Translate

Sunday, January 10, 2016

[ 2016 | Review #10 ] : "THE NEAREST EXIT"

Judul Asli : THE NEAREST EXIT
[ book 2 of MILO WEAVER Series ]
Copyright © 2010 by Olen Steinhauer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Adi Toha
Editor : Bayu Anangga
Desain sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Desember 2015 ; 552 hlm ; ISBN 978-602-03-2135-6
Harga Normal : Rp. 118.000,-
Rate : 4 of 5
“Ada tiga pintu keluar darurat di pesawat ini. Sempatkan sekarang juga untuk menemukan pintu keluar terdekat. Perhatikan bahwa, dalam beberapa hal, pintu keluar terdekat mungkin ada dibelakang Anda.”


Henry Gary memiliki impian besar layaknya jurnalis idealis saat ia meninggalkan Amerika Serikat menuju tempat-tempat yang bisa menghasilkan ide luar biasa bagi tulisannya. Sekian lama ia bergulat dengan aneka masalah, tiada satu pun hasil karyanya mampu memicu kekaguman pembaca atau mendapat sorotan dunia internasional. Dan kini, saat ia terpuruk di sudut bagian Hongaria yang kumuh, tempat di mana ia menghabiskan sebagian besar waktunya bersama kekasihnya, muncul kiriman tak terduga. Sebuah dokumen resmi dari perwakilan pengacara, memberikan surat dan dokumen dari Thomas L. Grainger yang meminta ‘bantuan’ pada Henry karena dirinya dipastikan telah ‘tewas’ saat dokumen itu terkirim.

Dokumen yang isinya cukup mengejutkan, tentang peran serta Amerika melalui departemen CIA yang dikelola oleh Grainger, terkait dalam kerusuhan Sudan, kematian ribuan jiwa di Cina hingga perdagangan minyak dunia. Belum sempat Henry menelaah dokumen lebih lanjut, ia pulang ke apartemennya mendapati ‘pembunuh’ telah siap menanti dirinya. Henry dilempar dari jendela apartemennya di lantai lima. Terluka sangat parah serta komplikasi serius, secara ajaib Henry selamat usai serangkaian operasi besar, namun ia tidak pernah terbangun, koma semenjak keluar dari ruang operasi hingga berbulan-bulan. Awal Desmber, sekitar 4 bulan kemudian, mendadak Henry sadar dari koma, namun selang beberapa hari, ia menghilang tanpa jejak, tiada seorang pun tahu kemana gerangan perginya ...

Di belahan dunia lain, Milo Weaver berusaha menyesuaikan pada perubahan besar di kehidupannya. Bebas dari segala tuduhan atas kematian Angela Yates dan  Thomas L. Grainger hingga terungkapnya sosok ‘Harimau’ atau Samuel Roth – agen Turis yang berubah arah, konspirasi tingkat tinggi yang melibatkan agensi Turisme terbuka kedoknya, hingga menuntut perubahan sistem serta birokrasi secara total. Kini Milo merupakan bagian kecil dari agen lama yang masih dipertahankan, walau misi-misi yang akhir-akhir ini ia jalani nyaris terlalu ‘sepele’ mengingat kualitasnya sebagai agen khusus. Satu-satunya penyesalan dalam diri Milo, akibat peristiwa tersebut, hubungannya dengan Tina sulit pulih dan perpisahan yang mereka jalani cukup menghantam dirinya secara telak.

Pengkhianatan serta kematian Thomas Grainger turut memberikan luka dalam bagi Milo. Kini ia harus menyesuaikan pergantian kepala biro dari Owen Wendel kepada Alan Drummond, tanpa mampu memberikan memulihkan krisis kepercayaan yang lenyap dari dirinya. Tepat di saat itu pula, Milo memutuskan melakukan tindakan melawan perintah langsung atasannya, karena melibatkan pembunuhan gadis berusia 15 tahun Adrianna Stanescu – putri tunggal pasangan Andrei dan Rada Stanescu, imigran Moldova, jelas bukan dari kalangan berada yang bisa diperas atau memiliki catatan kejahatan yang bisa menimbulkan dendam pihak lain, membuat Milo bertanya-tanya, mengapa putri mereka harus mati.

‘Jangan Pernah Bertanya’ terutama menyangkut misi yang harus segera dilaksanakan – aturan khusus sebagai Turis. Dan Milo pun tidak bertanya. Melihat foto Adrianna, membuatnya teringat Stephanie – putri kesayangan yang kini bisa dikatakan sulit ia jumpai. Maka ia menghubungi ayahnya, Yevgeny Primakov – atase keamanan tinggi PBB, agar membantu ‘menyembunyikan gadis itu selama beberapa waktu hingga ia bisa menemukan jalan keluar tanpa harus membunuhnya. Sayangnya rencana itu tidak berjalan lancar karena selang beberapa hari, sebuah berita mengejutkan tentang ditemukan mayat Adrianna, membuat Milo murka dan bertekad mencari tahu siapa gerangan pelakunya.

Buku kedua perjalanan hidup (dan karir) Milo Weaver – agen Turisme, divisi rahasia CIA yang bertugas mengerjakan ‘tugas-tugas kotor’ yang tidak pernah diketahui atau tercatat secara resmi, bisa dipastikan salah satu dari sekian banyak serial yang kunanti, mengingat edisi terjemahan buku pertama terbit tahun 2010 (5 tahun penantian panjang wuaaaah). Tapi untungnya buku pertama masuk timbunan, jadi baru kubaca sekarang usai menamatkan The Cairo Affair, dan sekarang setelah membaca buku kedua, harus menunggu berapa tahun lagi menanti buku ketiga ????? #tanyapadaanginbergoyang. Sudahlah, mari kita nikmati dulu munculnya buku ini, ok. Secara keseluruhan, diriku lebih menyukai suasana dan konflik yang terjadi pada buku pertama (lebih seru), dibandingkan buku kedua ini.

Walau demikian, perkembangan kehidupan pribadi Milo dengan keluarganya, menjadi daya tarik tersendiri. Terutama terungkapnya masa lalu pria yang dikenal sebagai Milo Weaver – agen divisi Turisme CIA, yang ternyata dilahirkan di dalam tahanan, dan sang ibu akhirnya tewas bunuh diri, meninggalkan Milo pada kasih sayang paman dan bibi yang mengangkat dirinya sebagai anak kandung. Bagaimana ia bertemu dengan ayah kandungnya – pria dengan latar belakang kompleks dan bergelut dalam dunia penuh intrik, dan pada akhirnya menyeret Milo untuk ikut terjun dalam pekerjaan yang berbahaya dan merusak rumah tangganya. Hubungan Milo dan Tina tak kalah unik, pertemuan awal keduanya terjadi di tengah baku-tembak, kelahiran Stephanie yang langsung disayangi Milo bagai putri kandungnya. Ayah kandung Stephanie yang awalnya menolak kehadiran sang bayi, namun justru terlibat penuh saat Milo ‘menghilang’ dalam pelarian.

Konflik yang kali ini harus dipecahkan oleh Milo juga lebih pelik. Bukan sekedar mengandalkan kekuatan fisik atau kecepatan dalam pertarungan, karena lawan tersembunyi di balik layar, otak brilian yang mampu menyusup dan memecah-belah agensi, dengan tujuan utama : melenyapkan semua agen rahasia terutama dari divisi Turisme melalui segala cara, termasuk memanfaatkan kode-kode rahasia yang membuat agen-agen tersebut saling bunuh satu sama lain. Milo harus bekerja keras berlomba dengan waktu menghadapi lawan yang sangat licik. Ia bahkan bersedia bekerja sama dengan lawan-lawannya. Dari kenalan lama, James Einner – agen Turis yang ditugasi ‘melenyapkan’ dirinya, hingga Erica Schwartz – direktur BND, dinas intelejen asing Jerman, yang bersedia ‘menggantung’ Milo sebagai penyebab kematian Adrianna Stanescu. 4 bintang untuk Milo Weaver (^_^)

Tentang Penulis :
Olen Steinhauer adalah penulis novel kriminal dengan latar belakang Eropa Timur, yang mulai ditulisnya ketika menjadi pelajar penerima beasiswa Fulbright. Dua kali menjadi finalis Edgar Award. Hak pembuatan  film The Tourist telah dipegang oleh Warner Brothers untuk George Clooney. Steinhauer dibesarkan di Virginia dan kini tinggal bersama keluarganya di Budapest, Hungaria.
[ more about the author & related works, just check at here : Olen Steinhauer | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...