Translate

Monday, July 25, 2016

[ 2016 | Review #81 ] : "THE TIDES OF MEMORY"

Books “GELOMBANG KENANGAN”
by Tilly Bagshawe
Copyright © 2010 by Sidney Sheldon Family Limited
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Harisa Permatasari
Editor : Bayu Anangga
Desain sampul : Marcel A.W.
Cetakan I : Mei 2016 ; 592 hlm ; ISBN 978-602-03-2725-9
Harga Normal : Rp. 75.000,-

Masyarakat Inggris terutama kalangan politisi dikejutkan dengan keputusan Perdana Menteri Inggris Henri Whitman saat mengangkat Alexia De Vere (59 tahun)  Menteri Dalam Negeri baru, alih-alih kandidat yang lebih dikenal dari jalur jenjang karir resmi. Berita kontroversial ini menjadi sumber ‘berita hangat’ berbagai media, terlebih karena sosok Alexia De Vere bisa dikatakan ‘populer’ sebagai sosok yang ‘tidak populer’ dalam kancah politik. Ia bahkan mendapat julukan ‘Wanita Bertangan Besi’ akibat kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan sebagai Menteri Dalam Negeri, dan dipastikan menambah daftar jumlah pihak-pihak yang memusuhi dirinya.


Dengan latar belakang sebagai istri Teddy De Vere – sosok aristokrat Inggris dari keturunan ‘murni’ yang dipuja sebagian besar kalangan atas, sayangnya Alexia tidak mampu meraih ‘popularitas’ Teddy yang mudah bergaul dan (lebih) disukai. Alexia bisa disebut sebagai makhluk yang ‘dingin’ dan tak pernah menunjukkan kelemahan sekecil apapun terutama menyangkut masalah emosional. Bahkan ketika putrinya Roxie, melakukan percobaan bunuh diri yang berbuntut pada kelumpuhan seumur hidupnya, pada usia sangat belia, masyarakat tidak pernah menyaksikan Alexia meratapi nasib putrinya.

Terlepas dari spekulasi apakah ia merupakan sosok yang tabah dan kuat atau manusia berdarah dingin yang tidak pernah peduli pada siapa pun, hanya anggota keluarga De Vere yang mengetahui seberapa jauh ‘kerumitan’ yang berlangsung dalam keluarga tersebut. Alexia menikah dengan Teddy yang berusia dua kali lipat dari dirinya, bukan atas dasar cinta, setidaknya dari pihaknya, namun seiring dengan perjalanan  waktu, jalinan hubungan antara keduanya semakin erat termasuk persahabatan. Ketika Roxie berubah menjadi sosok yang getir, memiliki kegemaran ‘melontarkan’ kecaman pedas atau berusaha keras untuk menyakiti sang ibu, situasi semakin memburuk karena Alexia menanggapi dengan dingin dan acuh.

Kisah bergulir dengan cukup cepat, mengungkap ‘drama’ kehidupan di balik layar tampilan sempurna kehidupan keluarga De Vere, disusul dengan munculnya aneka masalah baru terkait dengan status baru Alexia De Vere, dimulai dengan kecaman hingga ancaman dari kalangan yang menentang kebijakannya. Saat ancaman berubah menjadi teror dan percobaan ‘pembunuhan’ yang nyaris merenggut nyawa Alexia, tindakan penanggulangan segera dilaksanakan – setidaknya seharusnya dilakukan. Anehnya Alexia justru tampak enggan untuk melakukan ‘perlawanan’ secara terbuka. Tanpa seorang pun paham atau mengetahui alasan di balik keengganan Alexia, pada akhirnya ‘skandal’ yang telah lama disimpan rapat-rapat dan dihapus dari masa lalu sosok yang kini dikenal sebagai Alexia De Vere, pada akhirnya muncul ke permukaan, menyeret rangkaian peristiwa yang telah merenggut beberapa nyawa.

Sidney Sheldon dikenal akan kisahnya yang kompleks, penuh intrik dan skandal sekaligus petualangan yang mendebarkan. Kisah kali ini bisa kukatakan mampu mendekati ‘sebagian’ dari kualitas karya beliau, dengan mengambil tema konspirasi untuk menutupi kematian bocah berusia 7 tahun akibat keteledoran kaum remaja yang tidak berpikir panjang dalam menjalankan tugasnya. 40 tahun kemudian, rahasia yang hanya diketahui segelintir pihak yang terlibat, akhirnya terungkap dengan cara mengerikan dan memakan korban-korban jiwa baru, semuanya demi membalaskan dendam kesumat atas nama ketidak-adilan kematian bocah bernama Nicholas Handemeyer. Apa hubungan antara Alexia De Vere – Menteri Dalam Negeri Inggris dengan bocah berusia 7 tahun yang telah tewas 40 tahun silam ?

Secara keseluruhan, sajian drama berbalut misteri dan suspense tinggi ini mampu menggugah rasa penasaranku dari awal hingga akhir. Alur yang cepat meski sebagian disajikan melalui ‘flash-back’ untuk mengetahui fakta yang terjadi di masa lalu, disertai konflik yang muncul silih berganti, dijamin cukup memuaskan pembaca. Satu-satunya faktor yang membuatku tidak mampu memberikan lebih dari sekedar ‘3.5 bintang’ – adalah unsur kejutan yang tidak mudah dilupakan sebagai ciri khas Sidney Sheldon, tampil secara lebih halus dan sederhana, seakan-akan penulis takut mengambil resiko lebih jauh untuk’bermain-main’ dengan emosi pembaca. Bahkan ending kisah ini terbilang ditata dengan ‘rapi’ dan ‘manis’ yang entah mengapa justru membuatku ingin mendapatkan sesuatu yang ‘lebih’ yang akan membuatku merasa ‘WOW’ ....

Penggemar Sidney Sheldon tentu paham, bagaimana beliau mampu mengguncang emosi pembacanya bahkan hingga halaman terakhir, kejutan yang benar-benar nyaris tak terbayangkan selalu siap disajikan. Beliau tidak pernah menjanjikan kisah dengan ‘happy-ending’ namun dijamin karya-karyanya tidak mudah dilupakan begitu saja. Ok, rasanya tidak terlalu adil menempatkan posisi Tilly Bagshawe pada level yang serupa dengan sang maestro, Sidney Sheldon. Maka akhir kata kusampaikan bahwa ini adalah bacaan yang menarik, menggugah rasa penasaran akan selubung misteri dengan unsur suspense yang lumayan menggigit. Bacaan yang mampu memberikan ‘hiburan’ tersendiri bagi penggemar misteri, dan jangan terlalu membandingkan dengan karya-karya SS lainnya ... hahaha, just enjoy it this story without higher expectation (^_^)

Judul Asli : SIDNEY SHELDON'S THE TIDES OF MEMORY
by Tilly Bagshawe
Copyright © 2010 by Sidney Sheldon Family Limited
Rate : 3.5 of 5

[ more about the author & related works, just check at here : Tilly Bagshawe | on Goodreads | on Wikipedia | Sidney Sheldon ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...