Books "LITTLE
LADY BERAKSI DI MANHATTAN"
Judul Asli : LITTLE LADY,
BIG APPLE
[ book 2 of LITTLE LADY AGENCY Series ]
Copyright © 2006 by Hester Browne
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Lina Jusuf
Editor : Wulan Kusumawardhani
Desain & ilustrasi sampul : Bena NDR
Cetakan I : September 2010 ; 528 hlm ; ISBN 978-979-22-6144-8
Harga Normal :
Rp. 60.000,-
Rate : 3.5 of 5
Masih ingat dengan Honey Blennerhesket dan ‘The Little Lady
Agency’ yang dikelolanya ? Kini alih-alih jomblo yang patah hati, Melissa
akhirnya menemukan tambatan hati yang benar-benar pas, Mr. Jonathan Riley yang
memahami dan ternyata lebih menyukai dirinya bukannya Honey. Kesuksesan agen
yang ia kelola berkat dukungan dan dana dari sang nenek (Granny super asyik nan
keren), keberhasilan pesta pernikahan adiknya yang (nyaris) semuanya harus
diurus oleh Melissa (dengan segala kekacauan dan histeria yang bisa bikin orang
depresi berat), semuanya menambah kepercayaan diri Melissa. Walau ia harus
melepas keinginan untuk berubah menjadi Honey (wig pirang kesayangannya harus
disimpan dengan baik) menuruti keinginan Jonathan, Melissa merasa pengorbanan
itu sebanding dengan perkembangan hubungan yang terjalin diantara mereka.
Hingga Jonathan ditugaskan menangani kantor di Manhattan, New York,
membuat ia harus mondar-mandir antara Inggris dan Amerika. Ketenangan yang
sempat ia nikmati, berubah saat Allegra memproklamirkan dirinya ‘pulang’ ke
kediaman orang tuanya karena kediamannya diobrak-abrik pihak berwajib,
sehubungan dengan tuduhan penyelundupan barang-barang ilegal yang dilakukan
suaminya. Martin Romney-Jones yang baru lepas dari skandal tuduhan pelecehan
seksual dan penggelapan, menolak keras kedatangan putrinya dengan alasan ia
sedang kampanye sebagai perwakilan dewan Olimpiade. Maka (paksaan) tugas untuk
membuat sibuk Allegra pun jatuh ke tangan Melissa, mengingat Emery berada di
Chicago, Amerika bersama sang suami. Melissa semakin pusing mendapati
sahabatnya Gabi Shapiro mengalihkan perhatian usai putus pertunangan dengan Aaron,
untuk mendapatkan perhatian Nelson Barber.
Di tengah kemelut itu, akhirnya Melissa memutuskan menerima ajakan
Jonathan agar berlibur ke Manhattan sekaligus menghabiskan waktu bersama sang
kekasih beberapa minggu. Bertepatan dengan renovasi besar-besaran apartemen
Nelson (juga tempat tinggal Melissa) yang memutuskan pergi berlayar selama
beberapa minggu. Usai mendelegasikan tugas-tugas kantornya pada Gabi dan
Allegra (dan memastikan mereka bersumpah menuruti catatan
perintah-perintahnya), maka berangkatlah Melissa Romney-Jones ke Manhattan
untuk melepas ketegangan dan kelelahan hati serta pikiran menjumpai kekasih
hati. Benarkah kisah ini akan berjalan ‘seindah bayangan’ tanpa ada gangguan
sedikit pun ? Hmmm ... jangan terlalu berharap deh, karena sekali lagi sosok
Honey Blennerhesket harus tampil menyelamatkan seorang pria dari label ‘susah
bergaul-susah diatur-sama-sekali-menyebalkan’ menjadi sosok yang sangat disukai
siapa pun.
Pada buku pertama, pembaca diajak berkenalan dengan anggota
keluarga Romney-Jones yang unik melalui persiapan pernikahan Emery, si bungsu
yang paling tidak memiliki keberanian melakukan konfrontasi dengan ‘monsters
keluarga’ : Martin –sang ayah. Kali ini perang pun pecah (kembali) melalui
kedatangan Allegra – sulung yang pemberontak dan memiliki keberanian tak kalah
mengerikan dengan sang ayah. Sayangnya hal itu menempatkan posisi Melissa yang
terjepit karena dipaksakan harus melayani keinginan kedua belah pihak. Dengan
berlibur ke Manhattan, seharusnya membuat Melissa bisa lebih lega dan tenang
(juga bahagia) karena akan menghabiskan waktu sepenuhnya bersama Jonathan. Apa
daya sang kekasih ternyata workaholic berat dan nyaris tidak memiliki waktu
untuk sekedar bersantai bersama Melissa.
Pernah merasakan pindah ke kota lain, bertemu dengan orang-orang
asing dan berusaha untuk menjalin hubungan keakraban dalam situasi yang penuh
gosip dan intrik ? Nah, demikianlah kira-kira situasi yang dialami oleh
Melissa, karena ia harus bertemu dan bergaul dengan kenalan serta teman-teman
Jonathan yang sebagian besar juga merupakan kenalan Cindy – istri / mantan
Jonathan yang menikah dengan kakaknya. Jujur diriku nyaris jatuh kasihan
membayangkan perasaan Melissa, sayangnya ia hanya memiliki ‘keberanian’ saat
tampil sebagai Honey, padahal Jonathan melarang munculnya sosok Honey, dan sang
pahlawan pendorong kekuatan, Nelson Barber tidak berada di dekat Melissa,
melain di tengah laut menikmati pelayaran. Antara kasihan dan sedikit jengkel
karena Melissa membiarkan dirinya ‘tertindas’ sekali lagi karena tidak berani
mengungkapkan isi hatinya, perjalanan kisah kali ini lumayan berat untuk
dinikmati ...
[ more about this
author & related works, just check at here : Hester Browne | on Goodreads
| at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/