Translate

Saturday, November 1, 2014

Books "THE CHRISTMAS BUS"

Books “THE CHRISTMAS BUS”
Judul Asli : THE CHRISTMAS BUS
Copyright © 2006 by Melody Carlson
Originally published in English under the title ‘The Christmas Bus’ by Fleming H. Revell
Penerbit Gloria Graffa
Alih Bahasa : C. Krismariana W., Susanna Prayoga, G. Dyah Paramita P.K.
Editor : Tesalonika Krisnamurti
Desain isi : Maxdalena Wahyuningtyas
Cetakan I : Oktober 2007 ; 192 hlm
Rate : 3 of 5
“Peliharalah kasih persaudaraan ! Jangan kamu lalai memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang tanpa diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.” [ Ibrani 13 : 1, 2 ]
Christmas Valley – sebuah kota kecil di belahan timur Cascade, Pasific Northwest, Oregon Utara, dengan populasi penduduk 2.142, merupakan contoh kehidupan masyarakat yang berjuang melawan arus perubahan jaman dengan mempertahankan budaya dan tradisi setempat. Sebagai kota yang muncul akibat arus pendatang di kawasan Barat, mata pencaharian yang juga merupakan tonggak perekonomian bergeser dari pertambangan yang kemudian ditinggalkan, hingga sebuah kesepakatan dibentuk untuk membuat kota keci tersebut menjadi obyek wisata sesuai nama yang melekat dan kemudian dikenal oleh sebagian dari khalayak umum. 



~ The Christmas Pony ~
Edith Ryan adalah salah satu dari segelintir penduduk Christmas Valley yang menyukai saat-saat menjelang Natal. Ia dan suaminya, Charles Ryan yang kini masih mengemban tugas sebagai pendeta di kota tersebut, telah jatuh hati semenjak kedatangan mereka pertama kali sebagai pengantin baru di kawasan yang cukup terpencil namun indah. Dua puluh lima tahun kemudian, ke-4 putra dan putri mereka telah membentuk rumah tangga masing-masing dan tinggal di tempat yang cukup jauh, menjadikan Natal sebagai waktu yang sangat dinantikan oleh mereka berdua, dimana anak serta cucu-cucu datang berkumpul bersama menikmati masa liburan.

Namun justru seminggu menjelang perayaan Natal, Edith memperoleh kabar bahwa putra-putri serta cucu mereka berhalangan untuk berkunjung ke Christmas Valley. Edith tak mampu membayangkan suasana semarak dan kesibukan yang senantiasa melingkupi kediaman mereka, akan menjadi sepi karena hanya dinikmati oleh mereka berdua. Selain itu ia juga gelisah mendapati gunjingan beberapa penduduk yang menyatakan ketidak-puasan terhadap kebijakan oleh pendeta mereka, Charles Ryan, suami Edith. Pada situasi yang cukup mengusik ketenangan pikiran Edith, sebuah ide muncul, untuk membuka penginapan yang ia kelola sepanjang liburan Natal, dan mengundang pengunjung untuk menikmati liburan Natal di Christmas Valley ...

~ The Christmas Dog ~
Ide yang berawal dari keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain, serta usaha untuk membuat suasana perayaan Natal di Christmas Valley serta kediamannya lebih semarak, ternyata mengundang berbagai masalah yang sama sekali tak pernah terbersit dalam benak Edith. Dimulai dari kritik yang diberikan oleh teman-temannya, karena mengundang ‘orang asing’ dalam lingkup kehidupan mereka dan kebersamaan yang telah dijalani selama bertahun-tahun oleh para penduduk Christmas Valley. Kemudian satu demi satu tamu yang hendak menginap berdatangan, selain merupakan orang asing, mereka juga membawa perubahan suasana dan tradisi yang telah berjalan di Christmas Valley.

Seorang wanita tua penggerutu dan suka ikut campur urusan orang lain, pria tua yang selalu mendekam dalam kamarnya, pasangan suami-istri yang selalu bertengkar, ibu muda yang bergulat sebagai orangtua tunggal bagi putrinya setelah memutuskan berpisah dengan suaminya yang menelantarkan keluarganya, dan sepasang suami-istri remaja yang terdampar akibat bus reyot yang mereka bawa rusak berat, tanpa memiliki uang yang cukup untuk sekedar membeli makanan atau bensin untuk kendaraan mereka, selain kasih sayang antara keduanya menjelang kelahiran bayi pertama mereka dalam hitungan hari ... para tamu asing yang harus diterima di penginapan Edith, memaksa dirinya serta sang suami untuk melakukan perombakan total terhadap kehidupan mereka, dan juga menyelamatkan jiwa dan semangat Natal yang telah dilupakan oleh para penduduk Christmas Valley.

~ The Christmas Shoppe ~
Sebuah kisah drama yang mengangkat tema seputar perayaan Natal serta makna tradisi yang telah berubah demi mengikuti sesuatu yang dianggap sebagai ‘trend-setter’ – justru menghapus kebenaran dari tujuan perayaan tersebut. Perayaan Natal yang indentik dengan kewajiban saling menukar hadiah, menghiasai kediaman dan lingkungan sekitar dengan aksesoris Natal, hingga drama Natal yang menjadi ajang perebutan untuk menonjolkan diri masing-masing, dituangkan dalam rangkaian kisah yang sedikit demi sedikit mulai ‘mengetuk’ nurani pembaca (terutama bagi umat Kristiani). Bagaimana makna peringatan kelahiran putra Allah sebagai anak manusia, disandingkan dengan pesta pora dan mitos Sinterklas (baca : St. Claus) yang sebenarnya merupakan mitos kisah St. Nicholaus yang dibumbui dengan
“Natal bukanlah tentang lagu Jingle Bells, candy canes, dan serbet bergambar wajah Sinterklas. Natal juga bukan soal mengumpulkan uang lebih banyak dan membuat teman-teman kalian terkesan dengan rumah Anda yang terang benderang....” [ ~ from The Christmas Bus | p. 61 ] 
~ Christmas at Harrington's ~
Walau kisah ini bisa dikatakan bisa ditebak dengan mudah semenjak awal, sebagaimana ‘stereotype’ kisah-kisah drama tema Natal lainnya, tanpa adanya gejolak ataupun kejutan yang mampu menggugah perasaan dan sisi emosional, kesan manis dan pesan-pesan moral yang dituturkan tanpa bermaksud menggurui, mampu memberikan sedikit kepuasan disertai perasaan ‘hangat’ yang mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur dan siap sedia dalam menghadapi aneka macam ‘tamu’ yang akan berkunjung – siapa tahu di antara orang-orang asing, yang bertingkah sangat menjengkelkan dan senantiasa membuat kesal adalah malaikat pelindung atau bisa jadi justru Tuhan sendiri yang sedang ‘menyamar’ ... (^^)

[ more about the author & related works, just check at here : Melody Carlson | Melody's Bookson Goodreads | on Wikipedia | at Facebook ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
91th Book in Finding New Author Challenge
229th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...