Translate

Tuesday, December 29, 2015

Books "NO GREATER LOVE"

Books ”YANG TERKASIH”
Judul Asli : NO GREATER LOVE
Copyright © 1991, 1994 by Danielle Steel
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Indri K. Hidayat 
Cetakan IV : Oktober 2002 ; 576 hlm ; ISBN 978-979-605-069-7
Harga Normal : Rp.
Rate : 3.5 of 5

Siapa yang tak mengenal tragedi tenggelamnya kapal pesiar Titanic, paling tidak melalui film adaptasi James Cameron yang membuat Leonardo Di Caprio serta Kate Winslet sebagai pasangan paling romantis hingga kini. Kisah yang mengejutkan ini menjadi inspirasi berbagai media dan tampaknya penulis tertarik untuk menggunakan latar belakang musibah tersebut sebagai tema kisah kali ini. Tampaknya penulis juga terinspirasi menjadikan tragedi tersebut sebagai latar belakang kisah kali ini. Alkisah pada bulan April 1912, keluarga Winfield merupakan salah satu dari sekian banyak penumpang yang ‘beruntung’ menikmati perjalanan perdana kapal Titanic – kapal pesiar terbesar dan termewah yang disebut-sebut memiliki semua kelengkapan termutakhir pada masa itu, dan dijamin tercepat mengingat bobot kapal yang sangat besar.


Rombongan yang terdiri atas pasangan Bertram dan Kate Winfield, putri sulung mereka Edwina (20 tahun) serta tunangannya Charles Fitzgerald (25 tahun), Philip (16 tahun), George (12 tahun), Alexis (6 tahun), Frannie (4 tahun), Teddy (2 tahun), dan Oona (18 tahun)- pengasuh asal Irlandia. Mereka hendak kembali ke San Fransisko, California, usai melewatkan beberapa minggu di Inggris, menjenguk kakak Kate, Vincountess Elizabeth Hickham yang menikah dengan Lord Rupert Hickham di Havermoor Manor, sekaligus mengundang mereka dalam pesta pernikahan Edwina dan Charles di bulan Agustus. Kebahagiaan dan kegembiraan merupakan suasana yang menyelimuti keluarga ini dan tentunya para penumpang kapal Titanic lainnya. Tanpa seorang pun tahu secara tepat bagaimana malapetaka muncul sedemikian cepat di hadapan mereka, peristiwa mengerikan itu pun terjadi.

Dari bayangan adegan-adegan film Titanic, kisah yang dituturkan oleh penulis pun memiliki beberapa kesamaan. Bahwa musibah yang menimpa Titanic saat menabrak gunung es seharusnya bisa dikendalikan dan diatasi tanpa memakan begitu banyak korban. Dari ketidak-pedulian pemilik (saham) kapal yang juga berada di atas kapal, hingga memerintahkan kapten kapal untuk tidak memperhatikan peringatan-peringatan dari kapal-kapal lain akan jalur gunung es yang berbahaya, bahkan membiarkan kecepatan kapal yang sengaja dipacu agar bisa tiba sesuai target, bisa jadi merupakan awal penyebab kapal ini ‘menabrak’ gunung es hingga menyebabkan kebocoran parah di dasar kapal. Faktor lain, menyangkut ulah juru radio yang menyebabkan komunikasi dengan kapal lain (terutama kapal yang posisinya paling dekat dengan Titanic), mematikan radio penghubung hingga pesan SOS yang terkirim tidak tersampaikan tepat waktu.

Dan yang paling mengerikan, mengingat kapal itu memuat jumlah penumpang beserta awak yang cukup banyak dibanding kapal biasa, ternyata tidak ada pelatihan khusus untuk kondisi darurat, dan perlengkapan penyelamat termasuk sekoci, tidak dipersiapkan sesuai kebutuhan. Saat situasi kacau balau dan semua pihak serba panik, korban mulai berjatuhan, dan pada akhirnya jumlah sekoci yang berhasil diturunkan tidak sebanding dengan jumlah manusia yang seharusnya bisa terselamatkan. Kekacauan ini pula yang menyebabkan anggota keluarga Winfield terpisah satu sama lain. Edwina yang bersama George, Fannie dan Teddy merupakan rombongan pertama yang turun melalui sekoci. Kaum pria dewasa dan remaja wajib tinggal menunggu semua perempuan dan anak-anak berhasil naik dalam sekoci.

Kisah bergulir dengan cepat, saat akhirnya penyelamatan dilakukan, sudah terlalu banyak korban tewas. Edwina bersama ketiga adiknya nyaris kehilangan Philip dan Alexis, dan kedua orang tua mereka beserta Charles – tunangan Edwina, tidak dapat diselamatkan. Situasi berganti dengan masa penuh penderitaan dan penyesuaian bagi anggota keluarga Winfield yang selamat. Edwina sebagai anak sulung mengemban tanggung jawab mengurus adik-adiknya, berperan sebagai pengganti kedua orang tuanya. Jujur, di sini diriku mampu merasakan beban Edwina, terutama saat ia mengetahui ibu mereka seharusnya bisa naik dan bersama mereka di kapal sekoci, namun justru ‘memilih’ bersama suaminya, dengan alasan tidak sanggup hidup tanpa beliau. Wuahhh ... jadi teringat kasus Anna Karenina lagi nih, jika hal itu dimaksudkan sebagai adegan romantis – maka diriku justru merasakan hal itu pencerminan sikap egois Kate Winfield.

Jika benar ia merupakan ibu yang menyayangi anak-anaknya, mengapa sedemikian tega melepas kesempatan membantu kelangsungan hidup anak-anaknya. Di sini diriku nyaris tidak berniat melanjutkan kisah ini, namun rasa penasaran muncul, bagaimana Edwina mampu melanjutkan tanggung jawab kedua orang tuanya, dengan adik-adik yang juga masing-masing memiliki masalah pribadi. Kelanjutan kisah ini masih cukup panjang, karena mengikuti jejak dan perkembangan anggota keluarga Winfield hingga mereka beranjak dewasa, terlibat dalam perang dunia melawan Jerman, kematian salah seorang di antara mereka, hingga karir dan masa depan yang menanti mereka satu demi satu. Karakter yang paling bermasalah adalah Alexis, yang digambarkan mengalami trauma berat akibat kehilangan ibunya, proses mengerikan yang ia alami saat terpisah dari keluarganya di tengah kekacauan penyelamatan Titanic. 

Sikap dan perilakunya yang berbeda, membuat ia nyaris selalu terlibat dalam masalah hingga remaja, saat ia tertipu hingga melarikan diri dengan pria yang jauh lebih tua, yang bertujuan memanfaatkan dirinya sebagai sumber ‘dana’ dengan memeras keluarganya. Kisah asmara Edwina sendiri cukup menarik, sikapnya yang mengorbankan kehidupan pribadi dan berdedikasi sepenuhnya bagi adik-adiknya. Singkat cerita, kisah ini ‘sedikit’ berbeda dan suasana yang terjadi dalam keluarga Winfield cukup ‘menyenangkan’ untuk disimak perjalanan hidupnya. Di sisi lain, tampaknya sudah menjadi kebiasaan bagi diriku untuk ‘mengeluhkan hal yang (nyaris) sama setiap saat usai membaca karya DS – pengembangan karakter kurang maksimal, penggalian sisi emosional yang lebih dalam alih-alih ‘too-many-drama’ yang bisa membuat kisah ini jauh lebih matang dan berkesan, hanya bisa kujumpai dalam porsi yang cukup sedikit.

Tentang Penulis :
Danielle Steel, lahir pada tanggal 14 Agustus 1947, terlahir dengan nama Danielle Fernandes Dominique Schuelein-Steel, dikenal sebagai penulis asal Amerika yang terkenal dengan novel-novel bergenre romance dan drama. Sampai dengan tahun 2005, karya-karyanya telah terjual lebih dari 800 juta copy di seantero dunia dan menempati posisi ke-4 sebagai bestselling author, serta senantiasa menduduki rating dalam New York Times Bestseller, sekaligus telah diadaptasi dalam berbagai serial / drama televisi.

Dibesarkan oleh sang ayah ketika kedua orang tuanya bercerai saat ia baru berusia 8 tahun, maka masa kecilnya dihabiskan antara kota New York dan keliling Eropa (paling sering di Prancis). Semenjak kecil, ia suka menulis puisi, namun kegemarannya akan dunia tulis-menulis baru terwujud saat ia bercerai dari suami pertama Claude-Eric Lazard, yang dinikahinya pada usia 18 tahun. Dan pada tahun 1972, novel pertamanya “Going Home” yang berfokus pada kisah rumah tangga dan hubungan antar manusia. Menyusul novel kedua dan ketiga : “Passion’s Promise” dan “Now and Forever”  yang mengalami kesuksesan, berbeda dengan hubungan pribadinya dengan kaum pria.

Dengan novel-novel yang telah diterjemahkan lebih dari 28 bahasa dan beredar di lebih dari 47 negara, tak heran jika beliau masuk dalam daftar Guinness Book of World Records pada tahun 1989 sebagai penulis yang karyanya berada di posisi puncak New York Times Bestseller selama 381 minggu berturut-turut. Hingga kini, beliau telah merilis novel yang ke-86 di tahun 2012, di luar karya tulis non-fiksi serta berbagai serial cerita bergambar untuk anak-anak,  dan tampaknya tidak akan berhenti sampai disini. Dengan 24 judul novel yang telah diadaptasi sebagai film, dan menyusul novel ke-25  berjudul ‘Hotel Vendome’ yang sedang dikerjakan untuk rilis pada tahun 2013.

[ more about the author & related works, just check at here : Danielle Steel (USA) |  Danielle Steel's Blog | Danielle Steel (UK) | at Random House | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDb | at Twitter | at Facebook

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...