Translate

Sunday, March 13, 2016

[ 2016 | Review #42 ] : "UGLY LOVE"

Books “WAJAH BURUK CINTA”
Judul Asli : UGLY LOVE
Copyright © 2014 by Colleen Hoover
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Shandy Tan
Editor : Mery Riansyah
Desain sampul : Orkha Creative
Cetakan I : Maret 2016 ; 448 hlm ; ISBN 978-602-03-2467-8
Harga Normal : Rp. 95.000,-
Rate : 4 of 5

Air matanya
Menetes
Menetes
Menetes,
Tapi air mataku tidak.
Karena meskipun gembira, aku juga takut.
Aku takut pada perasaan takut yang menyertai ketika kita terlalu mencintai seseorang.
Takut pada semua hal buruk yang bisa terjadi.
Aku takut pengalaman masa laluku menghancurkan semua kemampuanku untuk merasakan emosi yang seharusnya dirasakan pada momen seperti ini.



Cinta – sesuatu yang selalu dikonotasikan dengan sesuatu yang indah, berbunga-bunga dan dipastikan menyebar kebahagiaan dan kegembiraan. Namun pernahkah dirimu berhadapan dengan sisi lain dari Cinta ? Apa yang terjadi tatkala ‘wajah buruk’ Cinta muncul dalam kehidupanmu ? Mampukah dirimu bertahan dari kesengsaraan dan penderitaan yang mengiringinya sepanjang kehidupanmu. Atau bagaimana caranya agar tidak pernah berhadapan dengan sisi buruk ini ... Sayangnya sisi buruk maupun sisi indah bagai sekeping uang logam yang merupakan satu kesatuan, jika dirimu mendapatkan sisi indah, bisa jadi suatu saat sisi buruk akan muncul, demikian pula sebaliknya.

Demikian pula dengan perjalanan Tate Collins, yang pindah ke apartemen kakaknya Corbin untuk sementara waktu, mendapati diriny berjumpa dengan Miles Archer – tetangga Corbin yang memporak-porandakan hati dan jiwanya. Bukan sebuah pertemuan yang menarik namun meninggalkan kesan tersendiri bagi kedua belah pihak. Singkat cerita, keduanya mendapati tertarik satu sama lain tanpa mampu menolak. Apakah ini Cinta pada pandangan pertama ? Tergila-gila lebih tepatnya, menurut pandangan Miles, karena ia tahu dirinya tak akan pernha jatuh cinta kepada siapa pun juga. Tate sendiri tidak pernah mengalami perasaan sekuat ini. Maka ketika Miles menawarkan hubungan ‘tanpa keterikatan’ – hal itu ia terima, daripada tidak sama sekali.
“Kesedihan yang semula adalah hidupku berubah menjadi sekedar momen, dan kebahagiaanku berubah menjadi hidupku.”
Jujur ketika mendapati kisah ini diawali dengan hubungan berdasarkan daya tarik sensual dan permainan seksual belaka, diriku nyaris tidak berminat untuk meneruskan bacaan hingga akhir. Terlepas dari adegan-adegan panas, kisah romansa yang dangkal seperti ini kuanggap sangat merendahkan bagi siapa saja, walau dijalani secara sukarela. Seiring dengan perkembangan hubungan antara Tate dan Miles yang semakin panas, rasa simpatiku pun berkurang. Mulai dari karakter Miles yang bisa dianggap cowok ‘brengsek’ karena seenaknya mempermainkan perasaan Tate, walau hampir pada setiap kesempatan ia memohon maaf, jika kebetulan sadar bahwa ia menyakiti Tate.

Bahkan rasa kesal turut terbawa pada sosok Tate, yang tidak mampu menolak daya tarik Miles walau terkadang perlakuannya cukup merendahkan harkat dirinya sebagai perempuan sekaligus manusia. Bagaimana mungkin persetujuan akan sebuah hubungan terjalin dengan berpegang pada dua pedoman dasar : Jangan pernah bertanya tentang masa lalu, dan jangan pernah berharap akan masa depan ? Bagaimana satu sama lain bisa saling mengenal dan menjalin kedekatan jika upaya untuk mempertahankan hubungan hanya melalui ‘kontak-fisik’ belaka ? Tanpa sadar diriku berada di persimpangan, antara muak dan takut membayangkan kelanjutan kisah pasangan yang sama sekali tidak kusukai, berhadapan dengan rasa penasaran, bagaimana mereka mengatasi krisis yang dipastikan mengancam hubungan jangka panjang ... setidaknya jika memang keduanya masih ‘berminat’ satu sama lain.
“Kesakitan itu takkan pernah pergi. Tidak pernah. Tapi jika kau izinkan dirimu mencintainya, kau hanya akan merasakan kesakitan itu sesekali, alih-alih membiarkannya menggerogotimu seumur hidupmu.”
Dari karya penulis lainnya, mulai dari Slammed yang menggugah ‘romantisme’ hingga Hopeless yang menguras emosi, maka ‘Ugly Love’ membawa pembaca pada pemahaman baru tentang sosok Cinta. Rasa simpati yang kusebut menghilang di awal kisah, berubah menjadi pergulatan emosional tatkala tabir kelam yang menyelimuti Miles Archer terkuak. Walau tetap tidak bisa menerima perilaku serta prinsip yang ia jalani, pemahaman baru membuatku cukup ‘maklum’ pada alasan mengapa ia mengambil keputusan yang membawa kesengsaraan berkepanjangan bagi orang lain termasuk menyiksa dirinya sendiri. Jika dirimu kehilangan sisi indah Cinta, mampukah tetap mencintai sisi buruk dari Cinta dengan kadar yang sama ?

Ini adalah kisah tentang pembelajaran memahami makna kehidupan yang senantiasa tidak pernah lepas dari kematian. Seperti juga kebahagiaan dan kesedihan, keduanya menampilkan sisi indah dan sisi buruk yang merupakan satu kesatuan. Jika ingin mengenal Cinta, maka bersiaplah untuk menerima penderitaan yang akan muncul seiring dengan anugrah kesenangan dan sukacita. Ini bukan sekedar romansa belaka tetapi juga mengajak pembaca untuk menerima dan bersedia merelakan kehilangan, duka cita dan bangkit untuk menyambut hari yang baru. Bukan sesuatu yang mudah dilakukan, sebagaimana tercermin pada perjalanan sosok Miles, rasa sakitnya turut terasa, walau diriku tak pernah atau membayangkan mengalami penderitaan tersebut.

[ more about this author & related works, just check at here : Colleen Hoover | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

@HobbyBuku 

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...