Books
“SEGALA YANG TERSEMBUNYI”
Judul Asli : THESE THINGS HIDDEN
Copyright © 2011
by Heather Gudenkauf
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa :
Aimee Monica Santoso
Editor : Rini
Nurul Badariah
Desain sampul :
Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Juli
2015 ; 368 hlm ; ISBN 978-602-03-1792-2
Harga Normal :
Rp. 78.000,-
Rate : 4 of 5
Nama Heather
Gudenkauf pertama kali kukenal melalui karyanya ‘The
Weight of Silence ‘ yang jujur benar-benar di luar ekspektasiku
saat membaca kisahnya. Gara-gara label ‘Harlequin’ yang tercantum di sampul
depan buku tersebut, nyaris membuatku tidak berminat untuk membacanya. Namun saat
membaca sinopsis kisah tersebut (dan kebetulan menemukan buku ini di obralan
buku), rasa penasaran akhirnya menang, dan boleh kukatakan hasilnya cukup layak
dan kurekomendasikan bagi penggemar kisah misteri dan drama yang luar biasa.
Kini, melihat kembali munculnya buku terbaru dari sang penulis, membuatku
langsung mencari dan membuka halaman pertama buku ini untuk mengetahui, kasus
apakah yang akan disajikan oleh sang penulis yang masuk dalam daftar favoritku
ini ...
Kisah dibuka saat
Allison Glenn keluar dari tahanan di Cranville lebih cepat dari masa hukuman
yang dijatuhkan kepadanya. Ia baru berusia 16 tahun ketika didakwa telah
membunuh bayi yang baru dilahirkannya dengan sengaja menenggelamkannya di
sungai. Bukti-bukti yang ada membuatnya harus menjalani hukuman selama 10 tahun
masa tahanan. Di luar dugaan, ia hanya menjalani selama 5 tahun dan dibebaskan
karena memiliki catatan yang cukup baik. Hidup bebas di dunia luar ternyata
merupakan perjuangan yang cukup berat bagi Allison, apalagi tanpa adanya
dukungan dari keluarga dan orang-orang yang ia cintai. Ayah dan ibunya telah
lama menolak untuk berhubungan dengan dirinya, dan Allison harus tinggal
menetap di Rumah Getrude – rumah persinggahan khusus bagi tahanan seperti
dirinya.
Satu-satunya
orang yang masih menaruh perhatian dan membantunya hanya Devin Kineally –
pengacaranya yang bersedia mendampingi dirinya, termasuk mengusahakan agar ia
bisa tinggal di Rumah Getrude dan menjalani langkah setahap demi setahap
sebagai manusia bebas dan mandiri di dunia luar penjara. Sikap Allison yang
penuh penyesalan serta ingin melakukan semacam ‘retribusi’ kepada orang-orang
yang pernah dekat dengan dirinya, ternyata tidak mendapat balasan yang serupa.
Brynn – adik satu-satunya yang dekat sekali semasa kecil, justru tidak bersedia
bertemu atau sekedar menerima telepon dari kakaknya. Hati Allison semakin
terluka saat mengetahui orang tuanya bahkan mengosongkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Allison di kediaman mereka. Teror yang ia terima dari para
penghuni lain di Rumah Getrude cukup membuatnya semakin depresi. Tampaknya
tidak ada tempat bagi ‘pembunuh bayi’ di mana pun ...
Saat Allison
mendapat kesempatan lain dengan melakukan pekerjaan di sebuah toko buku bernama
Bookends milik pasangan Claire dan Jonathan Kelby, sebuah benang merah
menghubungkan Allison dan keluarga ini, melalui putra mereka Joshua. Kehadiran
salah satu pelanggan tetap Bookends bernama Charm Tullia yang mengetahui
tentang Allison di masa lalu, menyebabkan serangkaian peristiwa mengejutkan
akibat rahasia terpendam selama bertahun-tahun. Apa yang menghubungkan
orang-orang yang berbeda latar belakang, usia dan tidak saling mengenal satu
sama lain dalam suatu jalinan tipis namun kuat layaknya jaring laba-laba ? Bagaimana
jika satu demi satu, orang-orang yang menyimpan rapat-rapat rahasia kelam dalam
kehidupan mereka, bertemu dalam situasi yang mengerikan ? Akankah penduduk kota
Linden Falls kembali diguncang oleh tragedi mengenaskan ?
Semenjak awal,
diriku sudah bertanya-tanya, benarkah Allison membunuh bayinya dan jika benar
apa alasan yang membuatnya melakukan hal itu selain rasa takut akibat hamil di
luar nikah ? Pertanyaan tersebut sedikit demi sedikit terungkap, hingga diriku
mulai memahami sikap dan perilaku pasangan Glenn yang tidak bisa dikatakan cocok
sebagai panutan dalam membesarkan kedua putri mereka. Bahwa Brynn, bukanlah
anak normal secara mental walau terlihat tidak berbeda dengan anak-anak
seusianya dari penampilan luar. Bahwa banyak faktor yang tidak langsung
terlihat oleh orang-orang di sekeliling mereka, yang menyebabkan hubungan unik
antara Brynn dan Allison. Dan sekali lagi, penulis mampu memberikan kejutan
demi kejutan hingga akhir kisah.
Dibandingkan ‘The
Weight of Silence’ (TWOS) – kisah ini lebih sederhana dalam
pemahaman akan kasus menyangkut trauma psikologis. Sebagaimana TWOS, kebenaran
tidak langsung terlihat sebagaimana tampak di luar, bahkan kejahatan yang
terjadi, pelaku yang tertangkap basah, dan tentu saja bukti-bukti yang
memberatkan, semuanya terasa sangat logis hingga tiada keraguan sedikit pun
siapa yang bersalah dan siapa yang menjadi korban. Dan penulis dengan sabar,
menuntun pembaca untuk menelusuri jejak masa lalu serta melihat kondisi di masa
depan, bahwa tiada hal yang mustahil menyangkut kasih sayang, walau hal tersebut
harus mengorban orang lain. Kejahatan yang terjadi, kesalah pahaman,
pengorbanan dan kegilaan, semuanya berbaur menjadi satu kesatuan yang nyaris
tak mampu dibedakan di mana garis tegas yang menunjukkan sisi hitam atau putih.
And I’m so spechless by the end of the story – again. Love-Love-It !!
Tentang Penulis :
Helen Gudenkauf
dilahirkan di Wagner, South Dakora sebagai bungsu dari enam bersaudara. Namun
ketika ia berusia satu bulan, keluarganya pindah kembali ke Rosebud Indian
Reservation, tempat ayahnya bekerja sebagai guru pembimbing SMA dan ibunya
sebagai perawat sekolah. Terlahir dengan sebelah telinga cacat total, buku
menjadi sarana Heather mengasingkan diri. Heather lulus dari University of Iowa
dengan gelar pendidikan untuk sekolah dasar, kemudian menjadi guru dan kini
berperan sebagai Literacy Coach, pendidik yang memberikan dukungan pengembangan
kurikulum dan profesional para guru.
Ide cerita
novelnya ‘The Weight of Silence’ diambil saat Heather tengah
berjalan-jalan di tengah hutan. Ia mengembangkan serangkaian pertanyaan yang
menjadi plot cerita dan digabung dengan pengalamannya sebagai guru sekolah
dasar. Heather juga melakukan riset terkait ‘mutisme selektif’ dan proses kerja
polisi demi mendukung detail cerita. Kini ia tinggal di Dubuque, Iowa bersama
suami dan ketiga anaknya serta anjing German Shorthaired Pointer bernama Maxine.
Kegemarannya saat waktu luang adalah menghabiskan waktu bersama keluarga,
membaca, hiking dan berlari.
[
more about this author & related works, just check at here : Heather Gudenkauf | on Goodreads
| at Twitter | at Facebook
]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/