Books "TARIAN
CINTA"
Judul Asli : DANCE OF
SEDUCTION
[ book 4 of SWANLEA SPINSTERS Series ]
by Sabrina Jeffries
Copyright © 2003 by Deborah Martin
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Shanty Marhen
Editor : Nur Asiah
Cetakan I : Januari 2012 ; 488 hlm ; ISBN 978-602-9267-64-8
Harga Normal :
Rp. 60.000,-
Rate : 4 of 5
Usia membaca ‘After The Abduction’ yang sangat mengecewakan,
nyaris tidak ada keinginan untuk meneruskan serial ini, apalagi tokoh utama
dalam kisah ini tidak lain adalah Morgan Pryce – saudara kembar Sebastian yang
juga menjadi ‘kambing hitam’ menyangkut nasib Juliet Laverick (baca : A
Notorious Love
dan After
The Abduction). Tetapi bukan kebiasaanku untuk menyerah sebelum
terbukti bahwa kisha ini akan mengalami hal serupa dengan buku sebelumnya. Dan
syukurlah, bisa kukatakan di depan, bahwa keputusan yang kuambil sangat tepat,
karena buku ke-4 dari Swanlea Spinsters ini justru jauh lebih menarik
dibandingkan ketiga buku sebelumnya.
Kapten Morgan Pryce menjalankan misi rahasia dari Lord Spencer Law
– Viscount of Ravenswood, sekaligus atasannya di Departemen Dalam Negeri, yang
membuatnya harus menjadi penadah barang curian melalui toko di kawasan kumuh
Spitalfields, London. Tugasnya adalah melacak keberadaaan otak pelaku pencurian
uang yang dijuluki Specter yang telah membuat resah pihak berwenang. Jaringan
Specter cukup luas dan semakin berkembang, seiring dengan kesulitan untuk
menangkap sosok yang sama sekali tidak diketahui secara jelas identitasnya.
Satu-satunya petunjuk, Specter diyakini tinggal dan mengawasi operasinya secara
langsung di kawasan Spitalfields.
Morgan telah terbiasa dan bisa dikatakan cukup ahli sebagai
mata-mata atau berperan sebagai pelaku kriminal. Sayangnya, kali ini misinya
terancam bahaya, akibat campur-tangan pihak lain yang mengusik proses
‘penyamaran’ Morgan sebagai penadah gelap barang-barang curian. Gangguan itu
bernama Lady Clara Stanbourne – wanita yang sangat menarik yang mengelola Rumah
Reformasi Pencopet Stanbourne, yang secara kebetulan berada tepat bersebelahan
dengan toko tempat penyamaran Morgan baru dibuka untuk memperluas jaringan
informasi dan menjerat Specter. Clara sangat geram saat mengetahui pria
misterius yang baru ia kenal ternyata merupakan penadah barang-barang curian,
yang akan berpengaruh buruk bagi anak-anak asuhnya.
Kehidupan London sangat berat dan Spitalfields sebagai sisi kota
yang miskin dan kumuh, bukanlah tempat yang tepat bagi masa depan anak-anak
miskin, terlantar dan sebagian besar idup sebatang kara pada usia sangat muda. Lady
Clara bisa jadi dilahirkan sebagai kaum bangsawan, namun kedua orang tuanya
telah memberikan pengajaran dan warisan untuk senantiasa berbelas kasih dan
turun langsung membantu mereka yang membutuhkan. Anak-anak asuhnya adalah anak
jalanan yang mencari nafkah dengan mencuri dan mencopet, kehidupan yang penuh
bahaya dan tanpa masa depan. Misinya untuk membentuk mereka agar menempuh jalan
yang benar, sudah cukup sulit tanpa adanya toko penadah yang beroperasi tepat
di sebelah pantinya.
Karakter Morgan Pryce yang ‘dipinjam’ namanya dalam dua buku
sebelumnya, ternyata sesuai dengan imajinasiku (yang mungkin juga penyebab
mengapa diriku kurang menyukai Sebastian – saudara kembar Morgan) – sosok pria
yang berjuang semenjak kanak-kanak (kisah perjalanan ibunya yang membawa lari
Morgan dari suami serta putra kembar lainnya bisa diketahui melalui buku
sebelumnya), kegemarannya menantang bahaya yang menyebabkan dirinya direkrut
menjadi mata-mata untuk menyusup ke wilayah-wilayah rawan kejahatan. Nyaris
semenjak awal, kisah ini menjanjikan petualangan seru nan menegangkan, dan
tentu saja selubung misteri menyangkut karakter antagonis yang dijuluki Specter
– menambah daya tarik kisah ini.
Bahkan kehadiran sosok Lady Clara serta anak-anak asuhnya,
didampingi bibi cerewet yang memiliki anjing-anjing menggemaskan, merupakan
perpaduan yang terasa ‘pas’ dengan adegan kejahatan di kawasan kumuh kota
London. Dari tiga karakter wanita sebelumnya, Clara Stanbourne merupakan
favoritku karena ia berani mengungkapkan pikiran sekaligus mengambil
langkah-langkah sesuai keyakinannya, walau hal tersebut termasuk menantang
bahaya, berhadapan dengan pria penadah barang curian (sosok Morgan yang besar
lumayan mengintimidasi), mengejar anak asuhnya yang terlibat kasus kriminal,
dan tentu saja berhadapan langsung dengan tokoh kriminal paling dicari seantero
kota London. 4 bintang untuk kisah ini (^_^)
[ more about this
author & related works, just check at here : Sabrina Jeffries
| on Goodreads | on Wikipedia
]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/