Books
“GELOMBANG KENANGAN”
by Tilly Bagshawe
Copyright © 2010
by Sidney Sheldon Family Limited
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa :
Harisa Permatasari
Editor : Bayu
Anangga
Desain sampul :
Marcel A.W.
Cetakan I : Mei
2016 ; 592 hlm ; ISBN 978-602-03-2725-9
Harga Normal :
Rp. 75.000,-
Masyarakat Inggris terutama kalangan politisi
dikejutkan dengan keputusan Perdana Menteri Inggris Henri Whitman saat
mengangkat Alexia De Vere (59 tahun) Menteri Dalam Negeri baru, alih-alih kandidat
yang lebih dikenal dari jalur jenjang karir resmi. Berita kontroversial ini
menjadi sumber ‘berita hangat’ berbagai media, terlebih karena sosok Alexia De
Vere bisa dikatakan ‘populer’ sebagai sosok yang ‘tidak populer’ dalam kancah
politik. Ia bahkan mendapat julukan ‘Wanita Bertangan Besi’ akibat
kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan sebagai Menteri Dalam Negeri, dan
dipastikan menambah daftar jumlah pihak-pihak yang memusuhi dirinya.
Dengan latar belakang sebagai istri Teddy De Vere –
sosok aristokrat Inggris dari keturunan ‘murni’ yang dipuja sebagian besar
kalangan atas, sayangnya Alexia tidak mampu meraih ‘popularitas’ Teddy yang
mudah bergaul dan (lebih) disukai. Alexia bisa disebut sebagai makhluk yang
‘dingin’ dan tak pernah menunjukkan kelemahan sekecil apapun terutama
menyangkut masalah emosional. Bahkan ketika putrinya Roxie, melakukan percobaan
bunuh diri yang berbuntut pada kelumpuhan seumur hidupnya, pada usia sangat
belia, masyarakat tidak pernah menyaksikan Alexia meratapi nasib putrinya.
Terlepas dari spekulasi apakah ia merupakan sosok
yang tabah dan kuat atau manusia berdarah dingin yang tidak pernah peduli pada
siapa pun, hanya anggota keluarga De Vere yang mengetahui seberapa jauh ‘kerumitan’
yang berlangsung dalam keluarga tersebut. Alexia menikah dengan Teddy yang
berusia dua kali lipat dari dirinya, bukan atas dasar cinta, setidaknya dari
pihaknya, namun seiring dengan perjalanan
waktu, jalinan hubungan antara keduanya semakin erat termasuk
persahabatan. Ketika Roxie berubah menjadi sosok yang getir, memiliki kegemaran
‘melontarkan’ kecaman pedas atau berusaha keras untuk menyakiti sang ibu,
situasi semakin memburuk karena Alexia menanggapi dengan dingin dan acuh.
Kisah bergulir dengan cukup cepat, mengungkap ‘drama’
kehidupan di balik layar tampilan sempurna kehidupan keluarga De Vere, disusul
dengan munculnya aneka masalah baru terkait dengan status baru Alexia De Vere,
dimulai dengan kecaman hingga ancaman dari kalangan yang menentang
kebijakannya. Saat ancaman berubah menjadi teror dan percobaan ‘pembunuhan’
yang nyaris merenggut nyawa Alexia, tindakan penanggulangan segera dilaksanakan
– setidaknya seharusnya dilakukan. Anehnya Alexia justru tampak enggan untuk
melakukan ‘perlawanan’ secara terbuka. Tanpa seorang pun paham atau mengetahui
alasan di balik keengganan Alexia, pada akhirnya ‘skandal’ yang telah lama
disimpan rapat-rapat dan dihapus dari masa lalu sosok yang kini dikenal sebagai
Alexia De Vere, pada akhirnya muncul ke permukaan, menyeret rangkaian peristiwa
yang telah merenggut beberapa nyawa.
Sidney Sheldon dikenal akan kisahnya yang kompleks,
penuh intrik dan skandal sekaligus petualangan yang mendebarkan. Kisah kali ini
bisa kukatakan mampu mendekati ‘sebagian’ dari kualitas karya beliau, dengan
mengambil tema konspirasi untuk menutupi kematian bocah berusia 7 tahun akibat
keteledoran kaum remaja yang tidak berpikir panjang dalam menjalankan tugasnya.
40 tahun kemudian, rahasia yang hanya diketahui segelintir pihak yang terlibat,
akhirnya terungkap dengan cara mengerikan dan memakan korban-korban jiwa baru,
semuanya demi membalaskan dendam kesumat atas nama ketidak-adilan kematian bocah
bernama Nicholas Handemeyer. Apa hubungan antara Alexia De Vere – Menteri Dalam
Negeri Inggris dengan bocah berusia 7 tahun yang telah tewas 40 tahun silam ?
Secara keseluruhan, sajian drama berbalut misteri
dan suspense tinggi ini mampu menggugah rasa penasaranku dari awal hingga
akhir. Alur yang cepat meski sebagian disajikan melalui ‘flash-back’ untuk
mengetahui fakta yang terjadi di masa lalu, disertai konflik yang muncul silih
berganti, dijamin cukup memuaskan pembaca. Satu-satunya faktor yang membuatku
tidak mampu memberikan lebih dari sekedar ‘3.5 bintang’ – adalah unsur kejutan
yang tidak mudah dilupakan sebagai ciri khas Sidney Sheldon, tampil secara
lebih halus dan sederhana, seakan-akan penulis takut mengambil resiko lebih
jauh untuk’bermain-main’ dengan emosi pembaca. Bahkan ending kisah ini
terbilang ditata dengan ‘rapi’ dan ‘manis’ yang entah mengapa justru membuatku
ingin mendapatkan sesuatu yang ‘lebih’ yang akan membuatku merasa ‘WOW’ ....
Penggemar Sidney Sheldon tentu paham, bagaimana
beliau mampu mengguncang emosi pembacanya bahkan hingga halaman terakhir,
kejutan yang benar-benar nyaris tak terbayangkan selalu siap disajikan. Beliau
tidak pernah menjanjikan kisah dengan ‘happy-ending’ namun dijamin
karya-karyanya tidak mudah dilupakan begitu saja. Ok, rasanya tidak terlalu
adil menempatkan posisi Tilly Bagshawe pada level yang serupa dengan sang
maestro, Sidney Sheldon. Maka akhir kata kusampaikan bahwa ini adalah bacaan
yang menarik, menggugah rasa penasaran akan selubung misteri dengan unsur
suspense yang lumayan menggigit. Bacaan yang mampu memberikan ‘hiburan’
tersendiri bagi penggemar misteri, dan jangan terlalu membandingkan dengan
karya-karya SS lainnya ... hahaha, just enjoy it this story without higher expectation
(^_^)
Judul Asli : SIDNEY SHELDON'S THE TIDES OF MEMORY
by Tilly Bagshawe
Copyright © 2010 by Sidney Sheldon Family Limited
Rate : 3.5 of 5
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/