Translate

Monday, July 25, 2016

[ 2016 | Review #80 ] : "SKIN DEEP"

Books “MEMBURU SANG BINTANG”
by Nora Roberts
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Retnadi Nur’aini
Desain sampul : Marcel A.W.
Cetakan I : Juli 2016 ; 320 hlm ; ISBN 978-602-03-3210-9
Harga Normal : Rp. 60.000,-

Serial Keluarga O’Hurley ini memiliki daya tarik tersendiri, berkisah tentang 4 bersaudara, Trace – sulung dan satu-satunya cowok, yang pergi meninggalkan keluarganya demi mengejar impiannya, yang berdampak pada putusnya hubungan dengan keluarga, terutama sang ayah usai pertikaian sengit tepat sebelum Trace memutuskan untuk ‘hengkang’ dari bisnis keluarga (selengkapnya baca : Without A Trace). Disusul 3 bersaudari kembar, Chantel, Abby dan Maddy yang uniknya memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda, sekaligus jalinan ikatan batin yang kuat satu sama lain. Dalam 4 buku yang merangkum perjalanan hidup ke-4 bersaudara yang memilih jalan hidup yang berbeda ini, sebenarnya bisa dinikmati secara terpisah. Namun ada ‘benang merah’ yang menghubungkan masa lalu mereka, yang jujur lumayan membuatku sedikit kebingungan saat mendapati ‘bagian-kosong’ yang muncul di beberapa bagian. Jika saja bisa membaca secara berurutan, mungkin saja kebingungan itu tidak akan muncul, sayangnya penerbit memilih menerbitkan serial ini anehnya dimulai dari no. 4 (Without A Trace), kemudian no. 1 (The Last Honest Woman), dan kini muncul no. 3 (Skin Deep), entah kapan pastinya no.2 (Dance To The Piper) akan terbit.


Setelah membahas tentang Trace dan Abby, kini giliran Chantel – sulung dari kembar tiga, yang justru memiliki sifat temperamental sebagaimana Trace (yang bisa dipahami mengapa masa remaja mereka acapkali berselisih). Semenjak awal munculnya Chantel dalam The Last Honest Woman’, diriku sangat penasaran pada perjalanan dan petualangan sosok yang dipastikan penuh gejolak. Dari sekedar gadis cilik yang mengisi acara musik hiburan bersama keluarganya, Chantel berhasil mewujudkan impian terbesarnya : menjadi bintang tenar. Karirnya yang melejit semuanya merupakan hasil kerja keras serta keuletannya menghadapi aneka halangan dan rintangan di dunia showbiz yang penuh tantangan, terutama bagi seorang wanita. Ia membuktikan dibalik penampilannya yang memesona dan kehidupan sosial dunia glamour, bukan satu-satunya modal untuk berada di posisi puncak, namun justru berkat kecerdasan, sifat keras kepala dan keuletan melalui disiplin tinggi, yang membentuk sosoknya sebagai ‘diva’ ternama. Sayangnya, ketenaran itu juga meminta ‘korban’ berupa tiada ‘privacy’ dalam kehidupannya, walau sebisa mungkin Chantel membentengi kehidupan pribadi. Situasi berubah drastis tatkala ‘gangguan’ tersebut berupa menjadi teror yang menghantui ketenangan Chantel.

Sosok Chantel digambarkan sebagai wanita mandiri dan memiliki keberanian menghadapi aneka masalah dalam kehidupannya. Akan tetapi teror yang terus berlanjut memaksa dirinya meminta bantuan pihak lain. Melalui sahabat sekaligus agennya, ia dihubungkan dengan Quinn Doran – detektif swasta dengan kemampuan sebagai agen mumpuni dalam aksi rahasia pemerintah. Pertemuan awal keduanya berlangsung dalam sekejab dan menimbulkan ‘percikan’ yang menyulut amarah kedua belah pihak. Tampaknya sifat temperamental Chantel mendapat lawan sebanding dengan keangkuhan Quinn, dan keduanya sama-sama keras kepala. Apa yang terjadi kemudian, memaksa baik Chantel maupun Quinn beradaptasi menjalani hari demi karena mereka harus bersama-sama nyaris sepanjang waktu, demi keamanan dan keselamatan Chantel sekaligus menangkap pelaku di balik aksi teror yang mengerikan itu. Dan berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum ‘percikan-percikan’ kecil yang terjadi diantara mereka meledak, menjadi bara yang berkobar-kobar ?

Seandainya saja kisah ini berlangsung sesuai imajinasiku atau setidak memenuhi pengharapan, terutama menyangkut karakter-karakter yang menarik perhatian semenjak awal kisah. Sayangnya, penulis seperti ikut dikejar-kejar, hingga perkembangan hubungan antara Chantel dan Quinn bisa kugambarkan sebagai adegan ‘main-tabrak’ tanpa prolog maupun jalinan komunikasi yang masuk akal. Jika menyukai kisah tentang pelaku yang menyukai ‘permainan seks’ tanpa foreplay, well inilah yang terjadi. Sajian romansa yang meniadakan ‘chemistry’ antara para pelakunya, adalah satu hal yang sangat tidak kusukai dalam jenis cerita apa pun. Terkesan dangkal, ala kadarnya, kasar dan ya ... sama sekali tidak memberikan kenikmatan bagi pembaca, setidaknya pembaca sejenisku yang membutuhkan sesuatu ‘yang lebih’ daripada sekedar adegan ‘main gulung sana-sini’. NR adalah salah satu penulis favoritku, dan untuk kali ini, karyanya sangat-sangat mengecewakan. Dan pada beberapa bagian, entaha megapa ‘bahasa’ yang digunakan terasa janggal, apakah pengaruh terjemahan, sulit diduga karena tidak kubandingkan dengan versi aslinya. Semoga saja buku terakhir (atau no. 2 dari serial ini) yang akan terbit kemudian, bisa mengobati rasa kecewaku ini ....

Judul Asli : SKIN DEEP
[ book 3 of THE O’HURLEYS Series ]
Copyright © 1988 by Nora Roberts
Rate : 2.5 of 5

Tentang Penulis :
Eleanor Marie Robertson yang dikenal sebagai Nora Roberts, lahir pada tanggal 10 Oktober 1950 di Silver Spring, Maryland, merupakan penulis asal Amerika dengan novel romance yang telah mencapai lebih dari 209 judul, sebagian besar dari karyanya senantiasa berada dalam daftar bestseller internasional. Berbagai penghargaan atas karya-karya turut melambungkan namanya sebagai penulis, tidak membuat karya-karya terhenti, justu ia semakin giat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis. Ia juga turut berperan sebagai salah satu pendukung setia dalam kegiatan RWA (Romance Writers of America),  hingga memperoleh perhatian khusus, yang menempatkan namanya dalam daftar organisasi Hall of Fame. Pada puncaknya, ia  memenangkan “the 19th  RWA’s RITA Awards” pada tahun 2006, sebuah penghargaan tertinggi bagi penulis romance. 

Selain menulis novel-novel romance, beliau juga menulis kisah romance dengan menggunakan setting masa depan ala sci-fi novel, serial Eve Dallas dengan nama pena JD Robb, yang ternyata juga mendulang kesuksesan yang tidak kalah dengan novel-novel lainnya. TIME Magazine bahkan memasukan namanya dalam daftar “100 Most Influential People in 2007” dan Nora Roberts satu-satunya penulis yang masuk dalam daftar tersebut, selain penulis lain bernama David Mitchell. Kesuksesan berbagai novelnya, mengundang perhatian media lain, sehingga pada tahun 2007 Lifetime Television memberikan kontrak untuk membuat seri TV Movies dari novel-novelnya, seperti Angel’s Fall, Montana Sky, Northern Lights, Midnight Bayou, High Noon, Tribute dan tentu saja Carolina Moon yang dibintangi aktris Claire Forlani, Oliver Hudson, dan Jacqueline Bisset.

[ more about this author and related works, just check at here : Nora Roberts | on Wikipedia | on Goodreads | on IMDb  ]

Best Regards,


@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...