Gabe yang mendapat ‘cap’ playboy yang gemar bermain-main dengan kaum wanita
tanpa berminat untuk melanjutkan pada hubungan serius, menyimpan luka sekaligus
dendam membara akibat pengkhianatan orang-orang yang ia kasihi sekaligus ia
percaya sebagai sahabat. Berhadapan dengan Kat yang bisa dikatakan terbilang ‘polos’
menyangkut hubungan dengan kaum pria, justru menambah beban perasaan bersalah
pada dirinya, karena jauh di lubuk hatinya, Gabe mulai ‘tergerak’ pada diri Kat
...
Konflik dan perkembangan hubungan antara Gabe dan Kat bisa dikatakan bagian
menarik dari keseluruhan kisah, karena kasus serta misteri yang disajikan,
kurang mendapat sorotan, selain latar belakang yang seharusnya cukup menarik
minatku, seandainya dikembangkan lebih jauh. Terlepas dari sajian yang bisa
dikatakan lumayan ‘ringan’ dibandingkan kisah-kisah sebelumnya, harus kuakui,
diriku mulai menyukai gaya penulisan Pamela Clare.
Menilik panjangnya serial ini, bisa kupastikan setiap karakter yang muncul
dalam kisah-kisah di awal, dipastikan akan muncul dalam ‘ceritanya’ tersendiri,
mirip gaya Karen Rose yang selalu membuat ‘kaitan’ dari setiap tokoh utama kisahnya
dengan salah satu atau beberapa karakter yang muncul dalam karya-karya
sebelumnya. Sosok Gabe sendiri muncul pada kisah sebelumnya ( baca : Unlawful Contact ) yang membantu Julian Darcangelo saat mengejar Marc Hunter yang
(dianggap) menculik Sophie Dalton. Nah, siapakah yang akan ‘digarap’ oleh
penulis dalam kelanjutan serial ini ??
Judul Asli : NAKED EDGE
[ book 4 of I-TEAM Series ]
Copyright © 2010 by Pamela Clare
Rate : 3 of 5
[ more about the author & related works,
just check at here : Pamela Clare | on Goodreads
| at Twitter | at FaceBook
]
Best
Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/