Books
“MEMBURU SANG BINTANG”
by Nora Roberts
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa :
Retnadi Nur’aini
Desain sampul :
Marcel A.W.
Cetakan I : Juli
2016 ; 320 hlm ; ISBN 978-602-03-3210-9
Harga Normal :
Rp. 60.000,-
Serial Keluarga O’Hurley ini memiliki daya tarik
tersendiri, berkisah tentang 4 bersaudara, Trace – sulung dan satu-satunya
cowok, yang pergi meninggalkan keluarganya demi mengejar impiannya, yang
berdampak pada putusnya hubungan dengan keluarga, terutama sang ayah usai
pertikaian sengit tepat sebelum Trace memutuskan untuk ‘hengkang’ dari bisnis
keluarga (selengkapnya baca : Without A Trace). Disusul 3 bersaudari kembar, Chantel, Abby dan Maddy yang
uniknya memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda, sekaligus jalinan ikatan
batin yang kuat satu sama lain. Dalam 4 buku yang merangkum perjalanan hidup
ke-4 bersaudara yang memilih jalan hidup yang berbeda ini, sebenarnya bisa
dinikmati secara terpisah. Namun ada ‘benang merah’ yang menghubungkan masa
lalu mereka, yang jujur lumayan membuatku sedikit kebingungan saat mendapati ‘bagian-kosong’
yang muncul di beberapa bagian. Jika saja bisa membaca secara berurutan,
mungkin saja kebingungan itu tidak akan muncul, sayangnya penerbit memilih
menerbitkan serial ini anehnya dimulai dari no. 4 (Without A Trace), kemudian no. 1 (The Last Honest Woman),
dan kini muncul no. 3 (Skin Deep),
entah kapan pastinya no.2 (Dance To
The Piper) akan terbit.
Setelah membahas tentang Trace dan Abby, kini
giliran Chantel – sulung dari kembar tiga, yang justru memiliki sifat
temperamental sebagaimana Trace (yang bisa dipahami mengapa masa remaja mereka
acapkali berselisih). Semenjak awal munculnya Chantel dalam ‘The Last Honest Woman’, diriku
sangat penasaran pada perjalanan dan petualangan sosok yang dipastikan penuh
gejolak. Dari sekedar gadis cilik yang mengisi acara musik hiburan bersama
keluarganya, Chantel berhasil mewujudkan impian terbesarnya : menjadi bintang
tenar. Karirnya yang melejit semuanya merupakan hasil kerja keras serta keuletannya
menghadapi aneka halangan dan rintangan di dunia showbiz yang penuh tantangan,
terutama bagi seorang wanita. Ia membuktikan dibalik penampilannya yang
memesona dan kehidupan sosial dunia glamour, bukan satu-satunya modal untuk
berada di posisi puncak, namun justru berkat kecerdasan, sifat keras kepala dan
keuletan melalui disiplin tinggi, yang membentuk sosoknya sebagai ‘diva’
ternama. Sayangnya, ketenaran itu juga meminta ‘korban’ berupa tiada ‘privacy’
dalam kehidupannya, walau sebisa mungkin Chantel membentengi kehidupan pribadi.
Situasi berubah drastis tatkala ‘gangguan’ tersebut berupa menjadi teror yang
menghantui ketenangan Chantel.
Sosok Chantel digambarkan sebagai wanita mandiri dan
memiliki keberanian menghadapi aneka masalah dalam kehidupannya. Akan tetapi
teror yang terus berlanjut memaksa dirinya meminta bantuan pihak lain. Melalui
sahabat sekaligus agennya, ia dihubungkan dengan Quinn Doran – detektif swasta
dengan kemampuan sebagai agen mumpuni dalam aksi rahasia pemerintah. Pertemuan
awal keduanya berlangsung dalam sekejab dan menimbulkan ‘percikan’ yang
menyulut amarah kedua belah pihak. Tampaknya sifat temperamental Chantel
mendapat lawan sebanding dengan keangkuhan Quinn, dan keduanya sama-sama keras
kepala. Apa yang terjadi kemudian, memaksa baik Chantel maupun Quinn
beradaptasi menjalani hari demi karena mereka harus bersama-sama nyaris
sepanjang waktu, demi keamanan dan keselamatan Chantel sekaligus menangkap
pelaku di balik aksi teror yang mengerikan itu. Dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan sebelum ‘percikan-percikan’ kecil yang terjadi diantara mereka
meledak, menjadi bara yang berkobar-kobar ?
Seandainya saja kisah ini berlangsung sesuai
imajinasiku atau setidak memenuhi pengharapan, terutama menyangkut
karakter-karakter yang menarik perhatian semenjak awal kisah. Sayangnya,
penulis seperti ikut dikejar-kejar, hingga perkembangan hubungan antara Chantel
dan Quinn bisa kugambarkan sebagai adegan ‘main-tabrak’ tanpa prolog maupun
jalinan komunikasi yang masuk akal. Jika menyukai kisah tentang pelaku yang
menyukai ‘permainan seks’ tanpa foreplay, well inilah yang terjadi. Sajian
romansa yang meniadakan ‘chemistry’ antara para pelakunya, adalah satu hal yang
sangat tidak kusukai dalam jenis cerita apa pun. Terkesan dangkal, ala
kadarnya, kasar dan ya ... sama sekali tidak memberikan kenikmatan bagi
pembaca, setidaknya pembaca sejenisku yang membutuhkan sesuatu ‘yang lebih’
daripada sekedar adegan ‘main gulung sana-sini’. NR adalah salah satu penulis
favoritku, dan untuk kali ini, karyanya sangat-sangat mengecewakan. Dan pada
beberapa bagian, entaha megapa ‘bahasa’ yang digunakan terasa janggal, apakah
pengaruh terjemahan, sulit diduga karena tidak kubandingkan dengan versi
aslinya. Semoga saja buku terakhir (atau no. 2 dari serial ini) yang akan
terbit kemudian, bisa mengobati rasa kecewaku ini ....
Judul Asli : SKIN DEEP
[ book 3 of THE O’HURLEYS Series ]
Copyright © 1988 by Nora Roberts
Rate : 2.5 of 5
Tentang
Penulis :
Eleanor Marie
Robertson yang dikenal sebagai Nora Roberts, lahir pada tanggal 10 Oktober 1950
di Silver Spring, Maryland, merupakan penulis asal Amerika dengan novel romance
yang telah mencapai lebih dari 209 judul, sebagian besar dari karyanya
senantiasa berada dalam daftar bestseller internasional. Berbagai penghargaan
atas karya-karya turut melambungkan namanya sebagai penulis, tidak membuat
karya-karya terhenti, justu ia semakin giat dalam berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan dunia tulis-menulis. Ia juga turut berperan sebagai salah
satu pendukung setia dalam kegiatan RWA (Romance Writers of America),
hingga memperoleh perhatian khusus, yang menempatkan namanya dalam daftar
organisasi Hall of Fame. Pada puncaknya, ia memenangkan “the 19th RWA’s RITA Awards” pada
tahun 2006, sebuah penghargaan tertinggi bagi penulis romance.
Selain menulis
novel-novel romance, beliau juga menulis kisah romance dengan menggunakan
setting masa depan ala sci-fi novel, serial Eve Dallas dengan nama pena JD
Robb, yang ternyata juga mendulang kesuksesan yang tidak kalah dengan
novel-novel lainnya. TIME Magazine bahkan memasukan namanya dalam daftar “100
Most Influential People in 2007” dan Nora Roberts satu-satunya penulis yang
masuk dalam daftar tersebut, selain penulis lain bernama David Mitchell.
Kesuksesan berbagai novelnya, mengundang perhatian media lain, sehingga pada
tahun 2007 Lifetime Television memberikan kontrak untuk membuat seri TV Movies
dari novel-novelnya, seperti Angel’s Fall, Montana Sky, Northern Lights,
Midnight Bayou, High Noon, Tribute dan tentu saja Carolina Moon yang dibintangi
aktris Claire Forlani, Oliver Hudson, dan Jacqueline Bisset.
[ more about
this author and related works, just check at here : Nora
Roberts | on Wikipedia | on
Goodreads | on IMDb ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/