Translate

Tuesday, December 3, 2013

Books "INGINKU"

Judul Asli : INGINKU
Copyright © 2012 by Sienta Sasika Novel
Penerbit Bukune
Editor : Widyawati Oktavia
Proofreader : Rayina
Lay-out : Erina Puspitasari
Desain sampul : Bintang Mahacakrie
Cetakan I : September 2012 ; 254 hlm ; ISBN 602-220-077-6
Rate : (unrated)

Bagaimana jika Anda menemui suatu kisah yang ternyata di luar ekspektasi dan memberikan kejutan di sana-sini ? Inilah yang terjadi pada diriku, dimana sepanjang kisahnya, berjalan menuju ke arah yang sama sekali tak kuduga sebelumnya.

Dibuka dengan adegan sosok wanita yang kembali ke kota kelahirannya setelah bertahun-tahun menghilang, melarikan diri dari masa lalu yang menyakitkan, hingga tiba waktunya untuk ia kembali berhadapan dengan hantu-hantu yang selalu membayangi dirinya ...

Kematian orang-orang yang dikasihinya, memaksa dirinya untuk menghilang tanpa jejak, meninggalkan kerabat, kenalan dan teman yang mengenalnya semenjak kanak-kanak. Tanpa seorang pun tahu, ia telah menjalani kehidupan baru yang justru menambah beban berat dalam kehidupannya.



"Heart-Broken"
Ketika pengharapan terakhir direnggut dari dirinya, ia memutuskan kembali ke kota asal, menata satu demi satu kehidupan dan dirinya yang telah hancur berkeping-keping. Kehidupan baru, pekerjaan baru, suasana baru, kenalan baru, semuanya diharapkan mampu memberikan semangat baru dalam hari demi hari yang akan dilaluinya, hingga suatu hari tanpa disangka-sangka muncul sosok hantu dari masa lalu yang ingin dilupakannya ...

Sebuah kisah yang menjanjikan presis yang menarik, mengangkat kehidupan di kalangan medis serta hubungan satu sama lain, yaitu para dokter, perawat, serta pasiennya. Pada awalnya kubayangkan ini bisa mendekati kisah-kisah karya novelis  Marga T. Seperti Saskia, Kishi, Oteba atau Karmila. Dan ternyata penulis memberikan aneka kejutan silih berganti ...

Dimulai dengan munculnya ‘mantan’ kekasih yang ditinggalkan begitu saja tanpa kabar berita oleh sosok wanita pemeran utama dalam kisah ini. Sudah kubayangkan adegan romantis nan menyentuh ketika dua hati yang telah sekian lama terpisah, kini (akan) terjalin kembali. Dan memang benar hal ini (mulai) terjadi, sebelum secara mendadak muncul wanita lain yang ternyata tunangan sang pria selama 5 tahun terakhir. Sang pria yang digambarkan (sangat) sempurna, baik hati, menarik, dan seterusnya, ternyata ‘kelupaan’ menyebutkan bahwa dirinya sudah terikat pada wanita lain ( ???? )

"You're my best friend-my love ; wait there's another one" [ source ]
Tentunya sebagai wanita bermoral dan memiliki prinsip, tokoh utama kita menolak untuk meneruskan hubungan, meski jauh di lubuk hatinya ia masih menyimpan perasaan yang dalam. Sementara diriku menduga-duga langkah apa yang akan diambil oleh wanita ini, kisahnya justru menyoroti kehidupan sang pria beserta keluarganya.

Dibuka sebuah fakta bahwa ia bertunangan demi menuruti kehendak orang tuanya tanpa merasakan sedikit pun perasaan cinta kepada sang tunangan yang cantik, menarik, baik hati serta pewaris kekayaan yang tidak sedikit (eheem ... mulai menduga bahwa ada unsur serakah dalam masalah perjodohan ini), dan apa yang terjadi berikutnya ?

Sekali lagi diriku ternyata salah menduga saudara-saudara, sang pria (sama sekali) tidak tertarik dengan embel-embel kekayaan yang akan jatuh ke tangannya jika ia kelak menikah dengan tunangannya. Bahkan akhirnya ia (mem-)berani(-kan) diri untuk menentang orang tuanya, dan memutuskan pertunangan (yang omong-omong sudah berjalan selama 5 tahun) demi ‘mantan’ kekasih hati yang hilang bertahun-tahun lalu ... Romantis ?? Haduhhhh .... *hela-nafas-tepok-dahi*

"Seeing is believing - I think !"
Tentunya diriku berharap sang wanita tokoh utama menolak ‘mantan’ kekasihnya yang akhirnya memilih dirinya alih-alih sang tunangan yang selalu setia menunggunya selama 5 tahun. Mmm ... awalnya, sepertinya dia akan melakukan hal seperti itu, kemudian kejutan lain muncul, mendadak dirinya divonis menderita ‘kanker-cervix’ stadium tinggi !!

Maka di sela-sela penjelasan dan petuah betapa berbahaya jenis kanker ini dan bagaimana penanggulangganya (jadi ingat materi seminar kesehatan tahun lalu yang kuhadiri dengan topik serupa), alhasil tokoh utama kita terpuruk dan lari dalam pelukan sang kekasih hati (soalnya dia mengaku takut mati, dan takut menderita sendirian) .... (-__-)

Sebelum terlupakan dalam luapan emosi dan perasaan, ingin tahu bagaimana nasib sang tunangan yang mendadak ‘dicampakan’ oleh pria yang disayangi dan dipuja selama 5 tahun ? Pertama, ia bertemu dan sempat ‘berakrab-ria’ dengan wanita tokoh utama kita (tentunya sebelum semua kenyataan pahit muncul di hadapannya). Kedua, sebenarnya ia mulai curiga dengan aneka alasan yang dibuat oleh sang tunangan setiap hendak diajak bertemu (terutama saat hendak membahas rencana pernikahan, wajar kan setelah 5 tahun berhubungan seharusnya mereka segera menikah), tetapi ....

"Hey, I got an idea, why don't we all marrying each others"
Meski dicuekin oleh sang tunangan, ia masih getol berusaha menghubungi. Meski ditolak dengan kasar dengan dalih sibuk dengan pekerjaan, ia masih berusaha ‘membela’ sang tunangan dan justru merasa berdosa karena menganggu kesibukannya. Dan meskipun melihat dengan pandangan jelas di hadapan matanya, adanya keanehan antara tunangannya dengan wanita yang baru dikenalnya, mengaku sebagai teman masa kecil sang tunangan, ia masih bersedia berteman dan berakrab-ria dengan mereka (pergi bersama bertiga misalnya) ... well, mungkin intuisi wanita ini ‘mati-rasa’ atau sengaja dibuat ‘off’ dengan adanya segala keanehan serta gejala-gejala munculnya ‘bencana-alam’

Kisah yang hanya setebal 200 halaman ini benar-benar penuh kejutan, yang membuatku benar-benar ‘terkejut-kejut’ akan adegan yang janggal dan jalinan hubungan yang cukup absurb pula. Bagaimana mungkin dari 3 sosok karakter yang berperan besar sepanjang kisah ini, tiada satu pun yang layak mendapat pujian bahkan sekedar simpati, alih-alih antipati yang berkembang serta bertumbuh dari halaman satu ke halaman lainnya. Tak kupungkiri bahwa hal ini (bisa) terjadi di dunia nyata, tetapi penggambaran karakter masing-masing yang tidak sesuai dari awal hingga perkembangan masing-masing, menambah rasa bingung sekaligus ‘geleng-geleng’ kepala.

"How about we break on each others instead ...huh?"
Mungkin untuk penggemar kisah ala telenovela (membuat sebuah kisah sederhana menjadi ‘panjang’ dengan aneka perubahan yang absurb), bisa menikmati kisah ini. Dan sebagai ending, waduhhh ... antara takut spoiler dengan rasa ‘gregetan’ yang berkecamuk di dalam benakku, sungguh sama sekali tidak masuk akal deh (setidaknya berdasarkan logika dan nalar-ku akan sifat dasar manusia).

Apakah endingnya menyedihkan, justru karena dibuat (sangat) happy-ending, ini membuatku semakin keras menggelengkan kepala ... ‘what happen atu naon neng’ \(>,<)/ , maka dengan sangat terpaksa, kali ini kutak mampu memberikan rating pada kisah ini *bingung-pusing-tujuh-keliling* Maaf jadi review yang semula singkat jadi panjang-lebar begini, karena ide dan konsepnya sebenarnya menarik, latar belakang kisah pun memberikan kesan tersendiri dan keberanian mengangkat tema seputar ‘kanker cervix’ patut diacungi jempol, sayangnya semua berkesan ‘datar’ dan ala kadarnya. 

Meski banyak sekali problematika yang diutarakan, tiada emosi yang mampu memikat atau menjungkir-balikan perasaan, alih-alih jengkel setengah mati dengan karakter-karakter yang ababil, egois, semaunya sendiri dengan mengatas-namakan ‘penderitaan’ alih-alih berjuang sesuai prinsip dan kebenaran. INGINKU memberikan ulasan dan pujian yang lebih baik, apa daya hingga menjelang halaman terakhir, diriku sudah bingung mau menentukan apa INGINKU untuk ulasan yang satu ini. Duh, sudah dulu deh curcolnya .... (-__-)

Tentang Penulis :
Penulis yang tidak memiliki sedikit pun bakat di bidang sni musik, tidak pernah tahu nada sumbang, dan selalu percaya diri saat karakoean. Juga selalu berniat belajar gitar agar kelihatan keren, tetapi berakhir dengan keputusasaan.

Pecinta anime. Manga, dan dorama Jepang. Berniat untuk kuliah di Sastra Jepang atau DKv, tetapi  nyasar dengan mulus di Jurusan Biologi UNPAD dan melanjutkan kuliahnya di Jurusan Bioteknologi ITB. Akrab dengan deadline. Pecinta kucing sejati. Punya adik – yang selalu dianggap kembaran atau kakaknya – padahal umur mereka beda tujuh tahun. Sampai saat ini, masih bertekad kuat pergi ke Eropa Cuma buat foto-foto :D

Ia dapat dihubungi melalui twitter @ssnovel atau e-mail : cibe.cibi@gmail.com, dan bisa pula dikunjungi di website : www.sientasasikanovel.com

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...