Translate

Tuesday, December 31, 2013

Books "KAU MEMANGGILKU MALAIKAT"

Judul : Kau Memanggilku Malaikat
Penulis : Arswendo Atmowiloto
Penerbit Gramedia Pustaka Utama © 2008
Desain & ilustrasi sampul : Dito Sugito
Cetakan II : April 2009 ; 272 hlm ; ISBN 978-979-22-4093-1
Rate : 2.5 of 5

Ini adalah kisah tentang sosok 'malaikat' yang bisa dikatakan memiliki tugas mendampingi manusia-manusia yang sedang menjelang ajal. Sebagian menyebutnya sebagai Malaikat Pencabuk Nyawa, namun "ia" menyatakan diri sebagai pendamping untuk menemani makhluk fana dalam persiapan menujua dunia yang berbeda.

Sosok ini tidak memiliki wujud tertentu, namun kehadirannya mampu dirasakan oleh sebagian besar mereka yang sekarat dan meregang nyawa. Bahkan bagi mereka yang memiliki hati dan pandangan tulus, mampu bercakapcakap dan berdiskusi layaknya bertemu dengan kenalan lama, membicarakan apa saja yang dikehendaki sembari menunggu 'saat' yang tepat untuk berangkat...


Dari wanita tua yang menanti ajal di rumah sakit, hingga gadis cilik sekarat meninggal dunia berisikan semua orang yang sangat menyayangi ‘malaikat-kecil’ ini, pria jalanan yang tak memiliki otak ‘waras’ dan dibenci semua orang yang menganggapnya sebagai preman-sampah masyarakat yang ;ayak dibakar hidup-hidup, atau gadis molek yang menarik perhatian kaum pria, tewas dengan cara mengenaskan akibat korban nafsu sesaat pria asing yang kebetulan lewat, termasuk seekor ayam yang tahu dirinya hendak disembelih ...

Dengan menggunakan aneka dialog dan percakapan antar para karakter ini, sebuah pandangan tentang makna kehidupan dan kematian mengalir, menyajikan pemikiran tentang hal-hala yang telah dipahami maupun tak mudah dimengerti. Ibarat karya penulis Paulo Coelho yang senantiasa sarat dengan filosofi kehidupan yang absurb, kisah ini tampaknya memiliki tujuan yang serupa. Sayangnya menjelang pertengahn hingga akhir kisah, diriku semakin dibuat bingung denga kesimpang-siuran antara narator dan para pelaku lainnya.

Siapakah sebenarnya sosok yang menyebut diri ‘malaikat’ ini, apa peran serta dirinya dalam kisah ini, jika sesaat ia berlaku sebagai narator kisah-kisah kehidupan karakter-karakter yang dibantunya, namun kemudian berubah menempati posisi sebagai salah satu pelaku dalam kisah ini. Seperti juga saat diriku membaca ‘Canting’, awal pembuka kisah yang menggugah perhatian, kemudian bergulir dalam aliran pemikiran silih berganti tanpa adanya perbedaan atau kejelasan untuk menunjukkan posisi masing-masing. Entah apakah ini memang gaya sang penulis, yang jelas semakin lama semakin pusing saat (berusaha) menelaah inti dari kisah ini ...

[ more about this author, just check at here : Arswendo Atmowiloto | on Goodreads | at Facebook ]

~ This Post are include in 2013 Christmas Reads ~

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...