Books
“DILEMA CINTA”
Judul Asli : HUMMINGBIRD
Copyright © 1983 by
LaVyrle Spencer
Penerbit Gagas Media
Alih Bahasa : Endang
Sulistyowati
Editor
: Ayuning
Proof-reader
: Gita Romadhona
Lay-out
: Wahyu Suwarni
Desain
sampul : Dhea
Cetakan I : 2010 ;
582 hlm ; ISBN 979-780-439-9
[ Goodreads ]
Rate : 2.5 of 5
Ok, first, I don’t
usually read contemporer-romance (with the exceptional for Lisa Kleypas and
Catherine Anderson’s works), but for this author, I found something promising
after reading ‘Morning Glory’ __ so I gave another try on her works :
Hummingbird, who also got great front covers that makes me (a lot more)
interested in this story. Did my expectation successeced ? Let’s hear it (or
read it) ...
Sebuah kota kecil
dengan seting waktu yang membuatku membayangkan adegan ‘old-wild-west’ dengan
koboi-koboi peternak, kota kecil dengan penduduk yang mengenal satu sama lain,
diguncang dengan peristiwa mengejutkan pada suatu hari kala kereta api
penumpang yang ditunggu-tunggu, mengalami keterlambatan yang tak pernah terjadi
sepanjang sejarah para penghuni kota tersebut.
Keterlambatan itu
terjawab ketika kereta api yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul, mebawa dua
orang korban yang terlibat dalam aksi ‘pembajakan’ kereta api. Keduanya terluka
terkena tembakan, salah satu diidentifikasi sebagai sang perampok, dan seorang
lainnya yang melawan sang perampok. Karena luka-luka yang mereka derita tak
mungkin menjalani perjalanan lebih jauh dengan kereta pai, maka keduanya ‘dititipkan’
sementara pada perawatan dan penjagaan penduduk kota.
Operasi singkat
berhasil dilakukan oleh dokter setempat, namun pemulihan masing-masing
membutuhkan waktu yang lebih lama, dan sang dokter yang kebetulan masih
bujangan, membutuhkan tenaga bantuan untuk menjaga dan merawat kedua pasien
hingga kondisi mereka cukup pulih dan kuat untuk dipindahkan. Tiada satu pun
penduduk kota bersedia menawarkan bantuan, dan ketika satu-satu orang bersedia
menerima pekerjaan itu, hal ini membuat hampir seluruh penduduk kota takjub dan
terheran-heran.
Nah, sampai disini
diriku masih tetap semangat mengikuti perjalanan kisahnya. Apalagi (gejala)
konflik mulai terlihat akan muncul, ketika sang penolong merupakan gadis cantik
nan menarik dari kalangan terhormat, bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk
merawat dua orang pria asing tak dikenal. Tiada yang mengetahui bahwa alasan
sesungguhnya karena sang gadis membutuhkan uang jasa yang ditawarkan, demi
menjalani kehidupan sehari-hari tanpa pemasukan, sepeninggalan ayahnya yang
pemabuk dan mewariskan sejumlah hutang menumpuk.
Ketika kedua sosok
asing itu mulai pulih, keduanya merupakan pria muda menarik dengan karakter dan
penampilan yang bertolak-belakang, dan sama-sama tertarik maupun menarik perhatian sang gadis, well bisa
diduga kemana arah kisah ini. Seandainya saja kisah ini berlanjut dengan
konflik emosional dan penggalian karakter yang lebih dalam, kisah ini jauh
lebih menarik untuk disimak hingga tuntas. But unfortunately just like I said
before, sebelum pertengahan arah dan tujuan kisah ini sudah bisa ditebak.
Dan separuh bagian
kisah ini (hanya) berisikan adegan ‘romansa’ yang digambarkan (seharusnya)
cukup ‘panas’ antara gadis polos dari kalangan terhormat yang terlibat dalam
dilema pemilihan ‘calon-pasangan’ yang layak dan pantas untuk dirinya,
sementara antara keinginan tubuhnya justru mengharapkan sesuatu yang berbeda
dengan nalar serta logika di benaknya. I just hate when the whole story ‘only’
contain ‘hot-stuff’ (it’s not to hot anyway) without any good explanation or I
must say ‘good-storyline’ ... gosshhh this kind story makes me wanna scream \(-__-)/Okayy ... No
More LV’s books !!
[
more about the author and related works, just check at here : LaVyrle Spencer
| on
Goodreads | on Wikipedia
| on IMDb ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/