Books "SEMALAM
BERSAMA SANG PANGERAN"
Judul Asli : ONE NIGHT WITH
A PRINCE
[ book 3 of THE ROYAL BROTHERHOOD Series ]
by Sabrina Jeffries
Copyright © 2005 by Deborah Gonzales
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Anggraini Novitasari
Desain sampul : Marcel A.W.
Cetakan I : Januari 2012 ; 456 hlm ; ISBN 978-979-22-7918-4
Harga Normal :
Rp. 55.000,-
Rate : 4.5 of 5
Rate : 4.5 of 5
Dari ketiga bersaudara yang tergabung dalam ‘The Royal
Brotherhood’ – sosok Gavin Bryne boleh dikatakan nyaris tak ‘terlihat’ semenjak
awal kisah, karena kedua karakter sebelumnya, Alexander Black maupun Marcus
North memiliki perbedaan dan sisi yang menonjol untuk dikenali. Satu-satunya
perbedaan antara Gavin dan kedua saudaranya, ia tidak ‘diakui’ oleh sang ayah
karena ibunya hanya aktris biasa, dari golongan rendah, sehingga nyaris ia
tidak pernah mengecam kehidupan layaknya kaum bangsawan papan atas sebagaimana
Alexander dan Marcus, dimana kedua ibu mereka masih berstatus istri bangsawan.
Tiada yang pernah tahu secara pasti kehidupan Gavin, bagaimana ia
berhasil merangkak dari kondisinya yang terlunta-lunta, tatkala ibunya
dikabarkan tewas dalam kebakaran dan meninggalkan bocah berusia 8 tahun untuk
berjuang demi hidupnya. Bekerja sebagai pelayan para blackleg – penjudi yang senantiasa bermain curang demi kemenangan,
yang melibatkan dirinya dalam dunia kelam dari perjudian kecil hingga terjun
dalam permainan EO (Even-Odd) – judi ala rolet
rusia yang terlarang di pacuan kuda. Pada usia 12 tahun, Gavin Bryne
merupakan pemain yang tangguh sekaligus cerdik, yang membuatnya mampu
mendirikan usaha pribadi, Blue Swan yang kini sangat dikenal sebagai klub
eksklusif termahal di London.
Kebencian Gavin pada High Highness – Pangeran Wales, yang bukan
saja membuat hidupnya penuh perjuangan dan penderitaan, lebih karena perbuatan
pria itu yang menyebabkan ibunya dianggap sebagai ‘pelacur Irlandia’ yang
mencari sensasi dengan mengakui putranya merupakan keturunan pria paling
berkuasa di Inggris saat itu. Ejekan, hinaan dan pelecehan yang membekas dalam
hatinya, membuat dirinya bertekad untuk membuktikan pada dunia bahwa ia mampu
keluar dari kemiskinan sekaligus membalas penghinaan yang dilontarkan oleh ‘musuh-musuhnya’
– dan mereka yang mengenal baik dirinya, tahu untuk menjadi lawannya.
Gavin Bryne kini adalah pria dengan kekayaan yang mampu memberikan
pinjaman pada siapa saja, terutama kaum bangsawan yang takut kehormatannya
terusik karena memiliki hutang, sekaligus sosok menakutkan yang bersedia mengambil
seluruh harta milik mereka yang tidak berhasil ‘mengembalikan’ hutang beserta
bunganya. Tiada rahasia, skandal atau konspirasi yang luput dari mata dan
telinga Gavin, dan sumber informasi yang ia peroleh merupakan ‘senjata’ ampuh
yang digunakan secara cerdik untuk memperoleh apa pun yang ia inginkan. Sebagai
pria yang cukup populer, ia senantiasa terlihat di keramaian dan acara-acara
sosial atau tenggelam dalam pekerjaannya di Blue Swan.
Hingga bertemu dengan Alexander Black dan Marcus North, dua orang
saudaranya dari ibu yang berbeda, kehidupan pribadinya bisa dikatakan penuh
kesepian. Persahabatan unik yang terjalin termasuk dengan pasangan mereka, Lady
Regina Draker dan Lady Katherine Iversley, nyaris membuat Gavin iri hati dengan
kebahagiaan yang berhasil mereka peroleh, sesuatu yang tidak pernah ia
bayangkan akan bisa dinikmati, mengingat statusnya yang tidak diterima di
kalangan terhormat, terlepas dari kekayaan dan pengaruh yang ia miliki. Dan
kini, pria yang paling ia benci justru ‘meminta’ bantuan khusus pada dirinya
dengan imbalan yang bisa dikatakan merupakan ‘impian’ bagi masa depannya ...
Prinny meminta agar Gavin bisa ‘memasukkan’ Lady Christabel –
Marchioness of Haversham dalam pesta rumah tahunan bagi kaum penjudi yang
diadakan oleh Lord Stokely. Hal tersebut sangat mustahil untuk dilakukan,
karena acara tersebut sangat tertutup dan eksklusif hanya bagi undangan tertentu
yang dipilih oleh tuan rumah. Hubungan dekat Gavin yang hampir selalu menjadi
partner Lord Stokely di kancah perjudian besar ini, tetap tidak akan bisa
membawa masuk Lady Christabel yang dikenal sangat membenci perjudian, apalagi
keterlibatan suaminya dalam perjudian yang membuatnya tenggelam dalam hutang
hingga kematian menjemputnya pada usia relatif muda.
Jika saja ‘imbalan jasa’ yang dijanjikan Prinny tidak sedemikian
besar, gelar Baron yang dipastikan pengakuan resmi dari beliau bahwa ia adalah
keturunannya, sekaligus memberikan tempat khusus bagi Gavin di kalangan
terhormat strata sosial, ini adalah salah satu ‘tugas’ yang sulit untuk
dilaksanakan. Apalagi sejarah hubungan antara dirinya dan Lady Christabel yang
tidak pernah akur. Mengingat satu-satunya cara untuk bisa membawa masuk wanita
terhormat dan ‘baik-baik’ ke dalam lingkup pergaulan dunia hitam, adalah
menjadikan Lady Christabel sebagai simpanan gelapnya, maka mereka harus membuat
persiapan khusus untuk meyakinkan dunia luar tentang ‘hubungan’ yang terjalin
di antara mereka ...
Buku ketiga perjalanan tiga bersaudara ‘anak haram’ Pangeran Wales
ini benar-benar di luar perkiraanku. Telah kusebutkan bahwa sosok Gavin nyaris
tidak ‘menonjol’ pada dua buku sebelumnya, karena itu diriku tidak memberikan
ekspekstasi khusus saat menuntaskan serial ini. Ternyata justru kisah Gavin
menjadi favoritku, karena pengembangan karakter serta latar belakang yang jauh
lebih kompleks sekaligus ‘berbeda’ serta penuh intensitas (baik dari sisi
suspense maupun romance), memberikan perpaduan yang mampu membuatku terhanyut
dalam petualangan sosok Gavin dan Christabel – dua manusia yang telah menjalani
kehidupan berat melalui perjuangan dan keberanian luar biasa.
Dari dunia penuh gemerlap kehidupan bangsawan di London, pembaca
digiring memasuki sisi ‘dunia lain’ yang penuh dengan perilaku amoral,
keserakahan, nafsu untuk mencari kesenangan pribadi tanpa memperdulikan pihak
lain. Gavin Bryne yang penuh pesona dan senantiasa tampil sempurna, digambarkan
sebagai pria berdarah dingin yang mampu ‘menghabisi’ lawan-lawannya, dalam
kancah perjudian tanpa batas dan tanpa belas kasihan pada mereka yang
tersingkirkan. Christabel merupakan cerminan wanita polos, cerdas, pemberani
dan memiliki keyakinan teguh, harus ‘belajar’ secara kilat bermain judi sekaligus
membongkar persembunyian Lord Stokely untuk menemukan ‘dokumen’ milik
keluarganya yang telah ‘dicuri’ ...
Duet antara Gavin dan Christabel, sedikit banyak mengingatkan akan
perpaduan sosok Sherlock Holmes dan Irene Adler, terutama menyangkut kasus
pemerasan menggunakan ‘dokumen’ yang bisa menjatuhkan orang paling berpengaruh
di Inggris. Terlepas dari unsur misteri berbalur suspense yang menjadi daya
tarik tersendiri (dengan adanya romansa panas yang bisa bikin ‘kipas-kipas’),
penulis memberikan porsi khusus untuk membuka ‘rahasia’ Gavin yang menunjukkan
siapa sebenarnya pria yang memiliki pengaruh melalui ‘jalur hitam’ dan jujur
membuatku ‘terharu’ membayangkan adegan-adegan saat Christabel berhadapan
dengan ‘rahasia’ Gavin (siapin tisue ya). Ending kisah ini pun sangat
menyentuh, I just love-love-love this story (^_^)
[ more about this
author & related works, just check at here : Sabrina Jeffries
| on Goodreads | on Wikipedia
]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/