Translate

Showing posts with label BBI-ers. Show all posts
Showing posts with label BBI-ers. Show all posts

Monday, May 6, 2013

RAPID FIRE QUESTIONS [ BBI Meme ]


MY RAPID FIRE QUESTIONS

Ternyata weekend kemarin anak-anak BBI-ers pada sibuk bikin kerjaan baru yang akhirnya menjadi sebuah ‘meme’. Dimulai dengan keisengan mbak Winda yang buat thread di grup BBI dengan pertanyaan bak kuis yang harus dijawab, kemudian timbul ide tambahan dari mbak Uthie yang melancarkan kampanye ala surat-berantai atau bisa disebut : blogging-berantai (^_^). Aturan mainnya, peserta harus menjawab pertanyaan utama kemudian mengirim pertanyaan tersebut disertai pertanyaan-pertanyaan baru yang kita buat sendiri kepada 5 orang blogger lainnya (diusahakan mereka yang belum kena ‘tag’ peserta lainnya). Nah, karena keisengan mbak Astrid serta Fanda, maka diriku terjerumus dalam lingkaran berantai ini dan akan mewariskannya kepada penerusku (jangan sewot ya para pewaris terpilih haha)


Sunday, April 28, 2013

Books "PERFECT MATCH"



Books “PASANGAN SEMPURNA”
Judul Asli : PERFECT MATCH
Text Copyright © 2002 by Jodi Picoult
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Julanda Tantani
Cetakan I : Mei 2010 ; 504 hlm
Rate : 3,5 of 5

Sejak  jaman dahulu kala hingga melampaui masa milenium, manusia hidup dalam berbagai tatanan serta aturan norma-norma kehidupan, yang membatasi dan memberikan pedoman tentang apa yang boleh dilakukan dan hal yang harus dihindari. Jika mereka melanggar aturan-aturan tersebut, maka mereka akan masuk dalam kategori ‘pelanggar hukum’ yang akan dijatuhi ‘vonis-bersalah’ dan wajib menjalani hukuman yang telah ditetapkan. Seiring dengan perkembangan waktu, peraturan hukum serta perundang-undangan semakin bertambah, dibuat dan diterapkan demi keadilan serta menjaga hak-hak serta kewajiban manusia. Meski demikian, manusia juga berkembang, semakin pandai dalam mencari berbagai celah guna menyelewengkan hukum yang berlaku demi keuntungan pribadi. Hukum serta keadilan bagai sebuah mata uang logam yang memiliki dua sisi, hitam dan putih yang hampir tidak dapat dibedakan satu sama lainnya. 

Kisah ini tentang sepasang anak manusia yang berusaha mencari kebenaran serta keadilan dalam tatanan kehidupan manusia yang beradab. Namun akhlak serta hati nurani menjadi sesuatu yang sulit ditentukan kebenarannya, terutama ketika masing-masing pihak memiliki persepsi pribadi yang berbeda. Caleb dan Nina Frost adalah contoh keluarga yang harmonis dan bahagia. Caleb menjalani hidup sebagai suami, ayah dan pekerjaannya di bidang perajin batu. Sedangkan Nina yang aktif dan lincah, cukup mampu membagi waktunya sebagai istri serta ibu bagi Nathaniel, sekaligus sebagai Nina Frost – asisten jaksa yang gigih memperjuangkan keadilan bagi anak-anak yang mengalami kasus pelecehan seksual serta teraniaya. Kehidupan mereka merupakan salah satu hal yang menjadi bahan perbincangan serta rasa iri pasangan lain. Hingga pada suatu, sebuah badai muncul secara tiba-tiba yang mengguncang keseluruhan kenyamanan dan keamanan kehidupan yang mereka jalani.

Friday, April 12, 2013

DO YOU KNOW ABOUT BEBI ?



WHAT, WHO, WHERE, and HOW about BEBI (BBI) ?
Bulan Maret 2013 lalu tepat setahun diriku bergabung dengan Blog Buku Indonesia (BBI) yang dikenal dengan panggilan sayang ‘si bebi’ yang suka minum Fanta Biru dan melahap tumpukan bakpao (^_^). Sebagai penggila buku, kegiatan membaca buku-buku menarik serta melakukan perburuan buku-buku diskon super murah merupakan kenikmatan tersendiri, namun lebih asyik lagi jika kita bisa berbagi dengan rekan-rekan yang memiliki ‘penyakit’ serupa : Para Penimbun Buku. Dari sekedar keinginan berbagi berbagai bacaanku yang kuanggap menarik melalui media blog, ternyata membuahkan hasil ‘sampingan’ yang tak terduga. 

Mulai dari menambah kenalan baru yang memiliki minta serupa, hingga perkenalan dengan beberapa penerbit yang berbaik-hati memberikan buku-buku gratis dengan imbalan pembuatan review. Harus kuakui bahwa diriku sama sekali tidak memiliki latar belakang di bidang penulisan ataupun pengetahuan lebih dalam mengenai dunia sastra maupun literasi. Seiring dengan waktu dan berbagai saran dari rekan-rekan senior, maka dimulailah minat baru serta  proses pembelajaran untuk pembuatan sebuah review. Ditambah dengan perkenalan dengan ‘pakar’ dunia blog serta member BBI awal tahun 2012 lalu, alhasil diriku terjerumus dengan sukses di dalam wadah BBI yang memberikan dorongan besar atas perkembangan bacaan serta penulisan melalui media blog selama setahun ini (thanks to Fanda & Melisa). 

Karena itu di bulan April 2013 ini, berkaitan dengan bulan istimewa – bulan kelahiranku serta dua orang sahabat baru yang kukenal melalui BBI, Ally dan Stefanie yang juga berulang tahun di bulan April, kita ingin berbagi dengan seluruh rekan-rekan peminat buku di penjuru Indonesia, untuk turut serta bergabung dalam wadah BBI dan menikmati berbagai ‘kemudahan serta fasilitas penunjang’ untuk memperluas wawasan serta khazanah wacana masing-masing. Dan tepat pada tanggal 13 April 2013 ‘si bebi’ juga berulang tahun dan genap berusia 2 tahun ... Congratulations !!!

Nah bagi rekan-rekan yang belum mengetahui perihal Blog Buku Indonesia (BBI), silahkan simak penjelasan berikut :

Apa yang dimaksud dengan blog buku? 
Blog yang khusus memuat tentang buku, namun bukan blog yang bersifat komersial atau berfungsi ganda sebagai sarana penjualan buku.
Kontent blog bentuknya bisa berupa :

  • resensi buku
  • kutipan buku
  • berita buku (non-komersial)
  • wawancara (interview) pengarang
  • curhat seputar buku
  • pembahasan tentang desain sampul (cover) buku
  • pembahasan tentang karakter / tokoh-tokoh dalam buku
  • pembahasan tentang musik atau adaptasi film yang berkaitan dengan buku (misalnya karya adaptasi film berdasarkan sebuah novel)
  • daftar buku yang tersedia untuk ditukar (swap) dengan sesama penikmat buku
  • serta berbagi topik lain yang berhubungan dengan buku.

Postingan non buku (termasuk tulisan cerpen karya pribadi, postingan tentang musik, lagu, film, tips kecantikan, dll) tidak diperkenankan kecuali postingan itu berhubungan dengan BBI atau event khusus BBI. 

Apa keuntungan bergabung dengan BBI?

  • Berkenalan dengan pencinta buku seluruh Indonesia
  • Memperbanyak pengunjung di blog buku anda 
  • Mengikuti event2 yang khusus diselenggarakan hanya untuk member BBI
  • Menikmati berbagai fasilitas dari BBI 

Apa fasilitas yang saya dapatkan begitu menjadi anggota?

  • Blog anda masuk dalam aggregator BBI dan list Good Reads BBI
  • Akun Facebook anda akan di-invite dalam grup khusus BBI
  • Memberitakan update terbaru blog buku anda (via RT twitter BBI)
  • Menerima berita update seputar promo buku atau kuis buku serta giveaway dari penerbit maupun sponsor lainnya.

Apa itu blog aggregator BBI?
Blog khusus yang memuat update postingan-postingan blog anggota BBI. Saat ini kita sedang dalam proses pembuatan website resmi Blog Buku Indonesia sebagai wadah untuk pertukaran informasi seputar dunia buku dan blogger Indonesia (alamat situsnya : Blogger Buku Indonesia )

Saya memiliki blog buku namun juga  memuat postingan lain yang tidak ada hubungannya dengan buku, dapatkah menjadi anggota?
Sebaiknya dimodifikasi dahulu menjadi blog khusus buku dengan memindahkan postingan non-buku ke media lain dan menghapuskan postingan lama di blog baru yang akan menjadi blog khusus seputar buku. 

Apa saja postingan blog yang dianggap tidak sesuai dengan konteks buku?  
Semua postingan yang tidak ada hubungannya dengan buku serta  postingan tentang buku yang bersifat komersial (contoh : postingan tentang berjualan buku)

Apakah saya tidak bisa menjual buku (bekas) saya?
Bisa, dengan membuat postingan khusus ‘sale’ di blog yang berbeda, kemudian masukan tautan / link postingan tersebut di dalam kontent blog buku Anda. (catatan : Clearence Sale yang diperkenankan : bila  tujuannya bukan untuk komersial, tetapi misalnya karena ingin mengurangi timbunan buku pribadi) 

Blog buku saya sudah lama hiatus alias tidak ter-update, dapatkah menjadi anggota?
Bisa diaktifkan kembali, asalkan setelah bergabung, postingan di blog selalu di update setidaknya setiap 4 bulan.

Apa yang terjadi bila saya lupa mengupdate blog buku saya selama 4 bulan?
Kemungkinan besar akan dihapus dari list BBI, namun sebelumnya akan diberikan peringatan terlebih dahulu.

Adakah syarat jumlah postingan dalam blog buku untuk menjadi member BBI?
Minimal sudah ada 5 postingan (artikel/review).  

Bolehkah saya mengiklankan buku karangan saya di blog?
Posting yang berisi promosi buku karya sendiri (termasuk buku dimana anggota jadi penerjemah/ editor/ proofreader/ advanced reader) hanya diizinkan 1 posting per buku.

Apa saja kegiatan yang diadakan oleh BBI?

  • Membaca buku bersama (Read-A-Long)
  • Melakukan postingan resensi buku secara serentak di akhir bulan (temanya berubah setiap bulan, misalnya membaca karya Pramoedya Ananta Toer atau karya Mitch Albom atau buku-buku dengan tema khusus yang telah ditentukan oleh Divisi Event BBI)
  • Mengumumkan event buku, misalnya : bedah buku, temu muka bersama penulis dan penerbit buku, event buku blog pribadi (giveaway, blog hop, meme, reading challenge, kuis buku, dll).

Saya ingin menjadi anggota, bagaimana prosedurnya?
Setelah membaca about dan FAQ di fanpage ini, perhatikan apakah semua persyaratan sudah terpenuhi. Bila ya, hubungi dan jangan lupa sertakan alamat blog ke bagian keanggotaan kami di membershipbbi@gmail.com. Selanjutnya harap bersabar karena permohonan anda akan kami pelajari dahulu.

[ sumber data : FAQ BBI 
 
Jika Anda tertarik untuk bergabung, silahkan membaca dan menyetujui persyaratan umum dari Divisi Keanggotaan BBI di bawah ini : 

~ Peraturan Utama bagi member BBI ~

  • Isi blog harus 100% tentang buku, bisa berupa book quote, kabar buku, interview dengan penulis, karakter dari buku, cover buku dan lainnya yang berhubungan dengan buku.
  • Postingan non buku (termasuk cerpen) tidak diperbolehkan kecuali postingan itu berhubungan dengan BBI atau event BBI. Ini artinya bahkan page yang memuat tentang lagu favorit pun tidak diperkenankan.
  • Tapi Anda dipersilakan untuk menaruh tautan/link yang menuju ke blog atau web favorit Anda yang berhubungan dengan musik/hal-hal non buku.
  • Posting yang berisi promosi buku karya sendiri (termasuk buku dimana anggota jadi penerjemah/ editor/ proofreader/ advanced reader) hanya diizinkan 1 posting per buku. Hal ini akan dipantau lagi oleh Divisi Keanggotaan dan bila dianggap melanggar ketentuan, maka anggota yang bersangkutan akan diminta menghapus dan atau memindahkan promosinya ke blog lain
  • Batas non aktif maksimal adalah 4 bulan. Toleransi diberikan untuk anggota yang punya alasan kuat misalkan sakit atau habis melahirkan atau alasan kuat dan mendesak lainnya. Alasan ketidak-aktifan harap dikabarkan pada Divisi Keanggotaan BBI.
  • Bila ada yang melanggar persyaratan di atas, Divisi Keanggotaan akan memberikan peringatan kepada anggota yang bersangkutan dan diberi tenggang waktu 1 bulan untuk memperbaikinya.
  • Bila dalam 1 bulan tidak ada tanggapan, maka kami akan mengirimkan peringatan kedua dan diberi tenggang waktu 2 minggu.
  • Bila tak ada tanggapan juga, maka yang bersangkutan akan kami keluarkan dari keanggotaan BBI.
  • Harap dipahami bahwa dengan mengisi form di bawah ini berarti Anda  setuju dengan peraturan di atas serta visi dan misi BBI.

Setelah membaca penjelasan serta FAQ BBI, perhatikan apakah semua persyaratan sudah terpenuhi. Bila sudah terpenuhi, dan Anda masih berminat untuk bergabung dalam wadah BBI, silahkan langsung hubungi kami  melalui email Divisi Keanggotaan BBI di membershipbbi@gmail.com. [ dengan format : Daftar Anggota Baru BBI + Nama Anda + alamat (URL) blog Anda ; contohnya : Maria | http://lemari-hobby-buku.blogspot.com ]. Selanjutnya harap bersabar karena permohonan anda akan kami pelajari dahulu dan akan dibalas secepatnya.

[ sumber data : Peraturan Utama Divisi Keanggotaan BBI ]

Nah, sudah cukup jelas syarat serta peraturannya bukan, yuk ikutan bergabung bersama kami, para blogger buku se-Indonesia (^_^) dan sebagai insentif – kami bertiga Maria, Ally dan Stefanie memberikan Birthday Giveaway Special berupa Paket-Paket Buku Pilihan khusus bagi Anda Para Anggota BBI [ info selengkapnya seputar event ini, simak di blog kami ya ]

Best Regards,
* Hobby Buku * 

Wednesday, February 27, 2013

Books "GADIS PANTAI"




Judul Asli : GADIS PANTAI
Copyright © by Pramoedya Ananta Toer 2003
Penerbit Lentera Dipantara
Desain sampul : Tugas Suprianto
Cetakan VII : September 2011 ; 272 hlm
Rate : 4 of 5

Kemarin malam ia telah dinikahkan. Dinikahkan dengan sebilah keris. Detik itu ia tahu : kini ia bukan anak bapaknya lagi. Ia bukan anak emaknya lagi. Kini ia istri sebilah keris, wakil seseorang yang tak pernah dilihatnya seumur hidup. [ p. 12 ]
Gadis Pantai berusia 14 tahun ketika ia diambil sebagai selir seorang pembesar Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Semua penduduk desa nelayan menganggapnya beruntung karena terpilih dari sekian banyak gadis-gadis kalangan bangsawan. Namun Gadis Pantai ketakutan dan tak menyukai bahwa ia harus hidup terpisah dari keluarganya, karena kaum ningrat tidak boleh hidup berdampingan dengan golongan rakyat jelata. Hidup dalam gelimang harta benda serta tak boleh lagi bekerja agar kulitnya yang kuning langsat semakin putih dan halus, segala sesuatu disiapkan oleh para pelayan, bisa memperoleh apa pun yang diinginkan, itu adalah Impian setiap orang, maka sungguh bodoh jika menolak rejeki di depan mata – demikianlah pandangan umum.
“Perempuan ini diciptakan ke bumi, Mas Nganten, barangkali memang buat dipukul lelaki. Karena itu jangan bicarakan itu, Mas Nganten. Pukulan itu apalah artinya kalau dibandingkan dengan segala usahanya buat bininya, buat anak-anaknya.” [ p. 95 ]
Namun realita kehidupan sungguh sangat berbeda. Pernikahan yang terjadi bukanlah suatu ‘pernikahan’ antara pria dan wanita yang saling mengasihi dan berjanji sehidup-semati. Gadis Pantai hanyalah alat untuk memenuhi tujuan Bendoro Agung, dan jika tujuan itu telah tercapai maka ia akan dipindahkan ke tempat lain, demikian pula jika terjadi kegagalan, maka ia akan dikembalikan ke pihak keluarganya. Gadis Pantai yang cantik dan ceria, harus merubah seluruh kebiasaan serta pola pikir mengikuti aturan serta tata krama kaum ningrat. Yang menyakitkan bukan hanya proses pembelajaran yang sulit, melainkan perlakuan serta pandangan para penghuni kediaman Bendoro. Kerabat Bendoro memandang rendah dirinya, meski kini ia dipanggil Bendoro Putri, tetapi asalnya tetap gadis dusun yang bodoh. Sedangkan para pelayan sebagian besar iri dan dengki melihat salah satu anggota miskin mampu naik ke posisi terhormat.
“mBok apa yang salah pada diriku?”
“Salah Mas Nganten seperti salah sahaya, salah kita, berasal dari orang kebanyakan. Kita sudah ditakdirkan oleh yang kita puji dan kita sembah buat jadi pasangan orang atasan. Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada orang atasan.”
“Aku ini, mBok, aku ini orang apa? Rendahan? Atasan?”
“Rendahan Mas Nganten, maafkan sahaya, tapi menumpang di tempat atasan.” [ p. 99 ]
[ source ]
Gadis Pantai kesepian dan ketakutan, hanya ada satu orang yang cukup perhatian dan mengasihinya, bujang pelayan yang dengan setia mendampingi serta memberi petunjuk bagaiman ia harus melakukan tugasnya sebagai Bendoro Putri. Hingga suatu saat, terjadi peristiwa yang menyebabkan pertengkaran dan konfrontasi antara Gadis Pantai dan kerabat Bendoro. Sebuah pencurian. Siapa yang telah melakukannya ? Pasti bukan orang luar karena terjadi di dalam kamar Bendoro Putri. Namun bagaimana Gadis Pantai mampu melawan ‘konspirasi’ yang dibuat untuk menyingkirkan dirinya ? Satu-satu orang yang berani berkata tentang kebenaran, membela dirinya, akhirny disingkirkan jauh-jauh, tak pernah lagi ia jumpai. Seorang diri, Gadis Pantai atau Bendoro Putri, tertatih-tatih menemukan jalan keluar setiap hari dalam kehidupannya, berusaha mencari kebahagiaan yang sedikit demi sedikit direnggut oleh kehidupan kaum ningrat. Ia harus waspada karena ‘musuh dalam selimut’ berada di sekelilingnya.
“Kelahiran sahaya sudah satu hukuman! Ia meradang – apakah dosa suatu kelahiran di tengah-tengah orang kebanyakan? Mengapa? Pelayan itu telah pergi. Kini ia harus berpikir sendiri. Dan dalam usia tidak lebih dari 16 tahun. Ia mengerti semua itu dengan perasaannya, dengan tubuhnya, dengan jantungnya.” [ p. 133 ]
Sebuah kisah yang cukup sederhana tentang perbedaan derajat dan jenjang sosial antara kaum miskin dan kaum bangsawan di kehidupan masyarakat Jawa. Sebagai keturunan bangsawan atau ningrat, acapkali mereka dianggap memiliki kelebihan – berdarah biru, yang berarti tidak boleh bercampur dengan golongan rakyat jelata. Gadis Pantai, adalah sosok yang memiliki perbedaan, dikarunia paras yang cantik dan menawan, ia bagaikan berlian di tengah kehidupan nelayan miskin, yang bersinar terang hidup dengan penuh kegembiraan di tengah kesulitan dan tantangan kehidupan. Seorang pembesar berniat ‘mengambil’ berlian itu untuk disimpan dalam kotak tertutup. Tiba-tiba sinar terang yang cemerlang itu semakin lama semakin redup, meski dirawat, dibersihkan dan diletakkan dalam perlindungan kotak yang mewah. Bagi Gadis Pantai, kerasnya kehidupan sebagai nelayan miskin lebih kuat ia tanggung daripada kehidupan mewah yang terkukung di dalam ‘kotak-besar’ kediaman sang pembesar. 

Bukan hanya kebebasannya dirampas, harkat serta martabat dirinya sebagai seorang wanita, sebagai manusia yang sederajat, direndahkan dan diinjak-injak hari demi hari. Jika pertama kali ia masuk sebagai gadis lugu yang bodoh, perlahan ia mulai memahami bahwa perbedaan antara yang terlahir sebagai rakyat jelata dan terlahir sebagai kaum ningrat, tak akan mampu dijembatani. Hati nuraninya berontak keras, meski ia tidak mampu membaca atau menulis, tapi ia mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Akan tetapi hukum serta tata krama mengikat dirinya untuk ‘mengeluarkan-suara-kebenaran’ – ia berada di tengah-tengah, terjepit antara kaum jelata dengan kaum ningrat, karena statusnya tidak diakui di kedua belah pihak. Dan yang lebih mengerikan, kaum wanita seperti dirinya, hanya merupakan komoditas – sarana bagi kaum pria, terutama bangsawan untuk memperoleh keturunan. Setelah melahirkan, ia akan ‘dibuang’ dan anaknya akan dirampas sebagai bagian dari keluarga bangsawan. Bahkan sapi perah masih lebih diakui keberadaannya daripada wanita-wanita seperti ini. 

Pram menuliskan kisah ini sebagai dedikasi atas perjuangan kehidupan sang nenek yang dikasihinya. Figur nenek yang berjuang demi kelangsunga kehidupan keluarganya, membanting tulang mencari nafkah dengan segala cara yang diangggap halal, merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang meninggalkan jejak dalam di hati Pram. Dan sorotan keras terhadap gaya kehidupan feodal bangsawan Jawa, mewarnai setiap dialog dan argumentasi dalam kisah ini. Dengan gaya narasi yang acapkali digambarkan sebagai jeritan hati Gadis Pantai, kita dibawa menelusuri kehidupan mewah di balik tembok tinggi menjulang dan tertutup. Meski disana-sini beliau menggunakan bahasa daerah, namun nampak suatu kehalusan tutur kata serta budi pekerti lewat sosok sederhana Gadis Pantai dan pelayan setianya. 

Yang patut disayangkan, ksaih yang merupakan trilogi ini, sempat lenyap-hilang tanpa bekas akibat larangan pemerintah dan vandalisme Angkatan Darat pada era tahun 60-an. Dan hanya bagian pertama dari trilogi ini yang berhasil diselamatkan oleh Universitas Nasional Australia (ANU) di Canberra, melalui dokumentasi Savitri P.Scherer – seorang mahasiswi yang mengambil tesis seputar proses penulisan Pram. Bagaimana kehidupan Gadis Pantai setelah dibuang oleh kaum bangsawan, tak mampu kembali ke dunia keluarganya, meninggalkan anak yang telah dikandung dan dilahirkan dengan susah payah, kemudian dirampas dan disembunyikan dalam tembok tinggi tertutup ? Tanpa dapat mengetahui secara pasti kelanjutan kisahnya, diriku yang baru pertama kali membaca karya Pram ini, tak meragukan bahwa apa pun yang terjadi, tulisan Pram akan menimbulkan jejak yang dalam di benak pembacanya – salah satunya adalah diriku. 

[ source ]
[ more about the author and related works, visit at here : Pramoedya Ananta Toer ]

EVENT POSTING BERSAMA BBI - Tema : PRAM's ANNIVERSARY

List of Participants : 
Best Regards,
* Hobby Buku * 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...