Translate

Monday, December 7, 2015

Books "THESE THINGS HIDDEN"

Books “SEGALA YANG TERSEMBUNYI”
Judul Asli : THESE THINGS HIDDEN
Copyright © 2011 by Heather Gudenkauf
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Aimee Monica Santoso
Editor : Rini Nurul Badariah
Desain sampul : Eduard Iwan Mangopang  
Cetakan I : Juli 2015 ; 368 hlm ; ISBN 978-602-03-1792-2
Harga Normal : Rp. 78.000,-
Rate : 4 of 5

Nama Heather Gudenkauf pertama kali kukenal melalui karyanya ‘The Weight of Silence ‘ yang jujur benar-benar di luar ekspektasiku saat membaca kisahnya. Gara-gara label ‘Harlequin’ yang tercantum di sampul depan buku tersebut, nyaris membuatku tidak berminat untuk membacanya. Namun saat membaca sinopsis kisah tersebut (dan kebetulan menemukan buku ini di obralan buku), rasa penasaran akhirnya menang, dan boleh kukatakan hasilnya cukup layak dan kurekomendasikan bagi penggemar kisah misteri dan drama yang luar biasa. Kini, melihat kembali munculnya buku terbaru dari sang penulis, membuatku langsung mencari dan membuka halaman pertama buku ini untuk mengetahui, kasus apakah yang akan disajikan oleh sang penulis yang masuk dalam daftar favoritku ini ...


Kisah dibuka saat Allison Glenn keluar dari tahanan di Cranville lebih cepat dari masa hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Ia baru berusia 16 tahun ketika didakwa telah membunuh bayi yang baru dilahirkannya dengan sengaja menenggelamkannya di sungai. Bukti-bukti yang ada membuatnya harus menjalani hukuman selama 10 tahun masa tahanan. Di luar dugaan, ia hanya menjalani selama 5 tahun dan dibebaskan karena memiliki catatan yang cukup baik. Hidup bebas di dunia luar ternyata merupakan perjuangan yang cukup berat bagi Allison, apalagi tanpa adanya dukungan dari keluarga dan orang-orang yang ia cintai. Ayah dan ibunya telah lama menolak untuk berhubungan dengan dirinya, dan Allison harus tinggal menetap di Rumah Getrude – rumah persinggahan khusus bagi tahanan seperti dirinya.

Satu-satunya orang yang masih menaruh perhatian dan membantunya hanya Devin Kineally – pengacaranya yang bersedia mendampingi dirinya, termasuk mengusahakan agar ia bisa tinggal di Rumah Getrude dan menjalani langkah setahap demi setahap sebagai manusia bebas dan mandiri di dunia luar penjara. Sikap Allison yang penuh penyesalan serta ingin melakukan semacam ‘retribusi’ kepada orang-orang yang pernah dekat dengan dirinya, ternyata tidak mendapat balasan yang serupa. Brynn – adik satu-satunya yang dekat sekali semasa kecil, justru tidak bersedia bertemu atau sekedar menerima telepon dari kakaknya. Hati Allison semakin terluka saat mengetahui orang tuanya bahkan mengosongkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Allison di kediaman mereka. Teror yang ia terima dari para penghuni lain di Rumah Getrude cukup membuatnya semakin depresi. Tampaknya tidak ada tempat bagi ‘pembunuh bayi’ di mana pun ...

Saat Allison mendapat kesempatan lain dengan melakukan pekerjaan di sebuah toko buku bernama Bookends milik pasangan Claire dan Jonathan Kelby, sebuah benang merah menghubungkan Allison dan keluarga ini, melalui putra mereka Joshua. Kehadiran salah satu pelanggan tetap Bookends bernama Charm Tullia yang mengetahui tentang Allison di masa lalu, menyebabkan serangkaian peristiwa mengejutkan akibat rahasia terpendam selama bertahun-tahun. Apa yang menghubungkan orang-orang yang berbeda latar belakang, usia dan tidak saling mengenal satu sama lain dalam suatu jalinan tipis namun kuat layaknya jaring laba-laba ? Bagaimana jika satu demi satu, orang-orang yang menyimpan rapat-rapat rahasia kelam dalam kehidupan mereka, bertemu dalam situasi yang mengerikan ? Akankah penduduk kota Linden Falls kembali diguncang oleh tragedi mengenaskan ?

Semenjak awal, diriku sudah bertanya-tanya, benarkah Allison membunuh bayinya dan jika benar apa alasan yang membuatnya melakukan hal itu selain rasa takut akibat hamil di luar nikah ? Pertanyaan tersebut sedikit demi sedikit terungkap, hingga diriku mulai memahami sikap dan perilaku pasangan Glenn yang tidak bisa dikatakan cocok sebagai panutan dalam membesarkan kedua putri mereka. Bahwa Brynn, bukanlah anak normal secara mental walau terlihat tidak berbeda dengan anak-anak seusianya dari penampilan luar. Bahwa banyak faktor yang tidak langsung terlihat oleh orang-orang di sekeliling mereka, yang menyebabkan hubungan unik antara Brynn dan Allison. Dan sekali lagi, penulis mampu memberikan kejutan demi kejutan hingga akhir kisah.

Dibandingkan ‘The Weight of Silence’ (TWOS) – kisah ini lebih sederhana dalam pemahaman akan kasus menyangkut trauma psikologis. Sebagaimana TWOS, kebenaran tidak langsung terlihat sebagaimana tampak di luar, bahkan kejahatan yang terjadi, pelaku yang tertangkap basah, dan tentu saja bukti-bukti yang memberatkan, semuanya terasa sangat logis hingga tiada keraguan sedikit pun siapa yang bersalah dan siapa yang menjadi korban. Dan penulis dengan sabar, menuntun pembaca untuk menelusuri jejak masa lalu serta melihat kondisi di masa depan, bahwa tiada hal yang mustahil menyangkut kasih sayang, walau hal tersebut harus mengorban orang lain. Kejahatan yang terjadi, kesalah pahaman, pengorbanan dan kegilaan, semuanya berbaur menjadi satu kesatuan yang nyaris tak mampu dibedakan di mana garis tegas yang menunjukkan sisi hitam atau putih. And I’m so spechless by the end of the story – again. Love-Love-It !!

Tentang Penulis :
Helen Gudenkauf dilahirkan di Wagner, South Dakora sebagai bungsu dari enam bersaudara. Namun ketika ia berusia satu bulan, keluarganya pindah kembali ke Rosebud Indian Reservation, tempat ayahnya bekerja sebagai guru pembimbing SMA dan ibunya sebagai perawat sekolah. Terlahir dengan sebelah telinga cacat total, buku menjadi sarana Heather mengasingkan diri. Heather lulus dari University of Iowa dengan gelar pendidikan untuk sekolah dasar, kemudian menjadi guru dan kini berperan sebagai Literacy Coach, pendidik yang memberikan dukungan pengembangan kurikulum dan profesional para guru.

Ide cerita novelnya ‘The Weight of Silence’ diambil saat Heather tengah berjalan-jalan di tengah hutan. Ia mengembangkan serangkaian pertanyaan yang menjadi plot cerita dan digabung dengan pengalamannya sebagai guru sekolah dasar. Heather juga melakukan riset terkait ‘mutisme selektif’ dan proses kerja polisi demi mendukung detail cerita. Kini ia tinggal di Dubuque, Iowa bersama suami dan ketiga anaknya serta anjing German Shorthaired Pointer bernama Maxine. Kegemarannya saat waktu luang adalah menghabiskan waktu bersama keluarga, membaca, hiking dan berlari.

[ more about this author & related works, just check at here : Heather Gudenkauf | on Goodreads | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...