Judul : THE CHRONICLES OF AUDY : 4/4
[
book 3 of THE CHRONICLES OF AUDY Series ]
Copyright © 2015
by Orizuka
Penerbit Haru
Editor : Yuli
Yono
Proofreader : KP
Januwarsi
Desain &
ilustrasi sampul : Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Cetakan I : Juni
2015 ; 314 hlm ; ISBN 978-602-7742-53-6
Rate : 3.5 of 5
Holaaaa ... back
again with me, Audy Nagisa, cewek yang lumayan keren, (baru) berusia 22 tahun
dan sedang berkutat dengan skripsi sebagai langkah terakhir agar tidak menjadi
mahasiswi abadi Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UGM, Yogyakarta. Jika mengikuti perjalanan kehidupanku akhir-akhir ini,
tentunya sudah pada tahu perubahan-perubahan yang nyaris membuatku kurus tanpa
diet karena sibuk memikirkan masa depan sekaligus orang-orang yang mulai dekat
di hatiku. Dari beralih profesi menjadi ‘pelayan elite’ 4 cowok bersaudara yang
super duper keren, konyol, cuek nan menggemaskan (ok, tidak semuanya memiliki
kriteria tersebut) sampai mendadak harus mencari tempat tinggal baru karena
kamar kosong yang selama ini kutempati, dibutuhkan kembali oleh sang pemilik.
Dan sudahkah kusebutkan bahwa sang pemilik adalah gadis cantik yang sadar dari koma
setelah sekian tahun ? Bahwa diriku sebenarnya ‘naksir’ cowok kekasih gadis
yang koma tetapi kini sadar dan ingin segera kembali kepada keluarga dan
orang-orang yang ia ingat dan kasihi ...
Jelas sekali
posisi diriku tampaknya tidak terlalu dibutuhkan 100% sebagaimana dulu. Tapi
susah banget ‘move-on’ mengingat diriku sudah terlanjur sayang dengan setiap
anggota 4 R, terutama si bungsu Rafael yang tidak bersedia melepas kepergian eh
ralat kepindahanku begitu saja. Walau tidak lagi tinggal di kediaman 4 R, tetap
saja kesibukanku padat, karena harus pulang-pergi mengurus kebutuhan mereka
(yang tetap saja teledor dan serampangan), dan vonis mati untuk tenggang waktu
ujian akhirku benar-benar semakin dekat huhuhu ...kemana perginya waktu \(-__-)/
Padahal yang namanya ide sama sekali tidak bersedia mampir ke benakku, maka
tawaran Rey untuk membantu penulisan tugas akhir sangat-sangat kuhargai, walau akhir-akhir
ini hubunganku dengannya bagai roller-coaster yang membuat emosi serta perasaanku
tidak keruan. Apalagi sikap Rey yang kaku dan tidak mengenal ‘welas-asih’ jika
mendadak diriku memilih bermain game dengan Romeo daripada memeras otak
menghadapi tugasku (hayoo ... pasti dirimu juga lebih suka main game kan).
Sikap Rey yang
demikian juga membuatku lebih nyaman bersama Romeo yang tampak luar ‘cuek-bebek’
tapi lumayan penuh perhatian, dan cukup bermulut manis dibandingkan harus
mendengarkan kata-kata Rey yang tajam dan bikin sakit hati. Tapi diriku
sebenarnya ok-ok saja dengan perilaku dua bersaudara yang bertolak-belakang
dengan usia mereka sebenarnya, sampai mendadak Rey menjatuhkan ‘bom’ bagi
keluarganya – termasuk diriku !!! Memang sih, siapa Audy Nagisa, yang kuliah
saja tidak segera lulus-lulus, beda dengan Rey si bocah super jenius, tapi kan
aku (berusaha) berjuang menuju cita-cita masa depan yang lebih baik. Kenapa
pula Rey bisa mengambil keputusan penting untuk masa depannya yang sama sekali
tidak berhubungan dengan keluarganya – terutama diriku ? Lalu segala wejangan
dan ‘kata-kata mutiara’ yang ia sampaikan selama ini, tentang keinginan ‘merajut’
masa depan bersamaku, apa tiada artinya sama sekali ? Langkah apa yang harus
kuambil selanjutnya, jika keluarga 4 R yang kusayangi bakal terpecah-belah dan
berpisah menuju pilihan masing-masing ?
‘
a little-bit of
my random thought’
Jujur diriku rada
‘deg-degan’ menanti kelahiran buku ke-3 ini, karena pengalamanku selama ini ‘jarang’
ada karya penulis lokal yang mampu bertahan atau berkembang lebih baik
menyangkut penulisan serial. Namun untuk kisah ini, harus kuakui, cukup lega
dan salut akan keahlian penulis menyajikan kisah drama romansa yang bisa
dikatakan ringan namun tetap memiliki bobot yang mampu menimbulkan kesan
tersendiri usai membaca keseluruhan kisah. Penulis mampu mengambil ide-ide yang
tampak simple yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan membuat
adegan-adegan yang menggelitik sekaligus menyentuh, bukan sesuatu yang mudah
dan bisa mengalir begitu saja – setidaknya demikian yang aku amati pada
sebagian besar karya-karya penulis lokal. Di sisi lain, karakter Audy justru
sedikit kurang kusukai dalam kisah ini, lebih karena ia terlihat ‘childish’ dibandingkan
kematangan dan keberanian yang ia lakukan dalam 2 buku sebelumnya. Dan apa sih
tentang romansa ‘with brondong’ ... hal lain yang bikin diriku rada ‘gimana
gitu’ , makanya lumayan lega sekaligus berharap tatkala ada signal-signal lain
dari karakter yang berbeda (dan lumayan jadi favoritku juga hahaha), semoga aja
nanti (dibuat) jadian ya mbak Orizuka <(^0^)> Ending kisah ini juga cukup
bikin penasaran, sampai menanti buku ke-4 yang dijadwalkan pertengahan tahun
2016, mari ber-andai-andai tentang masa depan 4 R dan Audy ...
Tentang Penulis :
Orizuka adalah
nama pena dari Okke Rizka Septania. Sejak 2005, Orizuka telah menulis
novel-novel untuk remaja, di antaranya adalah Summer Breeze, Infinitely Yours,
After School Club, Oppa & I, dan masih banyak lagi. Selain membaca, alumnus
Ilmu Komunikasi Unversitas Gadjah Mada Yogyakarta ini gemar belajar bahasa
asing, di antaranya Jepang dan Korea. The Chronicles of Audy : 4R adalah karya
keduapuluhnya. Ia juga bisa dihubungi via e-mail : chazrel21@yahoo.com atau kunjungi di
situs-situs berikut ini ...
[
more about the author & related works, just check at here : Orizuka's
Site | Orizuka's
Blog | at Goodreads | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/