Books
“AKU & SANG DUKE”
Judul Asli : THE DUKE & I
[
book 1 of BRIDGERTON FAMILY Series ]
by Julia Quinn
Copyright © 2000 by
Julia Cotler Pottinger
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Sisilia
Kinanti G.
Desain Sampul : Marcel
A. W.
Cetakan I : Januari
2010 ; 464 hlm ; ISBN 978-979-22-5214-9
Rate : 3.5 of 5
Simon Arthur Henry
Fitzranulph Basset (bisa dibayangkan bayi yang baru lahir, diberi nama
sepanjang ini ...) – diharapkan menjadi pewaris utama gelar Earl Clyvedon,
terutama harapan terbesar sang ayah, Duke of Hasting ke-9 setelah
bertahun-tahun menanti satu demi satu calon ahli waris, terlahirkan dari
kandungan sang istri, untuk kemudian meninggal dalam usia sangat muda.
Keberhasilan kelahiran bayi ini harus merenggut nyawa sang Duchess yang
memiliki resiko tinggi dengan mengandung di usia di atas 40 tahun. Kesedihan
Duke of Hastings mampu ditolerir dengan memusatkan perhatian pada pembentukkan
sang ahli waris dengan menyerahkan perawatan dan penjagaan pada orang-orang
pilihan di Clyvedon, sedangkan ia menyibukkan diri dengan kegiatan rutinnya di
London. Namun kecemasan mulai muncul ketika sampai usia 2 tahun, si kecil Simon
tidak mampu mengucapkan kata-kata, meski terbukti ia sangat cerdas dan memiliki
rasa ingin tahu yang cukup besar. Ketika akhirnya ia berhasil mengucapkan
kalimat dihadapan ayahnya, pada usia 4 tahun, Simon ternyata menjadi ‘gagap’ –
yang menyebabkan kemurkaan Duke of Hastings dan segera menganggap dirinya
‘terkutuk’ dengan memiliki keturunan yang ‘idiot’. Satu-satunya orang yang
tetap setia dan menyayangi Simon, tiada lain sang pengasuh, Nurse Hopkins, yang
dengan tekun melatih Simon untuk mengucapkan kalimat tanpa ‘gagap’ dan
memberika dorongan semangat, perhatian serta kasih sayang yang sangat ia
butuhkan.
Seiring perkembangan
waktu, sifat picik dan angkuh Duke of Hastings, menyebabkan dirinya mengumbar
berita bahwa ‘putranya’ telah tiada. Simon harus berjuang melawan rasa malu dan
rendah diri, serta berusaha dalam segala hal atas kemampuannya pribadi, karena
ayahnya telah menganggap dirinya tiada. Dorongan untuk membalas dendam pada
sang ayah, membuat Simon berhasil menaiki posisi puncak, dalam bidang-bidang
yang membuat kalangan kelas atas memperhatikan dirinya. Simon Basset adalah
sosok yang menarik sekaligus mengundang rasa penasaran, namun ia tak pernah
membiarkan siapapun ‘dekat’ dengan dirinya, dan menutup rapat-rapat hati yang
telah terluka semenjak kanak-kanak. Prestasi dan ketenaran Simon, tak mampu
membuka perbaikan terhadap hubungan dirinya dengan sang ayah. Menyangkut
masalah warisan, bisa dikatakan ia tak memiliki kepedulian sama sekali. Karena
Simon telah berikrar untuk tak pernah menikah demi meneruskan garis keturunan
Basset. Simon berbuat dan bertingkah laku sesuka hati karena tiada beban
tanggung jawab yang bersedia ia lakukan, kecuali masalah pekerjaan yang memang
menjadi minat serta perhatiannya. Dan semuanya tampak berjalan dengan lancar,
hingga suatu hari ia bertemu dengan gadis yang unik dan menarik perhatiannya.
Gadis itu bernama Daphne Bridgerton – putri sulung, anak kedua dari keluarga
besar Bridgerton, yang manis dan populer karena sifatnya yang disukai oleh pria
maupun wanita. Sayangnya, Daphne selalu dianggap sebagai ‘sahabat’ dan ‘teman’
yang menarik, alih-alih calon istri yang tepat bagi kaum pria.
Dan dalam pesta
debutan, Daphne dan Simon bertemu dalam situasi yang cukup menarik (dan menggelikan),
dimana keduanya menjalin suatu rencana, konspirasi untuk membebaskan mereka
berdua dari tekanan dan kejaran para pemburu suami dan istri selama masa
debutan di London. Celakanya, rencana itu mendapat tentangan besar dari Anthony
Bridgerton – kakak Daphne, sekaligus sahabat karib Simon yang mengenal persis
siapa gerangan Simon Basset terutama di kalangan kaum wanita. Rencana yang
melibatkan serangkaian aksi ‘pura-pura’ dimana Simon dan Daphne menjadi
pasangan yang saling melakukan pendekatan, demi menjauhkan para pemburu suami
dari Simon serta menghindari tekanan dari Violet Bridgerton (Viscontess of
Bridgerton, dan ibu yang cerdik dari 8 putra-puri Bridgerton) agar putri
tertuanya segera memperoleh pasangan dan menikah, semuanya berjalan dengan lancar,
hingga terjadi hal yang sama sekali tak diduga. Aksi ‘pura-pura’ itu berubah
menjadi sebuah ‘skandal’ yang memaksa Anthony dan adik-adiknya untuk turun
tangan demi memulihkan nama baik Daphne akibat tindakan Simon, melalui
satu-satunya cara : duel hingga salah seorang dari mereka tewas. Karena Simon
dengan tegas menolak untuk menikahi Daphne, sebagai pilihan jalan keluar. Apakah yang akan terjadi pada diri Simon dan
Anthony ? Benarkah tiada satu hal pun yang bisa merubah pemikiran Simon,
menyangkut hubungan barunya dengan Daphne ? Mengapa pula Simon bersikeras
memilih cara yang dipastikan bisa membuat nyawanya melayang alih-alih merubah
ikrarnya untuk tak pernah menikah ?
Ini adalah buku
pertama karya penulis Julia Quinn yang kubaca, dan meskipun secara keseluruhan
tema yang diangkat tidak memberikan sesuatu yang ‘lebih’, ada hal lain yang
membuatku sangat penasaran, yaitu keberadaan keluarga Bridgerton dengan delapan
(8) orang anak, yang masing-masing memiliki sifat dan karakter unik. Bahkan
dalam buku pertama serial ini, beberapa karakter dari keluarga Bridgerton yang
sempat muncul, memberikan ‘bumbu’ tersendiri yang menghidupkan suasana
sepanjang kisah ini. Tak pelak, dengan memadukan karakter-karakter yang unik
dan memiliki konflik yang cukup kompleks, disertai gaya humor yang mampu
meledakkan tawa disana-sini, serial ini layak untuk direkomnedasikan, dan
dipastikan diriku akan mengikuti kelanjutan kisah-kisahnya, dengan pengharapan
semoga bayangan imajinasi-ku benar-benar terpenuhi pada perjalanan setiap tokoh
dari keluarga besar Bridgerton ini (^_^). Sekilas info ‘sneak-peek’ dari
diagram perjalanan anggota keluarga Bridgerton, dari putra tertua hingga bungsu
yang diberi nama sesuai urutan alphabet : Anthony, Benedict, Colin, Daphne,
Eloise, Francesca, Gregory dan Hyacinth, delapan bersaudara yang suka berdebat,
saling mengganggu dan senantiasa ribut, namun sangat menyayangi dan dekat satu
sama lain, serta sang ibu, Violet Bridgerton yang membesarkan dan mendidik ke-8
putra dan putri, semenjak suami tercinta meninggal secara mendadak di usia 38
tahun. Nah, siapkah Anda mengikuti jejak-ku untuk bertualang bersama Bridgerton
Family ?
Tentang Penulis :
Julia Quinn adalah
nama pena yang digunakan oleh Julia Pottinger (terlahir sebagai Julia Cotler
pada tahun 1970), adalah penulis asal Amerika yang terkenal akan karya-karya di
bidang historical romance. Beliau sengaja membuat nama pena agar karya-karya
bila diletakkan berjajar sesuai urutan abjad, akan bersebelahan dengan karya
penulis Amanda Quick yang ia sukai. Novel-novelnya telah diterjemahkan lebih
dari 26 bahasa di dunia, dan ia menempati posisi New York Times Bestseller lebih
dari 18 kali. Aneka penghargaan juga diterima, mulai dari RITA Award hingga
Romance Writers of America Hall of Fame.
[ more about the
author & related works, just check at here : Julia Quinn | on Goodreads
| on Wikipedia | on FantasticFiction
| at Facebook ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
53th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/