Books
“TERJERAT CINTA”
Judul Asli : FOOL FOR LOVE
[
book 2 of DUCHESS QUARTET Series ]
Copyright © 2003
by Eloisa James
Penerbit Dastan
Books
Alih Bahasa :
Diba Aep Basar
Editor : Nur
Asiah
Desain sampul : www.expertoha.com
Cetakan I : April
2011 ; 492 hlm ; ISBN 978-602-8723-87-9
Harga Normal :
Rp. 55.000,-
Rate : 4 of 5
Masih ingat dengan skandal yang terjadi pada pesta
Lady Troubridge, yang berbuntut pada kematian Miles Rawlings ketika ia sedang
bersama istrinya Esme Rawlings, setelah sekian lama mereka berpisah. Walau
berhasil ditutupi kebenaran yang terjadi pada malam tersebut, isu tetap
berkembang, terutama setelah Lady Rawlings dinyatakan hamil beberapa minggu setelah
kematian suaminya. Benarkah setelah sekian lama memutuskan hubungan dengan sang
istri dan menjalin kedekatan yang sama sekali tidak disangkal dengan Lady
Randolph Childe, simpanannnya, akhirnya akan lahir ahli waris yang didambakan
oleh Miles usai kematiannya ? Kecurigaan muncul namun tiada satu pun berani
mengusik atau membongkar kebenaran dari Lady Rawlings, kecuali satu orang yang
akan dirugikan masa depannya jika benar Esme Rawlings sedang hamil keturunan
Miles Rawlings ...
Simon Darby pemuda yang tampan, menarik perhatian
kaum wanita maupun pria dan selalu tampil layaknya pria terhormat kalangan
atas. Walau demikian, ia tak memiliki harta kekayaan atau kekuasaan yang
menjamin masa depan lebih baik, bahkan ia harus memikul beban tanggungan dua
orang adik tirinya. Josephine ‘Josie’ Darby yang baru berusia 5 tahun dan
adiknya Anabel satu tahun, ketika kedua orang tua mereka meninggal akibat
kecelakaan, dan menjadikan Simon, satu-satunya kerabat yang masih hidup,
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup mereka. Sebagai pria lajang, Simon
harus berjuang menjalani hidup sehari-hari, dan kini ia harus menemukan jalan
keluar menemukan ‘warisan’ lain yang bisa memastikan masa depannya sekaligus
dua bocah tanggungannya memiliki sesuatu yang bisa diandalkan selain hidup ala
kadarnya, kecuali ia bisa membuktikan bayi yang dikandung Esme Rawlings bukan
keturunan pamannya.
Sekilas, sosok Simon tampak bagai pria egois yang
mengejar harta benda, namun dibalik penampilannya yang serba cuek, sebenarnya
ia pria yang penuh perhatian, terutama jika dibandingkan dengan sahabatnya Rees
Goodwin, pria kaya raya berkat warisan yang besar namun anehnya sama sekali
tidak memperdulikan hal-hal tersebut termasuk penampilannya yang selalu tampak
acak-acakan. Di sisi lain, kisah ini juga berfokus pada kehidupan pribadi Esme
Rawlings – wanita yang sebelumnya dikenal gemar terlibat dalam pesta dan
menikmati bujuk rayu kaum pria yang tergiur akan penampilannya yang sensual.
Tak heran jika Simon mempertanyakan kebenaran dibalik kehamilan Esme, serta
alasan di balik sikapnya yang memilih menyepi di pedesaan alih-alih sibuk dalam
suasana keramaian kota.
Hanya segelintir orang yang mengetahui persis
situasi yang menyebabkan Esme ‘bersembunyi’ di rumah desanya, salah satunya
adalah Helene Goodwin, yang telah berpisah usai pertengkaran hebat dengan
suaminya, Rees Goodwin. Kedatangan Simon dengan alasan berkunjung memenuhi
undangan Esme dengan membawa kedua adik tirinya, bisa ditebak alasannya oleh
Helene yang tidak menyukai Simon sebagai sahabat karib suaminya. Sedangkan Esme
pribadi, menolak anggapan Simon hendak merusak nama baiknya sekaligus nama
Miles, jika memang bayi yang dikandungnya adalah keturunan almarhum suaminya.
Namun jauh di dalam lubuk hati Esme, alasan mengapa ia menyepi dan berusaha
melenyapkan kegelisahan hatinya, justru disebabkan keraguan akan asal-usul bayi
dalam kandungannya.
Apalagi pria lain yang pernah terlibat atas situasi
memusingkan pada dirinya, kini juga menghilang tanpa jejak dan tidak pernah
muncul dalam pergaulan sosial kaum bangsawan. Kedatangan Simon membuat Helene
menyingkir ke tempat bibinya, padahal Esme membutuhkan pendamping menjelang
kelahiran bayinya. Untunglah muncul Lady Henrietta Maclellan – putri Earl of
Holkham yang tinggal di dekat estat tempat peristirahatan Esme. Uniknya, telah
terjadi pertemuan tak terduga sebelumnya antara Henrietta dan Simon yang
melibatkan kericuhan akibat ulah Josie dan Anabel. Antara Esme yang gundah
gulana dan mengalami situasi ‘moody’ silih berganti, ditambah percikan aneh
yang terjadi setiap saat pasangan Goodwin bertemu secara tidak disengaja,
hingga permusuhan antara Simon dan Henrietta yang berputar-putar antara
benci-rindu terus menerus, tak heran jika suasana di pedesaan mendadak ramai
sekaligus kacau-balau ...
Ini adalah bacaan yang sangat menghibur !! Penuh
dengan karakter-karakter yang meledak-ledak, penuh emosi yang meluap dan
acapkali menimbulkan rangkaian adegan yang mampu membuatku terbahak-bahak
membayangkan situasi pihak-pihak yang tidak mampu mengungkapkan isi hati
sekaligus pikiran secara benar. Dua karakter wanita dalam kisah ini, Esme
Rawlings dan Henrietta Maclellan merupakan tokoh favoritku, mereka sungguh
merupakan gambaran unik, menarik dan sama sekali lepas dari kisah-kisah yang
melibatkan situasi membosankan. Kehadiran Helene Goodwin yang cenderung
berkesan suram dan penuh misteri, menambah keingin-tahuan untuk menuntaskan
kisah ini, dan sayangnya rasa penasaranku harus menunggu pada kisah
kelanjutannya untuk mengetahui nasib Helene dan Rees Goodwin. Walau demikian,
diriku tetap menikmati rangkaian kisah buku ke-2 seri Duchess Quartet ini \(^_^)/
[ more about the author &
related works, just check at here : Eloisa
James | on
Goodreads | on
Wikipedia | at
Tumblr | at Facebook | at Twitter ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/